Visão geral
|Catálogo
- Tag(s):
- Pernikahan yang diatur
- CEO
- Komedi
- Keluarga
- Tokoh Wanita
- Pornografi
Pertemuan tak terduga dengan Nismara membuat Arjuna tidak mau lagi pergi ke kebun binatang karena takut Abimanyu Nandana, anaknya akan diculik lagi oleh Nismara. Tapi, Nismara yang dituduh oleh Arjuna sebagai penculik ternyata adalah seorang guru TK di sekolah baru anaknya. Kira-kira perselisihan di antara mereka berdua akan terus berlanjut atau tidak, ya?
Última Atualização
Escolha do Editor
Recomendação
Comentário do Livro (82)
- Total: 113
Capítulo 1 Penculik
Kebun Binatang Kota itu banyak dikunjungi orang-orang terutama anak di bawah umur yang masih duduk dCapítulo 2 Kapan Punya Mama?
Dua hari setelah kejadian 'penculikan' di kebun binatang, Nanda masih saja ngambek pada Arjuna. IniCapítulo 3 Kebun Binatang Bukan di TV
Hari Minggu pagi Arjuna dan Nanda pergi berolahraga menuju tempat Car Free Day setelah itu berjalanCapítulo 4 Sekolah Baru
"Pensil, pensil warna, buku, buku gambar, pulpen, penghapus, penggaris, kotak pensil, serutan pensilCapítulo 5 Bertemu Si Penculik
"Ganteng banget!"
Arjuna yang mendengarnya hanya tersenyum kecil. Sejak lima menit yang lalu ia selalCapítulo 6 Bukan Penculik?
"Penculik?" Bu Eni menatap ke arah yang ditunjuk oleh Arjuna. "Penculik yang kamu maksud siapa, Jun?Capítulo 7 Masih Belum Percaya
Entah untuk yang keberapa kalinya Nanda bercermin, membetulkan posisi dasi dan baju seragamnya jugaCapítulo 8 Makan Siang Bersama
Nanda, Nismara dan Bu Darmaya menatap wajah Arjuna dengan lekat sebab sudah hampir dua menit ArjunaCapítulo 9 Pelet?
Arjuna menopang dagu sambil menatap layar laptop yang masih menyala. Jam dinding sudah menunjukkan pCapítulo 10 Tanda Terima Kasih
Nismara menahan diri untuk tidak tergiur, apalagi tergoda dengan aroma harum dari rendang yang sedanCapítulo 11 Meminta Pertanggungjawaban Part 1
Hari Jumat pagi Arjuna kerepotan karena Nanda tiba-tiba sakit demam. Arjuna sudah menelepon Bude MarCapítulo 12 Meminta Pertanggungjawaban Part 2
Hampir satu setengah jam Nismara menunggu Arjuna di parkiran sekolah, karena tidak ada tanda-tanda mCapítulo 13 Meminta Pertanggungjawaban Part 3
Sebelum mengetuk pintu, Mona mengembuskan napas terlebih dahulu. Rasa keingintahuannya yang besar meCapítulo 14 Mama?
Nismara datang ke rumah Arjuna pukul lima pagi lebih lima belas menit. Karena kemarin Arjuna sudah mCapítulo 15 Pasutri
"Pak, bangun! Sudah pagi!"
Arjuna meregangkan tubuhnya. Sesuai yang disebutkannya kemarin, Nismara meCapítulo 16 Bertemu Bude Marni
Nismara mencuci piring dibantu oleh Arjuna. Mereka bertiga baru saja selesai sarapan. Nismara dipaksCapítulo 17 Tes Calon Mantu
Nismara benar-benar dicegah pulang oleh Bude Marni. Gadis itu sekarang duduk tidak tenang di kursi yCapítulo 18 Mau Jadi Mama?
"Meeting-nya jadi sekarang? Hari ini? Oh, baik, baik." Kepala Arjuna mengapit ponsel yang diletakkanCapítulo 19 Siapa?
Nismara mengembuskan napas berkali-kali. Dirinya masih kepikiran tentang percakapannya dengan NandaCapítulo 20 Bertemu Kembali
"Kamu sama Pak Arjuna, apa kalian berdua mempunyai hubungan khusus?"
