Total : 44Prolog
Olivia mematikan layar notebook miliknya. Semua berkas pekerjaannya hari ini buru-buru ia simpan ke
readmore Bab Satu
Olivia keluar ruangannya pagi-pagi sekali. Bukan karena ia terbiasa bangun pagi, melainkan karena se
readmore Bab Dua
Olivia melesatkan mobilnya menuju ke sebuah hotel di kawasan Jalan Ahmad Yani setelah mendapatkan pe
readmore Bab Tiga
“Sudah siap?” Olivia dan Lana saling bertukar pandangan satu sama lain. Yusa menghampiri meja Olivia
readmore Bab Empat
Muslimin tengah bersenandung di area pantry ketika Olivia masuk ke ruang kerjanya. “Pagi, Mbak Via .
readmore Bab Lima
Suara lift terbuka bahkan suara detik jam di dinding terdengar begitu jelas di telinga. Terlalu pagi
readmore Bab Enam
Benar apa yang menjadi ketakutan Olivia kemarin. Beberapa pasang mata menatapnya dari segala penjuru
readmore Bab Tujuh
Dante termenung dengan selembar foto ditangannya. Olivia—perempuan yang memporak-porandakan perasaan
readmore Bab Delapan
Lussi melebarkan matanya ketika Olivia muncul kembali di rumah mertuanya dengan wajah kalut yang bah
readmore Bab Sembilan
Dante mengerjapkan kedua matanya berulang kali. Hampir semalaman Dante terjaga dari tidurnya. Siapa
readmore Bab Sepuluh
“Terpaksa??!!” Nada bicara Dante tiba-tiba berubah meninggi ketika mendengar alasan yang menurutnya
readmore Bab Sebelas
Keputusan Olivia meninggalkan kantor ditengah-tengah jalannya rapat dan berdiam diri di kediaman Elo
readmore Bab Dua Belas
Menjelang hari H acara opening ceremony peresmian kantor di cabang Surabaya, Olivia disibukkan denga
readmore Bab Tiga Belas
Dante sedang mengamati dua insan tengah terlibat suatu obrolan. Mereka adalah Olivia dan Yusa. Secar
readmore Bab Empat Belas
Sebuah coffee shop di daerah jalan Sulawesi menjadi tempat persinggahan Olivia dan Dante malam ini.
readmore Bab Lima Belas
Lift dari parkiran basement menuju kantor lumayan sesak pagi ini. Menjelang weekend para pekerja mal
readmore Bab Enam Belas
Pulang dari kantor Olivia menyempatkan mampir ke rumah Elok untuk menemui Si Kembar. Namun sayangnya
readmore Bab Tujuh Belas
Gigitan roti panggang dengan nutella melumer di mulut Olivia. Pagi itu benar-benar menjadi pagi yang
readmore Bab Delapan Belas
“Tolong jangan bilang siapapun ya, Mbak.” Olivia tidak bisa mengartikan tatapan Lana di depannya. Lan
readmore Bab Sembilan Belas
Pemandangan yang Olivia lihat pertama kalinya adalah senyuman hangat milik Ambar dengan garis-garis
readmore Bab Dua Puluh
Flashback (1) Lima tahun lalu … Perpustakaan kampus tampak sepi pengunjung hari ini. Cuaca di luar yan
readmore Bab Dua Puluh Satu
Flashback (2) Hidup itu adalah sebuah pilihan. Terdengar mudah, kan? Tapi nyatanya tidak. Memilih tid
readmore Bab Dua Puluh Dua
Yogyakarta menjadi salah satu tujuan yang sengaja dipilih Olivia untuk menyendiri. Setelah memberika
readmore Bab Dua Puluh Tiga
Olivia mengaduk-aduk teh di depannya berulang kali. Olivia gugup. Apalagi saat ini sudah ada Iko, Pa
readmore Bab Dua Puluh Empat
“Dante ....” Suara familiar menyapa telinga Dante. Lambaian tangan seorang perempuan dengan jeans bel
readmore Bab Dua Puluh Lima
Tautan tangan Dante disela jemari Olivia sama sekali tidak ingin Dante lepaskan begitu saja. Bahkan
readmore Bab Dua Puluh Enam
Dante bersama kedua orang tuanya datang ke rumah Ambar dua hari berikutnya. Begitu banyak bingkisan
readmore Bab Dua Puluh Tujuh
Tepat dihari keempatbelas Olivia bersama dengan Lussi mengunjungi mall tempat biasanya mereka berdua
readmore Bab Dua Puluh Delapan
Lembaran tissue menyumbat hidung Olivia telah berganti dengan kapas yang diberikan dokter UGD untuk
readmore Bab Dua Puluh Sembilan
“Saya terima nikah dan kawinnya Olivia Zurkena binti Zurkeino Atmaja dengan mas kawin tersebut dibay
readmore Bab Tiga Puluh
Pagi harinya Olivia terbangun tanpa Dante disisinya. Sisi kiri tempat tidur disebelahnya terasa ding
readmore Bab Tiga Puluh Satu
Mobil yang menjemput mereka telah sampai di hotel berbintang lima tempat acara nanti malam. Sambutan
readmore Bab Tiga Puluh Dua
“Kenapa kalian bisa ada di sini?” pekik Dante. Selayaknya pasangan yang sedang berbulan madu, berbaga
readmore Bab Tiga Puluh Tiga
Tatanan meja telah Dante persiapkan sedemikian rupa sejak tiga jam yang lalu. Buket bunga mawar puti
readmore Bab Tiga Puluh Empat
Berita kehamilan Olivia menjadi berita paling membahagiakan untuk keluarga besarnya dan Dante. Merek
readmore Bab Tiga Puluh Lima
Empat bulan adalah masa paling menyiksa untuk seorang ibu hamil. Morning sick akut dialami oleh Oliv
readmore Bab Tiga Puluh Enam
Wajah Olivia yang memucat jelas mengundang segudang pertanyaan untuk Lussi. Tidak ada yang bisa Oliv
readmore Bab Tiga Puluh Tujuh
Terjadi. Ancaman Yogan pada Olivia benar-benar terjadi. Sebuah paket diperuntukkan untuk Olivia data
readmore Bab Tiga Puluh Delapan
Tangan yang menggenggam tangan Olivia berkeringat ketika Dante menceritakan semuanya pada Lussi dan
readmore Bab Tiga Puluh Sembilan
Percikan air membangunkan Olivia dari pingsannya. Olivia menyipitkan mata karena silaunya lampu yang
readmore Bab Empat Puluh
“Pak Dante, kita harus segera menolong Ibu Via sebelum terlambat.” Dante mengeraskan rahangnya ketika
readmore Bab Empat Puluh Satu
Silaunya lampu membuat Olivia memicingkan matanya. Olivia tahu dirinya di mana saat ini. Selimut yan
readmore Bab Empat Puluh Dua
“Sekarang?!” Olivia mengerjapkan matanya berulang kali. Pasalnya baru tiga hari ke depan Olivia dipe
readmore Bab Empat Puluh Tiga
Dante marah besar saat tahu Yusa kembali menghubungi Olivia. Emosinya yang meluap-luap membuat Olivi
readmore
wah nofel nya sangat bagus
12/01/2023
0good
30/12/2022
0Good novel
21/10/2022
0goodjobbbbb
14/09/2022
0good
11/09/2022
0🧫🌹🌹
12/07/2022
0bagus banget
06/07/2022
0bagus sekali ceritanya
04/07/2022
010000
07/06/2022
0apk ini lumayan bagus
19/05/2022
0