Total : 45Capítulo 1 Alasan Bercerai
"Dek, bagaimana jika kita bercerai saja?" Duarrr ... Pertanyaan bak petir menggelegar di siang yang s
readmore Capítulo 2 Berkunjung Ke Mantan Mertua
Dua hari sudah aku mencari cara untuk mengetahui kebenaran kabar burung yang kudengar dari mulut ibu
readmore Capítulo 3 Mona
"Mo-na?" aku mengeja. Satu wajah terlintas daalm memori. Namun, segera kucegah dengan cepat. Tidak mu
readmore Capítulo 4 Kembaran Selebgram
[siapa itu, Ma?] balasku. [Selebgram say. Kamu sih nggak gaul, nggak kenal sama orang-orang terkenal.
readmore Capítulo 5 Mona Mengamuk
Tok ... Tok ... Bergegas aku menuju ruang tamu hendak membukakan pintu yang diketuk berulang kali deng
readmore Capítulo 6 Jalan Bersama
Tok ... Tok ... Suara ketukan pintu terdengar saat aku sedang menyiapkan sarapan. Siapa yang datang pa
readmore Capítulo 7 Bang Agam Semakin Mendekat
"Arumi!" Aku mengangkat kepala yang sedari tadi menunduk menghadapi pandangan orang-orang. "Rahma! kam
readmore Capítulo 8 Bermalam Bersama
Bang Agam benar-benar datang tidak sampai setengah jam setelah obrolan telepon tadi. Aku menyuruh De
readmore Capítulo 9 Rujuk
Karena suara di luar semakin berisik, aku keluar juga meski hati sebenarnya gentar. Sepertinya itu b
readmore Capítulo 10 Adam Pulang
"Bukan rujuk Bang. Karena kita sudah bercerai lebih dari setengah tahun, maka jika ingin kembali, ya
readmore Capítulo 11 Menjemput Mereka
Azwar benar-benar memaksa membawaku ke rumahnya. Berulang kali aku mencari alasan untuk mengundur-un
readmore Capítulo 12 Siapa Rendra?
"Begitu Mbak ceritanya." tutup Karina setelah kalimat-kalimat panjangnya mengurai bagaimana ia berta
readmore Capítulo 13 Kebobrokan Ayah di Masa lalu
"Mak, Arumi yakin Mak pasti tahu alasan kenapa Ayah mengatakan malu untuk pulang kemari bukan?" tany
readmore Capítulo 14 Calon Istri Rendra
"Arumi kamu masak apa?" Sebuah suara dari belakang tubuhku yang sedang berdiri menghadap kompor cukup
readmore Capítulo 15 Agam Cemburu
"Oh benar ternyata, kamu malah asik pacaran." Suara keras Bang Agam menyambutku di teras rumah saat a
readmore Capítulo 16 PoV Agam: Membujuk Delima
"Ayah, kata Om Adam kemarin itu, Ayah tidak akan pernah tinggal lagi bersama Ima di sini, benar?" D
readmore Capítulo 17 Alasan Sebenarnya
Sepulang dari tempat Arumi dan Delima, aku membelokkan mobil ke rumah Ibu. Kepalaku sedang mumet, ja
readmore Capítulo 18 Pertanyaan Delima
Kebencianku pada Rendra pudar dengan sendirinya seiring waktu kebersamaan kami. Aku pun menyadari, s
readmore Capítulo 19 Rencana Arumi
Sepeninggal Bang Agam, tawa Adam menggelegar. kudelikkan mata ke arahnya. "Gila kamu," ucapku mencebi
readmore Capítulo 20 Mak Jannah Tidak Setuju
Aku membolak-balikkan tubuh yang belum juga mau ikut terpejam bersama Delima yang sudah terlelap. Pi
readmore Capítulo 21 Dilema Arumi
Kedatangan Bang Agam menghentikan pembicaraan Adam. Padahal aku masih ingin bertanya, benarkah Adam
readmore Capítulo 22 Keputusan Arumi
Bismillah, lafazku dalam hati sambil menggelengkan kepala mantap. Semoga ini keputusan yang benar da
readmore Capítulo 23 Kecemburuan Adam
Aku tergeragap karena terkejut dengan kedatangannya. "Siapa Rumi?" Suara Rendra kembali bertanya. "Mas
readmore Capítulo 24 Bertemu Ayah
