logo text
Tambahkan
logo
logo-text

Unduh buku ini di dalam aplikasi

Bab.7. Kau Itu Brengsek

"Jika itu alasan kamu kesini, sekarang udah gak ada masalahkan? Kamu bisa keluar dari kamarku, silahkan."
Keyla langsung menatapnya tak percaya. "Apa-apa ini! Lo ngusir gue? Huh sampai mati juga gue gak akan sudi tinggal di kamar lo!" Jawabnya kesal, keyla berdiri dari duduknya serta pergi dari hadapan Andriek. Lelaki itu hanya tersenyum.
"Ouh apa yang udah aku lakuin? Ini bodooh." Desahnya kesal sambil memegangi bibirnya pelan. Dia sangat menyalahkan dirinya karena ciuman tadi.
Setelah keluar dari kamar Andriek Keyla duduk di sofa ruang tamu. Dia menghela nafas pendek. 'Apa maksud Andriek bilang kayak gitu? Dia itu bener-bener cowok yang gak tau diri banget. Key ada apa ini?' Batinnya lagi. Perasaannya sangat menyesal dan kesal sekali bagaimana mungkin dia bisa berciuman dengan seorang lelaki yang sangat dia benci. Kenapa dia bisa begitu pasrah dalam pelukan lelaki itu.
Ting... Tung....
Tiba-tiba bel berbunyi. Keyla terkejut dari lamunannya dan segera membuka pintu. Ternyata sarapan paginya datang keyla membayarnya dan mengucapkan terima kasih. Dan setelah itu menutup pintu kembali. Dia menenteng dua bungkus roti sandwich, mengambil obat di kotak p3k. Menuju ke kamar Andriek tapi kali ini langkahnya sangat berat dia sangat malu atas kejadian tadi.
Jujur saja itu adalah ciuman pertama yang di berikan seorang lelaki padanya walaupun sudah hampir empat tahun Riko memacarinya akan tetapi Riko tak pernah menyentuh bibirnya. Dia akan mengetuk.
Ckleekk.
Andriek lebih dulu membuka pintunya, Keyla sedikit terkejut.
"Ada apa?" Tanya Andriek pelan, yang ternyata sudah menyadari kehadiran Keyla.
"Ini!" Keyla memberikan satu bungkus plastik ke tangan Andriek. Plastik itu berisikan Roti dan obat paracetamol.
"Buat Aku?"
"Ya ... iyalah emangnya buat kucing!" Jawab Keyla ketus. Andriek tersenyum...
" Terima kasih ? Andriek menutup pintunya lagi. Respon Keyla semakin jengkel.
***
Tentang Riko Pranata. Cinta itu terkadang mengalahkan segalanya.
Menyisahkan sebuah cerita.....
Tentang apa itu masa lalu....
Tentang apa itu kesetian...
Seperti arti kebersamaan dan apa itu ketulusan... 
Terkadangpun sebuah senyuman selalu meninggalkan kerinduan yang begitu dalam....
Tak bisa jauh karena kesepian akan selalu hadir dan membuat semuanya menjadi warna yang memudar.
Tak ada kata yang lebih di dunia ini selain kata cinta...
Riko Pranata adalah seorang cowok keturunan Turki indonesia. Yang sejak usianya empat tahun, sudah menetap di indonesia. Dia terlahir dari pasangan dua insan yang saling mencintai, dia juga anak lelaki satu-satunya atau bisa di artikan dengan kata yang lebih dalam yaitu "semata wayang."
Hidupnya terbilang sangat beruntung karena Papahnya seorang pengusaha sukses dan dia adalah pewaris satu-satunya juga. Akan tetapi usia Papahnya tidak lagi muda. Sudah empat tahun dia menjalin cinta dengan Keyla akan tetapi hubungan itu tidak mendapat restu dari kedua orang tua Keyla. Karena menurut kedua orang tua Keyla Riko itu cowok yang terlalu Arogan.
"Rik." Papah Riko memandang Anak lelakinya itu.
"Iya pah." Jawabnya pelan, karena saat itu Riko sedang serius mengetik tugasnya di laptop.
"Papah pengen ngomong serius sama kamu." Riko tersenyum.
"Apaan pah?"
"Sekarang usia papah sudah tidak muda lagi Papa pengen kamu mulai bekerja di kantor papah."
