logo
logo-text

Unduh buku ini di dalam aplikasi

Mendadak Menjadi Istri Brownies

Mendadak Menjadi Istri Brownies

A-yen94


Episode 1

" Rossi, buruan makannya. Nanti telat Astaghfirullah, punya anak kayak gini amat dah ! " teriak Juleha.
" Ya Allah, Emak. Bentar lagi kenapa. Kagak sabaran amat, kata Bu Ustadzah itu, kalau makan setidaknya 20 menit, supaya kenyang paham ! " celetuk Rossi.
" Tapi masalahnya Non, kamu itu terlalu siang sarapan pagi masa jam segini. Bukannya kamu masuk kantor jam 8 ini udah jam 7.40 tahu ! " ujar Juleha.
Wanita paruh baya itu menekan kalimatnya, Rossi membelalakkan matanya.
" Astaghfirullah, Ibu Juleha kok nggak bilang dari tadi sih ? Mana harus nyari angkot dah ! " gerutu Rossi.
" Tahu ah, punya anak gadis gini amat. Serba salah gua ! " ujar Juleha.
Rossi segera bangkit, dan menyalami Ibu-nya.
" Ya sudah jangan marah-marah Emak, anda nanti cepet tua loh. Kalau begitu, Occi berangkat dulu, Assalamualaikum ! "
" Waalaikummussalam, jangan lupa baca doa sebelum berangkat kerja biar berkah ! "
Rossi tersenyum lebar, kemudian dia melambaikan tangannya, sembari berkata : " Iya, Iya Ibu Juleha. Udahlah, bye ! "
Sedangkan sang Ibu hanya menatap jengah putri semata wayangnya itu. Akan tetapi, pada akhirnya dia tersenyum manis setelah putrinya menghilang dari pandangannya. Merasa hidup ini benar-benar sangat berarti baginya, bagaimana tidak sedari Rossi kecil dialah yang merawat putrinya itu. Bukan apa-apa, karena perceraian yang dia alami bersama ayah Rossi yang membuatnya, harus berjuang mati-matian untuk merawat sang buah hati.
" Nggak kerasa, dia udah gadis aja. Bentar lagi nikah, aku harus siap dengan semuanya ! " batin Juleha.
Leo mengemudikan mobilnya dengan kecepatan tinggi, saat ini dia sedang menghindari orang suruhan Kakak iparnya. Sungguh licik Kakak dan Iparnya itu ingin menguasai semua warisan orang tuanya, saat ini Pamannya bilang, jika dia akan menjadi CEO perusahaan, saat ini posisinya hanya sebagai Direktur Eksekutif saja, dalam artian dia masih dibawah sang ipar.
Iparnya itu menjadi serakah, karena dia saat ini ketahuan selingkuh, akan tetapi Kakaknya Angelina Heryawan tidak mengetahuinya. Bahkan Leo difitnah jika dia sering mabuk-mabukan dan bermain perempuan untuk membawa mereka ke hotel melakukan hubungan intim sehingga para tetua meragukannya.
Memang Leo adalah seorang playboy , tetapi hanya sekedar bermain perasaan saja, tidak lebih. Bahkan ciuman saja bisa terhitung berapa kali, apalagi menyentuh mereka dia bukanlah seorang bajingan seperti Kakak iparnya. Akan tetapi, Sang paman membelanya dengan mengatakan jika Leo sudah mempunyai calon istri, sehingga jika dia menikah, nantinya akan menggantikan posisi sang Ipar.
Namun, iparnya itu begitu kejam, dia licik dan juga bengis hingga para tetua hampir saja mempercayai dia. Sehingga dia memutuskan untuk menyewa orang untuk membunuh Leo, untungnya pria itu bisa menghindari bahaya.
" Argh sial, aku sudah tidak bisa menghindar lagi. Sebaiknya aku berhenti di tempat ramai ! " ujar Leo.
Ckiiit, Brakkkk...
