logo text
Tambahkan
logo
logo-text

Unduh buku ini di dalam aplikasi

Bab 4 You Are My Butterfly

Chapter 4
Joshua duduk diam memandangi orang-orang yang sedang bermain basket. Ya, hari ini adalah jam pelajaran olah raga dan hari ini kelas 2-1 sedang melakukan pertandingan persahabatan antar kelas.
Joshua memandangi seorang pria yang menjadi bintang lapangan. Pria itu sangat mahir dan beraksi bak seorang atlet profesional dalam melakukan drible dan semua gadis-gadis berteriak histeris saat pria itu berhasil melakukan slam dunk dengan sangat kerennya.
"Hey Joshua, sekarang giliran mu." Kata guru olah raga.
Joshua memasuki lapangan menggantikan temannya yang terlihat kelelahan. Joshua menghela nafas sesaat lalu mulai bermain, mendekati sang bintang lapangan dan berusaha merebut bola dari tangan nya. Namun pria itu dengan gesit menghindar membuat Joshua berhenti sejenak karena terkejut dengan reaksi cepat dari si bintang lapangan.
Gadis-gadis saling menyoraki memberi semangat pada sang bintang lapangan.
Joshua mulai berlari dan mendekati pria itu yang sedang mendrible bola dan saat pria itu akan melompat melakukan Shooting, dengan gesit Joshua melompat juga dan merebut bola itu dan mendriblenya ke arah keranjangnya dan dengan cepat Joshua mengoper bola ke Dennis yang berdiri dekat dengan Keranjang dan dengan sigap Dennis memasukkan bola ke keranjang. Yess.......
Sang bintang lapangan memandang Joshua dengan tatapan sinis. Selesai pertandingan, dia pun berjalan mendekati Joshua.
"Hei pretty boy..." Panggil pria itu membuat Joshua menoleh dan memandang nya dengan tidak senang.
"Woww, woww..... Calm buddy." Kata pria itu santai.
"Nama ku Joshua Xavier bukan pretty boy." Kata Joshua ketus. Si pria tersenyum tipis dan menjulur kan tangan nya ke Joshua.
"David Sanjaya" Kata sang pria tampan memperkenalkan dirinya.
Dia memandangi wajah Joshua yang bersih dengan mata yang indah, bulu mata yang lentik dan bibir nya yang merah. Ditambah rambutnya yang berponi membuat nya terlihat cantik. Tak heran orang-orang satu sekolah menjulukinya pretty boy.
Para gadis tidak ada yang mau mendekat pada Joshua karena mereka takut kalah cantik dengannya, setidaknya itu lah yang di dengar David dari teman-temannya.
"Ehmm"
Joshua memecahkan lamunan David membuat pria itu tersenyum salah tingkah.
"Hmmm, permainan basket mu lumayan bagus. Apa kamu dulunya atlet bola basket disekolah mu dulu?" Tanya David basa-basi.
"Tidak juga, hanya sering bermain dengan teman-teman saja." Jelas Joshua.
David manggut-manggut mengerti dan dia memandang ke belakang nya, disana banyak para gadis yang memandang kagum ke dia dan banyak yang memanggil-manggil namanya untuk sekedar mencari perhatiannya agar David menoleh ke mereka.
Joshua yang merasa seperti diabaikan lalu pergi meninggalkan David yang masih sibuk menyebar senyum dan pesona nya ke para gadis-gadis yang semakin histeris.
"Booooo....."
Joshua terkejut dengan gadis yang tiba-tiba muncul dihadapan nya. Gadis itu tertawa terpingkal-pingkal melihat wajah terkejut Joshua yang sangat lucu baginya.
Joshua memandang kesal ke gadis itu dan pergi meninggalkan gadis itu yang masih tertawa.
"Jo-Jo....." Panggil gadis yang tak lain adalah Arabelle. Dia berlari sedikit untuk menyamakan langkah kakinya dengan Joshua.
"Ada apa, Jo-Jo? Wajah mu seperti bad mood gitu. Ada hal buruk yang terjadi?" Tanya Arabelle kuatir.
Joshua tidak menjawab pertanyaan Arabelle dan tetap melanjutkan langkah nya.
"Hei Jo-Jo...... kamu mau kemana?" Teriak Arabelle membuat Joshua menghentikan langkah kakinya karena teriakan Arabelle.
"Berhentilah berteriak. Aku tidak tuli." Kata Joshua kesal.
Tapi bukan Arabelle namanya bila dia menangapi kekesalan Joshua dengan serius. Untuk kesekian kalinya Arabelle tidak memeprdulikan kekesalan Joshua dan Arabelle malah memberikan Joshua senyum termanisnya.
"Sooo?" Tanya Arabelle lagi.
" ??? "
"Aish, si Jo-Jo tidak mendengar pertanyaan ku rupanya ya." Kata Arabelle balik menunjukan raut wajah kesal nya dan kebiasaan Arabelle yang baru diketahui Joshua adalah bila dia sedang kesal, dia akan memajukan bibirnya membuat wajah nya terlihat lucu dan menggemaskan, setidak nya begitulah pikir Joshua.
" Jo-Jo , tadi aku lihat kamu sedang bermain basket dan sekali lagi aku melihat bakat mu..........Amazing!" Kata Arabelle semangat sambil memgancungkan kedua jempolnya.

