logo text
Tambahkan
logo
logo-text

Unduh buku ini di dalam aplikasi

Episode 15 ( End )

Setelah mengucapkan ijab kabul, Uye resmi menjadi suami dari wanita yang merupakan majikannya. Nama Lengkap wanita tersebut adalah Angelina Rosella Pratami Heryawan. Hanya saja, kebanyakan orang lebih suka memanggilnya Rosella hanya nama kedua yang mereka gunakan, untuk memanggil wanita cantik tersebut.
" Alhamdulillah, kalian resmi menjadi suami istri. Semoga sakinah mawadah warahmah ya sayang ! " ujar Rani.
Rosella tersenyum manis, wanita itu menghampiri ibunya dan mencium kakinya guna meminta restu. Begitu juga dengan Uye. Setelahnya, mereka pergi kepada ayah dan ibu Uye, lalu mencium tangan dan mencium kakinya meminta restu.
" Ibu dan Bapak hanya ingin yang terbaik untuk kalian, semoga Allah Ta'ala senantiasa menjaga keutuhan rumah tangga kalian, dan berkah ! " ujar Ibunda Uye.
" Ingat Uye, dalam keluarga kita lelaki harus setia, tidak boleh melirik wanita cantik lainnya. Nona Sella, jika Uye macam-macam panggil saja Bapak ya ! "
Rosella tersenyum manis, dia kemudian menganggukkan kepalanya sebagai tanda paham akan ucapan sang mertua.
" Setelah ini kalian tinggal menerima tamu undangan saja ! " ujar kedua orang tua mereka bersamaan.
" Iya benar, jadi deg-degan. Berasa kembali gadis ! " celetuk Rosella.
" Sudahlah Kakak sana kembali ke kursi pelaminan. Sebentar lagi ada tamu loh ! " ujar Leo.
Sedangkan Rossi hanya tersenyum melihat kedua pengantin tersebut.
" Selain itu, kita juga dapat buku nikah resmi ! " celetuk Damar.
" Alhamdulillah Ya, Ibu dan Ayah sudah resmi menjadi suami istri ! "
" Kamu kapan nyusul Dek ? " tanya Rossi.
" Ih Kakak, kapan-kapan aja deh ! "
Mereka menertawakan Isabella, dirasa tingkah gadis 24 tahun itu begitu polos. Itulah yang membuat mereka tertawa.
" Kak, kita pamit makan siang dulu ya ! " ujar Leo.
Rosella dan Uye menganggukkan kepalanya, lalu beberapa orang tersebut meninggalkan kursi pelaminan. Tentunya, mereka berfoto bersama sebelum akhirnya , pergi meninggalkan kedua sejoli itu, untuk makan siang di tempat yang disediakan.
Sejak tinggal bersama Damar dan juga Juleha. Isabella menjadi gadis penurut, dan sedikit-sedikit merubah penampilannya. Dimana dulu dia selalu memakai pakaian sexy, sekarang dia menjadi agak tertutup pakaiannya. Ya walaupun belum berhijab, karena masih belum siap katanya. Ditambah, saat ini sikapnya pun, berubah menjadi lebih sopan daripada sebelumnya.
" Eh Asep kemana Kak ? Kok aku nggak liat ? " tanya Isabella celingukan.
Rossi menyunggingkan senyumnya, sejak kemarin Isabella menjadi dekat dengan Asep.
" Eh, jangan salah sangka. Aku, cuma pengen belajar shalat sama dia upsss ! "
Gadis itu menutup mulutnya, dia memang polos sehingga tidak bisa menjaga ucapannya.
" Ah udah lah aku malu kalau diberondong pertanyaan ! "
Gadis itu berlari menghindari keramaian, sedangkan para orang dewasa , dan orang tua tertawa melihat tingkah lucunya. Terlepas dari dia anak kandung Devi, Juleha tidak pernah mempermasalahkan semuanya. Dia sudah menganggap Isabella seperti putrinya sendiri, dia menyayangi Rossi dan Isabella tidak dibedakan sama sekali. Hanya saja mungkin kasih sayang Damar lebih berfokus ke Rossi, karena rasa bersalahnya di masa lalu.