Dan terjadilah, dia menabrakan mobilnya ke sebuah pohon, dia keluar dan meminta pertolongan sembari memegangi tangan kanannya. Orang-orang berdatangan untuk memberikannya pertolongan.
Seorang gadis berlari terburu-buru, untuk mencari angkutan umum. Dia heran melihat begitu banyaknya orang, seolah tidak peduli dia lebih baik menghindari tempat tersebut dan berniat untuk mencari angkutan umum.
Leo menatap seorang gadis yang sangat cuek, dia sepertinya terburu-buru. Kebetulan, gadis itu merupakan kakak kelasnya saat duduk di bangku SMA. Pria berusia 25 tahun itu menyeringai, dia senang bisa bertemu kakak kelas tersayangnya.
" Istriku, kamu tega meninggalkan suamimu yang malang ini ! "
Orang-orang menatap gadis itu dengan tatapan aneh, dan jijik. Membuat Rossiana kebingungan. Mereka seolah-olah ingin menerkamnya.
" Astaghfirullah, kapan saya punya suami ! " ujar Rossi .
" Apakah kalian melihatnya? Istriku tidak mengakui suaminya ! " ujar Leo sembari menarik tangan Rossi.
Heran dengan tingkah pria tampan itu, Rossi diam tak bergeming. Perasaannya bercampur aduk, kesal, sedih, dan ingin mencabik-cabik dada bidang pria itu supaya hatinya puas.
" Anda berbicara apa sih? Saya tidak punya suami, saya ini jomblo loh ! " kata Rossi kesal.
"Aku tahu kamu marah sayang, kamu jangan seperti ini. Aku janji akan menikah secara sah dengan kamu !" ujar Leo.
Rossi membulatkan matanya, rasanya sudah tidak tahan lagi dengan akting pria dihadapannya, mau tidak mau dia pun harus mengikuti permainan pria itu.
" Baiklah Occi, tahan emosi kamu. Ikuti saja permainannya ! " batin Rossi.
" Kamu tuh bisanya cuma janji doang, nyatanya tidak ada niatan untuk menikah denganku secara sah. Kamu pikir aku ini apa? Mungkinkah selama ini kamu tidak mencintai aku hiks ! " ujar Rossi.
Gadis itu menangis tersedu-sedu, semua orang menatapnya iba, sedangkan beberapa orang menoleh ke arah sang pria dengan tatapan jijik. Leo tidak menyangka jika pada akhirnya gadis itu mengikuti permainannya, karena sudah terlanjur akhirnya Leo memeluk tubuh Rossi.
" Astaga, dia ini kenapa sih imut banget kalau lagi nangis ! " batin Leo.
" Cup, Cup, Sudah jangan menangis lagi. Nih lihat, gara-gara mengejar kamu aku jadi terluka seperti ini ! " ujar Leo.
Leo menggunakan kesempatan ini, padahal dia sedang menghindari penjahat yang akan membunuhnya. Jika dia bersama dengan wanita cantik ini, mungkin saja para penjahat itu tidak akan mengenalinya.
" Tolong bantu saya Kak, ingatkah kamu padaku ! "
Rossi melepaskan pelukannya, dia menatap wajah tampan itu lekat.
" Ah, kamu playboy sekolah itu ya? Sampai-sampai banyak yang rela dipermainkan oleh kamu, karena saking tampannya , salah satunya teman se-kelasku Agni ! " ujar Rossi.
" Yang benar itu, mantan playboy Sekolah Kak, kan bukan siswa lagi sekarang ! " kata Leo sembari menatap wajah Rossi.
Pria itu kemudian meminta bantuan Rossi membawanya ke rumah sakit, dan dia berjanji akan mengganti semua kerugian yang dihasilkannya.
" Lukanya tidak cukup serius, hanya luka ringan. Kamu beruntung anak muda, punya istri yang baik dan pengertian seperti Nona ini ! " ujar Dokter itu.
