Suatu hari dimana saat itu, ada seorang ibu ibu yang tega membuang bayinya dan diletakan didepan sebuah rumah orang yang kaya raya. Ia berharap, disana anaknya dapat tumbuh besar dengan kehidupan yang bahagia. Malam itu, ibu tersebut pun mulai menjalankan aksinya dengan meletakan anak kandungnya sendiri di depan rumah pemilik kaya raya tersebut. " Nak, maafin ibu karena tidak bisa menjaga dan menjadi ibu yang baik buat kamu. Sebenarnya ibu gak tega meletakan kamu disini, ibu terpaksa nak.. "( ucap ibu tersebut dengan mata berkaca kaca ) " ibu gak bisa membesarkan kamu dengan keadaan ekonomi yang serba kekurangan, ibu takut, nanti kamu tidak bisa tumbuh besar dengan kehidupan yang bahagia seperti anak anak pada umumnya. Ibu gak pengen kamu hidup dalam kesusahan.. Sekali lagi maafkan ibu nak "( sambungnya dengan menangis sambil mencium anaknya ). Setelah meletakan bayi tersebut, ibu itu pun pergi sambil melihat kekanan dan kiri agar tak ada yang melihat aksinya. Tak berapa lama kemudian, bayi tersebut pun menangis dan terdengar oleh pemilik rumah tersebut.. " Owekkk.. Owekkk.. "( anggaplah suara bayi menangis ) " Papa denger gak, kayak ada suara bayi nangis loh.. "( kata mama rita ) " Eh iya ma, papa juga denger "( sahut papa surya ) " Sepertinya dari depan deh, suaranya pa "( sambung mama rita ) " Ya udah kalo gitu, yok kita liat ma.. "( jawab papa surya ) Tak berapa lama, pemilik rumah tersebut pun keluar.. " Hah, kok bisa ada bayi sih disini.. "( ucap mama rita ) " Iya, papa juga heran ma. Siapa ya yang tega meletakan bayi disini.. "( sahut papa surya ) " Dia kira, rumah kita ini panti asuhan gitu. Seenaknya aja meletakan bayi disini. "( kata mama rita dengan nada marah ) " Jangan jangan, orang tuanya gak bener lagi.. Makanya anaknya dibuang disini "( sambung mama rita ) " Udah ma jangan suudzon dulu sama orang, gak baik tau.. "( ucap papa surya ) " Loh gimana gak suudzon, orang jelas jelas ini buktinya. Ingat ya pa, gak ada orang tua yang tega membuang anaknya sendiri.. Ya pasti gak bener tu orang tuanya "( sahut mama rita sambil menunjuk bayi tersebut ) " Ya udah terserah mau orang tuanya siapa, yang penting anak ini bisa kita urus sampe besar. Kasian sama nasibnya yang begini "( ucap papa surya sambil menggendong bayi tersebut ) " Hah?, Enak aja. Mama gak mau ngurusin dia, bawa aja ke panti asuhan pa besok. "( sahut mama rita ) " Ma jangan begitulah, gak papa kita yang urus.. Kan kania jadi ada temen main dirumah "( kata papa surya ) " Enak aja, kalau papa mau ngurus anak ini ya urus aja.. Dan jangan harap mama mau ngurus dia sampe besar. Sampai kapan pun mama gak akan mau anggap dia sebagai anak mama, karena anak mama cuma satu yaitu kania! "( sambung mama rita dengan nada marah ) Tak berapa lama kemudian, mama rita atau calon mama tiri vivi pun masuk ke dalam.. Dengan wajah kesal. " Kamu tenang aja ya nak, mulai sekarang kamu adalah bagian dari keluarga ini juga.. Dan papa akan selalu ada buat kamu susah maupun senang "( ucap papa surya sambil mencium bayi tersebut ) " Eh tunggu dulu, nama kamu vivi ya.. ini nama yang bagus sekali, mulai sekarang papa akan panggil kamu vivi ya. "( sambung papa surya sambil memegang gelang ditangan vivi ). Sejak saat itu, vivi pun dibesarkan oleh pak surya dengan penuh kasih sayang dan tak membeda bedakan antara kania dan vivi. Mama rita atau mama tiri vivi pun, tidak mau mengurus vivi.. Hingga tiba suatu hari dimana saat itu, vivi selalu menangis hingga membuat telinga mama rita pun panas mendengar tangisan tersebut. " Aduh.. Ini apa apaan sih, dari tadi ni anak nangis aja terus. Pusing tau kepala mama! "( ucap mama rita ) " Sebenarnya papa ini bisa ngurus anak gak sih?, kalo gak bisa ngurus, bawa aja ke panti asuhan. "( sambung mama rita dengan nada marah ) " Mama ini kenapa sih, bawaannya mau marah terus. Papa juga lagi berusaha buat nenangin vivi, papa udah coba buatin susu, tidurin dia.. Tapi masih aja gak berhenti nangis "( sahut papa surya ) " Emang ya ni anak, nyusahin banget.. Dan gak berguna "( kata mama rita melihat ke vivi ) " Mama ini kenapa sih, bukannya nenangin vivi.. Ini malah bikin suasana tambah ribut. "( jawab papa surya ) " Huh, terserah papa. Intinya mama gak mau lagi denger tangisan anak pembawa sial ini, bikin pusing aja. Kania aja gak selebay itu.. "( sambung mama rita ) Papa surya pun, hanya terdiam dan tak menghiraukan perkataan istrinya tersebut.. Dan tak berapa lama, mama rita pun pergi meninggalkan papa