Riko langsung menghentikan pekerjaan mengetiknya. "Tapi pah kayaknya Riko masih belum siap."
"Jadi.... kamu siapnya kapan?" Mamahnya tiba-tiba nyambung sambil meletakan dua gelas teh panas di atas meja.
Riko terdiam sejenak.
"Apa nungguin si Keyla jadi istri kamu?Bukannya pacar kamu itu udah jadi istrinya orang sekarang." Mamah berkata sambil mendudukan pantatnya di sofa.
"Gak tau deh mah."Riko baru menjawab.
"Yang sudah menjadi milik orang ya tidak usah di harap lagi lah Rik."Kali ini Papahnya yang berbicara.
"Tapi... Riko cinta banget sama Keyla sekalipun Riko harus jadi bujang tua, Riko akan tungguin jandanya Keyla."
"Aduh... Riko... Riko... berpikir itu yang luas sedikit kenapa? Perempuan lainkan masih banyak Riko."
Riko menggeleng.
"Setia sih boleh aja tapi tidak segitunya juga kali Rik." Papahnya tersenyum. "kamu itu lucu, atau gimana kalau papah nikahkan kamu sekarang?"
"Maksud papah?"
"Iya Papah itu punya temen dan beliau pernah nawarin anaknya buat jodohan sama kamu."
Riko tersenyum lagi. "Papah Rikokan udah bilang, Riko masih pengen sendiri kalaupun ada jodoh gak akan ketuker kok." Kedua orangtuanya langsung terdiam. "Mah, Pah Riko istirahat dulu ya capek!"
"Eh, tehnya di minum dulu dong." Mamahnya segera mengambilkan teh untuk Riko.
"Makasih mah." Riko mengambil gelas itu dan meminumnya.
keesokan harinya.
Riko sudah berada di kampus lebih awal tiba-tiba datang Queen menghampirinya. Riko tersenyum kearah gadis itu.
"Rik gue perlu bicara sama lo."
"Apaan Queen kok kayaknya serius banget."
"Tapi gak di sini." Ujarnya pelan, sambil matanya terus memandang kesekeliling kampus. Dia takut Keyla akan memergoki mereka.
"Apaan sih Queen bikin penasaran aja. Di sini aja gue takut Key ngeliat terus dia salah paham atau apalah."
"Gak bisa Rik ini tu penting terus pribadi banget, pliss Rik ngerti."
"Oke... oke kita bisa bicara di belakang kampus."Riko menyanggupi, tanpa mereka berdua sadari Keyla menguping dari balik dinding, yang tak jauh dari mereka. Dan pembicaraan itu sangat jelas terdengar oleh Keyla itu berawal ketika Keyla akan menyapa Riko, akan tetapi Queen menyapanya terlebih dahulu. Mereka berdua akhirnya berjalan melewati setiap lorong kampus.
Keyla membuntuti mereka. Sesampainya di taman belakang kampus. Mereka berdua langsung duduk di sebuah bangku yang tersedia di taman itu, suasananya masih terasa sepi. Karena memang ini terlalu pagi. Embun-embun pun sepertinya masih terlihat menempel di dedaunan.
"Rik." Ujar Queen memulai percakapan.
"Apa?"
"Janji lo gak akan marah."
"Apaan sih bikin penasaran aja."Cowok tampan itu tersenyum
"Janji dulu elo gak akan marah. Dengan apa yang akan gue sampaiin ini."
"Iya iya gue janji cepetan."
"Oke."
Queen menarik nafas panjang terlebih dulu."Gue... hamil Rik."
"Ma.... Maksud lo?" Riko langsung kaget dan gugup.
"Iya gue hamil, dan itu positif. Lo harus tanggung jawab Rik."
Di balik pohon sana, Keyla segera menutup mulutnya ketika pun dia sangat shock atas penuturan yang di sampaikan Queen pada Riko. Jadi dia berpikir bahwa Riko telah mengkhianati cintanya selama ini. Riko berselingkuh dengan sahabatnya sendiri? Matanya pun berkaca-kaca sedih. Ingin sekali rasanya dia berteriak dan menangis sekuat-kuatnya. Lututnya melemah.
"Iyaa... gue tau gue udah salah Queen, Tapi gue gak mungkin nikahin lo gue sayang banget sama Keyla Queen dan gue gak mungkin ngecewain dia." Riko terus memohon pada Queen.