" Bagaimana keadaan Bu Devi, Ayah ? "
Damar menerawang jauh, dia menghela napasnya dan mengeluarkannya secara perlahan.
" Semenjak Ayah dan Ibu memutuskan untuk kembali. Dia, menjadi makin parah, bahkan sekarang Isabella bilang, dia tidak mengenali wajah putrinya sama sekali ! "
Rossi menutup mulutnya, sedangkan Juleha merasa tidak enak hati.
" Ya Allah, kasihan Devi. Dia masih muda, mungkin awalnya dia hanya ingin balas dendam padaku. Tetapi, pada akhirnya dia mencintai kamu dengan tulus Mas ! "
" Leha, tolong jangan katakan itu. Aku sudah muak dengannya ! "
" Ayah, Ibu sudah ya. Maafin Occi, gara-gara aku, kalian jadi bertengkar deh ! "
Keduanya menatap wajah cantik putri mereka, dan menggenggam tangan Rossi. Lalu meminta maaf atas apa yang sudah terjadi, dihadapannya. Sedangkan Leo, dia tersenyum manis melihat keharmonisan keluarga istrinya tersebut, ada rasa bersyukur dalam hatinya. Sang ayah adalah pria yang setia, tidak tergoda oleh pria lain. Sayangnya, setelah diselidiki ayahnya itu bukan menderita penyakit jantung. Akan tetapi, Rafael lah yang sudah mencampurkan racun kedalam kopi sang ayah.
Atas dasar rencana pembunuhan dan juga beberapa bukti lainnya, Rafael dijatuhi hukuman mati. Rosella benar-benar tidak menyangka jika, mantan suaminya tersebut adalah orang yang biadab. Yang dia tahu Rafael sangatlah sopan, dan juga baik. Ternyata, selama ini dia hanya bersandiwara saja. Bukan hanya itu, mantan kekasih Rafael, Cheryl divonis menderita HIV. Karena sebelum bersama Rafael, dia sering bergonta-ganti pasangan dalam melakukan hubungan intim.Wanita itu terlalu bebas, sehingga, penyakit itu datang menghampiri. Nauzubillah himindzalik, dalam pikiran Leo bergonta-ganti pasangan itu menjijikan. Apalagi, dia dulu difitnah seperti itu oleh kakaknya. Tetapi, Leo sudah memaafkan semua yang Rosella lakukan padanya, karena prinsipnya adalah tidak akan menyimpan dendam pada kakaknya, walaupun dia sudah menjahatinya.
Di sebuah mushola, Isabella sedang belajar mengaji dimulai dari huruf hijaiyah, Alif, Ba, sampai Ya. Gadis itu belajar dengan sungguh-sungguh. Asep mengajari sepupu majikannya itu dengan sabar, dan telaten. Selesai mengajari mengaji, dia kemudian mengajari shalat pada Isabella.
" Asep, ajarin saya bacaan shalat. Saya malu kalau belajar ke Kak Occi atau Ibu ! "
Asep tersenyum, dia mengangguk paham.
" Saya kasih tahu aplikasinya ya, disana ada bacaan shalat wajib. Dari niat sampai salam, sudah lengkap . Nantinya, nona bisa pelajari bacaan-bacaan tersebut. Agar Nona, belajar di rumah juga. Kan nggak mungkin dong, anda mencari saya dimalam hari ketika jam kerja saya habis. Iya kan ? "
" Kamu benar, bismillah semoga saya bisa ! "
" Insyaallah anda pasti bisa, kita nggak akan tahu kalau kita belum belajar. Jadi, sedikit demi sedikit pasti lama-kelamaan akan bisa ! "
" Em, benar kata kamu ! "
" Iya, semangat ya Nona ! "