Nismara langsung tersedak makanaCapítulo 21 Dua Perempuan
Hal pertama yang Nismara lihat adalah langit-langit berwarna putih dan lampu neon berukuran besar yaCapítulo 22 Mundur Alon-alon
Andin menguap lebar, padahal hari masih pukul setengah tujuh malam, tetapi Andin sudah merasakan kanCapítulo 23 Belanja Super Diskon
Kali ini Nismara dibantu memasak oleh Arjuna. Mereka memasak cukup banyak karena Bude Marni katanyaCapítulo 24 Kejelasan
Arjuna benar-benar tercengang melihat banyak kantong belanjaan di dalam bagasi. Di dalam keterpanaanCapítulo 25 Jaga Jarak
"Pak, hari ini saya mau ijin gak masak untuk makan malam, ya? Soalnya saya mau bantu-bantu untuk acaCapítulo 26 Wangi Parfum
Arjuna menatap wastafel dengan lurus. Setelah beberapa saat, ia kemudian mencuci peralatan makan yanCapítulo 27 Terpesona
"Kamu mau ke mana?"
Tubuh Nismara menegang seketika. Kepalanya menoleh pelan-pelan ke belakang. BegitCapítulo 28 Ada Apa Dengan Nismara Part 1
Hujan tiba-tiba turun dengan deras. Nismara dan Arjuna berteduh di halte dekat dengan kantor Arjuna.Capítulo 29 Ada Apa Dengan Nismara Part 2
Hari Selasa ini Nismara tidak sesuram seperti hari kemarin. Wajahnya lumayan cerah dan senyumannya sCapítulo 30 Ada Apa Dengan Nismara Part 3
Arjuna menatap langit-langit ruang kerjanya, punggungnya ia sandarkan pada sandaran kursi sambil dipCapítulo 31 Kejelasan
Bibir Nismara terkatup rapat-rapat. Wajahnya memang berhadapan langsung dengan wajah Arjuna, tetapiCapítulo 32 Berbaikan
"Pak Arjuna hari ini terlihat senang. Apa ada hal bagus yang terjadi?" tanya Mona.
Arjuna melirik sebCapítulo 33 Ke Luar Kota
Tanpa Nismara sadari, sedari tadi Arjuna duduk di kursi meja makan sambil menatap Nismara yang sedanCapítulo 34 Kenapa Sih?
Dua hari semenjak Arjuna pulang dari perjalanan pekerjaan di Surabaya, selama ini juga Arjuna tidakCapítulo 35 Plin-Plan
"Hiks... hiks!" Air mata Nismara mengalir deras membasahi kedua pipinya. Berlembar-lembar tisu sudahCapítulo 36 Marahan
"Nismara!!! Kenapa kamu tidak membangunkan saya? Kamu tahu sekarang sudah jam berapa? Saya bisa-bisaCapítulo 37 Khawatir
Arjuna mengacak rambutnya frustrasi. Semua data yang harus diceknya belum dikerjakan sama sekali. IaCapítulo 38 Tattiana
"Sayang, aku kangen banget sama kamu!"
Lima orang yang bersama Arjuna termasuk Radit dan Mona langsunCapítulo 39 Mengindari Tattiana
"Kamu semalam kenapa gak jadi makan malam sama aku, Sayang?" Tattiana yang baru saja datang tiba-tibCapítulo 40 Rencana
"Sayang!!! Nanda gak ada di sekolah!!!" Tattiana menghampiri Arjuna dengan panik. "Jangan-jangan NanCapítulo 41 Alamat Palsu
"Papa, Bu Nis ke mana, ya? Sudah tiga hari gak datang ke rumah. Di sekolah juga Bu Nis gak ada."
ArjuCapítulo 42 Stalking
"Mas!" Una melambaikan tangannya ketika melihat Arjuna di balik kerumunan orang-orang yang berlalu-lCapítulo 43 Cari Jodoh
"Wajah kamu jangan masam kayak gitu dong, Jun." Bude Marni menegur Arjuna yang sedari tadi diam membCapítulo 44 Bertemu Novi
Kafe Taman Baca yang rata-rata banyak dikunjungi oleh anak muda itu tampak tidak ada kursi kosong yaCapítulo 45 Hotel
Dua bulan kemudian....
