Total : 73Capítulo 1 Tidak Dipercaya
Entah berada di mana aku sekarang, sekeliling bahkan langit dipenuhi kabut tebal seputih salju. Tapi
readmore Capítulo 2 Datang Dalam Nyata
Cling! Harum parfum Citrus menguar secara tiba-tiba, membuat aku yang sudah kehilangan mood semakin e
readmore Capítulo 3 Ke Kota
Tidak ada rasa takut sekarang, drama pecah botol parfum dan melihat ia sebagai hantu, berhasil menci
readmore Capítulo 4 Menggagalkan Guna-guna
"Lagu tadi pakai bahasa manusia modern, bahasa asing orang luar negri." Kaivan mengangguk, lebih meng
readmore Capítulo 5 Pulang
Apa yang dijelaskan Kaivan hanya sebagian saja kumengerti. Maklum, aku lahir, besar, bahkan merintis
readmore Capítulo 6 Sang Prabu Dananjaya
Povv Kaivan. Wuiing! Kubawa Naya mendarat tepat di halaman rumahnya. Sebuah bangunan tidak terlalu bes
readmore Capítulo 7 Hadiah dan Bencana
Ucapan Pangeran Nanggala Seta tidak sekadar omong kosong, melainkan benar adanya. Sebulan setelah pe
readmore Capítulo 8 Moksa
Hingga di hari ke tiga, aku baru berani mengutarakan pertanyaan. Siang itu, kami berempat melepas le
readmore Capítulo 9 Teman Baru
Pov Naya Aku tidak bisa meneruskan pertanyaan. Tiba-tiba otak dipenuhi bayangan seorang wanita bertub
readmore Capítulo 10 Gara-gara Lampu Tidur
Sialnya yang menjawab malah Eva. Sok pede pula. "Iya bawa ke kamarlah, Naya. Namanya juga lam--" Tring
readmore Capítulo 11 Tetangga Julid
"Kamu tidak ingin membalas sindiran wanita rambut keriting tadi, Naya?" Aku berhenti memasukkan sayur
readmore Capítulo 12 Greentea
Pulang dari rumah anak Tante Astrid, aku menolak diantar asisten itu lagi. Kaivan tidak suka laki-la
readmore Capítulo 13 Follower Julid
Kaivan tidak menerima satu protes pun saat memilih pakaian. Aku disuruh diam menurut, tidak boleh ke
readmore Capítulo 14 Follower Julid 2
Setelah aku berhasil tampil beda di sebuah acara ulang tahun band terkenal, namaku semakin dikenal o
readmore Capítulo 15 Follower Julid 3
"Naya, aku tidak lama di sini. Mungkin sepuluh sampai lima belas hari batas waktunya." Kaivan member
readmore Capítulo 16 Trik Ibu Tiri
Satu tahun lebih menunggu, akhirnya Kaivan kembali ke dunia manusia untukku. Melewati hari yang kada
readmore Capítulo 17 Trik Ibu Tiri 2
Dengan santai kuhampiri ibu tiri yang mulai sibuk mengusap air matanya. Memasang ekspresi seserius m
readmore Capítulo 18 Trik Ibu Tiri 3 (Jin Sapu)
Ting tong! Ting tong! Aku bermaksud melihat persediaan minuman dingin dalam kulkas, saat bel pintu dep
readmore Capítulo 19 Trik Ibu Tiri 4
"Sekarang apa hamba boleh pulang, Tuan?" tanyanya begitu selesai membersihkan dan mengeringkan lanta
readmore Capítulo 20 Memusnahkan Arwah Spirit Doll
"Tangis bayi, Van. Sakit!" Meski ucapanku mungkin kurang bisa dimengerti, tapi kedua tangan yang kua
readmore Capítulo 21 Berbohong Demi Kebaikan 1
"Apaan sih!" balasku kesal, meski dengan suara berbisik. Sialnya, perempuan muda dan pacarnya yang du
readmore Capítulo 22 Berbohong Demi Kebaikan 2
[Sean, kamu di mana?] Ke luar dari lokasi Persada Tivi, aku tidak langsung pulang. Sengaja memang, ad
readmore Capítulo 23 Fitnah Anak Pak Rete
"Naya, tumben olahraga pagi?" Seorang laki-laki berkaos kuning jreng, mensejajari langkah cepatku. Se
readmore Capítulo 24 Fitnah Anak Pak Rete 2
Aku langsung terbahak membayangkan taruhan menakutkan itu. Apa jadinya kalau Kang Iwan dengan penuh
readmore Capítulo 25 Rentenir Sial
Hujan yang menderas sejak subuh belum ada tanda akan reda, membuat angka delapan yang ditunjuk jarum
readmore Capítulo 26 Rentenir Sial 2
Aku tersenyum tipis. "Bisa diatur, Om. Asalkan, Om mau ke luar dari celah lemari dan dinding itu, la
readmore Capítulo 27 Rentenir Sial 3
