Tag(s):
• Tidak setia
• CEO
• Keluarga
• Heteroseksual
• Pornografi

"Mari kita buat komitmen. Kau tidak akan pernah pergi dan aku tidak akan pernah berubah. Bahkan jika kau masih ragu, kita bisa membuatnya di atas kertas." -Eros Kalandra Karisma. "Apapun akan aku maafkan, tetapi tidak dengan perselingkuhan." -Izora Kanaya Lavina. *** Putra bungsu keluarga kaya raya pemilik perusahaan KA Group, salah satu perusahaan pemroduksi makanan siap saji terbesar di Asia. Anak yang sangat diharapkan kehadirannya dan dicintai oleh kedua kakaknya. Jika manusia tidak ada yang sempurna, maka Eros mendekati kata sempurna. Banyak yang mendambakan menjadi dirinya. Pintar, tinggi, tampan, sehat, disegani, dan mendapat gelar sebagai pengusaha muda saat usianya baru menginjak dua puluhan awal. Namun, itu hanyalah dari kacamata orang lain yang tidak tahu bagaimana kehidupan pria itu sebenarnya. Satu hal yang harus kalian ingat bahwa semua yang dilihat oleh mata telanjang belum tentu sama dengan apa yang dirasakan orang yang mengalaminya. Lebih baik bunga jauh-jauh mimpi itu. Karena dibalik kesempurnaan yang didambakan semua orang ada alasan yang begitu menyedihkan untuk diungkapkan. Cukup ikuti saja perjalanan hidup Eros untuk menggapai kebahagiaannya.

Última Atualização

Escolha do Editor

Encontrando o Sentido de Viver

Nayra Reis

A Dama de Companhia

Roseanautora

Oásis Infindáveis

Micael Pinto

Lágrimas por asas

Danikatrin

Perdida

Geisa Matos

Diademas da Escuridão

diademas

Recomendação

Quem é você Maya?

Melissa Montes

Lágrimas por asas

Danikatrin

Escola de Vampiros - Curada

Josy Sant

Diademas da Escuridão

diademas

Renascidos

Livi Astrid

Rakasa

Nicholas

Casamento a moda aniga

Flávia Matias

Garoto em vidros

Danikatrin

{A princesa errada☆}

espero que gostem..

Minha flor que veio do espaço

Keyte Aline Medeiros

Comentário do Livro (159)Deixe o seu comentário na App

• 
  Anneke Putri

  good nice

  14d

    0
• 
  Debora Hsbm Hutagalung

  aplikasi nya bagus bermanfaat

  05/12

    0
• 
  Ishak Ahmad

  sangat baik

  28/11

    0
• 
  BaimIbrahim

  oke

  28/02/2023

    0
• 
  GenitaRala

  wah sangat baguuss

  06/02/2023

    0
• 
  Adelina Ann

  bagus

  28/01/2023

    0
• KarlinaMeka

  Saya sangat senang sekali dapat membaca alkisah novel ini

  27/01/2023

    0
• 
  HukunalaRobinson

  senang sekali

  27/01/2023

    0
• 
  NurjanahSaskia

  best

  18/01/2023

    0
• YovitaVallerie

  asli weh seru

  15/01/2023

    0

• Total: 120

• Bab 1: Merelakan

  Seorang pria yang memiliki tinggi badan 183 cm dan juga berbadan atletis itu sedang duduk di sisian

• Bab 2: Hukuman

  "Zora," panggil Geraldi berteriak. Dari nada suaranya sepertinya pria itu sedang emosi.
  Merasa namany

• Bab 3: Menghindar

  Setelah sampai di kantor, Eros langsung menuju ruang kerjanya dan mulai sibuk dengan tumpukan dokume

• Bab 4: Mencari Pekerjaan

  Seperti sudah menjadi kebiasaannya sejak dulu, saat alarm berbunyi dia langsung mematikan alarm itu

• Bab 5: Pertemuan

  Setelah diantar Chiko menuju tempat kerjanya, Zora sedikit kebingungan karena melihat keadaan ruanga

• Bab 6: Pernikahan

  "Astaga adik-adikku kenapa tampan sekali," kagum Naura melihat adik-adiknya begitu gagah dalam balut

• Bab 7: Menyakitkan

  Dreett.. Dreett..
  "Mas, itu HP kamu bunyi," kata Naura yang sedang menghapus riasan wajahnya.
  Dreett..