Beberapa orang menyambut kedatangan Arjuna di Hotel Bharatasresta. Petugas hotCapítulo 46 Menghindar
"Kamu kenapa, Nis? Kok ngos-ngosan seperti itu?" tanya Reni, seorang pegawai hotel yang bekerja di bCapítulo 47 Terjebak
Nismara menggeraikan rambutnya sampai menutupi wajah. Tidak lupa juga ia memakai masker dan menundukCapítulo 48 Dikerjain
["Pak Arjuna kapan pulang ke Jakarta? Di kantor, Pak Radit sudah misuh-misuh terus."] Suara Mona diCapítulo 49 Satu Ruangan Part 1
Nismara mencoba fokus bekerja meskipun saat ini ia dan rekan-rekannya sedang bekerja di bawah pengawCapítulo 50 Satu Ruangan Part 2
"Kamu mau ke mana?" Arjuna mencekal lengan Nismara tapi langsung ditepis.
"Saya mau pergi, Pak!"
"JangCapítulo 51 Satu Ruangan Part 3
Langit pukul setengah tujuh malam itu terlihat lebih gelap dari biasanya beberapa kilatan kecil terlCapítulo 52 Di-baperin
"Bagaimana kabar Nanda sekarang, Pak? Bapak pergi dinas lama kenapa gak ngajak Nanda? Apa Nanda ditiCapítulo 53 Nismara Dilamar
"Ekhem... ekhem... yang sudah nggak jomblo lagi." Dina menyenggol lengan Nismara sambil senyum-senyuCapítulo 54 Cincin di Jari Manis
Lamaran itu... pinangan itu... begitu sangat mendadak seperti serangan jantung. Kepala Nismara sampaCapítulo 55 Kejutan Untuk Nismara
[Pak Arjuna apakah ada di ruangan? Saya ingin mengembalikan pakaian Pak Arjuna yang lusa kemarin.]
SuCapítulo 56 Diculik ke Pelaminan?
Nismara menguap lebar padahal dirinya sudah rapi dan wangi, siap untuk berangkat bekerja. Tetapi garCapítulo 57 Kencan
Perjalanan antara Bogor-Purwakarta memakan waktu kurang lebih dua setengah jam. Dan sampailah merekaCapítulo 58 Tidak Bisa Tidur
Nismara mencuci wajahnya entah untuk yang keberapa kalinya di hari ini. Matanya yang terlihat sayu,Capítulo 59 Bude Marni Kepo
"Jun!"
"Bude?" Arjuna tidak menyangka kalau Bude Marni akan datang setelah makan malam.
Tumben sekaliCapítulo 60 Telponan dengan Mona
Mona yang sedang makan di rumah makan ayam geprek yang letaknya tidak jauh dari kontrakannya itu berCapítulo 61 Kencan Lagi? Part 1
"Anaknya ganteng sekali, Jeng."
Nismara hanya tersenyum kikuk ketika ada seorang ibu-ibu yang duduk dCapítulo 62 Kencan Lagi? Part 2
Berbagai tempat sudah mereka kunjungi. Suasana hati Nismara juga sudah kembali normal. Memang benarCapítulo 63 Kencan Lagi? Part 3
Terjadi pertarungan sengit antara Nismara dan Arjuna. Mereka sekarang sedang adu main layangan dan dCapítulo 64 Drama Nanda
"Gak mau! Gak mau! Aku gak mau sekolah!!!" Nanda mengunci kamarnya supaya Arjuna tidak bisa masuk.
