logo text
Tambahkan
logo
logo-text

Unduh buku ini di dalam aplikasi

Bab 7 You Are My Butterfly

Chapter 7
"Halo selamat siang, tante." Sapa Arabelle lalu salim wanita yang di sapanya tante.
"Oh, Arabelle. Apa kabar? Sudah lama kamu tidak main ke sini." Kata sang tante ramah.
"Ya, tante. Tapi sekarang saya kan sudah datang." Kata Arabelle sambil menunjukkan sedikit gaya imut nya membuat sang tante tertawa.
"Tante, apa Boris ada?" Tanya Arabelle setelah berbasa-basi sejenak dengan tante yang tak lain adalah mamanya Boris.
"Ya, kamu langsung saja ke kamar nya. Dia pasti sedang bermain game." Kata mamanya Boris. Arabelle mengangguk dan pergi menuju kamarnya Boris.
"Boris." Panggil Arabelle sambil mengetuk pelan pintu kamar Boris.
"Siapa?" Tanya Boris dari dalam kamar.
" ............. "
Terdengar langkah kaki dari dalam kamar dan suara seseorang membuka pintu dari dalam kamar.
Cklek.......
"Boris." Sapa Arabelle ramah.
" Haiss!! Mau apa kamu ke sini?" Kata Boris dengan mimik wajah tidak suka karena kehadiran Arabelle.
"Kamu sedang apa?" Tanya Arabelle tanpa menghiraukan pertanyaan Boris.
"Katakan apa mau mu, Ara." Kata Boris dengan nada dingin.
"Aku datang mengunjungi mu, kamu tidak suka?" Tanya Arabelle dengan mimik wajah sedih.
"Jangan bersandiwara. Ara, aku tau siapa kamu. Setiap kamu ke sini pasti ada saja yang kamu inginkan dari ku."
"Boris! ..... Aku tulus mau mengunjungi mu." Kata Arabelle mencoba meyakinkan sahabat nya.
Boris tidak menjawab dan hanya menyunggingkan senyum sinis nya.
Boris berjalan masuk ke kamar dan duduk melanjutkan game nya yang sempat tertunda tadi.
Arabelle duduk disamping Boris yang sedang bermain game.
Keheningan tercipta diantara mereka, Arabelle memandangi sekeliling ruangan kamar mencoba mencari sesuatu yang menarik baginya.
Arabelle Mengambil salah satu CD game. Melihatnya, membolak-baliknya, meletakkan kembali, mengambil CD yang lain, melihatnya, membolak-baliknya, meletakkan nya lagi, mengambil lagi CD lain..... Meletak kan lagi ...... Lagi......
"Ahhhh....... HENTIKAN! Ya! ARABELLE. Kamu mau membuat ku gila, hah?" Kata Boris dengan wajah frustasi nya.
"Kenapa, Boris? Apa aku mengganggu mu?" Tanya Arabelle dengan polosnya.
"Ya! Ya! Arabelle, kata mu kamu kesini mau mengunjungi ku, kan? Sekarang kamu sudah lihat aku jadi silakan pergi sekarang." Kata Boris sambil menunjuk ke arah pintu.
"Tak mau."
"Apa? Haiss...Oke, katakan apa mau mu."
"Tidak ada."
"Sudahlah, katakan saja."
"Baiklah, karena kamu memaksa."
"Apa? Ahh anak ini.......... hais, hais, sabar, sabar." Kata Boris mencoba meredakan emosi nya.
Arabelle mendekatkan duduknya ke Boris dan menatap serius ke Boris.
"Boris, kamu sudah lihat majalah Teen?" Tanya Arabelle dengan suara lembut nya.
"Tidak, kenapa?" Tanya Boris tanpa melihat Arabelle.
"Kamu tau apa yang sedang heboh sekarang?" Tanya Arabelle masih dengan suara lembut nya.
"Hmm." Jawab Boris dengan nada malas, tidak tertarik.
Arabelle terdiam, dan memandang sekeliling kamar lagi dan kini Arabelle mencoba mengambil stick game namun segera tangan Arabelle ditepis oleh Boris.
"Sudah, katakan apa mau mu." Kata Boris tak sabar. Arabelle tersenyum manis.
"Aku mau kamu jadi bodyguard nya Joshua." Kata Arabelle tegas.
Boris menatap mata Arabelle....... lalu dia tertawa terpingkal-pingkal.
"Hei! Aku serius." Teriak Arabelle.