Asep pria yang selalu menjaga jarak dengan wanita, bukan apa-apa dia adalah pria yang termasuk menjaga wudhu nya. Sekarang, Isabella paham jika Asep bukanlah marah dengannya, tetapi, memang pria itu selalu menjaga jarak dengan wanita manapun. Dia mengajari Isabella pun, tanpa menatap wajahnya lebih tepatnya bagian mata. Dia selalu, menundukkan kepalanya, seperti tidak mau bertatapan langsung dengan wanita. Hal inilah yang membuat Isabella penasaran, tetapi setelah tahu jawabannya dari Asep. Dia merasa kagum dengan pria itu, dan ingin belajar agama lebih mendalam, supaya dia bisa menyamai Rossi dan Ibu tirinya Juleha.
" Dengan belajar shalat dan mengaji, semoga pada akhirnya aku bisa menjadi wanita muslimah yang baik. Seperti, Kak Occi ! " batin Isabella.
Waktu berlalu begitu cepat, Rossi telah berhasil melahirkan anak pertamanya bersama Leo. Anak tersebut diberi nama Arshad Dameer Leonel, anak itu lahir dengan bobot 4 kg dan panjang 50 cm. Parasnya persis seperti Leonel saat kecil, buah tidak jauh jatuh dari pohonnya. Bayi yang tampan itu lahir sehat wal'afiat, tanpa cacat sedikitpun.
Rossiana bersyukur bisa memiliki buah hati yang begitu sehat, meski selama beberapa bulan ini nafsu makannya seolah meningkat dan tubuhnya menjadi gemuk. Tidak menjadi masalah untuknya, karena Leo masih setia di sisinya, tidak seperti yang orang katakan jika istri hamil kemungkinan besar suami akan selingkuh. Tetapi, insyaallah tidak semua lelaki seperti itu.
Walaupun kenyataannya ada laki-laki yang selingkuh di saat istrinya hamil, kemungkinan besar dia adalah lelaki yang mencintai kamu dari segi fisik belaka. Tetapi, banyak juga lelaki yang setia di luaran sana, contohnya Leo.
" Alhamdulillah, Arshad lahir dengan selamat ya sayang ! "
" Alhamdulillah ! "
Senyuman cerah merekah di wajah Leo dan Rossi. Keduanya serempak mencium pipi putra mereka .
" Kamu tahu, aku hampir aja nangis pas adzanin dia ! "
" Aku juga bergetar saat kamu mengadzani-nya ! "
" Alhamdulillah putri kita melahirkan bayi dengan selamat ya ! "
Perkataan Juleha yang baru datang, dan, spontan itu membuat keduanya menoleh dan tersipu malu.
" Nggak usah malu-malu sayang. Kalian ini, seperti pasangan remaja saja ! " ujar Damar.
" Ya maklum lah Ayah, kak Occi sama Kak Leo kan nikah tanpa pacaran ! " celetuk Isabella.
" Masyaallah Rossi, Alhamdulillah banget aku bisa punya ponakan akhirnya ! "
" Sebentar lagi tinggal Rossella yang melahirkan, semoga bisa berjalan lancar hingga persalinan ! " ujar Rani.
" Uye sedang sibuk mengurus perusahaan, Karen ketidakhadiran Leo. Dasar tidak bertanggung jawab, suamiku jadi sibuk deh ! "
" Cieee bucin suami lagi marah. Kak, nyantai aja kali, nanti kalau Kakak lahiran kan, Uye aku kasih cuti. Kita gantian gitu ! "
" Aih, kalian ini ada aja ya yang diributkan ! " kata Rani sembari menggelengkan kepalanya.
Karena, tubuhnya masih terasa sakit, Rossi dia masih belum bisa bergerak terlalu banyak. Dia hanya bisa tersenyum melihat pertengkaran lucu antara Leo dan juga Rosella kakak iparnya tersebut.
Di suatu tempat tepatnya, rumah sakit jiwa. Devi sebenarnya tidak gila. Dia hanya pura-pura saja, guna untuk mendapatkan perhatian dari mantan suaminya . Akan tetapi, yang dia dapat hanyalah sebuah kabar yang menyakitkan. Jikalau, pria yang dia cintai tersebut kini sudah menjadi suami dari Juleha. Entah mengapa, dia begitu terlalut dengan dendam dimasa lalu, yang jelas dia selalu kesal , dan iri dengan Juleha. Dan selalu ingin mengambil apa yang dimiliki oleh wanita tersebut.