"ACapítulo 65 Ijin Menculik
"Hatciiii!!!" Nismara mengusap hidungnya yang terasa lega sehabis bersin. Padahal udara malam ini tiCapítulo 66 Kejutan Tak Terduga
Arjuna menatap lekat-lekat seseorang yang sedang membelakanginya sambil bernyanyi riang bersama anakCapítulo 67 Hari Pertama
Suara berisik dari arah dapur membangunkan Arjuna yang masih tertidur lelap. Dengan mata yang masihCapítulo 68 Arjuna Memilih
"Apa ini?" Arjuna mengerutkan kening melihat stoples berukuran sedang di atas meja makan yang isinyaCapítulo 69 Bukan Olahraga Malam
Apanya yang pergi ke gym? Apanya yang akan berolahraga bersama. Buktinya hanya Arjuna saja yang beroCapítulo 70 Duda yang Meresahkan Part 1
"Itu di TK ada apa rame-rame, Bu?" tanya Nismara pada salah satu wali murid yang menjemput anaknya.
"Capítulo 71 Duda yang Meresahkan Part 2
Acara pesta pernikahan itu cukup meriah. Nismara daan Andin datang ketika akad sudah selesai dari puCapítulo 72 Duda yang Meresahkan Part 3
"Yang tadi itu siapa?" tanya Arjuna sambil memberikan kartu debitnya pada kasir.
"Yang tadi yang manaCapítulo 73 Strategi Untuk Berbaikan
"Nismara, ada yang ingn saya bicarakan sama kamu."
Nismara tidak jadi membuka pintu belakang. MemutarCapítulo 74 Cuek
Pukul setengah enam pagi, Arjuna sudah berkutat di dapur, membuat satu cangkir kopi hitam pahit kesuCapítulo 75 Surprise!!!
Nanda menatap dengan sedih pada Nismara yang terlihat tidak bersemangat itu. Kepala Nanda menunduk,Capítulo 76 Unboxing Kado
Sebuah mobil dari jasa pengiriman paket berhenti di depan rumah Nismara. Novi yang kebetulan sedangCapítulo 77 Kencan Buta Arjuna
"Terima kasih," ucap Arjuna setelah Nismara meletakkan secangkir kopi hitam.
Arjuna sibuk berkutat deCapítulo 78 Acara Makan Malam
Nismara menatap ke arah jendela mobil dengan bosan. Berkali-kali ia membuang napasnya dengan berat.Capítulo 79 Nismara Galau
Setelah menghapus make up dan berganti pakaian, Nismara mematikan lampu kamarnya dan mulai berbaringCapítulo 80 Arjuna Sakit
"Mbak Nismara, tadi ada pesan dari Bu Marni kalau hari ini Mbak Nismara tidak perlu datang ke rumahCapítulo 81 Heran
Arjuna tidak menyadari kalau sekarang di ruang meeting sudah tidak ada orang, kecuali seorang cleaniCapítulo 82 Mencoba Berpikir Logis
Nismara saling tatap dengan boneka beruang yang duduk tepat di depannya. Dengan sorot mata yang tajaCapítulo 83 Bertanya-tanya
"Hari ini biar saya saja yang masak, Nis."
Nismara yang baru saja memecahkan telur untuk dikocok menjCapítulo 84 Pelarian
Arjuna sudah menyelesaikan masakan keduanya, kini ia sibuk memasak menu terakhir. Meskipun begitu, tCapítulo 85 Rencana Kencan Buta
"Ulat Bulu ke sini lagi," ucap Radit sambil menatap ke luar ruangan kerja milik Arjuna.
Arjuna yang bCapítulo 86 Sandiwara Part 1
Nismara menatap gedung yang ada di depannya dengan mulut sedikit menganga. Matanya menatap lurus-lurCapítulo 87 Sandiwara Part 2
"Kenapa Pak Arjuna masih merangkul saya? Memangnya tangan Pak Arjuna tidak pegal?"
"Nis, di sini ituCapítulo 88 Sisi Lain Arjuna
Nismara sibuk mondar-mandir membawa nampan berisi piring penuh makanan juga piring dan gelas yang koCapítulo 89 Pernyataan
Pukul sepuluh malam kafe sudah mulai ditutup sementara para pegawai pulang saat pukul setengah sebelCapítulo 90 Jebakan?
"Mbak ini dari kemarin, kok, hobinya jadi ngelamun terus di teras? Kenapa? Kangen, ya, sama Pak ArjuCapítulo 91 Tanggung Jawab
Nismara memeluk tubuhnya sendiri saat Arjuna menatapnya. Ia menyembunyikan wajahnya ke dalam lipatanCapítulo 92 Nismara Hamil?
