logo text
Tambahkan
logo
logo-text

Unduh buku ini di dalam aplikasi

Kebohongan Tama makin terkuak, anak-anaknya justru yang mengetahui sikap buruk Papa mereka. Eva mulai menyusun strategi dan solusi

Jaga malam Eva selama 3 hari telah berakhir, selama 2 hari ini Eva libur. Libur jaga di akhir pekan bagi Eva adalah hal yang membahagiakan, karena ia dapat menemani anak-anaknya saat mereka libur sekolah.
Demi menyenangkan anak-anaknya, Eva membuatkan cemilan dan masakan favorit mereka, selain itu Eva juga membawa mereka untuk bermain di pusat bermain yang berada di salah satu Mal.
Mengetahui Eva libur, ketiga anaknya sangat senang karena mereka dapat menghabiskan waktu libur sekolah bersama sang Mama.
Rasyid si bungsu, penyuka komik kartun dari Jepang.  Semua komik yang dimilikinya telah terbaca. Ia merengek pada Eva untuk membeli komik baru.
"Ma, beli komik Ma, Adik udah baca semua yang itu Ma," pinta Rasyid putra bungsunya.
"Iya, Ma, Kakak juga bosen, pengin main game di Mal, Ma," ujar Rayyan menambahkan.
Eva pun menyanggupi permintaan itu. Setelah selesai semua kegiatan rumahnya, Eva bersama ketiga jagoannya bersiap untuk menuju ke Mal.
Saat berjalan menuju toko buku, mata Rayyan tak sengaja melihat sang Ayah tengah memeluk seorang perempuan.
"Ma, itukan Papa!" seru Rayyan seraya jarinya menunjuk pada sosok lelaki di sebrang toko.
Eva menatap tak percaya akan hal itu.
Tuhan menunjukkan padanya satu per satu bukti kebohongan Tama.
Selama ini Eva selalu percaya, bahwa suaminya melakukan survey mobil di berbagai tempat.
Tapi ternyata bukan survey mobil yang dilakukan Tama. Ia beralasan survey mobil untuk menutupi kebohongannya,  pada kenyataan nya ia melakukan kencan dengan Lena.
Kecurigaan Eva mulai menunjukkan titik terang, ingin rasanya Eva menangis, namun hal itu tak mungkin ia lakukan di tempat umum seperti sekarang ini.
Eva tak ingin merusak kebahagiaan anak-anaknya, ia melanjutkan langkahnya ke toko buku. Ia bersikap seolah-olah tak tahu ulah Tama di luar rumah.
Pergi ke toko buku adalah keasyikan tersendiri bagi Eva dan anak-anaknya. Karena bisa membaca beberapa buku incaran.
Firasat Eva benar, Tama telah menduakannya dan saat ia melihat Tama melakukan hal itu di depan mata, hati Eva terasa sakit.
Ingin rasanya Eva meluapkan emosinya pada Tama saat itu juga, namun ia lebih memilih  memikirkan cara agar Tama jera.
Saat di toko buku, Eva memilih buku inspirasi, tokoh idolanya Dahlan Iskan dan Mery Riana, segera ia memborong buku rahasia sukses kedua tokoh itu.
Ia tak ingin sakit hati berkepanjangan.
Rahasia sukses di buku itu ingin segera ia wujudkan, agar saat berlepas diri dari Tama, ia dapat menjadi wanita mandiri yang sukses.
*******
Eva dan ketiga jagoannya pulang ke rumah setelah sebelumnya mereka makan di salah satu restoran ayam tepung.
Lelah berkeliling Mal, sampai rumah ketiga jagoannya memilih tidur.
Eva tengah mengatur belanjaan ke dalam lemari es saat terdengar suara deru mobil yang mendekat ke rumahnya.
Hati Tama senang, ia telah puas seharian ini  menghabiskan waktu bersama Lena.
Ia bersiul- siul masuk ke dalam rumahnya dan berwajah ceria.
Saat ia mandi, gawainya yang berada di kasur berbunyi menunjukkan adanya pesan masuk.
Melihat gawai yang berkedip-kedip dan terlihat pesan masuk.
Eva segera mengambil gambar nomor pengirim pesan dan isi pesan itu menggunakan gawainya.
Sekilas Eva membaca isi pesan itu, tertera pengirim pesan itu adalah Sayang.
[Mas, terima kasih ya bajunya ☺️
Aku suka banget ❤️❤️]
Secepat mungkin Eva menghapus pesan itu.
Hatinya mendidih membaca pesan itu.
Selama ia menikah dengan Tama, tak pernah sekalipun Tama memanggilnya sayang. Selain itu, Tama tak pernah membelikan Eva dan anak-anaknya baju.