• Bab 8: Pembuat Masalah

  "Siapa yang membereskan ruangan saya pagi ini?" tanya Eros dengan nada tinggi. Dilihat dari ekspresi

• Bab 9: Kambuh

  "Mas, hari ini mau makan apa?" tanya Kirana kepada pria yang sudah resmi menjadi suaminya.
  "Apa saja

• Bab 10: Perlakuan Manis

  Kirana mengambil kapas untuk menutupi bekas suntikan di lengan pria itu, sedangkan Eros menundukkan

• Bab 11: Perhatian Kirana (bagian 1)

  "Jadi benar Eros itu mantan kekasihmu?" tanya Naura ingin memastikan dari mulut wanita itu sendiri.
  K

• Bab 12: Perhatian Kirana (bagian 2)

  "Kirana bagaimana sih, suaminya sakit malah pergi tidak tau ke mana." Dumel Naima yang sedang duduk

• Bab 13: Salah Paham

  "Kak Naura mana?" Tanya Eros yang baru saja keluar dari kamar mandi.
  "Katanya ada urusan penting. Bes

• Bab 14: Rahasia Endru

  "Selamat pagi, Pak Eros," sapa Chiko kepada sang atasan.
  "Maaf, pagi-pagi begini saya sudah menggangg

• Bab 15: Naik Jabatan

  Setelah pemberhentian Chiko, Eros jadi sedikit kesulitan mengatur jadwalnya. Karena biasanya sekreta

• Bab 16: Tugas Pertama

  Naura tersenyum sumringah membaca pesan dari suaminya yang mengatakan bahwa urusan pekerjaannya sele

• Bab 17: Surat Ancaman

  Suara alarm dan juga cahaya matahari yang masuk ke dalam apartemennya membuat pria yang sedari tadi

• Bab 18: Berkorban lagi?

  "Zora." Panggil Zani menepuk tangan wanita itu untuk membangunkannya.
  "Lima menit lagi," kata Zora se

• Bab 19: Perhatian Eros

  "Seandainya saja Chiko ada di sini. Pasti aku tidak akan sesulit ini." Monolog wanita itu seraya men

• Bab 20: Seperti Tikus dan Kucing

  Ughh..
  Zora meremas perutnya dengan sangat kuat, tubuhnya meringkuk tanpa dibalut selimut. Keringat d

• Bab 21: Permintaan

  Naura menatap sedih dinding di depannya seraya mengusap perut datarnya. Tidak lama kemudian lelehan

• Bab 22: Pernyataan Cinta

  Semenjak pulang dari rumah sakit Naura menjadi pemurung, wanita itu langsung masuk ke dalam kamarnya

• Bab 23: Antara Dua Hati

  Setelah menempuh jarak I jam 30 menit mereka telah sampai ke salah satu tempat wisata popular yang a

• Bab 24: Khawatir

  Hari masih pagi, tetapi Zora sudah mendapat perintah dari CEO-nya itu untuk pergi ke ruangannya. Ten

• Bab 25: Pernikahan Diujung Tanduk

  Makanan kesukaan Zora ternyata menjadi musibah untuk Eros. Wanita itu sangat terkejut ketika tiba-ti

• Bab 26: Kehilangan

  “Selamat malam, Bos Eros,” sapa Zora dari ambang pintu Ruangan VIP.
  Wanita itu tersenyum seraya mengh

• Bab 27: Permohonan

  "Astaga kau kenapa lagi, kak." Eros terus berlari di sepanjang lorong rumah sakit.
  Setelah mendapat k

• Bab 28: Rencana

  Setelah berhasil membujuk Kirana untuk kembali pada Endru, Eros mengajak wanita itu ke rumah sakit u

• Bab 29: Berpacaran?