Kini anak kandungnya, Isabella begitu dekat dengan Juleha. Putrinya tersebut bercerita jikalau Juleha begitu baik, mau menjaga dan merawatnya bagaikan putri kandungnya sendiri. Saat putrinya berkata demikian, Devi berusaha untuk terlihat biasa saja. Padahal hatinya sakit bagaikan tersayat pedang. Dia hanya terus berakting memerankan karakternya sebagai orang gila.Dadanya sesak menahan perih, dia tidak tahu harus bagaimana lagi.
" Juleha kamu sudah berhasil merebut kebahagiaan yang aku miliki. Suami, tahta, bahkan putri kandungku sendiri. Baiklah silahkan saja nikmati, aku tidak sudi menderita seperti ini ! "
Tindakan konyol yang Devi lakukan tidak jauh beda dengan Kevin. Membunuh dirinya sendiri, mereka pikir, bunuh diri dapat menyelesaikan segalanya ? Tidak, justru bunuh diri akan menjadi panjang permasalahan, selain tidak diterima oleh Allah Ta'ala. Kita juga akan mendapatkan siksaan, nauzubillah. Di dalam Q.S Al-Zalzalah: 7-8 dijelaskan bahwa “Maka barangsiapa mengerjakan kebaikan seberat zarrah, niscaya dia akan melihat (balasan)nya, dan barangsiapa mengerjakan kejahatan seberat zarrah, niscaya dia akan melihat (balasan)nya”
Maka dari itu, setiap mempunyai masalah, datang dan bersujudlah kepada Tuhan. Jangan pernah kau mengikuti hawa nafsu semata, perbuatan baik sebesar biji zarrah saja akan dapat balasan, apalagi perbuatan buruk. Dan saat ini Devi sedang merasakan pembalasan dari Tuhan, hatinya dikuasai dengan berbagai hal negatif, sehingga dengan mudahnya syetan menggodanya. Dan mengakibatkan, dia tidak bisa berfikir secara jernih.
Hari ini adalah pemakaman Devi, tidak menyangka wanita paruh baya tersebut mengakhiri hidupnya secara tragis. Isabella menangis tersedu-sedu, merasa kehilangan atas kepergian sang ibunda. Tetapi, Juleha dengan senang hati menyanggahnya, dan mengusap punggungnya memberikan kekuatan.
" Mami, Bella akan menikah dengan Asep. Dia, pria yang baik. Walaupun seorang asisten pribadi kak Leo. Tetapi, Bella mencintainya karena Allah Ta'ala . Semoga Mami, merestui kami, dan diampuni dosa-dosanya oleh Allah Ta'ala. Aamiin ! " batin Isabella.
" Tidak ku sangka kalau pada akhirnya kamu berpikiran pendek seperti ini Dev, aku kira kau wanita cerdas. Ternyata sebaliknya, semoga Tuhan mengampuni dosa mu ! " batin Damar.
" Devi, aku sudah memaafkan kamu, aku menyayangi Isabella seperti putriku sendiri. Semoga Allah Ta'ala mengampuni segala dosa- dosa mu . Aamiin Yaa Rabbal'alamiin ! " batin Juleha.
Hanya Juleha, Damar dan juga Isabella yang datang ke pemakaman. Sedangkan Leo menjaga Rossi di rumah sakit, karena kondisinya masih lemah. Hanya Uye dan Asep yang datang ke pemakaman. Tetapi, kini mereka sudah kembali ke kantor karena ada urusan mendadak.
" Pulang yuk, sebentar lagi Dzuhur ! " ujar Damar.
Isabella dan juga Juleha mengangguk, mereka kemudian duduk di sisi pusara itu dan mendoakan Devi. Setelah selesai, barulah ketiganya berjalan beriringan pulang ke rumah.
3 Bulan Kemudian...