"Kamu mau aku jadi bodyguard si pretty boy? masih sehatkah kamu?" Tanya Boris sambil tangannya mencoba menyentuh dahi Arabelle namun Arabelle dengan cepat mengelak.
"Aku serius." Kata Arabelle.
"Ara, kamu kan tau aku paling tidak suka dengan si pretty boy itu. Bagai mana mungkin kamu minta aku jadi bodyguardnya?" Tanya Boris tak percaya dengan permintaan Arabelle.
"Joshua sekarang sudah memiliki banyak fans. Aku kewalahan melindungi nya, disamping itu kamu adalah pria yang paling disegani dan ditakuti disekolah. Itu sebabnya aku memilih mu untuk melindungi Joshua." Kata Arabelle serius.
"Tidak mau." Tolak Boris.
"Boris, please!!!!! Aku akan membayar mu."
"Jangan coba-coba menyuap ku, Ara. Aku bukan orang yang kekurangan uang. Pokoknya, keputusan ku sekali tidak tetap tidak. Aku tidak mau ikut dalam permainan gila mu, apa lagi harus berdekatan dengan si pretty boy itu." Jelas Boris menolak tegas permintaan Arabelle.
Arabelle menunduk sedih, tanpa bicara sepatah kata pun dia berdiri dan berjalan menuju pintu, namun sebelum meninggalkan kamar Arabelle bicara sambil melirik ke Boris.
"Lanny pasti sedih mendengar nya."
"Apa kamu bilang?" Tanya Boris memperjelas pendengaran nya.
"Kamu tau, belakangan ini Lanny selalu membicarakan keinginan nya........."
"Apa ? Lanny bilang apa? Ara, jangan buat aku penasaran." Mohon Boris.
Arabelle menatap dalam ke mata Boris yang sedang memandang nya dengan penuh harap.
"Ara, kalau cerita jangan setengah-setengah" Mohon Boris, namun Arabelle tidak menjawab.
"Baiklah, katakan apa mau mu?" Kata Boris pasrah.
"Setujui permintaan ku tadi."
"Lalu apa yang akan ku dapat?" Tanya Boris.
"Aku akan membantumu untuk lebih dekat dengan Lanny." Kata Arabelle yakin. Boris menjulurkan tangannya bersalaman dengan Arabelle.
"Deal!"
°°°°°
Arabelle memandangi wajah Lanny yang sedang serius mengerjakan latihan matematika nya.
"Ada apa, Ara? Apa aku terlihat cantik?" Tanya Lanny yang merasa risih dipandangi oleh Arabelle.
"Kamu memang cantik, Lanny." Puji Arabelle.
"Lanny, apa pendapatmu tentang Boris?"
"Ada apa, Ara? tidak biasa nya kamu membicarakan Boris." Tanya Lanny penasaran.
"Tidak, aku hanya ingin tau saja." Kata Arabelle membela diri.
"Jadi, bagaimana?" Tanya Arabelle lagi.
"Hmmm, aku tidak tau karena aku tidak pernah bicara dengan nya tapi ku rasa Boris tidak segalak penampilan nya." Kata Lanny.
Arabelle tersenyum puas atas jawaban Lanny. Lalu dia menoleh ke belakang, melihat Joshua yang sedang belajar lalu dia melihat Lanny lagi.
"Aku meminta Boris untuk menjadi bodyguard nya Joshua dan Boris sudah menyetujui nya."
"Apa? bukankah Boris dan Joshua tidak akur?" Tanya Lanny tak percaya.
"Nanti juga mereka akan akur." Kata Arabelle asal membuat Lanny geleng-geleng kepala.
"Jo-Jo, mulai hari ini kamu akan memiliki bodyguard" Kata Arabelle.
"Siapa?" Tanya Joshua.
"Boris"
"......................Tidak, Ara. Cari yang lain saja." Tolak Joshua.
"Boris sudah menyetujuinya." Kata Arabelle meyakinkan Joshua.
"Hah? Bagaimana mungkin, dia kan tidak suka dengan ku." Kata Joshua tak percaya ucapan Arabelle.
Arabelle tersenyum manis lalu tangan nya merapikan rambut hitam Joshua membuat Joshua merasa sedikit tidak nyaman. Namun sekali lagi, walaupun hatinya ingin menjauhkan tangan Arabelle, tapi tidak dengan tubuhnya yang sama sekali tidak mau bergerak.