  "Bos mau bawa aku ke mana?" tanya Zora ketika pria itu menyuruhnya untuk masuk ke dalam mobilnya.
  "Di

• Bab 30: Transplantasi Sumsum Tulang Belakang

  "Sudah siap?" tanya dokter kepada Eros. Pria itu menganggukkan kepalanya.
  Kemudian setelah itu sang d

• Bab 31: Semakin Dekat

  Eros menutup mulutnya rapat-rapat ketika kakaknya akan menyuapinya bubur.
  "Ayo buka mulutmu! Astaga,"

• Bab 32: Sekretaris Baru

  Setelah hampir 1 bulan menjalani perawatan pasca operasi, akhirnya baik Endru maupun Eros sudah bisa

• Bab 33: Adopsi

  Hari ini Eros kembali ke rumah sakit untuk melakukan cek up. Jika saja Dokter Panji tidak terus meng

• Bab 34: Demo

  Hari telah berganti. Sang raja sinar sudah menampakkan cahayanya untuk membangunkan orang-orang yang

• Bab 35: Wanita Penggoda

  "Bodoh! Kalian benar-benar bodoh!!" Cicit seseorang yang sedang memaki para suruhannya karena telah

• Bab 36: Hal Buruk Terjadi

  "Viktoria, aku mohon tolong jaga sikapmu." Pinta Endru berulang kali menghindar saat wanita itu hend

• Bab 37: Terbongkarnya Rahasia

  Dua orang pria berlari-lari sepanjang lorong rumah sakit. Saat Naura menghubungi Arya, ia langsung m

• Bab 38: Marah Besar

  Setelah hasil lab keluar, Naura tidak sedikitpun beranjak dari tempatnya sekarang. Ia begitu setia m

• Bab 39: CEO Baru

  Tok tok tok!
  "Siapa yang datang pagi-pagi seperti ini?" Tanya Eros berjalan dengan gontai menuju pint

• Bab 40: Penculikan

  Kring! Kring!
  Naura hanya melirik suaminya yang mulai menjauh saat ponselnya berdering.
  "Astaga, seben

• Bab 41: Dalam Bahaya

  "Eros buka pintunya! Ini Kakak." Panggil Naura menekan-nekan bel apartemen dan memperlihatkan wajahn

• Bab 42: Pertemuan Tidak Terduga

  Plak! Plak!
  Baskoro menampar kedua pipi Eros dengan sangat keras untuk membangunkannya dari pingsan.

• Bab 43: Misi Penyelamatan

  "Eros maafkan ibu," racau Naima yang masih berada dalam pelukan menantunya.
  Kini mereka sedang berada

• Bab 44: Antara Hidup dan Mati

  "Cepat tarik pelatukmu!" Seru Naima sudah siap menyambut kematiannya.
  Argh!
  Baskoro berteriak sekeras

• Bab 45: Penyesalan

  Sudah 1 minggu setelah penculikan dan sampai saat ini Eros belum juga memberikan tanda-tanda ia akan

• Bab 46: Memaafkan

  Meski sedang melewati hari-hari yang sulit, tetapi Zora tidak pernah absen bekerja. Karena janjinya

• Bab 47: Terbongkar

  "Seperti yang ditampilkan dalam slide, bahwa kami akan melakukan promosi salah satunya dengan cara m

• Bab 48: Keluarga Baru

  "Kisah percintaanmu seperti cerita dalam drama yang sering aku tonton, Zo. Pacaran pura-pura dengan

• 49: Amarah Naima

  "Chiko," panggil Zora. Memang semenjak Eros dan Chiko dirawat di rumah sakit, tempat ini sudah seper

• Bab 50: Bertahan atau Menyerah

  "Tempat apa ini?" Monolognya. Eros melihat sekeliling tempat itu, tapi ia tetap tidak mengenali temp

• Bab 51: Sebuah Perasaan

  "Terima kasih sudah kembali," ucap Dokter Panji ketika melihat grafik detak jantungnya pada monitor

• Bab 52: Selamat Tinggal

  "Ternyata sedalam itu rasa cintamu padanya, Zo," batin Chiko saat melihat siaran di televisi, "aku h