Andin yang sedang bermaskeran ria langsung mengernyitkan dahi saat mendengar suara deru mesin mobilCapítulo 93 Periksa ke Dokter
"Kamu beneran hamil, Nis?" tanya Arjuna dengan ekspresi yang kaku, takjub dan tidak percaya.
"Nggak,Capítulo 94 Pertemuan Keluarga
Ternyata ucapan Arjuna bukan main-main, Arjuna serius akan datang ke rumah Nismara tepat dua hari keCapítulo 95 Olahraga Bersama
Kepala Nismara menatap sekeliling dengan pandangan bingung lantaran dirinya sekarang berada di areaCapítulo 96 Menggoda
"Jangan bergerak!"
Tubuh Nismara menegang ketika tiba-tiba saja Arjuna memeluknya dari belakang, danCapítulo 97 Rencana Pernikahan
"Tante Tattiana mirip orang gila yang ada di sinetron-sinetron," komentar Nanda yang juga ikut melihCapítulo 98 Liburan
Alis Nismara saling bertaut karena melihat lampu rumah Arjuna masih menyala padahal sekarang sudah pCapítulo 99 Laki-laki Dari Masa Lalu
"Kamu masih ingat gak waktu kita lomba layangan di pantai dulu?" tanya Arjuna.
Mereka bertiga sekaranCapítulo 100 Batal Menikah
Menarik napas dalam-dalam lalu mengembuskan kasar, Nismara balik badan meninggalkan rumah Arjuna yanCapítulo 101 Mengejar Arjuna
"Kenapa Pak Radit yakin kalau hari ini Pak Arjuna ada di Garut?" tanya Nismara.
Pukul tiga dini hariCapítulo 102 Cerita Masa Lalu Part 1
Mulut Nismara menganga. Ia gelagapan dan sangat sulit mengeluarkan suara.
"Ke-ke-kenapa... kenapa, MaCapítulo 103 Cerita Masa Lalu Part 2
Menjelang magrib rombongan Arjuna sudah tiba di rumah Pak Lesmana. Bu Estu, ibu tiri Arjuna sedang sCapítulo 104 Penguntit
"Mas!"
"Ya, Sayang?" Arjuna menoleh sebentar, mengalihkan perhatiannya dari menatap pertandingan sepCapítulo 105 Sella
Sepertinya Arjuna menyadari kalau dirinya memang sedang diikuti karena Arjuna sengaja memutar arah jCapítulo 106 Bertemu Sella
"Jadi, Pak Arjuna ditinggal pas lagi sayang-sayangnya, gitu?"
"Sepertinya." Nismara mengembuskan napaCapítulo 107 Ikut Campur
"Kamu kemarin habis dari mana?"
Dada Nismara mendadak sesak. Kalau Arjuna sudah bertanya dengan nadaCapítulo 108 Luluh
Arjuna terkejut ketika tiba-tiba dirinya ditarik ke belakang saat hendak masuk ke dalam mobil. ArjunCapítulo 109 Pra Nikah
Reona meneguk secangkir kopi hitamnya yang sudah dingin dan tinggal setengah. Ia mengembuskan napasCapítulo 110 H-1
Setelah rangkaian pre-wedding dan antek-anteknya, hari ini hari terakhir Nismara mengajar sebelum meCapítulo 111 Sah!
"Jangan tegang begitu dong, Nis. Rileks, rileks."
Nismara mengembuskan napas panjang, berulang kali sCapítulo 112 Bulan Madu
Resepsi pernikahan selesai ketika menjelang malam hari. Di kamar pengantin, Nismara dilanda insomniaCapítulo 113 Si Kembar [TAMAT]
Nismara saat ini seperti orang yang hendak melakukan sebuah tindak kejahatan. Kepalanya celingukan d
good
18/05
0nice
08/12
0sangat bagus
22/08/2023
0Mantap
21/08/2023
0keren sekali
21/08/2023
0Sangat bagus
21/08/2023
0bagus
20/08/2023
0Good one
20/08/2023
0OKy nicr
11/07/2023
0senang
18/05/2023
0