logo text
Tambahkan
logo
logo-text

Unduh buku ini di dalam aplikasi

Bab 6 Eksistensi Kasat Mata

Di sebuah lorong yang terlihat remang-remang, perempuan itu melihat aura yang tidak biasanya. Ketika dirinya berbalik ke arah lorong tersebut, tidak lama kemudian dirinya melihat penampakan seorang wanita yang penuh dengan luka dan menatapnya dengan pandangan yang terlihat penuh dengan amarah. Perempuan tersebut bergerak perlahan mendekati penampakan tersebut dan tidak lama kemudian lampu yang ada di lorong gedung tersebut mati dan kemudian menyala lagi terus seperti itu. perempuan tersebut kemudian mengejar hantu itu dan ternyata hantu tersebut menyerangnya seakan membuatnya ketakutan namun itu tidak membuat perempuan tersebut merasa takut sama sekali dan justru berbalik menyerangnya agar hantu tersebut lenyap. Roh jahat yang ada di hadapan perempuan tersebut di penuhi dengan dendam yang terlihat dari aura hitam yang mengelilinginya. Perempuan tersebut kemudian mengeluarkan sebuah benda yang terlihat seperti pisau bedah dengan ujung runcing dan juga membawa sebuah buku berwarna gelap bergaya gotik kuno. Roh jahat itu kembali menyerangnya dan ketika hendak melarikan diri, rupanya roh jahat itu tidak bisa melakukannya karena ruangan tempat di mana mereka berada sudah di pasang segel agar roh tersebut tidak dapat melarikan diri. Perempuan tersebut yang terluka karena benturan membuatnya meneteskan darah di mulutnya dan seketika dirinya langsung melakukan pengusiran hantu dengan menggunakan kedua benda yang ada di tangannya.
Roh jahat tersebut terus melawannya sampai akhirnya serangannya sama sekali tidak mempan dan justru membuatnya merasakan sensasi terbakar seakan sebentar lagi lenyap. Perempuan tersebut menggunakan kesempatan itu untuk menusuk jantungnya dan ketika itu terjadi roh tersebut kemudian lenyap. Tidak lama setelahnya, benda yang di pegangnya terasa panas dan perempuan tersebut melihat kenangan yang tersisa dari roh itu. Di dalam kenangannya terlihat dirinya yang masih hidup berada di suatu tempat bersama dengan seorang pria. Wanita tersebut bernama Julietta seorang influencer yang di tawarkan sebuah gedung oleh pria yang berkencan dengannya. Beberapa minggu kemudian, rupanya pria tersebut bekerja di tempat ini dan dirinya merupakan anak dari pemilik gedung ini. Di tempat ini, Julietta melihat kekasihnya bersama dengan wanita lain dan melakukan skinsip di sebuah ruangan. Julietta yang marah lansung menamparnya. Wanita yang bersama dengan pria itu kemudian kabur tidak di ketahui ke mana. Pria itu langsung memukul Julietta dengan menggunakan gelas sampai dirinya tidak sadarkan diri dan kepalanya mengalami pendarahan yang banyak. Melihat hal itu membuat pria tersebut panik dan mengatakan bahwa kekasihnya itu bunuh diri di tempat ini.
“Astaga, apa yang sudah ku lakukan,” ucap pria tersebut dengan bingung sekaligus merasa takut.
Pria tersebut meninggalkan ruangan tersebut dan melarikan diri. Sampai pada akhirnya seorang pegawai yang masuk ke ruangan tersebut melihat jenazah seorang wanita yang berlumuran darah di lantai membuatnya ketakutan dan langsung melaporkannya. Tidak lama setelah kejadian itu, tempat ini mengalami keanehan dan itu terus terjadi bahkan beberapa kaeyawan yang berada di gedung tersebut sering melihat sosok wanita dengan penuh luka dan terlihat menyeramkan. Sampai pada akhirnya pemilik gedung ini pun mengetahuinya. Pria yang merupakan mantan kekasihnya itu mendapat karma dengan tertabrak mobil dan membuat kedua kakinya lumpuh. Namun, Julietta masih selalu menghantui dirinya di dalam ingatannya dan dokter langsung mendiagnosa pria tersebut dengan penyakit gangguan traumatik disorder sampai harus menjalani rehabilitasi di rumah sakit jiwa.