Hari ini adalah hari pernikahan Isabella dan juga Asep sepupu Uye, ijab kabul berjalan dengan lancar. Kini Isabella mencoba mencium punggung tangan kanan Asep, pria itu tersenyum kemudian berdoa. Setelahnya dia mencium kening Isabella. Hari ini kebahagiaan menghiasi wajah cantik Isabella. Juleha tersenyum begitu manis, melihat putri kandung Devi tersebut. Ikut merasakan kebahagiaan wanita muda didepannya tersebut. Begitu pula dengan Rossiana dan suaminya, mereka pun sama bahagianya.
" Sayang Arshad kayaknya mau digendong aku deh ! " ujar Leo.
Sedari tadi si kecil menggerakkan tangan mungilnya ke arah Leo. Dan Leo menyadari itu, sehingga dia berinisiatif untuk menggendong putranya.
" Ya udah silahkan, aku sih seneng. Soalnya aku lagi sakit pinggangnya ! " ujar Rossi.
Leo tampak khawatir, tetapi setelahnya dia berkata akan memijat Rossi nanti malam. Mendengar perkataan Leo, membuatnya begidik ngeri.
" Ya Allah, sayang. Pijat biasa bukan yang lain ih, mesum nih pasti pikiran kamu ya ? " goda Leo pada Rossi.
" Aih nggak tuh, soalnya waktu awal-awal nikah juga gitu. Katanya mau dipijit eh malah keterusan ! "
." Aduh kalian ini bicara kayak gitu di depan pengantin baru, entar mereka takut gimana ? " ujar Rosella.
Wanita itu menaiki kursi roda sembari menggendong bayinya, dan Uye yang mendorongnya. Rosella, baru saja melahirkan satu bulan yang lalu. Hanya selisih satu bulan dengan Rossi, sedangkan Amanda bersama dengan Juleha dan Rani sehingga tidak mengikuti ibunya.
" Anak-anak Mama mau mengumumkan sesuatu ! " ujar Rani.
Semuanya berkumpul di dekat kursi pelaminan, karena belum ada tamu yang dipersilahkan masuk. Hanya ada keluarga saja yang menyaksikan ijab kabul ini. Sehingga hanya beberapa orang saja yang terlihat.
" Ada apa Ma ? " tanya mereka serempak.
Rani tersenyum lebar, sedangkan Juleha tersipu malu dibuatnya. Hal itu membuat Damar dan yang lainnya curiga.
" Alhamdulillah, Juleha sedang mengandung buah hatinya bersama Damar. Kita akan kedatangan keluarga baru. Semoga saja lancar jaya, sampai hari kelahiran. Aamiin Yaa Rabbal'alamiin ! "
Semua orang nampak begitu terkejut, hingga tidak bisa berkata apa-apa lagi. Leo sampai membulatkan matanya, begitu juga dengan Rossi menutup mulutnya.
" Alhamdulillah, keajaiban ini. Leha jangan khawatir, aku akan menjagamu ! " ujar Damar.
" Kok geli ya liatnya ! " celetuk Isabella.
" Heh kamu nggak sopan sama yang lebih tua ! " ujar Asep seraya menoyor kepala sang istri.
" Aduh Kok, kamu gitu sih ? " kata Isabella kesal
" Heh udah jangan berantem. Kita doakan semoga bisa lancar ! "
" Bener kata Leo. Sebaiknya kita berdoa supaya adek aku ini lahir ke duni ini dengan selamat ! "
Mereka pun mengamini perkataan Rossi. Dan setelahnya mereka bersiap untuk menerima kedatangan tamu undangan. Karena sebentar lagi, acara akan segera dimulai. Rossi menggandeng tangan Leo, dan pria itu mengarahkan Rossi dan anaknya untuk duduk di sofa mewah di belakang pengantin. Karena , dirasa putranya masih begitu kecil, jadi dia tidak berpartisipasi. Begitu juga dengan Uye dan Rosella. Hanya ada ibu dan juga ayah Rossi saja yang ada disana.
Beberapa jam kemudian Juleha merasa kelelahan, dia akhirnya istirahat ditemani Damar. Sedangkan acara tetap berjalan, dan sebentar lagi akan selesai setelah ceramah keagamaan. Rossi dan Leo pamit untuk pulang terlebih dahulu, karena Arshad masih terlalu kecil, tidak ingin anak pertama mereka itu jatuh sakit.