"Satu!" "Dua!" "Tiga!" Tring! Tepat sebelum kata "lempar" meluncur dari mulut Om botak tanpa bantuan toa
readmore Capítulo 28 Selebgram Pacar Baru
Pagi yang ditunggu tiba. Setelah menghabiskan sarapan manual hasil masakan sendiri, aku buru-buru me
readmore Capítulo 29 Cinta Permen Karet
"Aku ada pemotretan, Naya. Sekaligus promosi situs bersejarah. Bisa jadi agenda dadakan lain menyusu
readmore Capítulo 30 Selip Pesawat Ufo
"Ambil tas Naya di hotel. Masukkan semua barangnya, dan bawa padaku!" Bocah berkepala botak itu seben
readmore Capítulo 31 Kaivan Cemburu
"Naya, jalan yuk!" Aku sedang memegang vakum cleaner, persiapan membersihkan rumah dari debu tak kasa
readmore Capítulo 32 Berburu Hantu Kerajaan
Tuk! Tuk! Tuk! "Van, ke luar dong dari lampu. Naya mau bicara nih!" Tidak memiliki pilihan lain, denga
readmore Capítulo 33 Berita Editan
"Ular ... ular, ular!" Remaja pemburu hantu spontan berteriak, latah karena yang dihadapi terlalu men
readmore Capítulo 34 Perampok Apes 1
Senin pagi yang cerah dan sibuk, aku sengaja mengajak Kaivan ke Bank. Selain mengembalikan isi dompe
readmore Capítulo 35 Perampok Apes 2
Jeep abu-abu yang sejak tadi mengikuti mobilku dari jarak tertentu, menyelip. Kemudian berhenti bebe
readmore Capítulo 36 Posesif
Cling! "Naya, mau pergi?" Aku yang setengah jalan memoles lipstik, langsung mengurungkan niat. Kembali
readmore Capítulo 37 Negri Dongeng Keong Mas
Kaivan buru-buru men-tring baju pesta yang kukenakan, menjadi pakaian pendekar zaman kerajaan dengan
readmore Capítulo 38 Lagu Salah Sambung
Apa yang lebih baik Dari sekadar mencintaimu Melihatmu dari kejauhan Memastikan kamu baik-baik saja Aku
readmore Capítulo 39 Lampu Tidur Lagi
Setelah menyelesaikan setrikaan dan beres-beres rumah, aku tergesa mengetuk lampu tidur berwarna ema
readmore Capítulo 40 Lampu Tidur Lagi 2
Akan tetapi, usahaku tidak berhasil. Lampu tidur emas tetap dipegang April. Kalau Kaivan ada di dala
readmore Capítulo 41 Hari Penuh Drama
'Van, hari ini Naya buru-buru. Ada jadwal syuting iklan. Kamu bikin sarapan sendiri aja, ya' Satu pes
readmore Capítulo 42 Drama Kaivan
"Kamu ... kamu tahu Kai Exo, darimana?" selidikku. "Kemarin waktu kamu nyanyi di tv, ada anak-anak SM
readmore Capítulo 43 Tutorial Menghapus Ingatan
"Seriusnya yang lagi baca. Orang balik dari kerja sampai nggak dianggap!" Aku sengaja mengomel begitu
readmore Capítulo 44 Tutorial Menghapus Ingatan 2
Tidak sampai lima menit, aku ke luar dari rumah tetanggaku. Menemui Kaivan yang menatap deretan angg
readmore Capítulo 45 Dokter Kai Van
Area parkir rumah sakit Rasyid Hasyim dipenuhi hiruk pikuk orang. Kursi-kursi plastik berwarna biru
readmore Capítulo 46 Dokter Kai Van 2
Tiga puluh menit kemudian suasana berhasil dikembalikan tenang seperti semula. Meski banyak yang lan
readmore Capítulo 47 Si Pahit Lidah Abal-abal
Aku terpaksa membuka mata, saat merasakan suara alarm berada terlalu dekat. Aroma parfum citrus juga
readmore Capítulo 48 Si Pahit Lidah Abal-abal 2
Kaivan lalu mendekati tiga anjing kecil, kembali duduk untuk menyentuh satu per satu mahkluk berbulu
readmore Capítulo 49 Lagu Mesin Waktu
Meski laki-laki alam lain itu bisa menembus pintu maupun dinding, dan bisa kalah cepat sampai kamark
readmore Capítulo 50 Karpet Terbang Aladdin
Tentu saja aku dan Kaivan berteriak-teriak, jin itu sekuat tenaga menjaga keseimbangan. Namun, sekal
readmore Capítulo 51 Kaivan Ceroboh
Lembaran foto hitam putih Aku coba ingat lagi Warna bajumu kala itu Kali pertama di hidupku Manusia lain
readmore Capítulo 52 Kaivan Ceroboh 2
Perasaan marah yang semula memenuhi hati karena memerhatikan Kaivan, berubah menjadi penasaran akut.
