Tag(s):
• Tidak setia
• Keluarga
• Pornografi
• Perkosaan
• Kekerasan

Kantil adalah janda cantik dengan bodi seperti gitar Spanyol. Semenjak bercerai dari sang suami, Kantil kesusahan mencukupi keperluan anak dan ibunya yang sakit-sakitan. Pertemuan dengan teman lama membawa Kantil masuk ke dunia malam. Di sana, dia bertemu Hendrik, bule kaya raya yang memiliki banyak perusahaan. Hendrik sudah menikah, tetapi hubungan dengan sang istri tidak baik sehingga dia butuh pelampiasan di luar. Hendrik menemukan kepuasan dari Kantil, dan meminta wanita itu untuk menjadi istri simpanan. Ekonomi yang semakin mendesak membuat Kantil terpaksa menyetujui permintaan Hendrik. Namun, istri sah Hendrik yang bernama Norma Wilhelmina berusaha keras menghancurkan Kantil. Bahkan Norma mengajari hubungan intim pada anak Kantil, yang masih sembilan tahun.

Última Atualização

Escolha do Editor

Tempestade

becky lovely

Amor, Abstração & Realidade

Micael Pinto

Renascidos

Livi Astrid

Asas por sangue

Danikatrin

O herdeiro negro

Danikatrin

Amor e Objetivos

Jéssyca Gil

Recomendação

Collection Adventures in Dimensions

SasinaZariel

Oásis Infindáveis

Micael Pinto

Perdida

Geisa Matos

O herdeiro negro

Danikatrin

Diademas da Escuridão

diademas

Escola de Vampiros - Curada

Josy Sant

Amor, Abstração & Realidade

Micael Pinto

Amor e Objetivos

Jéssyca Gil

Desejo Indecente

Canli Pop

Casamento a moda aniga

Flávia Matias

Comentário do Livro (82)Deixe o seu comentário na App

• 
  NoepRoslin

  Aduh ceritanya belum habis. Cerita lain pula bersambung..Novel ini bagus...Nivel lain masuk menyelit..Jadinya 2 in 1..

  17/09/2023

    0
• 
  raragalau

  👍🏻👍🏻👍🏻

  04/03/2023

    0
• 
  Danish Adrisham

  good

  06/07/2022

    0
• 
  lakhahMas

  bacaan yg sangat mengasikkan

  01/07/2022

    0
• 
  FarhanMuhammad

  okok

  27/06/2022

    0
• 
  RenaldiAldi

  ini bagus sekali

  21/06/2022

    0
• 
  AntoYusmi

  halo ygy

  20/06/2022

    0
• 
  SaputraDikki

  terima kasih

  17/06/2022

    0
• 
  Angellica Putri Hanura

  sangat bagus

  04/06/2022

    0
• 
  HermanBagus

  masih ditunggu bab selanjutnya

  24/05/2022

    0

• Total: 80

• Bab 1: Awal Kisah

  Aku seorang janda yang memiliki penampilan modis dan hidup bergelimang harta. Orang-orang pasti iri

• Bab 2: Rumah Mewah

  Awal Maret 2013
  Aku berdiri di bawah pohon Trembesi di kuburan China. Sudah puluhan tahun tempat ini

• bab 3: Kemesraan di Kolam Renang

  "Kenapa kau tegang begitu?" bisik Pak Hendrik. Aroma daun mint dari napasnya membelai wajahku.
  Pria i

• Bab 4: Roni Ingin Kembali

  Menjelang subuh aku tiba di rumah. Dari makam China tempat Marzuki menurunkan, aku naik ojek sampai

• Bab 5 : Perjanjian

  "Bangun, Mak. Emak kenapa?" Aku menggoyang tubuh ibu. Namun, dia diam saja dengan mata terpejam.
  Aku

• Bab 6 : Key Mulai Dekat Lagi Dengan Ayahnya

  Tiba di rumah sakit, Emak dibawa ke ruang gawat darurat. Dokter memeriksa kadar gulanya, tekanan dar

• Bab 7 : Tambang Emas yang Lepas

  Ketika aku memasuki kamarnya, Hendrik sedang berdiri di depan jendela. Pria itu mengamati taman dan