Ingatan tersebut kemudian lenyap. Perempuan itu langsung meninggalkan gedung tersebut begitu ritualnya berakhir. Petugas yang bersembunyi di lobi rupanya masih ada di sana dan lansung menghampiri perempuan tersebut sambil bertanya kepadanya.
“Bagaimana? apa sudah selesai?” ucap petugas tersebut.
“Benar. roh jahatnya sudah lenyap.”
“Terimakasih banyak.”
“Tidak masalah. Oh iya, sampaikan kepada pemilik gedung ini untuk segera menjualnya jika tidak ingin rugi.”
“Tentu saja. Saya akan menyampaikannya. Hati-hati di jalan anak muda.”
Perempuan itu kemudian pergi dari tempat tersebut dan menuju ke kediamannya. Sesampainya di kediaman miliknya, bibinya datang menemuinya dan mengatakan sesuatu kepadanya. Dengan wajah yang biasa saja dirinya kemudian mendengarkan ucapan bibinya sekaligus pengasuhnya itu.
“Bagaimana dengan pengusirannya? Apa berjalan dengan lancar?”
“Iya, semuanya berjalan dengan lancar.”
“Senang mendengarnya.”
“Oh iya, ada sesuatu. Sepertinya beberapa klien meminta untuk melakukan eksoterisme dan mengusirnya lagi. kali ini di sebuah sekolah yang selalu membuat semua orang mengalami kesialan.”
“Okay, nanti aku akan ke sana kirimkan saja alamatnya.”
“Tentu.”
Perempuan yang memiliki kemampuan sebagai paranormal itu bernama Griselda Nazareth. Seorang mahasiswa tingkat tiga yang berada di jurusan fisika. Griselda memiliki kemampuan tersebut sedari kecil sehingga membuat dirinya terbiasa dalam menghadapi situasi mistis tersebut. Neneknya bernama Zane Nazareth yang juga merupakan paranormal namun kini sudah pensiun dan tinggal di sebuah desa kecil untuk menikmati masa tuanya. Sebagai gantinya, Griselda yang melanjutkannya dan dirinya juga merupakan anggota dari perkumpulan orang-orang indigo yang sebelumnya melakukan festival orang mati setiap tahunnya di tanggal 2 November. Saat ini, Griselda sedang berada di rumahnya dan sedang bersantai sambil menonton televisi. Tidak lama kemudian, pria tua yang sebelumnya adalah kliennya itu mengirimkan pesan ucapan terimakasih kepadanya dan kemudian dirinya membalasnya dengan singkat lalu menghapus nomornya.
”Bibi,”
“Iya?”
“Apa bibi tidak pergi berlibur?”
“Hmm... hari ini bukan hari liburku. Karena itu lah aku akan tetap bekerja.”
“Apa tidak merasa bosan dengan menjadi pengasuhku?”
“Sama sekali tidak. Justru saya sangat senang bisa bekerja dengan anda.”
“Apa tidak takut?”
“Tidak. Karena saya juga sama seperti anda. Hanya saja kemapuan saya tidak seperti anda dan lagi saya terakhir kali melihat penampakan itu ketika masih berada di bangku sekolah dan nenek anda membantu saya dengan menghilangkan penglihatan tersebut sehingga saya menjadi seperti sekarang.”
“Aku baru pertama kali mendengarnya darimu.”
“Tentu saja. Karena saya tidak pernah menceritakan ini kepada anda.”
“Oh iya, apa yang terjadi jika orang lain melakukannya?”
“Ya?”
“Melakukan penghapusan seperti itu.”
“Saya tidak tahu. Tapi, berdasarkan pengalaman saya. Karena saya memiliki kekuatan spiritual yang rendah ketika melihat sosok roh saya langsung tidak sadarkan diri karena itu saya meminta bantuan nenek anda untuk menghilangkannya agar saya bisa hidup.”
“Begitu rupanya.”
“Apa anda juga ingin menghilangkannya?”
“Tidak. Ini menarik.”
“Eh?”
Griselda kemudian pergi ke kamarnya dan dirinya hendak tidur. Malam hari mulai berakhir. Hari ini, tidak terasa sudah pagi saja. Daniel yang berada di rumah sakit sekarang dirinya mulai meberanikan diri dengan berjalan-jalan di sekitar rumah sakit dan melihat pasien yang lainnya. Dokter mengatakan agar dirinya istirahat selama satu minggu di rumah sakit ini. Temannya yang saat itu membawanya kemari sekarang sudah datang menjenguknya dan kemudian mereka berdua mengobrol di ruangannya.