readmore Capítulo 53 Hantu Kapas Bloon
Tanpa membuang waktu mumpung masih pagi, aku segera bersiap. Kaivan lenyap dari pandangan beberapa m
readmore Capítulo 54 Hantu Kapas Bloon 2
Namun, sekali lagi indra penciumanku terganggu. Bau darah bercampur daging terbakar yang tadi lenyap
readmore Capítulo 55 Diobati Dukun Kuno
Aku mengangguk dan langsung membuka mata. Entah kenapa, setengah pikiran menjadi kebingungan. Kaivan
readmore Capítulo 56 Negoisasi
Sesuai kesepakatan Bibi dan Aki Wulung, bahwa tiga malam setelah pertemuan pertama pagi itu, aku har
readmore Capítulo 57 Alasan
"Tuan, lalu bagaimana kami harus mengatakan kepada Kakeknya Naya, kalau jin yang mengikuti ternyata
readmore Capítulo 58 Diobati Dukun Milenial
"Van, tapi kenapa Ki Wulung bersungguh-sungguh dengan ceritanya?" Aku semakin ingin tahu. "Iya itu ta
readmore Capítulo 59 Diobati Dukun Milenial 2
Aku terbatuk-batuk, mengambil oksigen sebanyak mungkin di ruangan yang tertutup ini. Sementara, dua
readmore Capítulo 60 Mister Rehe
Kaivan menjeda ucapan saat aku berpikir tadi. "Tunggu sebentar, Naya. Semoga tivi-nya ada episode ba
readmore Capítulo 61 Masalah Baru Dari Ibu
Aku tidak mengulur waktu untuk pulang ke Jakarta, atau alasan supaya Kakek mengizinkan tanpa keberat
readmore Capítulo 62 Masalah Baru Dari Ibu 2
Benar apa yang Kaivan bilang sebelum sarapan tadi, bahwa ibu tiriku menyebar berita bohong melalui s
readmore Capítulo 63 Memberi Pelajaran 1
Pov Kaivan. "Kalian pernah nggak sih merasakan di-ghosting? Yang pacaran, apalagi LDR nih pasti tahu
readmore Capítulo 64 Memberi Pelajaran 2
Manusia memang memiliki banyak keunggulan, kelebihannya tidak jarang membuat kami bangsa jin dengki
readmore Capítulo 65 Pernyataan Cinta 1
"Van, lagi ngapain, sih? Sibuk bener." Aku tersenyum tipis, menggeser duduk untuk memberi ruang supay
readmore Capítulo 66 Sean Pengganggu
"Van, tapi kodrat kamu tetap jin! Bagaimanapun juga asal mulanya. Dan aku manusia." Eh, berani memban
readmore Capítulo 67 Banjir Buatan
Hujan deras selama empat malam tiga hari, belum ada tanda-tanda berhenti. Langit sesekali menampakka
readmore Capítulo 68 Kerja Hati Bukan Kerja Bakti
Dengan pertimbangan kasihan dan menuruti permintaan Naya, hujan akhirnya mereda, banjir surut perlah
readmore Capítulo 69 Tabib Tu Ge Lan Ba Ta
Cling! Sosok itu menembus pintu, kemudian berdiri di hadapanku. Pakaian, jenggot, dan rambut putihnya
readmore Capítulo 70 Luka Dalam Yang Menyiksa
Pertarungan dengan tabib Tuge Lan Ba Ta memang berhasil kumenangkan. Semula baik-baik saja, tapi sem
readmore Capítulo 71 Pulang
Dengan berat hati, akhirnya aku mengangguk. Antara cinta dan nyawa, tentu prajurit akan memilih nyaw
readmore Capítulo 72 Perjalanan (season 2)
Pov Kaivan. Perjalanan antar dimensi dari dunia manusia ke alam jin, tidak menemui hambatan. Aku dan
readmore Capítulo 73 Pertolongan Tabib Muda
Pikiranku semakin kalang kabut, saat dua sosok dari para penunggang kuda itu akhirnya masuk goa. Jik
readmore
halo, Kak, baru sampai bab 6 nih, huhuhu. lambat sekali aku bacanya tapi ceritanya menghibur sekali.
13d
0saya suka
19d
0good
11/08
0bagussss bangettt ceritanyaaaa sukaaa bangetttttt smaaa ceritaanyaaaaaaaa😍😍😍😍😍😍😍😍😍😍😍😍😍😍😍☺😍😍😍😍😍😍😍😍😍😍😍😍😍😍😍☺☺😍😍😍😍😍😍😍😍😍😍😍😍😍😍😍😍😍😍😍😍😍😍😍😍😍😍😍😍😍😍😍😍😍😍😍😍😍😍😍😍😍😍😍😍😍😍😍😍😍😍😍😍😍😍😍😍😍😍😍😍😍😍😍😍😍😍😍😍😍😍😍😍😍😍😍😍😍😍😍😍😍😍😍😍😍
08/08
0mntp
18/07
0hebatt
10/07
0menerbitkan
05/07
0good
28/06
0baik
28/06
0bagus san
28/06
0