logo text
Tambahkan
logo
logo-text

Unduh buku ini di dalam aplikasi

OUR DESTINY

OUR DESTINY

Ynnid


Bab 1 Prolog

Ruangan itu begitu gelap, hanya ada cahaya lampu oranye redup di tengah ruangan. Sama sekali tidak membantu mereka memperjelas keadaan sekitar, hanya membuat tamparan keras bagi mereka bahwa mereka tidak sedang bermimpi.
Empat orang pemuda berusaha menutupi rasa takut dan debar jantung yang belum bisa berdetak normal. Ketiga pemuda duduk diam di tengah ruangan, dengan seseorang yang lebih dewasa tampak menenangkan pemuda berkulit pucat yang menangis tanpa suara. Seorang lagi berdiri di dekat jendela kusam dengan tatapan tajam memperhatikan keadaan, berusaha setegar mungkin.
Sekitar setengah jam menunggu, suara derap langkah seseorang menuruni tangga membuat detak jantung mereka kembali bergemuruh, antara perasaan takut dan berharap. Seseorang yang berdiri di dekat jendela, perlahan mendekati pintu sambil menggenggam pistol yang akhir-akhir ini sudah biasa ia gunakan.
Engsel pintu bergerak, tiga pemuda bergegas berdiri dari tempat duduknya. Dan ketika suara yang familiar memanggil diiringi ketukan pintu beberapa kali, membuat atmosfir lega seketika memenuhi ruangan.
“Guys, its me. Juno.”
Pintu terbuka, mereka melihat seseorang bernama Juno membawa tas ransel besar dengan setumpuk berkas yang dipegangnya. Ia tampak begitu kacau dan tergesa-gesa.
“Bagaimana?” seseorang berambut sedikit ikal memberanikan diri bertanya.
Sambil memandang rekan seperjuangannya satu persatu, Juno berucap dengan penuh keyakinan. “Kita harus pergi. Orangtua kita telah menyiapkan kehidupan yang lebih aman di sana. Ayo, sekarang.”
“Tidak.” Laki-laki yang memegang pistol, menolak dengan tegas. “Kalian saja yang pergi, biarkan aku di sini menghabisi satu persatu anggota organisasi rahasia itu.”
“Kemungkinan besar kau yang dihabisi mereka. Redamkan ego-mu sejenak, orangtua kita telah menyiapkan tempat tinggal, sekolah dan fasilitas lain yang memadai. Kita bisa meneruskan hidup seperti biasa tanpa ada yang mengenal.”
“Bukannya itu malah membuktikan betapa egoisnya kita? Membiarkan orangtua kita terjebak masalah sementara kita melarikan diri dan meneruskan hidup. It’s a good idea, leader.”
Juno terdiam, tidak dapat mengelak perkataan rekannya. Ini memang bukan ide yang baik, Juno tahu itu. Namun permohonan ayahnya dan keempat orangtua temannya agar anak mereka dapat hidup normal, benar-benar tidak bisa ditolak.
“Tidak ada waktu untuk berdebat, pesawat biasa akan tiba sepuluh menit lagi. Kita harus meninggalkan tempat ini.”
Dengan wajah frustasi mereka keluar ruangan, namun tidak dengan laki-laki pemberontak yang begitu keras kepala.
“Jangan buat ini semakin sulit, El…”
Ia hanya tersenyum tipis dengan kilat mata kejam.

”Like I said before, sorry guys. I’m not loser like you all…”
***

Komentar Buku (50)

  • avatar
    JatiTaruna Muda

    keren bngt cerita nyaa banyak bnyak ya bikin cerita yng lbih kren lgii

    7d

      0
  • avatar
    Kimochi

    bahus

    28d

      0
  • avatar
    BotOrang

    aku suka crita in aku kash bintang 5

    21/08

      0
  • Lihat Semua

Bab-bab Terkait

Bab Terbaru