• Bab 8 : Hendrik Datang

  Ibuku tidak tertolong. Ketika aku tiba di rumah sakit semalam, beliau sudah menghembuskan napas tera

• Bab 9 : Kejutan di Kamar Norma

  Awal April 2013
  Aku tidak menyangka ternyata Hendrik sangat menyukai anak-anak. Selama beberapa hari

• Bab 10 : Ketulusan Hendrik

  Melihatku ada di tempat itu, Norma juga terkejut sehingga ia langsung menghentikan aktivitasnya.
  "Key

• Bab 11 : Norma Kembali Berulah

  Sudah seminggu berlalu sejak kejadian di kamar Norma. Setelah hari itu tidak ada interaksi antara ka

• Bab 12 : Perpisahanku Dengan Key

  Ketika aku keluar kamar, kebetulan Norma sedang menuruni tangga. Kupercepat langkah menuju padanya.
  
  "

• Bab 13 : Amarah Hendrik

  Sejak pulang dari rumah Roni, aku mengurung diri di kamar. Semua kenangan bersama Key yang berkeleba

• Bab 14 : Tanda Merah di Leher Key

  Hari ini waktuku menjenguk Key. Marzuki tidak bisa mengantar karena Hendrik menugaskannya ke luar ko

• Bab 15 : Aku Hamil

  Mendung mengepung dari segala penjuru saat aku pulang dari kontrakan Roni. Ingin tinggal lebih lama

• Bab 17 : Norma Iseng

  Sebelum Hendrik bangun, aku sudah rapi dengan long dress berbahan sifon. Rambut yang hitam dan berge

• Bab 17 : Gara-Gara Ulat Bulu

  Ketika Hendrik pulang kerja, aku sudah berhenti bolak-balik ke kamar mandi. Namun, perutku masih mul

• Bab 18 : Hujan Badai

  "Sayang, please ... jangan ajak aku ke luar negeri. Aku tidak mau pisah dengan Keynara. Dia putriku

• Bab 19 : Over Protective

  "Siapa itu, Til? Kok berhenti di depan rumah emakmu?" tanya Yu Marsiyah. Ia keluar rumah. Mungkin me

• Bab 20 : Ketika Key Tahu Semuanya

  Kala baru selesai dandan, Ani memberi tahu kalau ada yang mencariku. Dari ciri-ciri yang Ani sebutka

• Bab 21 : Pembalasan Hendrik

  Aku menunggu Hendrik di depan pintu utama dengan amarah yang membara. Aku akan menuntut pada pria it

• Bab 22 : Key di Atas Panggung

  Hendrik mengajakku ke kontrakan Roni. Kali ini, ia menyetir sendiri. Sepanjang jalan ia meyakinkan d

• Bab 23 : Keynara Hilang

  Saat aku membuka mata pada pagi hari, Hendrik sudah duduk di sampingku. Pria yang memakai kemeja abu

• Bab 24 : HP Baru Untuk Key

  Hendrik mendekap erat. Ia menuntunku berjalan menuju mobil. Tubuh ini rasanya lemas tak ada tenaga.

• Bab 25 : Goncangan Pertama

  Awal Juni 2013
  Sudah satu minggu aku dan Hendrik tinggal di Paramaribo, negara Suriname. Letaknya di

• Bab 26 : Kedatangan Keluarga Hendrik

  Ketika mataku terbuka, wajah Edward yang pertama terlihat. Aku langsung ingat kecelakaan yang tadi m

• Bab 27 : Tiba-Tiba Jadi Pembantu

  Norma Wilhelmina berjalan mendekat. Lalu, "Namanya Kantil. Dia pelayannya Hendrik dari Indonesia."
  Wa

• Bab 28 : Bagai Berdiri di Atas Duri

  Semalam sejak masuk ke kamar pembantu yang sempit ini aku tidak ke luar sama sekali. Sengaja pintu k

• Bab 29 : Barang Bukti

  "Bu, saya sudah sangat telat menjemput Bapak Lohia dan keluarga. Harusnya pukul delapan, tapi ini su

• Bab 30 : Cari Cara Mengusir Norma

  Begitu ke luar dari kamar Norma, aku langsung menuju pintu belakang. Sarung tangan ini harus segera

• Bab 31 : Penuh Kemenangan

  Benar kata Hendrik, orang tuanya seperti tidak terlalu peduli dengan keadaan Hendrik. Sudah tiga jam