• Bab 53: Wanita Terhebat

  Beberapa detik Zora seperti kehilangan kesadarannya. Ia tidak bisa mendengar wanita paruh baya itu b

• Bab 54: Hati yang Tersakiti

  Ceklek!
  Bukannya langsung masuk, Zora malah berdiri seperti patung dengan badan yang menghalangi pint

• Bab 55: Kabar Baik

  "Dek." Sapa Naura sembari menepuk bahu sang adik.
  "Kenapa tidak masuk?" tanyanya kala melihat adik pe

• Bab 56: Pembalasan Dendam

  Saat Eros masih asyik dalam dunianya, tiba-tiba ibunya masuk dan langsung tersenyum saat melihat put

• Bab 57: Perjanjian

  "Anak Ayah kenapa terlihat senang sekali, hmm?" Tanya Arya seraya memangku putri kecilnya. Kesha ter

• Bab 58: Perpisahan

  "Kenapa kau senang sekali membuat orang lain takut?" Tanya Zora dalam batinnya seraya memandang waja

• Bab 59: Potongan Puzzle Terakhir

  Satu minggu telah berlalu, akhirnya hari yang paling ditakutkan oleh Eros tinggal hitungan jam lagi.

• Bab 60: Saling Memberikan Pujian

  Seharian ini Zora terus menekuk wajahnya karena kekasihnya itu sulit sekali dihubungi. Padahal sudah

• Bab 61: Janji Suci

  Selama di dalam mobil mewahnya, Eros sering kali kedapatan mencuri-curi pandang pada kekasihnya itu.

• Bab 62: Tidak Ada Harapan Lagi

  Hati Kirana sudah tidak tahan lagi untuk melihat mantan kekasihnya bersanding dengan wanita lain seh

• Bab 63: Malam Pertama

  Setelah resepsi pernikahan pasangan pengantin baru itu tidak bisa langsung menempati rumah baru mere

• Bab 64: Membayar Janji

  Setelah mendapatkan apa yang ia inginkan, pria itu langsung masuk ke dalam mobilnya untuk menuju ke

• Bab 65: Kejujuran

  Setelah beberapa hari tinggal di rumah orangtuanya kini Eros dan Zora sudah bisa menempati kediamann

• Bab 66: Keluarga Baru

  Tok tok tok!
  “Masuk!” perintah Eros tanpa mengalihkan pandangannya dari laptop dan tumpukan berkas di

• Bab 67: Teka-Teki

  Setelah acara sekolah itu berakhir, Eros mengajak Deni untuk ikut bersamanya merayakan keberhasilan

• Bab 68: Kiss Virtual

  Kring! Kring! Kring!
  Ponsel milik pria itu terus berdering tanda ada yang menghubunginya dan saat nam

• Bab 69: Bullying

  Bola mata gadis itu berbinar menatap takjub video yang sedang diputar oleh gurunya. Sebuah cuplikan

• Bab 70: Gagal Romantis

  Saat kaki mereka baru menginjak halaman hotel, sepasang suami istri itu langsung disambut dengan cuk

• Bab 71: Milikku, tapi Bukan Milikku

  Wanita itu menghela napas lelahnya ketika melihat stylistnya menggelengkan kepalanya disertai senyum

• Bab 72: Chidorigafchi

  “Ugh..” Zora menggeliat ketika sinar matahari masuk menembus kamar hotelnya. Kelopak mata gadis itu

• Bab 73: Akhir Dari Sebuah Penantian

  Pagi-pagi sekali Naura sudah sibuk di dapur untuk membuat sarapan untuk suami serta putri tercintany

• Bab 74: Teka-Teki Baru

  Setelah berjalan-jalan di Chidorigafchi Eros mengajak Zora untuk pergi ke kampus Chiko yang kebetula

• Bab 75: Chiko dan Rahasianya

  ‘Nyonya aku ingin berhenti’
  Rahang wanita setengah abad itu mengeras dan tidak terasa bahwa tangannya