surya. Papa surya pun semakin cemas, melihat kondisi vivi yang tak henti hentinya menangis. Lalu ia berfikir untuk membawa vivi kerumah sakit terdekat, untuk memeriksa kesehatan vivi.. " Aduh, kamu kenapa ya nak dari tadi nangis terus. Atau jangan jangan kamu sakit lagi.. "( ucap papa surya ) " Kayaknya kamu beneran sakit deh, badan kamu panas nak. Kita kerumah sakit ya nak, biar cepat sembuh.. "( sambung papa surya sambil memegang dahi vivi ) Sesampainya dirumah sakit, vivi pun diperiksa oleh dokter tersebut tentang kondisinya... " Gimana dok, kondisi anak saya..? "( tanya papa surya ) " Anak bapak tidak apa apa, ini hanya sakit biasa.. Harus banyak istirahat aja pak "( sahut dokter tersebut ) " Syukurlah kalo begitu dok... "( ucap papa surya ) " Ya sudah kalau begitu, saya pergi dulu ya pak.. "( sambung dokter tersebut ) " Iya silahkan dok "( sahut papa surya ). Sementara itu, mama rita yang berada dirumah tak mengetahui kalau papa surya tengah mengajak vivi kerumah sakit.. " Papa, mama mau keluar dulu ya.. Lagi ada urusan "( ucap mama rita ) " Eh tunggu dulu, kok sepi banget nih rumah. Papa kemana lagi dipanggil gak jawab jawab.. "( sambung mama rita ) " Papa... Papa.., kemana lagi si papa "( ucap mama ) " Bibi... Bibi... "( Kata mama rita sambil memanggil pembantunya ) " Iya nyonya, ada apa atuh? "( sahut pembantunya ) " Papa kemana?, dari tadi dipanggil gak jawab jawab.. Mana orang mau pergi "( sambung mama rita ) " Oh, si bapak tadi buru buru pisan.. Mau ngajak neng vivi kerumah sakit "( ucap pembantunya tersebut ) " Papa kenapa sih, sayang banget kayaknya sama anak pembawa sial itu. Perasaan sama kania gak gitu banget.. "( jawab mama rita dengan wajah kesal ) " Ya sudah kalo begitu nyonya, bibi mau kedapur dulu.. "( ucap pembantunya tersebut ) " Iyaa "( sahut mama rita ). Tak berapa lama kemudian, papa surya dan vivi pun pulang kerumah.. " Assalamu'alaikum.. "( ucap papa surya sambil masuk kerumahnya ) " Papa ini dari mana aja sih, orang mau pergi jadi gak bisa kan! "( celutuk mama rita ) " Mama ini kenapa sih, orang baru pulang bukannya jawab salam, ini malah langsung marah marah "( sahut papa surya ) " wa'alaikumussalam "( jawab mama rita dengan nada ingin marah ) " Jadi, papa itu tadi abis dari rumah sakit.. Periksa kondisinya vivi, takutnya kenapa kenapa "( ucap papa surya ) " Ngabisin duit aja kerumah sakit, kenapa gak beli aja obat di warung kan ada.. "( jawab mama rita dengan ) " Ya beda ma, kan vivi masih kecil.. Kalo beli obat diwarung takutnya nanti gak sesuai. "( sambung papa surya ) " Hm, sama anak pungut ini aja sayang banget, giliran sama kania biasa aja tuh.. "( kata mama rita ) " Loh papa gak beda bedain antara kania dan vivi, papa sayang kok sama mereka berdua.. Apalagi sama vivi, udah papa anggap seperti anak kandung papa sendiri. "( sahut papa surya ) " Yaa, belain aja terus anak kesayangan kamu itu pa.. "( sambung mama rita dengan marah ). Tak berapa lama, mama rita pun pergi meninggalkan papa surya.. " Hm. Mama kamu emang begitu nak, papa harap ketika kamu sudah besar nanti, kamu sudah terbiasa dengan sikap mama kamu.. "( ucap papa surya sambil melihat ke vivi ) Hari hari selalu dihabiskan oleh papa surya untuk mengurus vivi, terkadang ia harus meluangkan waktunya untuk tidak bekerja demi mengurus vivi.. Hal tersebut pun membuat istrinya selalu marah padanya. " Papa ini kenapa sih, sampai gak kerja demi ngurusin anak pungut ini.. Padahal hari ini ada meeting penting loh pa! "( ucap mama rita dengan nada ingin marah ) " Iya papa tau kalo hari ini ada meeting penting, tapi udah papa suruh sekretaris papa kok buat mewakilin papa. Lagian kalo papa kerja siapa yang mau ngurus vivi.. Mama kan gak mungkin mau, terus bibi lagi pulang kampung. "( jawab papa surya ) " Iya urus aja terus anak pembawa sial ini, dan ingat ya, kalo nanti tiba tiba perusahaan papa bangkrut. Anak ini harus menanggung akibatnya! "( sambung mama rita ) " Loh kenapa tiba tiba jadi vivi yang kena, apa pun yang berhubungan dengan perusahaan kan semua tanggung jawab papa.. "( sahut papa surya ) " Ya terserah, intinya anak ini juga kena akibatnya! "( jawab mama rita dan langsung pergi ) *** Papa surya pun, tak menghiraukan perkataan dari istrinya tersebut.. Ia tetap menyempatkan diri untuk mengurus vivi, meski terkadang sibuk bekerja. ***
Terima kasih
Dukunglah penulis untuk menghadirkan kisah-kisah yang luar biasa untuk Anda
oke
12d
0aplikasi Sangat bagus
08/09
0okay
17/08
0Lihat Semua