logo text
Tambahkan
logo
logo-text

Unduh buku ini di dalam aplikasi

Bab 21

Ayana masuk ke dalam kelas mengambil tasnya lalu keluar kelas lagi. Ia enggan melihat teman-temannya yang bertanya ada apa dengannya.
"Ay, tunggu." Arken mengambil tasnya juga lalu keluar kelas mengikuti Ayana.
"Ada apa sih?" bingung Gaeun.
"Arken, Ayana, sama Argatha kenapa sih?" tanya Aldi.
Argatha masuk ke dalam kelas. Kedua matanya tertuju pada meja Ayana. Argatha sama sekali tidak melihat keberadaan tas gadis itu. Seingatnya, tadi Ayana menaruh tasnya di atas meja.
"Tas Ayana kemana?" tanya Argatha.
"Ikut pemiliknya, bolos," jawab Farah dingin.
Mata Argatha langsung tertuju pada meja Arken. Tas pria itu juga tidak ada. "Arken juga?" tanyanya.
"Iya. Kenapa?" tanya Farah.
Farah bangkit, lalu mendekati Argatha. "Pasti Ayana cabut kelas hari ini gara-gara lo kan?" tanya Farah lagi.
Argatha tidak menjawab apapun.
"Udah lo jangan sok peduli lagi sama Ayana. Bersikap biasa aja seolah lo benci dia. Jangan ngasih dia harapan lagi!"
"Sayang, ada apaan sih?" tanya Azka pada Gaeun.
"Kamu nanya aku? Terus aku nanya siapa?" tanya Gaeun balik.
°°°°°
Arken menunggu Ayana yang sedari tadi menangis.
"Lo mau sampai kapan nangis terus? Stok air mata lo masih banyak?" tanya Arken.
"Arken ngapain sih disini?" tanya Ayana sembari menangis.
"Nungguin lo."
"Orang lagi nangis ngapain ditungguin? Arken nggak ada kerjaan banget."
"Karena biasanya, orang kalau lagi nangis itu perlu bahu untuk sandaran."
"Ayana nggak biasa kalau nangis dilihatin orang lain." Ayana menghapus air matanya.
"Gue cuma nungguin lo, bukan ngelihatin lo nangis," ucap Arken.
Ayana melihat Arken yang duduk di sampingnya. "Arken, maafin Ayana ya," ucapnya.
Arken mengerutkan keningnya, "Maaf kenapa?"
"Gara-gara Ayana, Arken jadi bolos hari ini."
Arken tersenyum, tangannya mengacak-acak pucuk rambut Ayana dengan gemas. "Ini pilihan gue. Gue nggak akan ngebiarin lo sedih sendirian."
Tangan Arken menyentuh pipi halus Ayana. "Jangan nangis lagi," ucapnya sembari menghapus sisa air mata yang tersisa di pipi gadis itu.
"Ikut gue yuk," ajak Arken.
"Kemana?"
"Udah ikut aja."
Sepanjang jalan Arken menggandeng tangan Ayana. Ia memarkirkan motornya dan lebih memilih menghabiskan hari ini dengan berjalan bersama dengan Ayana.
Ayana tersenyum dan menggenggam erat tangan Arken. Namun, seperti ada yang berbeda. "Harusnya Argatha, bukan Arken," ucap Ayana dalam hati.
Mereka berdua pergi ke sebuah carnaval. Keduanya mencoba berbagai pernak-pernik,makanan, dan menaiki beberapa wahana yang ada. Mereka nampak sangat bahagia.
"Ken coba pakai deh," Ayana memakaikan bando Minnie mouse ke kepala Arken.
Pria itu membungkukkan tubuhnya, menuruti permintaan Ayana.
"Satu.. dua.. tiga.. cis!"
Hasil photo booth mereka keluar. "Lo cantik ya," ucap Arken.
"Hahaha apanya? Mukanya beler gitu," jawab Ayana dengan tertawa.
Tawa Ayana nampak jelas terlihat. Hal itu membuat Arken ikut senang.
"Ay, cobain deh." Arken menyuapi Ayana sebuah camilan yang telah ia beli.
"Enak banget," ucap Ayana excited.
"Ken, kesitu yuk," Ayana menunjuk penjual es krim.
Arken mengangguk dan mengikuti keinginan Ayana.
"Manis banget ya," ucap Ayana menikmati es krim rasa coklat kesukaannya.