• Bab 76: Merenggut Kehormatan Istriku

  Lampu-lampu disko dan music keras menemani hari-hari Endru di kota Paris. Pria itu duduk di salah sa

• Bab 77: Depresi

  “Di mana aku?” Bingung Deni menatap tempat yang sangat asing di matanya.
  Lapangan luas yang diapit ol

• Bab 78: Wanita Iblis

  Wanita itu terus bergerak ke sana-kemari menunggu tim medis menyelamatkan putranya. Sungguh! Jika ia

• Bab 79: Melawan Trauma

  Eros mengendarai mobilnya dengan kecepatan tinggi ketika kaki tangan Arya mengatakan dugaan pertaman

• Bab 80: Flashback

  Eros berjalan gontai di sepanjang lorong rumah sakit. Ia merasa tubuhnya begitu ringan hingga terasa

• Bab 81: Eros Menghilang

  “Pak Eros!” Mastur yang awalnya mengikuti perintah Eros untuk tetap menunggu di dalam mobil langsung

• Bab 82: Ada Apa Dengan Eros?

  Ugh..
  Endru menggeliat ketika merasakan cahaya matahari mengganggu tidur nyenyaknya. Hal pertama yang

• Bab 83: Dikecewakan Lagi

  “Aku bilang aku baik-baik saja! Apa kau tidak dengar, hah?!” Tanpa sadar Eros membentak Zora.
  “Ma-maa

• Bab 84: Kami Tak Sama

  Pria itu terus berlari tanpa tujuan. Entah sudah berapa orang yang ditabraknya, ia tidak tahu bahkan

• Bab 85: Perubahan Hormon

  "Izora!” Panggil seseorang dengan langkah tergesa-gesa menghampirinya.
  “Apa yang terjadi dengannya?”

• Bab 86: Kehamilan Kirana

  Sejak pagi Kirana merasa tubuhnya lemas dan tidak berselera makan. Lantas ia memutuskan untuk membel

• Bab 87: Archiko

  Eros sedang berjalan-jalan di sebuah taman yang aneh tetapi tidak asing untuknya. Taman ini adalah t

• Bab 88: Ini Ajakan Kencan?

  “Will you merry me?” Lanjut Endru yang kini sudah berjongkok dihadapannya dengan memegang kotak perh

• Bab 89: Bertepuk Sebelah Tangan

  Kring! Kring! Kring!
  Endru mengerutkan keningnya ketika nama ibu mertuanya muncul di layar. Tidak ing

• Bab 90: Adikku Menghamili Istriku

  “Sayang.” Ibu dari Kirana menghampiri putrinya yang sedang berbaring di ranjang pesakitannya. Awalny

• Bab 91: Orang Ketiga

  Sebenarnya wanita itu merasa tidak enak hati setelah mengusir pemuda itu, tetapi kebohongan yang dil

• Bab 92: Apapun Kumaafkan, tapi Tidak Perselingkuhan!

  “Dia telah mengahamili istriku! Bagaimana aku bisa bicara baik-baik, hah?!” teriak Endru dengan napa

• Bab 93: Semakin Rumit

  Setelah kejadian Endru yang marah besar kepada Eros sepasang suami itu belum bertemu lagi.
  Zora mengu

• Bab 94: Jangan Tinggalkan Aku

  Setelah peristiwa gila yang dialami Eros, pria itu langsung teringat istri tercintanya yang ia tingg

• Bab 95: Hampir Kehilangan

  “Sayang.” Panggil Eros dengan begitu lembutnya menggenggam erat tangan lemah Zora yang bebas dari in

• Bab 96: Ngidam Gak Wajar

  “Sudah Sayang jangan menangis lagi ya. Iya aku gak akan pergi bekerja hari ini. Sudah ya jangan nang

• Bab 97: Inilah Jalan yang Kupilih

  Zora tersenyum sangat cerah saat kedua tangannya dengan lihai memasangkan dasi suaminya. Karena ting

• Bab 98: Menjemput Takdir

  “Panggil aku Kakak. Kak Eros.” Eros menyodorkan tangannya menunggu persetujuan Deni agar pemuda itu

