logo text
Tambahkan
logo
logo-text

Unduh buku ini di dalam aplikasi

BAB 7

"NANA...." Bentak Pak Ace saat aku menjelaskan yang sebenarnya.
Brak~
"Pak, Nana memang ngga salah..."Timpal Farrel setelah menggebrak meja BK kesal
" Perempuan murahan itu yang duluan memulainya" Ucap Arga sambil ikut berdiri di depanku.
"Apa itu benar,Dinda." Tanya Pak Ace.Namun alhasil tetap sama pelaku berulah menjadi korban.
"Bahkan Dinda saja sampai ketakutan seperti ini."
"Astaghfirullah pak...saya ngga memulai duluan klo saya sebagai pelaku, mana mungkin baju saya sampai basah kuyup seperti ini?Untuk lu Dinda, jangan berlagak sok jadi korban kalau lu ngga mau gw pukul habis, kali ini lu selamat ada Bu Rossa dan Pak Ace kalau tidak abis lu sama gw." Timpalku sedikit kesal.
"NANA !" Bentak Pak Ace.
"Apa pak? saya salah lagi hmm? mentang mentang saya seperti ini bapak menjadikan saya sebagai pelaku,gitu? Bapak adalah guru, pasti bisa memikir secara logika dan bertindak adil!"Ucapku, seketika se isi ruangan hanya melihat dan diam sejenak.
Di saat itu pula, Riski masuk ke dalam ruangan itu.
"Maaf pak jika saya mencela,pembicaraan bapak,saya tau bahwa Dinda adalah pelakunya."Ucap Riski sambil melihat sinis Dinda.
"Ta-tapi kan sayang."
"Jangan lagi memanggilku sayang! kita ngga ada hubungan apa apa lagi." Ucap Riski.
"Tunggu kalian pacaran? yang lu maksud Mas ini, yang gw rebut,Din?" Tanyaku sambil berkecak pinggang.
"Iyah, dia pacar gw..dann Lu, Lu PEREMPUAN PERUSAK."
"Cuih...sok jagoan?"
Buk~
Satu layangan pukulan ku arahkan ke Dinda, seketika bibirnya robek, mengeluarkan darah.
"Rasain, kali ini saya benar,Pak Ace.Lain kali jangan menyalahkan saya dulu sebelum ada bukti yang kuat.Saya permisi dulu,Pak.Assalamualaikum" Ucapku sambil berjalan keluar.
"Ayo Ka,Zal,Ga,Rel..balek kelas yok.Males urusan sama orang yang sok belagu kek Dinda, membawa masalah PRIBADI ke dalam sekolah." Ucapku sedikit menekankan kata di bagian pribadi.
"Iyah Na."
"Kami permisi pak.Assalamualaikum." Timpal Farrel.
"Waalaikumsalam."Jawab Bu Rossa dan Pak Ace bersamaan.
"Na..Tunggu " Teriak Riski saat aku berjalan menjauh dari Ruang Bk.
"Apa,Mas?" Tanyaku sambil berhenti sebentar, begitu pula 4 joli di belakangku.
"Maafkan saya yang sudah melibatkan kamu di dalam masalah pribadi ini." Ucapnya.
"Tak apa,Gw dah terbiasa,Mas." Ucapku sambil berjalan lagi dan meninggalkan Riski.
"Na?"
"Apa?" Tanyaku sambil menoleh sedikit ke arah Raka.
"Kau hebat.Udah cantik, stronger pula." Timpal Rizal.
*Nahhh itu ..."Teriak mereka berempat bersamaan.
"Bukan apa apa sudah biasa berantem."
"Iyah bahkan gw dulu kecilnya pernah mimisan karena si Nana, inget gw sumpah." Timpal Farrel.
"(Tertawa bersama) dah berisik kalian tuu..." Ucapku smabil sedikit mempercepat langkah.
"Istirahat nanti mau makan apa, Na?"Tanya Farrel sambil berjalan mendeket ke arahku.
" Lu selangkah ke kiri lagi gw tonjok abis lu,Rel."Gumamku sambil melencong sedikit dari jalanku awal.
"Tenang ,Na..aman pokonya mah.Kagak deket deket lu gw, dah beres." Jawab Farrel.
"So mau makan apa ,Na?" Tanya Raka lagi.
"Kenyang Gw ngga pengen makan, minum aja teh dingin keknya enak."Jawabku sambil membenahi kacamataku yang sedikit basah.
"Na,lu ngga dingin? mau make baju gw kah? ada nih kaos gw bawa tadi. Masi belum gw pake."
"Nggak gw ngga ap~
Denggkk~
" Awass..."Mereka berempat berteriak saat dahiku terhantuk tiang besi di dekat lapangan basket