Selama ini Eva yang sering membelikan Tama baju. Sementara gadis muda itu mendapatkan baju gratis dari Tama.
Merasa emosi, Eva melempar gawai Tama dan menutup pintu kamarnya dengan kasar.
Jeder
Tama yang tengah keluar dari kamar mandi kaget dengan sikap Eva.
Setelah membersihkan diri, Tama bersiap tidur.
Saat ingin menyapa Lena di sosial media, ia teringat gawainya yang berada di kasur sebelum ia mandi.
Tama mencari gawainya di sekitar kasur dan tidak menemukannya.
Pandangan matanya menemukan serpihan gawainya tercecer di sekitar nakas.
Ia tercengang melihat gawainya telah hancur.
"Evaaaaa" teriak Tama penuh emosi.
Ketika menemukan Eva yang tengah menangis di ruang tamu, Tama segera menjambak rambut Eva dan membentak Eva.
"Heh, apa maksudmu? main banting hp sembarangan, hp ku hancur tau ngga siy ..,"
Tama yang  kesetanan tak hanya menjambak, ia juga mencari benda  untuk memukul Eva.
Tama menemukan bantal sofa dan bertubi-tubi memukulkan bantal itu ke tubuh Eva.
Eva meringis kesakitan dan menangis.
Mendengar suara keributan, ketiga lelaki kecil yang telah bangun segera menghampiri orang tuanya.
"Stop Papa stop!" seru Rayyan yang melihat hal itu segera berlari memeluk Eva untuk melindunginya dari pukulan Tama.
"Mamaaaa," jerit  suara ketiga jagoannya kompak menangis sambil memeluk Eva yang telah berderai air mata.
Napas Tama memburu, emosi masih menguasai dirinya.
Ia putuskan untuk pergi dari rumah.
Tama meluapkan emosinya dengan mengendarai mobil berkecepatan tinggi. Ia mengarahkan mobilnya ke area pusat kota.
Kafe yang tengah dipenuhi oleh anak muda yang tengah nongkrong menjadi tujuan Tama.
Minum kopi capucino  sembari merokok adalah pilihannya untuk mendinginkan suasana hatinya dan mengurangi rasa suntuknya.
Ulah Eva membuat Tama kesulitan untuk berkomunikasi dengan Lena.
Esok pagi Tama berencana mengantar Lena ke sekolah.
Namun karena gawainya rusak, ia tak bisa menyapa mesra kekasih hatinya.
******
Kian hari Lena dan Tama kian mesra, Lena yang berasal dari keluarga ekonomi kurang, merasa beruntung dicintai Tama.
Ia tak perlu susah-susah bekerja sampingan, Tama telah mencukupi kebutuhannya.
Selama setengah tahun menjalani hubungan dengan Tama, Lena mendapatkan beberapa barang incarannya.
Tas branded, produk kecantikan dan baju adalah barang-barang yang diberikan Tama untuknya.
Semakin akrab keduanya, membuat keduanya tak malu lagi mengumbar kemesraan di muka umum.
Seringkali di hari minggu, keduanya menghabiskan waktu bersama dengan menonton film, jalan- jalan dan makan.
Menjalani hubungan dengan Lena, membuat Tama seolah merasa menjadi muda kembali.
Seringkali darah mudanya bergejolak, hingga membuatnya bernafsu terhadap Lena, hingga terjadilah hubungan haram itu.
Lena tidak menyesali hal itu, justru Lena ikhlas karena hanya Tama yang ia cintai.
Setelah Lena lulus SMU, sikap Tama semakin memburuk pada keluarganya. Sementara pada Lena, sikap Tama justru sebaliknya, Tama bahkan mencarikan kost dan pekerjaan untuk Lena.
Tama lebih memilih menginap di kost Lena dibanding menemani anak-anaknya di rumah.
Saat anaknya sakit, Tama bahkan tak peduli, ia lebih peduli  dan khawatir saat Lena sakit.

Komentar Buku (122)

  • avatar
    IrafRafaini

    Bagus ceritanya kak. Terasa sangat dekat degan kehidupan. Best👍

    16/05/2022

      0
  • avatar
    WidiyastutiReniasih

    Semangat lanjut, Thor! Cerita yang keren! 😍😍🔥🔥

    07/04/2022

      0
  • avatar
    RachmawatiLeny

    bagus banget ceritanya..sekilas hampir mirip sm crt rmh tanggaku...di tunggu lanjutan ceritanya ka

    30/01/2022

      0
  • Lihat Semua

Bab-bab Terkait

Bab Terbaru