“Bagaimana kondisimu sekarang? Apa sudah membaik?” ucap temannya kepada Daniel yang tengah duduk.
“Iya, sudah mulai membaik. tapi, aku merasa sedikit kesal dengan diriku yang payah ini.”
“Kesal?”
“Ya, rasanya kemalangan selalu datang kepadaku.”
“Kau ini bicara apa. tidak sepantasnya bicara begitu sekarang kau hanya fokus demi kesembuhanmu.”
“Kau benar.”
“Oh iya, ada beberapa informasi yang mengatakan bahwa orang ini cukup terkenal di kalangan banyak orang bagaimana menurutmu?”
“Apanya?”
“Bukankah kau bilang akan melakukan projek?”
“Kapan aku bilang seperti itu?”
“Astaga. Kau amnesia?”
“Aku lupa.”
Daniel masih mengobrol dengan temannya itu dan kemudian waktu besuk sudah berakhir sehingga membuat dirinya harus pergi meninggalkannya di sana. Daniel yang saat itu juga menerima sebuah pesan dari seseorang yang kemudian membuatnya merasa terkejut. Daniel kemudian meletakan ponselnya itu dan dari sana dirinya mulai mengatakan sesuatu di dalam hatinya. Ucapan-ucapan yang membuatnya semakin tertekan dan kali ini bukanlah hal yang wajar. Beberapa hari yang lalu, seseorang datang kepadanya dan mencari orang lain. Daniel yang merasa penasaran kemudian mencoba untuk menelusuri orang tersebut dan semua itu tidak pernah ada. Di saat yang bersamaan pula, dirinya mengalami insiden yang melibatkan sekelompok penjual obat-obatan terlarang. Dirinya menemukan mereka karena sebelumnya menyelidiki di situs internet dan kali ini dirinya terseret dalam suatu masalah. Dokter kemudian berjalan menuju ke ruangan Daniel dan ternyata begitu dirinya masuk ke sana, Daniel sudah tidak ada di ruangannya. Dokter kemudian mencarinya dengan bantuan rekan yang lain dan rupanya tidak di temukan. Daniel yang berhasil lolos akhirnya dirinya pergi dari rumah sakit untuk pulang ke rumahnya sebelum mereka menyadari dirinya dan menyerahkannya ke polisi. Semakin lama dirinya semakin di selimuti rasa takut yang teramat sangat.
Di sebuah cafe, Rebecca berada di sana bersama dengan teman-temannya dan kemudian mereka terlihat mengerjakan tugas bersama. Rebecca terlihat sibuk dengan banyaknya tugas yang di kerjakan olehnya begitu juga dengan temannya itu. di sisi lain dirinya juga sedang tertekan karena beberapa waktu yang lalu di sebuah jalan kecil dirinya melihat seseorang yang berlumuran darah dan di kelilingi aura mengerikan terus menatapnya dengan tatapan seperti akan membunuhnya. Kejadian tersebut mirip dengan hari itu. Rebecca yang mencoba untuk melupakannya namun itu semua tidak pernah terjadi. Sosok yang ada di sana terlihat seperti arwah penasaran yang tidak bisa pergi ke alam baka. Bukan hanya di sana saja, Rebecca juga melihat penampakan lain di suatu tempat dan membuat dirinya lari dari sana dengan terburu-buru. Tepat hari ini, Sena yang sudah mulai merapikan barangnya di kantor kemudian dirinya bergegas pulang ke rumah. Sesampainya di rumahnya tepatnya pada malam hari, Sena membuka pintu kamar mandi dan di sana dirinya melihat sebuah cermin yang pecah dan terlihat percikan sebuah darah. Awalnya dirinya hanya mengira itu hanyalah lipstiknya yang jatuh dan terkena air. Namun, semakin lama semakin berbaru besi. Sena kemudian merasakan sesuatu yang aneh dengan kamar mandinya yang membuatnya terkejut adalah keran airnya yang tiba-tiba menyala tanpa di sentuh dan yang keluar bukanlah air melainkan darah. Sena berteriak ketakutan dan kemudian melihat dinding sekelilingnya yang di penuhi dengan darah segar.

Komentar Buku (34)

  • avatar
    atiqahnurul ainaa

    Sakit sihir

    02/07

      0
  • avatar
    Yanii Yanii

    Rebecca

    24/05

      0
  • avatar
    OriHansss

    mantap seru

    09/05

      0
  • Lihat Semua

Bab-bab Terkait

Bab Terbaru