logo
logo-text

Unduh buku ini di dalam aplikasi

Bab 10

Brughh ...
Dengan sengaja seseorang dengan pakaian serba hitam menabrak key hingga membuat key terhuyung ke belakang. Untung saja ia tidak terjatuh tetapi barang barang yang key pegang jatuh dan berserakan di lantai.
" HEYY..." Naya berteriak pada orang berbaju hitam yang menabrak key dan ingin mengejar orang tersebut.
" eeee" cegah Aila menarik tangan Naya.
" Dari pada lo ngejar orang itu mending bantuin key buat beresin barang barangnya"
Naya langsung melihat ke arah lantai dan melihat barang yang di beli tadi berserakan.
" Jangan di liatin terus, bantuin kek dari pada diem aja"
Naya tersadar mendengar ucapan Aila, lalu membantu key dan Aila yang sedari tadi sudah memasukkan satu per satu barang yang tadi berjatuhan ke dalam paper bag.
" Jadi ke tempat alat tulis kan?" tanya Naya pada key.
Key langsung menengok ke arah Naya " Jadilah, udah di mall juga "
" oke "
" Tunggu apa lagi ayok" ajak Naya menggandeng key dan Aila.
Mereka kini sudah berada di toko yang menyediakan semua alat tulis bahkan terdapat berbagai jenis buku yang di jual di tempat ini. Selain alat tulis ternyata key juga membeli berbagai macam buku cerita dan buku untuk pengetahuan umum. Karena ada beberapa anak anak panti yang sudah mulai sekolah.
" Udah semua kan? " Aila bertanya pada kedua sahabatnya.
" udah kok"
" Sekarang kita pulang aja" ucap key lalu di angguki Naya dan Aila.
Saat mereka di parkiran, key tidak melihat mobil yang mengikuti mereka ke mall. Pikir key mungkin saja sudah pergi karena saat key dan lainnya ingin ke toko alat tulis, salah satu orang yang mengintai mereka kepergok oleh key. Lalu rekan orang tersebut dengan sengaja menabrak key untuk mengalihkan perhatian untuk.
" key orang yang nabrak lo tadi kayaknya sengaja" tutur Naya sambil menghidupkan mesin mobilnya.
" memang"
" H-hah" mendengar jawaban key membuat Aila dan Naya terkejut.
" Kok lo bisa tau? " tanya Aila penasaran.
" iya, karena cuma buat ngalahin perhatian gue"
" Yang bener aja " Naya tidak percaya akan jawaban yang di berikan oleh key.
" Kalo lo enggak percaya ...." key menjeda ucapan nya.
" Ya sudah" lanjut key dengan mengangkat pundaknya.
Aila dan Naya hanya terdiam melihat key yang begitu santai menghadapi masalah ini.
" Kok lo santai banget? " tanya Aila.
" Selagi dia belum bergerak gue juga akan diam " key berhenti sejenak lalu menghadap ke arah Aila dan Naya.
" Sekarang dia sudah mulai bertindak, jadi gue akan memikirkan rencana"
" Tapi..., gue takut kalo rencananya enggak berhasil dan ada yang celaka. Gue enggak mau itu sampe terjadi " lanjut key.
Naya dan Aila mengerti akan kekhawatiran yang ada pada key. Karena ia sudah pernah melihat orang yang ia sayangi dalam keadaan kritis.
" Gue percaya sama lo key, apapun yang lo lakuin pasti yang terbaik, kita berdua akan dukung lo " Aila meyakinkan key bahwa ia tidak sendirian.
" Bener yang Aila bilang, lagi pula apapun hasilnya nanti itu sudah takdir " tambah Naya.
Key diam sejenak memikirkan apa yang di katakan Naya, kali ini ia akan berusaha untuk tidak ada yang akan terluka lagi.
" Ai "
" Nay " panggil key.
" Hemmm " jawab Naya dan Aila.