"Iya manis, kayak lo," sahut Arken.
Ayana tersenyum. "Makasih ya Arken."
"Makasih?"
"Iya, untuk hari ini."
Arken membalas senyuman Ayana. Senyumannya terlihat sangat hangat dan tulus. "Hari ini buat lo."
°°°°°
Arken dan Ayana duduk sembari menatap langit yang sedang menunjukkan detik-detik senja.
"Hari ini Ayana senang banget, bisa cobain berbagai makanan," ucapnya.
"Gue juga senang."
"Karena cobain berbagai makanan juga?" tanya Ayana.
"Karena lo."
"Sembilan puluh sembilan dari seratus cowok pasti ngomong kayak gitu," ucap Ayana.
"Wah hebat ya, sekarang lo udah jadi peneliti," sahut Arken tertawa kecil.
Aku tidak pernah merasa jatuh cinta, tapi entah kenapa rasanya terasa sangat berbeda saat aku bersamamu, bahkan saat pertama kali melihatmu.
Tring!
Sebuah notifikasi muncul di layar ponsel Ayana. Terlihat sebuah chat dari Argatha.
Argatha Bumi Y: Lo dimana?"
Ayana hanya membacanya, tidak ada niatan untuk membalasnya.
Tidak lama kemudian sebuah panggilan masuk, tanpa pikir panjang, Ayana langsung menolaknya.
Argatha Bumi Y: Lo dimana?
Argatha Bumi Y: Bales jangan dibaca doang!
Argatha Bumi Y: Gue jemput lo sekarang
Ayana R Udara: Ayana lagi pengen berdua sama Arken. Nggak usah ganggu.
°°°°°
Arken dan Ayana telah sampai di depan rumah Ayana. Namun, mereka sedikit terkejut dengan kehadiran Argatha.
"Argatha ngapain disini?" tanya Ayana.
"Nunggu lo," jawab Argatha.
"Ay, gue balik ya," pamit Arken.
"Iya Arken, makasih ya buat hari ini," ucap Ayana dengan senyum yang mengembang.
Arken membalas senyuman Ayana, lalu menyalakan mesin motornya dan berlalu meninggalkan Argatha dan Ayana.
"Udah malam, Ayana masuk duluan ya," Ayana beranjak meninggalkan Argatha.
"Ay," Argatha menarik tangan Ayana, mencegah gadis itu untuk pergi.
"Ay, gue minta maaf," ucap Argatha.
"Maaf kalau gue nggak bisa menjaga kata-kata dan emosi paling rapi," tambah Argatha seraya menggenggam tangan Ayana.
Ayana melepaskan tangan Argatha dari tangannya. Gadis itu menatap Argatha tajam. "Sekarang Argatha minta maaf, besok Argatha ngelakuin hal yang sama lagi."
"Nggak Ay, kali ini gue serius."
"Ayana udah capek. Kalau Argatha emang nggak suka sama Ayana, yaudah. Ayana nggak akan maksa Argatha lagi."
"Sekeras apapun Ayana berjuang buat bikin Argatha jatuh cinta, kalau Argatha nggak ada niat buat buka hati, percuma. Semua sia-sia!"
Argatha terdiam. Terlihat dari kedua sorot mata gadis itu, ia berusaha keras menahan rasa sedihnya.
"Ayana nyerah!"
"Kesalahan Ayana adalah pernah suka dan jatuh cinta sama Argatha."
Ayana langsung berjalan masuk meninggalkan Argatha di depan rumahnya.
Mendengar kata menyerah yang diucapkan Ayana, membuat hati Argatha merasa sakit. Hatinya seolah tidak menginginkan kepergian gadis itu.
Aku tidak tahu perasaan apa ini.
Aku tidak tahu apa yang sedang aku rasakan.
Apa aku benar-benar mencintaimu?
Lalu, apa yang harus aku lakukan saat kamu pergi?

Komentar Buku (252)

  • avatar
    Cunda Damayanti

    keren bgt sumpa

    10d

      0
  • avatar
    EN CHo Ng

    hi thank u

    15d

      0
  • avatar
    NgegameAlfat

    ini saya yang mau bicara ya tolong cerita ini sangat menyentuh hati dan prasaan hampir sama seperti yang kisah ku

    22/08

      0
  • Lihat Semua

Bab-bab Terkait

Bab Terbaru