Joshua tidak menjawab apa-apa dan dia memilih duduk di dekat salah satu bangku yang ada di taman sekolah. Dia memandang kosong ke lapangan basket yang masih terlihat dari tempat dia duduk sekarang.
Arabelle mendekatinya dan ikut duduk disampingnya. Arabelle ikut memandang apa yang yang dipandang oleh Joshua dan dia seolah mengerti apa yang Joshua sedang pikirkan.
"David Sanjaya.....Sejak SMP dia memang sudah hebat dalam bermain basket, bahkan waktu semester pertama di SMA, ada perwakilan dari Jakarta yang tertarik pada bakatnya dan mengajaknya pindah ke Jakarta untuk jadi atlet basket nasional lo." Jelas Arabelle panjang lebar.
"Kenapa dia tidak pergi?"
"David adalah putra tunggal dikeluarganya. Orang tua nya tidak mau melepas nya sebagai seorang atlet. Mereka mau David menjadi penerus perusahaan keluarganya." Jelas Arabelle lagi.
"Seperti nya kamu kenal dekat dengan dia?" Tanya Joshua tanpa memandang Arabelle.
"Hmm, tidak begitu dekat juga.
Itu hanya karena dia teman dari SD ku dan semua teman-teman SD dan SMP yang sama dengannya juga tau kok, dan kamu tau, dia itu emang udah keren dari kecil. Jadi.....Tidak heranlah banyak gadis yang mengidolakan dia." Jelas Arabelle panjang lebar tentang teman dari masa kecilnya itu.
"Jika dia sebegitu keren nya, kenapa bukan dia saja yang kamu orbitkan jadi artis?" Ucap Joshua dengan tatapan serius ke Arabelle.
"Selain basket dan pesona nya yang tinggi, dia....... tidak ada bakat yang menonjol." Jelas Arabelle dengan nada yang serius juga.
"Lalu, dari mana kamu yakin aku punya bakat yang bisa membuat ku menjadi top star nanti nya?" Tanya Joshua yang tidak bisa menahan rasa penasarannya lagi.
Mata indah Arabelle menatap lurus ke mata Joshua, sambil tersenyum lembut dia pun berkata dengan nada tegas.
"Karena aku bisa melihat aura bintang pada diri mu, kamu tidak percaya pada ku? Biar aku membuktikan kalau aku tidak akan salah menilai mu. Aku yakin, bila kamu menjadi seorang artis kamu tidak hanya akan menjadi top star melainkan super star." Ucap Arabelle optimis.
Joshua menghelas nafas nya dan kembali menatap serius ke Arabelle yang masih menatapnya.
"Dengan apa kamu membuktikannya?" Tantang Joshua.
"Kamu cukup menyetujui nya dan aku akan melakukannya dengan cara ku sendiri." Kata Arabelle mantap.
Mereka saling pandang beberapa saat. Joshua mencoba mencari keseriusan dari kata-kata Arabelle dan Arabelle berusaha meyakinkan Joshua tentang keseriusan nya melalui tatapan matanya.
"Baik lah" Kata Joahua singkat.
"Eh???"
Arabelle memiringkan sedikit kepalanya tanda dia tidak mengerti. Entah kenapa Joshua merasakan sesuatu yang aneh terjadi dihati nya saat melihat tingkah Arabelle yang menggemaskan itu. Namun dia tidak tau dan tidak ingin mencari tau apa arti perasaan aneh nya itu.
"Huh, nona Arabelle. Apa kamu sudah berubah pikiran? Kalau begitu baguslah. Aku bisa bebas dari mu sekarang." Ucap Joshua lalu beranjak pergi meninggalkan Arabelle yang masih bengong.
Arabelle mengedip-kedipkan mata nya mencoba mencerna ucapan Joshua dan seketika dia membelalakan mata nya yang indah.
"Heiii, Jo-Jo kamu serius? Benarkah?" Tanya Arabelle tak percaya.
Joshua tidak menjawab apa-apa dan tetap melanjutkan langkahnya tanpa menoleh pada Arabelle yang berlari menyusulnya.
"Jo-Jo, kamu sudah berjanji ya. Ingat! Kamu tidak boleh menarik kata-kata mu lagi, mengerti!" Kata Arabelle semangat.
Joshua menyunggingkan senyum nya sedikit berusaha agar senyumnya tidak diketahui oleh Arabelle.
( "Well, Arabelle. Aku sungguh penasaran apa yang akan kamu lakukan untuk obsesi gila mu itu. Ini pasti menarik..... ") Ucap Joshua dalam hati.
Continue

Komentar Buku (21)

  • avatar
    Rita Oktavia

    wih bagus banget baca di sini

    08/06

      0
  • avatar
    Tambar malemGantang

    mantap

    04/05

      0
  • avatar
    admira_06Melisa

    i love money

    21/04

      0
  • Lihat Semua

Bab-bab Terkait

Bab Terbaru