" Gue ada tugas buat kalian berdua "
ucapan key sukses membuat Aila langsung nengok ke belakang.
" Apa " ucapnya bersamaan.
Key menarik nafas sebelum mengatakan tugas apa yang akan di lakukan oleh Aila dan Naya.
" Hahhh "
" Nay, gue mau lo cari tau tentang mobil itu nanti platnya gue kirim ke elo "
" Dan buat lo Ai setelah siapa pemilik mobil itu gue mau lo cari tau siapa orang itu " jeda key.
" Setelah kita tau siapa yang jadi poinnya baru kita bisa cari tau siapa dalangnya " lanjut key.
" Oke "
Di sepanjang perjalanan mereka bertiga berdiskusi tentang rencana yang akan di lakukan, rencana yang di susun cukup matang tapi tidak tau untuk hasilnya.
Karena mereka menggunakan mobil Naya, jadi Naya harus mengantarkan Key dan Aila ke rumahnya.
" Thanks Nay " key berterima kasih lalu diangguki oleh Naya.
" Mampir dulu baru pulang " tawar key.
" Enggak usah key .... gue mau langsung aja takut nanti kesorean nyampe rumah, lagi pula gue juga harus nganter Aila " tolak Naya halus.
" oke ..... ya udah hati hati "
" siap, Bye key ... "
" Byee " balas key.
Sesuai dengan janji mereka kemarin, hari ini mereka akan pergi ke panti.
Di sisi Aila.
Tok tok tok tok ....
" Bang .... " panggil Aila sambil mengetuk pintu kamar Ravin.
Karena tidak ada balasan dari abangnya membuat Aila sedikit kesal lalu ia berteriak.
" BANGG .... AVINN!! "
Brughh ... Terdengar ada suara yang jatuh.
" Aduhh " ringis Ravin terjatuh dari ranjang karena terkejut mendengar suara teriakan seseorang dari luar pintu kamarnya.
" Siapa si yang teriak teriak " ucap Ravin berjalan ke arah pintu.
Cklekk ...
Ravin membuka pintu kamarnya dan melihat seseorang yang tidak lain adalah adiknya sendiri.
" Ada apa si Rev " tanya Ravin dengan suara khas bangun tidur.
Melihat abangnya yang baru bangun membuat Aila ingin berteriak untuk meluapkan kekesalannya.
" Bang Ravin kan hari ini ada janji ke PANTII kan " ucap Aila dengan menekankan kata panti.
" Panti? " jawab Ravin belum menyadarinya. Melihat itu Aila dengan cepat menutup kedua telinganya, karena ia tau apa yang akan terjadi selanjutnya.
" APA!!! " teriak Ravin baru menyadari jika ia ada janji dengan key hari ini.
" Udah di tungguin key di rumahnya "
" Abang mandi dulu " ucapnya dengan cepat.
Brakk ...
Karena terburu-buru Ravin menutup pintu kamar dengan keras hingga membuat Aila sedikit tersentak.
Sambil menunggu Ravin selesai, Aila menunggu di ruang tamu dengan memainkan ponselnya.
Kurang lebih 15 menit telah berlalu namun Ravin juga belum keluar dari kamar.
" Ya ampun, bang Avin lama amat si " gerutunya.
Tidak lama kemudian Aila mendengar suara langkah kaki menuruni anak tangga dengan cepat. Saat Ravin membuka pintu, dengan cepat Aila mengikutinya dari belakang.
Di dalam mobil Ravin hendak menyalakan mesin tiba tiba Aila masuk ke dalam mobil lalu duduk di sebelah kursi pengemudi.
" Lahh ... kok? " Ravin bingung tiba tiba Aila masuk ke dalam mobil.
" Kenapa? " tanya Aila dengan tampang tidak berdosa.
" Gue ada urusan Rev " ucap Ravin.
" Iya tau kok, mau ke panti asuhan sama key kan "
" Kok tau "
" Ya key sendiri yang bilang, terus key juga bolehin gue ikut " jelas Aila kepada Ravin.
" Ohh ya udah "