"Rik elo lebih mentingin dia daripada darah daging lo sendiri?" Queen langsung meneteskan air mata."Setelah lo renggut keperawanan gue... Lo akan mencampakan gue gitu aja. Lo tu gak lebih dari seorang bajingan!"
"Bu...bukan gitu maksud gue Queen... kejadian itu murni ketidak sengajaan dan itu di luar kendali gue, Kita sama-sama mabuk malam itu!"
"jadi.... lo bener-bener gak mau tanggung jawab?" Queen bertanya sambil menangis.
"Ya gue gak akan tanggung jawab dan satu hal lagi gue mohon gugurin janin itu."Riko pun menatapnya bingung Queen balas menatap dengan keterkejutannya.
"Kejam! Itulah kata-kata yang pantas buat lo."Queen beranjak dari duduknya. Dia akan pergi.
"Queen... Tunggu!"Teriak Keyla tiba-tiba, dia sudah berdiri di belakang mereka. Riko pun terkejut akan kehadiran Keyla saat itu.
"Keyla lo jangan salah paham."Spontan Riko bangkit dari duduknya dan mendekati Keyla.
"Dasar cowok brengsek! Gue gak nyangka elo akan hancurin semua harapan gue Rik! Sakit Rik hati gue." Nada keyla semakin merendah diapun menangis lagi. Entahlah saat itu hatinya benar-benar hancur. "Dan elo Queen gue gak nyangka banget lo bisa ngelakuin hal ini di belakang gue untuk detik ini lo bukan lagi sahabat gue! Riko kita putus!" Keyla kemudian memutar langkahnya untuk pergi.
"key pliss jangan putusin gue! Gue gak akan mampu hidup tanpa lo." Riko terus memohon akan tetapi Keyla tak memperdulikannya.
Hari sudah semakin senja. Selama di kelas Keyla sangat tak berkonsentrasi pikirannya kalut, galau tak menentu tatapannya juga sangat kosong. Tapi akhirnya dia bisa menyelesaikan Mata kuliahnya waktu itu. Dan respon Rikopun semakin membuat risau hatinya, tapi jujur cinta itu berubah menjadi kebenciaan yang sangat menjijikan. Ingin rasanya ia cekik leher Riko agar hatinya benar-benar puas jika Riko mati tapi di sisi hati yang lain akankah dia bisa bertahan tanpa Riko? Lelaki yang sudah hampir menghabiskan waktu bersama-sama. Kini hanya menggoreskan luka yang dalam. Ia sembunyikan kesedihan itu di hadapan sahabatnya, berpura-pura seperti tak pernah ada masalah. Tentu saja, dia tak ingin bercerita kepada siapapun untuk saat ini.
Caffe Victoria
Keyla berjalan dengan langkah yang putus asa hatinya terasa perih. Dia membuka pintu caffe dan Riyan pasti menyambutnya dengan sikap yang hangat.
"Heii." Sapa lelaki itu, Keyla menoleh sejenak.
"Hei." Jawabnya malas.
"Tumben sendirian. Sobat-sobat elo kemana?"
"Udah pulang duluan."
Riyan tersenyum dan kemudian menawarinya menu akan tetapi Keyla menolaknya."Gue pesan Anggur lima botol."
"What.... ini apa-apaan Key serius?" Riyan terkejut.
"Iya serius gue gak main-main."
"Oooh kalau mau minum kenapa gak ke bar aja!"
"Gue udah terlanjur di sini Yan atau elo bener-bener gak mau ambilin?"
"Iya iya."Riyan segera masuk kedalam dan membawakan Keyla bir yang sudah di pesannya."Lo kenapa?" Sambil menuangkan bir ke dalam gelas Keyla.
"Gak kenapa-kenapa!"Sambil meneguk bir itu.
"Jujur aja Key gak seperti biasa lo kayak gini, cerita ajalah sama gue."
"Gak ada apa-apa kok, gue cuma lagi pengen minum aja."
"Ya boleh sih tapi gak harus sampai lima botol kali key."
"Ah elo bawel banget sih."
Riyan langsung terdiam...Tak terasa waktu terus bergulir. Sekarang sudah jam 00.00 wib.

Komentar Buku (208)

  • avatar
    SantosoTeguh

    mantap

    01/08

      0
  • avatar
    GazaEL

    sangat bagus

    17/07

      0
  • avatar
    ADIT

    resep

    06/07

      0
  • Lihat Semua

Bab-bab Terkait

Bab Terbaru