logo
logo-text

Unduh buku ini di dalam aplikasi

PART 5

Author POV
Nathan begitu sumringah membukakan pintu mobil untuk Alia yang nampak agak segan menerimanya.
Senyuman di bibirnya tak sedikitpun mau menghilang saat dia mendapati bahwa gadis itu akan duduk bersebelah di dekatnya. Meskipun Alia nampak dengan rona ceria yang di paksakan, Nathan tak cukup peka untuk memahami. Yang dia mengerti gadis itu punya rasa yang sama dengannya. Terbukti dengan dia yang sedikitpun tak ada penolakan ketika di ajak jalan atau diberi perhatian lebih layaknya seorang pacar. Laki-laki itu sangat-sangat bahagia dengan hatinya sekarang.
" Silahkan Aya.."
Suara Nathan pelan masih dengan sebuah senyum tersungging. Matanya menatap gadis itu lembut dan mesra yang di sambut anggukan kepala. Gadis itu kemudian mengulas sebuah senyum. Sepertinya tak nyaman dan agak canggung diperlakukan manis begitu meski dia menurut saja sewaktu pintu mobil terbuka dan dia buru-buru turun di ikuti Neyha yang duduk di jok belakang.
Dengan riang gadis itu langsung menggandeng tangan sahabatnya itu.
" Tempatnya indah kan Aya?"
Yang ditanya sama sekali tak bereaksi. Hanya diam tak acuh.
Dia ikuti langkah Neyha yang agak menariknya sewaktu hendak jalan. Ogah-ogahan gitu sikapnya.
" Aya sayang.. iihh..!"
Neyha mencubit pipinya Alia gemas.
Alia meringis.
" Sakit tau."
Protesnya kesal.
Neyha cemberut.
" Habisnya ditanya diam aja sihh.."
" Kamu itu yang enggak sabar nunggu aku jawab."
" Apa? dari tadi diam seperti patung."
Dan keduanya sama-sama terdiam dengan pikiran masing-masing. Sembari terus berjalan mengikuti langkah kaki Nathan menuju cafe n resto yang berpemadangan sangat indah dengan latar belakang sebuah pantai yang banyak di tumbuhi pohon kelapa.
Resto yang letaknya sangat dekat dengan bibir pantai itu membuat suara debur ombaknya bisa terdengar hingga ke dalamnya.
" Aku enggak mau diajakin jalan. Siapa yang maksa tadi."
" Iyaa, aku salah.. aku maksain kamu.. tapi ini demi misi kita Aya, biar kak Nat bisa semakin dekat sama kamu. Biar kalian tambah kenal satu sama lain."
" Whatt???"
Seketika langkah kaki Alia terhenti. Dan sontak menolehkan badannya ke arah Neyha dengan raut muka tak terima.
" Apa kamu bilang Ney? misi "kita"??? sejak kapan yah aku merasa punya misi berdua sama kamu?"
Ketus ucapan Alia merasa sangat tak suka.
Neyha yang melihat itu malah garuk-garuk kepala.
Buru-buru dia dekap pinggang Alia dari samping sembari meletakkan wajahnya di pundak gadis itu manja.
" Iya Aya cantik.. maaf.. aku salah deh.. semua salah aku. Tapi kamu mau ikuti misi aku kan biar berjalan mulus? demi aku, demi persahabatan kita."
Mendengar kata-kata sahabatnya itu Alia hanya bisa menghela nafas sedih.
" Kamu tau banget kelemahanku Ney.."
Wajahnya lesu.
Diapun menurut begitu Ney mengajaknya menghampiri meja yang sudah ada Nathan disana.
"Aya mau pesan apa?"
Nathan membuyarkan lamuan Alia yang nampak asik memandangi sudut ruangan yang berjajar bunga-bunga mawar nan cantik dan bermacam warna yang di letakkan di sebuah fas dan sengaja dibentuk bugenvil dengan batangnya yang besar.
" Eum.. apa aja kak."
Sahutnya ringkas.
" Kok apa aja?"
" Asal kakak pilihkan juga pasti aku lahap habis."
Ujar Alia cuek yang di sambut tawa Neyha penuh suka cita.
Sahabatnya udah mulai membuka hatinya untuk kakaknya tersayang.. begitu pikirnya Neyha seneng.
Neyhapun mengerlingkan matanya nakal ke arah sahabatnya itu yang menatapnya datar tanpa ekspresi.
Jengahh..
" Samain aja sama menunya Ney.."
Lalu kembali suaranya membuat Neyha memprotes gusar.
"Ehh.. enggak bisa. Kamu udah satu menu sama kak Nat Aya.. kalau mau nambah baru samain sama yang aku pesen."
" Ya udah kalo gitu aku pesen minuman aja."
"Heem.. udah Ney.. Aya mau pesen itu kenapa kamu yang enggak boleh? enggak apa-apa."
Nathan menengahi keduanya yang agak bersitegang.
Suasanapun kembali cair.
Aya asik saja mendengar celotehan Ney sama kakaknya. Sebentar-sebentar dia tersenyum jika melihat kearah Neyha. Tatapan matanya begitu teduh memandangi gadis itu.
" Apa Aya..?"
Tampang Neyha polos sewaktu Alia sentuh sudut bibirnya dengan telunjuk jarinya dan agak menekannya menjadi sebuah usapan.
" Ada saos yang tertinggal.. keasyikan maem yah tadi.."
Lembut suaranya bertanya sembari tersenyum. Sepasang matanya menatap Neyha penuh binar.
Neyha agak grogi. Dengan sikap sok bego dia ketawa.
" Telujuk kamu halus banget Aya.. seperti sentuhan kapas.."
Terang-terangan pujinya membuat Alia tersipu. Dia lirik Nathan yang memandanginya terus tanpa kedip.
Alia langsung menunduk. Menyembunyikan rona yang memerah di wajahnya dan degup jantungnya yang seolah berlarian kencang.
" Kak Nat, enggak salah kan pilihan Ney??"
" Iya, kakak percaya.. makasih adek cantik.."
Mencubit Nathan pada sebelah pipi Ney yang langsung cemberut lucu karena kesakitan.
" Kak Nat suka banget sih cubitin pipi Ney? lama-lama jadi peot deh nih pipi. Enggak akan ada yang naksir nanti.."
" Kata siapa?? adek kak Nat ini cantik luar dalam, pasti banyak yang antri. Coba aja tanya sama Aya, iya kan Ay??"
" Yups. Kak Nat benar sekali. Neyha cantik, apalagi bibirnya.. Seksi. Bikin cowok-cowok ngiler kalo memandanginya. Berhayal ke mana-mana jadinya."
Neyha mendelik ke arah Aya yang langsung menutup sendiri bibirnya.
" Keceplosan Ney.."
Ujarnya meringis.
Neyha manyun.
" Yang boleh muji seperti itu cuma cowok aku nanti.."
Alia senyum kecut.
Samar menggelengkan kepalanya sembari menyeruput minuman yang ada di hadapannya. Hatinya tak tentu rasa saat itu.

Komentar Buku (310)

  • avatar
    _natashaazhar

    😭🥹💗🎀🎀 !

    23d

      0
  • avatar
    ArdiansyahFaal

    sangat keren bagi orng jomblo

    23/04

      0
  • avatar
    DurahmanTurina

    Bagus ceritanya, semoga sukses ya

    06/11

      0
  • Lihat Semua

Bab-bab Terkait

Bab Terbaru