Lalu Ravin menjalankan mobilnya ke arah rumah key. Jarak rumah Ravin dan rumah key hanya membutuhkan waktu 5 menit. Dalam perjalanan Aila bertanya pada Ravin kenapa ia harus ke panti dengan key.
" Bang " panggil Aila.
" Hemmm "
" Kenapa? " tanya Ravin.
" Tumben bang Avin mau keluar, sama key lagi "
" Bang Avin udah janji sama Mora buat dateng ke panti kalo key ke sana " jelas Ravin.
" oohh gitu " ucap Aila sambil menganggukkan kepalanya.
Setibanya Ravin dan Aila di rumah key, ternyata key sudah menunggu di luar rumah dengan beberapa bingkisan yang ia beli di mall kemarin. Melihat mobil Ravin datang key langsung berdiri dan membawa beberapa kantong bingkisan menuju ke mobil Ravin.
" Lama amat si " ucap key pada Ravin.
" Itu gara gara bang Avin lama tadi " jawab Aila.
" Y-ya sorry gue kan lupa " ucap Ravin menggaruk kepalanya yang tidak gatal.
" Udah lah, itu tolong bawain bingkisan yang sisa " ucap key sambil memperlihatkan beberapa kantong bingkisan di atas kursi panjang.
" Iya-iya tunggu gue ambil dulu " Ravin berjalan ke tempat key duduk sebelumnya untuk mengambil bingkisannya, dan membawa ke mobil untuk di letakkan di bagasi.
" Key " panggil Ravin melihat key yang masih memegang bingkisan di tangannya.
Merasa dirinya di panggil key pun menoleh ke arah Ravin " Apaa .... "
" Taro sini aja itu, bingkisannya "
" oke " balas key berjalan menghampiri Ravin.
Setelah selesai menata di bagasi, Ravin dan key memasuki mobil.
" Sebelum ke panti jemput Naya dulu " ujar key pada Ravin yang siap melajukan mobilnya.
" Oke .... rumahnya dimana? "
" Bang Avin jalan aja keluar komplek ini, terus kalo udah lewati 2 komplek baru kita masuk ke komplek rumahnya Naya " Aila menjawab pertanyaan Ravin dan menjelaskannya.
" oke "
Perjalanan yang di tempuh hanyalah 15 menit, sekarang mereka bertiga sudah berada di depan rumah Naya.
" Kalian tunggu sini aja, biar gue yang turun buat manggil Naya " ucap key pada Ravin dan Aila.
" Oke "
Key berjalan menuju pintu rumah Naya.
Ting tong ...
Key menekan tombol rumah Naya, dan ada seseorang yang membukakan pintunya yang tidak lain pembantu di rumah Naya.
" Pagi Bi " sapa key.
" Pagi juga non key, cari non Naya kan "
" Iya Bi, Naya nya ada kan " tanya key.
" Ohh ada non, bentar biar bibi panggilkan. Masuk dulu non "
" Enggak usah BI, key tunggu sini aja " tolak key sopan.
" Ya udah kalo gitu Bibi ke dalam dulu buat panggil non Naya "
" Iya Bi "
Tidak membutuhkan waktu lama Naya pun berjalan keluar kamar dan melihat key yang sedang menunggunya di depan pintu rumahnya.
" Key " panggil Naya sambil menepuk pundak key.
Key menoleh lalu menarik tangan Naya.
" Buruan udah di tungguin " ucap key masih menarik tangan Naya.
Naya hanya pasrah mengikuti arah key. setelah mereka semua masuk ke dalam mobil, Ravin menjalankan mobilnya untuk menuju panti asuhan melati.
Di perjalanan hanya terdengar suara musik yang di setel oleh Ravin, alunan musik itu membuat key dan Aila mengantuk dan tertidur di belakang. Sedangkan Aila sibuk dengan ponselnya dan terkadang juga mengobrol dengan Ravin.
Saat mobil mereka mendekati panti Naya dan key terbangun dari tidurnya. Sambil menunggu sampai di tempat tujuan key dan Naya mengumpulkan nyawanya.