• Bab 32 : Kedamaian Jangan Berlalu

  10 Agustus 2013
  Sudah lebih dari dua bulan kami tinggal di negara ini. Keadaan Hendrik cukup baik. Me

• Bab : Key Mulai Membantah

  Pertengahan Januari 2014
  Sudah sejak semalam aku merasakan kontraksi. Tadi pagi-pagi sekali Hendrik m

• Bab 34 : Key Condong Pada Hendrik

  Sampai keesokan harinya Key masih tidak mau mengangkat telepon dariku atau membalas pesan. Apa dia s

• Bab 35 : Dikecoh Oleh Key

  Aku tidak menyangka Key kembali menjadi anak yang manis sejak ditelepon oleh Hendrik beberapa hari y

• Bab 36 : Kenyataan Tentang Louis

  Pagi itu aku dan Hendrik sedang menikmati sarapan. Seperti biasa, menu favorit priaku ini adalah rot

• Bab 37 : Key Mulai Terkenal

  Sudah lama aku tidak menghubungi Key. Tak dapat dipungkiri jika waktuku kini lebih banyak untuk Loui

• Bab 38 : Peristiwa Yang Kusesali Selamanya

  Semenjak kubelikan Key mobil Pajero seharga dua ratus juta, keluhan-keluhan tidak lagi kudengar baik

• Bab 39 : Putus Komunikasi

  Masa terapi Louis sudah selesai. Ia sudah pulang dan sehat lagi seperti biasa. Bahkan bayi itu kini

• Bab 40 : Kabar Duka

  Februari 2018
  Sejak pagi firasatku tidak enak. Ingin menyuapi Louis, eh yang kupegang malah sapu. Pad

• Bab 41 : Menangisi Kayu yang Telah Jadi Abu

  Suasana seperti lima tahun lalu kala Emak meninggal kembali terasa. Semua kenalan datang untuk berbe

• Bab 42 : Mencari Kebenaran

  "Nggak mungkin Zuki pelakunya. Ini pasti rekayasa. Tapi, siapa dalangnya? Apa Norma punya musuh yang

• Bab 43 : Norma Dibawa Ke Rumah Sakit JIwa

  "Saya tidak membunuhnya. Delvis mati karena keteledorannya sendiri," kata Norma.
  "Tapi, ada beberapa

• Bab 44 : Memulai Hidup yang Baru

  Apa yang dikatakan Hendrik benar. Tidak lama setelah Roni dimintai keterangan, polisi langsung menet

• Bab 45 : Masa Lalu Hendrik dan Norma

  Malam ini tidurku tidak nyenyak. Tiba-tiba aku teringat perkataan Norma kala Hendrik menemuinya di v

• Bab 46 : Datangnya Jalang Lain

  Semenjak Norma di rumah sakit jiwa, aku hanya tinggal bertiga dengan Louis dan Hendrik. Rumah mewah

• Bab 47 : Apakah Hendrik Bosan Padaku?

  Setelah Ani selesai mengemasi pakaian Louis, segera kugendong bocah itu. Dengan mencangklong tas bes

• Bab 48 : Enaknya Menjadi Kaya

  Pakar relationship yang kulihat di internet bilang, cinta adalah transaksi. Dia memberi, aku menerim

• 48 : Kehidupan Sebagai Nyonya Dimulai

  “Aku berkata jujur kan? Kaulah wanitaku, the one and only,” ucap Hendrik setelah Mega meninggalkan r

• Harta Bukan Segalanya

  Tepat saat Fransiska memasang hiasan di rambutku, Hendrik masuk. Tumben aku tidak mendengar suara mo

• Sebuah Nama yang Membuatku Tidak Percaya Diri

  Aku langsung teringat surat yang malam itu kutemukan di antara botol minuman di ruangan Hendrik. Buk

• Tipu Daya Yoana

  Aku memasang senyum paling manis dan menatap Hendrik dengan penuh cinta, biar wanita itu semakin ter

• Kedai Es

  Aku tidak tahu kalau pintu yang dilewati Frank mengarah ke belakang hotel. Bukannya langsung ke pint

• Siapa Sebenarnya Frank?