• Bab 99: Selamat Jalan

  Zora segera beranjak untuk menyusul suaminya yang mungkin sebentar lagi menuju ke sini. Namun, belum

• Bab 100: Berjuang Bersama

  Wajah-wajah itu tampak pias menunggu dokter yang memeriksa Zora keluar tidak ada yang terlihat tenan

• Bab 101: Ucapkan Selamat Tinggal Pada Keluarga Kecilmu

  “Aaa.. Sayang.” Eros mengangkat sendok itu tinggi-tinggi membuat sang istri tertawa karena tingkah s

• Bab 102: Curahan Hati Seorang Teman

  Sudah lebih dari satu jam lamanya Endru membolak balikan dokumen penjualan restorannya bulan ini, te

• Bab 103: Bagimu Pernikahan Ini Hanyalah Status

  “Bagaimana jika orang itu berselingkuh dengan adiknya sendiri? Itulah yang sedang dihadapi temanku.

• Bab 104: Perpisahan

  “Apa yang terjadi?” tanya Naura pada si bungsu karena ia baru saja pulang membeli buah-buahan pesana

• Bab 105: Manusia

  Eros mengambil surat yang diberikan istrinya itu beberapa menit lalu padanya. Saat tangannya menyent

• Bab 106: Kadang Kita Lupa

  Malam yang indah sepertinya tidak berlaku pada Kirana. Sedari tadi wanita itu terus bolak-balik meli

• Bab 107: Akankah Semuanya Kembali?

  Di kota yang tak pernah mengenal lelah itu duduklah seorang pria di kursi kebesarannya. Mata hitamny

• Bab 108: Siapa Pelaku dan Siapa Korbannya?

  Eros menatap bangunan di depannya dengan tatapan sendunya. Langkah kakinya seakan begitu berat hingg

• Bab 109: Tidak Ada yang Berubah. Hanya Kembali Ke Tempat Seharusnya

  Tok tok tok!
  “Masuk!”
  “Duduklah!” Perintah Endru ketika melihat sang adik berdiri di sana. Entah terke

• Bab 110: Menjadi Kuat Itu Sulit

  "Hallo," ucap Endru setelah meminta Eros menunggu dengan isyarat tangannya.
  "..."
  Melihat Endru menjat

• Bab 111: Jangan Bohongi Hati Kecilmu

  Sudah satu minggu berlalu, tetapi belum ada tanda-tanda sang ibu akan membuka matanya. Keempat orang

• Bab 112: Selamat Tinggal

  Setelah proposalnya ditolak bukan berarti Eros menyerah begitu saja untuk mendapatkan maaf dari mant

• Bab 113: Perjuangan Seorang Ibu

  Ceklek!
  “Masih ingat rumah juga.” Sarkas Kirana dengan tatapan serta nada sinisnya pada Endru yang ba

• Bab 114: Jangan Tinggalkan Aku!

  “Arya!” Panggil kedua orangtuanya yang langsung datang ke rumah sakit ketika dikabari menantunya aka

• Bab 115: Si Kembar

  “Dia begitu mirip denganmu, Sayang,” ucap Arya ketika bayi kembar mereka sudah diperbolehkan tidur d

• Bab 116: Tolong Aku!

  Dua pria yang sama-sama memiliki wajah tampan dan berkharisma jika sedang bekerja itu kini sedang du

• Bab 117: Kutitipkan Dia Padamu

  Setelah menahan rasa sakit diperutnya berjam-jam kemudian syukurlah sakit itu berangsur-angsur mengh

• Bab 118: Akhir Kisah Ini

  Hari ini, detik ini, masih di langit dan bangunan yang sama Eros akan memperjuangkan kebahagiaannya.

• Akhir Kisah Ini (bagian 2)

  Pria itu – Eros langsung disambut oleh langit Jepang yang masih cukup terang padahal arlojinya sudah

• Akhir Kisah Ini (bagian 3) END!

  Hari ini langit Tokyo bergitu cerah, hangatnya matahari pagi menyambut dengan riang orang-orang yang