" Udah sampe nih " ucap Ravin melepaskan sabuk pengamannya dan keluar dari mobil lalu di ikuti Aila, Naya dan key.
Mereka semua melihat anak anak panti sedang asik bermain di halaman, ada juga yang membaca buku dengan beralaskan tikar. Mereka senang walaupun di hari libur anak anak panti menyibukkan diri untuk bermain bersama sama.
Melihat Key dan yang lainnya datang Mora langsung berlari " Kak key " panggil Mora lalu melompat ke arah key, dengan sigap key menangkap Mora dan menggendongnya.
" Lain kalo Mora jangan lari ya, nanti kalo jatuh gimana " key menasehati Mora.
" Iya kak maaf "
" Udah sekarang Mora panggil kakak dan temen temen Mora karena kak key bawa sesuatu "
" Siap kak " ucap Mora senang lalu turun dari gendongan key.
Dengan cepat Mora berlari menuju ke arah anak-anak panti lainnya untuk memberitahukan bahwa key datang dan membawa sesuatu untuk mereka semua.
Di sisi key, ia meminta bantuan pada teman temannya dan juga Ravin untuk membawa beberapa kantong bingkisannya.
" Ayok bantu gue buat bawa bingkisannya " ucap key.
" Oke "
Jawab mereka bersamaan lalu menuju bagasi untuk mengambil bingkisannya.
" udah di ambil semua kan " key memastikan agar tidak ada yang tertinggal.
" Udah semua kok " balas Ravin.
" Oke " mendengar kata key Ravin langsung menutup kembali pintu bagasi mobilnya.
Kini mereka berjalan menuju ke tempat anak anak panti berkumpul karena menuggu nya.
" Hai semuanya " sapa Naya pada mereka semua.
" Hai juga kak Nay " balas anak-anak yang berkumpul.
" Lihat ni kak Nay, kak Ai, kak key sama kak Avin bawain sesuatu buat kalian semua " ucap Naya menunjukkan kantong yang ia pegang.
" wahhh .... makasih kak "
" Iya sama-sama "
" Nih kalian bagi bagi ya jangan sampe rebutan " ucap key menyerahkan beberapa kantong yang berisi cemilan dan mainan.
Tersisa 5 kantong yang berisi alat tulis yang akan ia berikan pada ibu Sarah untuk ia bagikan sendiri siapa saja yang membutuhkan untuk sekolahnya.
Mora sekarang berada di gendongan Ravin, entah sejak kapan mereka berdua menjadi dekat satu sama lain.
Naya dan Aila sedang asik mengajari anak anak yang lain untuk belajar membaca dan menghitung.

Komentar Buku (23)

  • avatar
    Jefvri Andi Andi

    judul yang unik dan cerita yang tak terduga tapi selaras akan menigkatkan pemasaran nya,jangan lupa sampul yang clasic namun menarik akan memanjakan mata sebelum membuka nya, pemilihan kata yang ringkas dan tidak bertele,namun menggetarkan hati.

    19/01/2022

      0
  • avatar
    xBrutal

    bagus

    21/07

      0
  • avatar
    CrottBaban

    terima kasih untuk penulis buku ini yang telah menciptakan buku yang paling indah sedunia dan buku ini yang paling aku suka dan favoritku buku ini sangat menarik untukku dan ini sangat luas mereka sangat kagum dengan buku ini karena buku ini emang luar biasa cantik itu sama aja ya itu kalau kalian bikin berarti kalau kalian bisa itu berarti kalau kalian berenang itu berarti cowok ya maafkan aku ya ngomongnya terima kasih atas bukunya terima kasih kami ucapkan terima kasih kami ucapkan kamu harii

    05/07

      0
  • Lihat Semua

Bab-bab Terkait

Bab Terbaru