Begitu kaki menjejak bandara Soekarno Hatta, aku terpana. Tentu saja tak kupungkiri jika aku sedikit
readmore Capítulo 25 Ungkapan Kemarahan Arumi
Saat jarak dengan lelaki itu hanya bersisa tiga langkah lagi saja, aku kembali berhenti. Kaku, wajah
readmore Capítulo 26 Pengakuan Ayah
"Ayah, aku memang pernah sangat membencimu, ta-tapi itu dulu saat aku belum berdamai dengan hatiku s
readmore Capítulo 27 Isi Kotak Ayah
Setelah Map tersebut terbuka, Ayah menarik isinya. "Lihat ini, Arumi ... " ujarnya tersenyum. Sontak m
readmore Capítulo 28 Bentakan Karina
Tanpa menghiraukan kekagetan Rendra, ayah terus berbicara. Setiap masang mata di ruangan ini saling
readmore Capítulo 29 Tamparan Arumi
Karina mendekat. "Ikut aku!" ia menarik tanganku paksa, memutuskan tautan tangan antara aku dan Deli
readmore Capítulo 30 Pembagian Warisan
"Berhenti!" Aku berpaling dengan kembali menurunkan tangan yang hendak kudaratkan sekali lagi di pipi
readmore Capítulo 31 Terbongkar
"Papa bisa lihat 'kan betapa barbarnya dia," ucap Karina dengan menatapku sinis. Ayah diam sembari me
readmore Capítulo 32 Arumi Pulang.
Sejak kejadian itu, ayah membelikan sebuah apartemen untukku yang kami tinggali berempat bersama Del
readmore Capítulo 33 Pernikahan Adam
Hangatnya pelukan Mak Jannah yang kurindukan sangat kembali terasa, nyata menentramkan kembali hati
readmore Capítulo 34 Pernikahan Adam (2)
Menahan sesak sendirian tanpa ada satu orang pun yang menyadarinya sungguh tak enak. Sekuat mungkin
readmore Capítulo 35 Ngopi Bareng Bang Agam
"Bang Agam!" "Apa kabar, Arumi?" "Alhamdulillah, seperti yang Abang lihat." "Abang kenapa di sini? buka
readmore Capítulo 36 Syarat Arumi
"Kamu serius?" Mata Bang Agam tampak dipenuhi binar-binar harap. "Ada syaratnya." Kuulangi sekali lag
readmore Capítulo 37 Mengunjungi Ibu
"Rum, maaf, boleh aku bertanya seuatu yang sedikit sensitif?" Tiba-tiba Hilman menyela dengan wajah
readmore Capítulo 38 Silaturrahmi Ke Rumah Mona
"Iya, siang itu, Kak Mona datang saat beberapa karyawan sedang makan siang di belakang. Saat itu han
readmore Capítulo 39 Tidak Berani Bersumpah
Permintaanku yang mungkin terkesan sedikit memaksa membuat Wak Djalil menatapku dengan pandangan yan
readmore Capítulo 40 Sekotak Coklat
"Ini, anak ini datang-datang nuduh kita menggelapkan uangnya," jawab Wak Vivi pada anak kesayanganny
readmore Capítulo 41 Ulang Tahun Arumi
Semakin langkah mendekat ke posisi lelaki itu duduk, aku seperti tahu dia siapa. "Adam?" Kutepuk pund
readmore Capítulo 42 Melanggar Perjanjian
Berderet angka-angka pemasukan toko terpampang di laptop setelah dikirimkan Rindi beberapa jam lalu.
readmore Capítulo 43 Mona Terganggu
Sesampainya di ruangan Hilman, wajah Mona memucat. Sudah kuduga dan Hilman tampak biasa saja seakan
readmore Capítulo 44 Kegalauan Arumi
Bayi merah itu sedikit menggerakkan tangan mungilnya di dalam inkubator dengan selang oksigen terpas
readmore Capítulo 45 END
"Rumi, tunggu!" Langkah ketigaku terhenti, tanpa merasa perlu membalikkan badan aku tahu siapa yang s
readmore
keren
2d
0wah
5d
0legal
9d
0sangat ken
10d
0cerita yang sangat sangat bagus untuk dijadikan sebagai tempat untuk menyimpan data
10d
0keren tapi kurang seru
18d
0okelah
24d
0seru sekali
25d
0Mengumpulkan dana berupa uang
25d
0semoga novelah sukses
26d
0