Sang dokter kemudian membuat resep obat, dan memintanya untuk menembus di apotek rumah sakit ini. Kemudian, Leo dan Rossi pun berpamitan dan keluar dari ruangan tersebut. Sembari menggandeng Leo yang masih kesakitan.
" Terimakasih banyak, atas bantuan Kakak hari ini. Tidak perlu khawatir dengan pekerjaan Kakak, karena saat kamu ke toilet tadi aku meminta izin kepada kepala HRD, karena kamu karyawan di HRY Group ! " ujar Leo.
Rossi dibuat terkejut karenanya, dia sampai tidak bisa berkata-kata apapun. Hingga mulutnya menganga, dan matanya melebar. Sedangkan Leo tertawa dibuatnya .
" Tidak usah berekspresi seperti itu, kamu ini kan bukan anak kecil. Saya akan menceritakan semuanya pada kakak. Tapi, antar saya ke rumah dulu. Baru, saya ceritakan ! "
" Bagaimana dengan pekerjaan saya? "
" Kan sudah saya katakan, saya sudah memintai izin untuk Kakak. Jadi, kamu nggak perlu masuk hari ini ! " ujar Leo.
Dengan perasaan yang tidak bisa dijelaskan, Rossi dengan setia menemani Leo. Walaupun aneh, tetapi dia tidak bisa berbuat apa-apa lagi. Toh sudah terlambat ini untuk pergi ke kantor, dia pasrah saja.
Namaku Rossiana Melinda Hapsari, usiaku 26 tahun ini. Aku mempunyai seorang ibu yang baik, yang selalu merawatku dengan penuh kasih sayang. Beliau adalah panutanku. Sejak kecil aku dirawatnya, tanpa campur tangan Ayah, bagiku pria itu brengsek aku tidak mau berurusan dengan pria itu lagi.
Keputusan yang aku ambil memang salah, akan tetapi rasa sakit yang ibu derita membuatku terlanjur membenci Ayah kandungku sendiri. Jika ditanya mengapa ? ya jawabannya adalah ayah memang brengsek, dia itu egois hanya memikirkan cinta pertamanya saja. Sampai-sampai rela menceraikan ibu yang notabenenya adalah istri sahnya.
Ibu bilang, jika ayahku adalah pemilik perusahaan Kosmetik di negeri ini. Tetapi, walaupun demikian, aku tidak pernah dia anggap sama sekali. Bagaimana bisa, aku menganggapnya sebagai Ayah.
Alasan aku tidak pacaran yaitu karena Ayah, aku tidak tahu sosok ayah seperti apa . Bagaimana rupanya? justru yang ku dengar dia mempunyai seorang Putri yang cantik. Sehingga, pasti tidak akan peduli pada kami.
Aku sangat membencinya, aku mengutuknya, supaya dia akan mendapatkan balasan yang setimpal dari Tuhan Yang Maha Kuasa, atas apa yang telah diperbuatnya.
Sebenci apapun pada ibu, seharusnya dia tidak menelantarkan anaknya seperti ini. Selama 26 tahun hidup, aku tidak pernah sekalipun bertemu dengannya. Bagiku dia sudah ku anggap tiada.
Jika melihat perjuangan Ibu, dia begitu kesusahan merawatku. Menjadi buruh cuci, menjahit pakaian, bekerja sebagai pembantu rumah tangga, dan pekerjaan lainnya.
Hingga aku perguruan tinggi, ibulah yang membiayai aku. Padahal aku tidak mau kuliah, tetapi ibu memaksaku agar aku mempunyai pendidikan yang tinggi. Aku bersyukur bisa bekerja di HRY Group, walaupun hanya karyawan biasa. Setidaknya, gaji di sana cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup, dan juga aku berhasil menyicil rumah di sebuah perumahan.
