logo text
Tambahkan
logo
logo-text

Unduh buku ini di dalam aplikasi

Bab 5 Between 2 Hearts

Bab 5
Esok hari nya, Nicholas menjemput Roselyn di rumah nya. Lalu menemani Roselyn ke rumah sakit, mengganti perban kemudian pergi bersama menuju kampus.
"Terima kasih sudah menemani ku hari ini." Kata Roselyn lalu keluar dari mobil.
"Roselyn, tunggu!" Teriak Nicholas tiba-tiba.
"Eh?"
"Mmmm, besok adalah hari minggu. Aku ingin mengajak mu berjalan-jalan." Kata Nicholas.
"........Kamu mengajak ku kencan?"
"Eh? Kencan? Ah bukan, bukan itu............" Kata Nicholas gugup.
"Ah aku tau. Sebelum pesta pertunangan kamu ingin lebih banyak menghabiskan waktu bersama ku supaya kita bisa lebih mengenal satu sama lain, begitu kan?" Kata Roselyn mencoba menganalisa.
"...............Ya." Jawab Nicholas singkat.
"Baiklah, tapi lain waktu ya." Jawab Roselyn.
"Kenapa? Apa kamu ada janji dengan seseorang?" Tanya Nicholas dengan nada kecewa.
"Ya."
"Apa?" Nicholas mendelik tak menyangka perkataan nya barusan benar dan dia tak percaya juga Roselyn menjawab dengan begitu santai tanpa rasa bersalah sudah menolak ajakan calon tunangannya.
"Ya. Aku sudah janji besok akan membantu di bazar, nanti hasil nya akan di sumbangkan untuk panti asuhan." Jelas Roselyn.
Nicholas mengkedip-kedipkan mata tak percaya dengan sosok gadis di depannya ini, apakah seorang malaikat atau manusia.
("Tidak. Aku tidak boleh terpesona dan percaya begitu saja, bisa saja dia sedang berbohong sekarang.") Kata Nicholas dalam hati.
"Bolehkah aku ikut?" Tanya Nicholas.
"Eh? Kamu mau ikut membantu di bazar besok?" Tanya Roselyn balik.
"Ya, aku juga ingin membantu." Kata Nicholas memberi alasan.
Roselyn tersenyum lebar dan mengangguk setuju.
"Baik lah, aku harus masuk kelas. Jangan lupa, besok jemput aku jam 7 pagi." Kata Roselyn lalu melambaikan tangan dan berjalan meninggalkan Nicholas yang masih diam menatapi nya.
Nicholas terhentak saat seseorang menepuk pelan pundak nya.
"Dewi?"
"Ya, kamu sedang apa di sini sendirian?" Tanya Dewi bingung melihat Nicholas berdiri sendirian.
"Ah tidak, kenapa kamu bisa disini? Joshua tidak menjemput mu?" Tanya Nicholas mengalihkan pembicaraan.
"Ada, dia sedang memarkirkan mobilnya." Kata Dewi sambil menunjuk dimana Joshua berada.
"Kenapa kalian terlambat?" Tanya Nicholas lagi.
"Tadi Joshua meminta ku untuk menemani nya membeli sesuatu. Aku melihat mu berdiri mematung seperti orang bingung, ada apa? Apa kamu bersama seseorang tadi?" Tanya Dewi.
"Tidak, aku juga baru tiba. Ayo, kita masuk ke kelas." Ajak Nicholas sambil merangkul pundak Dewi, mereka berjalan menghampiri Joshua dan berjalan bersama menuju kelas.
°°°°°
Nicholas memandangi bayangannya di cermin, merapikan kemeja dan jaket nya lalu menyemprotkan parfum kesukaan nya. Nicholas tersenyum puas, lalu berjalan ke sisi tempat tidur dan mengambil kunci mobil dan berjalan meninggalkan kamar nya kemudian memacu mobil menuju ke rumah Roselyn.
Nicholas tersenyum dan menyapa Roselyn yang berjalan ke arah nya.
°°°°
Nicholas terdiam dan sesekali melirik Roselyn yang duduk di samping nya.
"Ada yang salah?" Tanya Roselyn.