" Iya kak pulang aja, acaranya juga udah mau selesai. Ayah dan Ibu saja udah di kamar beristirahat ! " ujar Isabella.
" Asep maaf ya ! "
" Nggak apa-apa teh Occi, terimakasih sudah mau meluangkan waktu untuk kita ! "
" Sama-sama ! "
Adzan subuh berkumandang, Rossi membangunkan sang suami untuk shalat. Begitu mereka bangun, si kecil pun ikut terbangun. Hal itu membuat Leo bergegas menuju tempat tidur Arshad , menggendong anak itu dan mencoba menenangkannya. Setelah dirasa tenang, Leo kemudian meminta Rossi untuk berwudhu dan menunggunya. Kala itu mereka shalat berjamaah.
Rossi memeluk tubuh sang suami dari belakang yang sedang berdiri didepan balkon kamarnya. Kebetulan hari ini adalah hari Minggu, sehingga Leo bisa bersantai di rumah. Arshad kebetulan sedang tidur, dia bangun ketika pukul 11.00 Am , dan baru tertidur pukul 2 tadi.
" Terimakasih sudah mau menemani aku, menerima kekurangan dan kelebihan yang aku miliki ! " ujar Rossi.
Leo melepaskan pelukannya, dia berbalik dan kembali memeluk tubuh sang istri.
" Aku juga berterima kasih padamu, cintaku yang selama ini aku pendam . Kamu sudah membalasnya, aku sangat bersyukur karena pada akhirnya. Wanita yang aku inginkan menjadi pendampingku, sekali lagi, terimakasih sayang ! " kata Leo sembari mengecup lembut kening Rossi.
Rossi bahagia menikah dengan Leo, karena selain tampan dan manis dia juga menerimanya apa adanya. Pokoknya, susah senang mereka lalui bersama. Leo pernah berjanji, tidak akan pernah berselingkuh dengan wanita cantik lainnya. Jikalau itu terbukti, maka semua aset miliknya akan dia berikan pada Rossiana agar dia tidak memiliki apa-apa bersama selingkuhannya. Yang Rossi lakukan hanyalah menurut apa yang suaminya katakan, karena sudah kewajiban seorang istri menurut pada suaminya. Dalam artian menurut yang sifatnya baik, bukan yang lain. Toh jikalau benar berselingkuh, yang rugi adalah Leo, bukan dirinya.
Rossi melihat kesungguhan hati suaminya, Leo walaupun dia lebih muda darinya , dia, berpikiran dewasa dan juga bijak. Terkadang usia bukanlah alasan orang untuk bersikap dewasa. Bahkan ada orang yang umurnya sudah tidak muda lagi, tetapi masih berpikiran sempit seperti anak kecil. Karena, kedewasaan bukan dilihat dari segi usianya, akan tetapi kedewasaan datangnya dari sikap, dan tindakan yang dia lakukan dalam menangani kesalahan.

NB: Kalau ada kesalahan dalam penulisan, mohon maaf ya. Masih belajar dan terus belajar 🙏
... Tamat ...
~ With 💕 A-yen94 ~

Komentar Buku (97)

  • avatar
    Nandarany Nandarany

    cerita sangat bagus,dan sangat menginspirasi..semoga makin sukses dan semakin maju

    13/05/2022

      0
  • avatar
    Nay La Shanum

    bagus ceritanya tetapi datar karena setiap konfliknya bs dg cepat di selesaikan tanpa ad perlawanan ...n yang bikin aq bingung jika saat maa rossi mengandung lalu di talak n di ceraikan ayah rosii sebenarnya kan itu g sah talaknya jadi status masih suami istri...kan g boleh cerai saat hamil

    28/01/2022

      5
  • avatar
    Alfian Alsfgk

    alfian

    1d

      0
  • Lihat Semua

Selesai

Rekomendasi untuk Anda