" Ternyata, ada yang lebih parah daripada aku ! " ujar Leo.
Pria itu menatap lembut wajah Rossi. Jadi, gadis yang akan dijodohkan dengan dia adalah adik tiri dari Rossi, Isabella Fawzi Aditya. Putri dari Damar Aditya yang terkenal baik hati, yang ternyata seorang pria bajingan yang tidak bertanggung jawab.
" Sudahlah, jangan dibahas lagi ! " ujar Rossi.
Leo manatap nanar, dia sedih melihat pujaan hatinya terluka seperti itu. Beruntungnya dia membatalkan pertunangan bersama gadis yang bernama Isabella, jika tidak, apa yang akan terjadi. Dia bertekad untuk membantu Rossi, dan Ibunya. Pria itu berjanji akan menjaga, dan melindungi mereka.
" Bagaimana kalau kita menikah saja ? " tanya Leo.
" Hah, yang benar saja ? Saya tidak mau menikah kontrak, ataupun menikah siri. Itu namanya mempermainkan ikatan suci ! " kata Rossi sembari bersedekap.
" Ya ampun , Kakak, kamu terlalu banyak menonton drama. Begini, kita daftarkan pernikahan kita secara hukum, dan juga agama. Masalah perasaan, bisa memulainya saat kita sudah resmi menjadi suami-istri gampang kan ? " kata Leo serius.
Rossi manggut-manggut seolah dia paham apa yang Leo katakan.
" Apa Anda sungguh-sungguh? Bahkan anda tidak mengenal saya ! " ujar Rossi.
" Aduh Kakak, saya kenal anda, hanya saja anda tidak pernah mau mengenal saya. Coba pikirkan kembali, anda sudah masuk ke dalam rumah saya, yang notabenenya adalah seorang lelaki. Lantas bagaimana kata orang, kalau kita tidak menikah ? Anda akan dicap sebagai wanita murahan, saya tidak mau itu ! " kata Leo menjelaskan.
Rossi menghela napasnya, benar kata Leo. Kalau dia keluar dari rumah Leo, pasti orang-orang yang melihatnya, akan berpikir yang tidak-tidak. Apalagi setelah Leo memperkenalkan diri. Dia jadi tahu jika, pria itu adalah seorang Direktur Eksekutif, dan juga pria terpanas tahun ini yang wajahnya muncul di majalah popular.
Dia terkenal, karena ketampanan dan wibawanya. Bahkan, ada berita tentang pembatalan pertunangannya dengan seorang gadis dari perusahaan kosmetik, yang katanya, merupakan adik tirinya.
Melihat Rossi ragu dengan perkataannya, akhirnya Leo memeluk tubuh gadis itu.
" Ehh, jangan sembarangan ya, maen peluk-peluk aja ! " kata Rossi sembari menghindari Leo.
Pria itu menghela napasnya,
" Huh, Baiklah. Kakak bingung kan? Anggap saja ini adalah sebuah bentuk balas dendam, kepada keluarga bahagia Ayah yang sudah mencampakkan Kakak dan Ibu ! Bagaimana? " ujar Leo.
" T.. Tapi ? " kata Rossi terbata-bata.
" Apa lagi? Masalah perasaan ? Kakak masih meragukan saya ? Bukannya saya sudah mengatakannya ? . Begini saja, sebelum kita menikah, harus berkencan selama dua bulan. Kemudian melaksanakan resepsi pernikahan. Kita akan mengadakan pesta yang sangat megah, hingga, semua orang di Negeri ini tahu, kalau Kakak adalah istri saya ! " kata Leo panjang lebar.
Rossi tidak menyangka jika, Leo adalah pria yang cukup berpikiran dewasa. Tidak seperti kelihatannya, yang acak-acakan.
" Kalau begitu, saya setuju ! " ujarnya.
Leo tersenyum sumringah, bahagia rasanya Kakak cantik kesayangannya itu sebentar lagi akan menjadi istrinya.