"Kamu tenang saja Jo-Jo. Boris tidak akan menganggu mu, tapi dia akan melindungi mu." Kata Arabelle lembut. Joshua bisa melihat tatapan mata Arabelle yang lembut itu sedang berusaha meyakinkan dia.
("Mata yang indah.") Kata Joshua dalam hati.
"Itu Boris." Kata Arabelle sambil melambaikan tangannya ke Boris yang sedang berjalan menghampiri mereka.
"Hai, pretty boy."Sapa Boris sambil tersenyum sinis.
Joshua tidak berkata apa pun hanya mata nya memandang Boris dengan tatapan tidak sukanya. Boris juga membalas tatapan Joshua, mereka saling bertatapan mencoba menunjukan tatapan siapa yang lebih hebat.
"Oh lihat! Gadis-gadis itu mulai berdatangan menghampiri Joshua. Boris, lakukan sesuatu." Pinta Arabelle namun Boris hanya diam saja dan melihati gadis-gadis itu datang dan minta berfoto bersama Joshua.
"Boris!" Panggil Arabelle dengan nada suara tinggi.
"Ok, ok. Hei, gadis-gadis sana-sana."
Kata Boris dengan suara pelan dengan posisi masih tetap berdiri ditempat nya, hanya tangan nya saja yang bergerak mengusir dan tentu saja itu tidak membuat mereka berhenti bahkan mereka tidak mendengar suara Boris yang pelan.
Arabelle menggaruk kepalanya yang tidak gatal lalu dia mendekati Boris.
"Boris, tadi dikelas Lanny ada membicarakan mu lo." Perkataan Arabelle berhasil membuat Boris melihat serius kepadanya.
"Apa yang dia katakan, Ara?" Tanya Boris tidak sabar.
"Lanny bilang ...... Sebenarnya, Boris itu tidak segalak penampilan nya." Kata Arabelle meniru ucapan Lanny.
"Benarkah dia bilang begitu? Kamu tidak bohong, kan?" Tanya Boris penuh selidik.
"Aku tidak akan bohong tentang Lanny, kamu boleh tanya dia sekarang." Kata Arabelle lagi.
"Ok, ok. Aku percaya pada mu." Kata Boris.
"Jadi, Boris.... Bisakah kamu lakukan tugas mu sebagai body guard?" Tanya Arabelle yang disambut anggukan dari Boris.
"Tentu saja, siapa yang berani macam-macam padaku." Kata Boris lalu berjalan mendekati kerumunan gadis yang mengelilingi Joshua.
" Ya! Ya! Menjauh darinya sekarang. Sana, sana." Kata Boris dengan suara galaknya membuat para gadis terkejut dan segera menjauh tidak berani berurusan dengan si preman sekolah.
Joshua menghampiri Arabelle yang berdiri dan tersenyum melihat aksi nya Boris.
"Ara, kamu bilang apa pada nya?"
Tanya Joshua penasaran.
"Tidak ada."
"Tidak mungkin, kami saling membenci. Tadi saja dia tidak perduli tapi setelah kamu membicarakan sesuatu dengannya, sekarang dia bertindak seperti bodyguard ku sungguhan. Kamu menyembunyikan sesuatu dari ku?"Tanya Joshua curiga.
"Ah, Jo-Jo. Tidak ada rahasia. Cuma sedikit taktik saja, tidak usah mencemaskan hal itu. Ini tugas manager mu, ok." Kata Arabelle meyakinkan Joshua.
Ponsel Arabelle berdering, dan segera dia mengangkatnya.
"Halo....... Ah, ya benar saya Arabelle.........ah, ya benar........Hah? benarkah?............Dimana? Kapan...........Ok, ok. Saya akan memberitahunya........ Ya, terima kasih." Ucap Arabelle mangakhiri telpnya.
Arabelle memandang Joshua yang sedari tadi memandang bingung ke Arabelle.
"Jo-Jo......." Kata Arabelle terputus membuat Joshua merasa ada yang tidak beres.
Apakah itu????? Tunggu di Chapter berikut nya.
Continue

Komentar Buku (21)

  • avatar
    Rita Oktavia

    wih bagus banget baca di sini

    08/06

      0
  • avatar
    Tambar malemGantang

    mantap

    04/05

      0
  • avatar
    admira_06Melisa

    i love money

    21/04

      0
  • Lihat Semua

Bab-bab Terkait

Bab Terbaru