"Auuu sakit..."
"Udah tau tiang tuh keras, masihh aja juga di tabrak." Ucap Raka
"Mahklum ngga keliatan, untung kagak roboh tiangnya."(Tertawa bersama)" Bisa ae lu,Na..udah sakit masih juga ngelawak."Timpal Arga.Aku hanya tertawa pelan sambil mengenakan kembali kacamata yang tadinya ku lepas dan ku bersihkan karena basah.
" Bisa berdiri?"Tanya Rizal.
"Hmm bisa kan yang sakit kepala bukan kaki, Zal." Timpalku sambil bangkit dari dudukku.
"Anu ngga sakit,Na?" Tanya Arga sambil mengintip dahiku yang masih ku tutup dengan tangan kananku.
"Sakit lah ya kali ngga sakit." Jawabku sedikit kesal.
"Ke UKS aja yahh " Timpal Raka.Aku hanya menggelengkan kepala menolak tawaran dari Raka.
"Dasar kerasa kepala." Gumam Rizal pelan.
"Ngomong apa? heh? coba ulangin lagi, tadi ngomong apa?!" Ucapku.
"Engga itu kelapa itu tuhh kuerass banget itu.." Jawab Rizal sambil menunjuk pohon kelapa yang menjulang tinggi di belakang sekolah.
"Ya lah tuh.." Ucapku sambil berjalan lagi masuk ke dalam kelas.
"Enaknya anak!ke dia di apain yah." Bisik Arga di belakangku.
"Mo di pukul sayang,sahabat dari kecil jadi ngga tega..tapi klo ngga di pukul ngeselin ngajak bertumbuk." Gumam Farrel.
"Nah tuh tau." Timpal Rizal.
"Dah dah jan bisik bisik ntr dia sadar abis ntar kitanya." Ucap Arga pelan.
********
Akhirnya sampai juga di ambang pintu kelas, saat kakiku melangkah masuk ke dalam kelas.Setiap mata para siswa melihatku seakan akan aku adalah penjahat tingkat tinggi.Namun aku tak perduli akan hal itu, ku tatap balik mata menghina itu.Seketika mata hinaan itu tertunduk tak berani melihatku lagi.
"Tumben sepi " Ucap Farrel membuat ribut
"Biasa kelas ini kan mang kek hantu, " Timpal Raka sambil mendudukan tubuhnya di mejanya sendiri.
"Zal, zal."Panggil Farrel
"Hmm? "
"Kok hmm sih? ngga sayang sama aku kah?umhh" Farrel bergelayut manja di lengan Rizal
"Ih ih najis najis..gw normal Rel..hih geli gw lepasin napa tangan lu " Ucap Rizal sambil melepas paksa dengan medorong kepala Farrel keras menggunakan tangan kananya yang bergerak bebas.
"Cieee pacaran." Timpalku.
"Hih ogah ogahhh najis mending jomblo dari pada pacaran sama cowo.hihh" ucap Rizal sambil tetap memaksa Farrel untuk melepaskan tangannya.
"Sayang."Ucap Farrel bermaja lagi sambil membentuk pola bulatan bulatan kecil di dada Farrel.
"Hih Rel..geli.gw astagaaa...Lepass "Teriak Rizal sambil memaksa melepaskan tangannya namun tak kunjung berhasil.Malah sebaliknya Farrel semakin manja dengan Rizal.
Plak
Bug~
"Heh puas aku."Rizal memukul kepala Farrel, hingga si empu menutup kepalanya dengan tubuh berjongkok di pojokan kelas.Kepalanya seakan akan mengeluarkan asap putih saking kerasnya pukulan Rizal. 
" Hiks..sungguh jahat.Kau benar benar tak sayang denganku."Rengek Farrel namun tak di gubris oleh Rizal.
"Bodo amat, geli gw Rel." Ucap Rizal.
"Huaaaaaaa." Teriak Farrel keras
Sementara itu,Arga,Raka dan aku hanya tertawa melihat ulah mereka yang benar benar aneh.

Komentar Buku (239)

  • avatar
    gunasusenodwi

    luar biasa

    20d

      0
  • avatar
    AlfanurulAlfa

    makasih ya

    17/08

      0
  • avatar
    123Wawa

    sangat bagus sayang suka sekali dengan novel ini saya senang karena sudah membaca novel ini dan sangat bahagia sekali saya akan membaca nya berulang kali dan saya sangat tabjuk dengan novel tersebut

    16/08

      0
  • Lihat Semua

Bab-bab Terkait

Bab Terbaru