" Oke, Setuju ! " jawab Leo lantang.
Keduanya kemudian berjabat tangan.
Seharian ini Rossi dan Leo, selalu bersama, mereka makan siang bersama, hanya tidur siang saja yang tidak bersama. Lalu selebihnya, mereka lakukan bersama, seperti ngemil sore, mengerjakan pekerjaan kantor, dan makan malam. Hingga Leo memutuskan untuk mengantarkan Rossi, dia menghubungi asisten pribadinya, Uye dan datanglah pria bertubuh tinggi besar itu ke mansion-nya .
" Selamat malam Tuan ! " ujar Uye sembari menunduk hormat.
" Malam Uye, bisa tolong bantu saya mengantar pulang Rossi ! "
" Jadi, gadis itu bernama Rossi. Cantik sekali, pantas saja si Boss tergila-gila padanya ! " batin Uye.
" Baik, Tuan . Nona mari saya antar anda pulang ! " ujar Uye.
" Hei, siapa yang menyuruh kamu untuk mengantarkan Rossi pulang sendiri ? Maksudnya, kamu bantu saya masuk ke dalam mobil, kan saya sudah bilang. Kalau malam ini, saya akan meminta izin kepada Ibu Juleha untuk meminang Rossi. Uye kamu paham tidak maksud saya ? " ujar Leo.
Uye membulatkan matanya, Ah iya benar-benar tidak kompeten pikirnya. Saking paniknya, akibat Leo yang menghubungi dia secara mendadak. Sampai- sampai dia lupa akan tugas yang diberikan Tuan muda-nya satu jam yang lalu.
" Waduh, maaf tuan. Saya Lupa ! " kata Uye sembari menepuk jidatnya.
" Aih, sudahlah. Sekarang kamu bantu saya, nanti di jalan kita beli hadiah untuk calon mertua saya. Dan ingat baik-baik, besok kamu antar kamu ke toko perhiasan, untuk membuat cincin pasangan. Catatan kamu mana, coba tulis jadwal besok supaya nggak lupa lagi ! " kata Leo kesal.
Uye menundukkan kepalanya merasa tidak enak hati karena sudah melupakan tugas penting. Sedangkan Rossi yang tidak tahu apa-apa, merasa iba dengan Uye.
" Leo, sudahlah jangan seperti itu. Kasian Uye ! " ujar Rossi.
" Nggak peduli , dia kan salah ya harus bisa bertanggung jawab. Kamu jangan membelanya, nanti dia malah ketagihan lagi ! " ujar Leo.
Pria itu tidak bisa meredam amarahnya, Rossi menghela napasnya dia kemudian memegang tangan Leo, mengusapnya lembut. Leo menatapnya dengan tatapan aneh. Rossi membisikkan sesuatu padanya, kemudian wajah Leo yang suram itu kini kembali bercahaya.
Akhirnya Leo meminta maaf kepada Uye, Rossi yang melihat itu tersenyum manis. Sedangkan Uye menjadi heran terhadap Leo, Boss-nya itu bisa berubah pikiran secepat itu hanya karena bisikan dari Rossi ? Benar-benar menakjubkan, pikirnya.
~ Bersambung...
With love A-yen94~

Komentar Buku (97)

  • avatar
    Nandarany Nandarany

    cerita sangat bagus,dan sangat menginspirasi..semoga makin sukses dan semakin maju

    13/05/2022

      0
  • avatar
    Nay La Shanum

    bagus ceritanya tetapi datar karena setiap konfliknya bs dg cepat di selesaikan tanpa ad perlawanan ...n yang bikin aq bingung jika saat maa rossi mengandung lalu di talak n di ceraikan ayah rosii sebenarnya kan itu g sah talaknya jadi status masih suami istri...kan g boleh cerai saat hamil

    28/01/2022

      5
  • avatar
    Alfian Alsfgk

    alfian

    2d

      0
  • Lihat Semua

Bab-bab Terkait

Bab Terbaru