  “Apa kau tahu, Kantil? Ada orang yang pernah bilang padaku, jika aku ingin menjadi pemimpin yang bai

• Musuh Lama Hendrik

  "Apa yang kau inginkan?" tanya Hendrik pada Frank.
  "Tak kusangka dunia begitu sempit. Ternyata perem

• Rahasia Keluarga

  “Berjanjilah kau akan merahasiakan ini dari siapa pun,” ucap Hendrik.
  Aku mengangguk. Selama aku bers

• Pembantu yang Teramat Seksi

  Sepulang dari pesta sampai kami sama-sama lelap, tidak ada obrolan serius. Bahkan aku juga tidak mak

• Perkelahian Pagi Hari

  Aku bingung harus menjawab apa. Akhirnya, aku hanya tersenyum.
  “Woe, mau apa kau ke sini? Dasar pria

• Izin Bertanya

  Guys, kita jeda sejenak, yuk. Sebelumnya, aku mau mohon maaf kalau cerita ini lama upload-nya.
  Karena

• Masa Kecil

  Ponsel Muya berdering ketika ia berdiri di tepi jalan, menunggu ojek online yang sudah dipesan beber

• Paranoid

  Tiba di rumahnya sendiri, Muya berteriak nyaring memanggil asisten rumah tangga. "Mbok Mun, Mbok Mun

• Kemunculan Laksmi

  Terik matahari membuat Zaky malas kembali ke kantor. Di piring bekas makan siang masih tersisa samba

• Kafe-Kafe

  Mbok Mun melompat dari ranjang ketika mendengar pintu diketuk dengan kasar. Ia segera memakai daster

• Ki Dalang

  Laksmi menyanyikan lagu Kadang Kowe Waras Kadang Kowe Edan dengan lincah. Para pengunjung kafe berte

• Perginya Dokter Deya

  Seberkas cahaya matahari menyusup melalui celah gorden dan jatuh di bantal bermotif kulit macan tutu

• Kesepakatan

  Muya bingung apa yang harus dilakukannya kini. Bagaimana dia akan menjelaskan pada Zaky kalau dia be

• Pertemuan

  Laksmi bersiul ketika menuruni tangga. Ia gerak-gerakkan pinggul yang berbalut rok sifon pendek. Gen

• Ketenaran Laksmi

  Zaky merasa aneh ketika pagi itu melihat Muya sedang sibuk di dapur rumahnya. Pria itu segera ingat

• Pesona Langen Tayub

  Panggung setinggi satu meter berbalut karpet biru tua menjadi tempat para wiyogo memainkan gamelan.

• Makan Malam

  Sehabis subuh, Muya sudah siap dengan gamis warna hijau tua dan kerudung hijau muda. Ia harus pergi

• Getar-Getar Hati

  Pagi itu, Zaky berguling-guling di ranjangnya yang luas. Bayangan Laksmi terus berkelebat di dalam k

• Kebohongan

  Mbok Mun mengetuk pintu kamar Laksmi untuk membangunkan Muya. Bukannya perempuan itu tidak tahu kala

• Keputusan Zaky

  Menjelang tengah hari, Muya memutuskan bangun karena letihnya agak berkurang. Setelah memanggil Mbok

• Muya Tidak Muncul

  Laksmi tak begitu memikirkan apa yang dijelaskan Prasetyo tadi siang. Memilih untuk menerima atau me

• Amarah di Bawah Angsana

  Prasetyo telah mendapat info sebanyak-banyaknya tentang Zaky dari teman-teman dan anak buahnya. Term

• Rahwana Masa Kini

  Laksmi memilih mematikan ponsel ketika menikmati sarapan kali ini. Jika tidak, Prasetyo atau Zaky pa

• Curhat Pada Muya

  Laksmi tidak jadi membeli baju-baju yang tadi dipilihnya. Sudah hilang keinginannya diguncang dua pe

• Terbongkarnya Rahasia

  Mbok Mun diam-diam menguping dari luar kamar Laksmi. Ia sangat ingin tahu apa yang terjadi di dalam

• Miya

  Malam itu, Zaky tidak bisa memejamkan mata. Benaknya melayang ke mana-mana. Mengingat pertemuan deng

• Perubahan

  Setelah mendengar bagaimana tadi perempuan itu bicara, Zaky tidak merasa aneh. Dia sadar yang diperl