"Tidak. Sudah beberapa hari ini kita keluar bersama tapi aku tidak pernah melihat mu mengenakan pakaian dan perhiasan mahal seperti yang kamu pakai pada saat makan malam di rumah ku." Kata Nicholas yang tidak bisa menahan penasaran nya.
"Ku rasa tidak ada yang aneh dengan gaya berpakaian ku. Aku suka berpakaian kasual, tapi kadang-kadang aku juga memakai barang-barang mewah. Aku menyesuaikan dengan tempat dimana aku berada." Jawab Roselyn.
"Aku tidak mengerti. Kamu adalah anak orang kaya tapi kenapa penampilan mu seperti bukan berasal dari keluarga kaya?"
"Karena aku suka hidup sederhana."
"Kamu tidak suka berpesta? Kamu tidak pernah ke club? Shopping bersama teman-teman mu dan liburan ke luar negeri?" Tanya Nicholas tidak puas dengan jawaban Roselyn.
"Kamu sedang mengintrogasi ku? Kenapa? Apa aku pernah mencelakai mu?"
"Eh? Tidak. Aku tidak mengintrogasi mu aku hanya...............Mmmm, aku rasa aku harus mengenal pribadi tunangan ku." Kata Nicholas memberi alasan, Roselyn tertawa geli mendengar perkataan Nicholas.
"Well, sepertinya kamu tidak sabar untuk menjadi tunangan ku, Mr.Nicholas Evans. Pertunangan baru akan diresmikan bulan depan. Apa kamu tidak sabar?" Goda Roselyn.
Nicholas menggaruk pelan kepalanya yang tidak terasa gatal. Roselyn tertawa keras melihat Nicholas yang salah tingkah.
"Berhentilah tertawa."
"Ha ha ha ha..... Ups, sorry." Kata Roselyn sambil menghapus air mata di ujung matanya.
"Ah belok kanan, kita sudah sampai." Kata Roselyn memberi petunjuk.
Tak lama mereka tiba di lokasi bazar, Nicholas mengikuti kemana langkah Roselyn pergi, termasuk saat Roselyn menyapa teman-teman nya. Mereka terlihat akrab dengan Roselyn.
"Siapa dia, Rosie?" Tanya salah satu teman Roselyn.
"Kenalkan, Nicholas Evans." Kata Roselyn memperkenalkan Nicholas pada teman-temannya.
"Apa dia pacar mu?" Tanya teman Roselyn yang lain, Roselyn melirik Nicholas kemudian tersenyum pada teman nya.
"Menurut kalian?" Tanya Roselyn balik.
"Aish, kenapa kamu bertanya hal itu. Sudah pasti dia pacar nya Rosie lah." Kata salah satu teman Roselyn.
"Sudah cukup bincang-bincang nya? Bisakah kita mulai berkerja? Pengunjung sudah mulai berdatangan." Kata ketua panitia, mereka semua tertawa pelan lalu mulai membubarkan diri menuju stand masing-masing.
Tak lama kemudian pengunjung mulai ramai berdatangan melihat dan membeli barang-barang yang di jual di bazar.
Nicholas duduk di sudut stand sambil memandangi Roselyn yang sedang sibuk menawarkan barang ke pembeli, sesekali tersungging senyum dibibir Nicholas saat melihat Roselyn tersenyum dan tertawa.
Namun senyum itu hilang seketika dan dia berpaling memandang orang-orang yang lain pada saat Roselyn berjalan mendekati nya.
"Nic, aku mau pergi ke toilet sebentar. Bisakah kamu memegang tas ku sebentar?"
"Ya, tentu. Pergilah." Jawab Nicholas lalu menerima tas yang di berikan Roselyn.
Setelah Roselyn pergi, Nicholas memandangi tas nya Roselyn.
("ini adalah kesempatan bagus untuk mencari bukti, biasa nya di ponsel nya pasti ada foto-foto dan video yang bisa ku jadikan bukti" ) Kata Nicholas dalam hati.
Lalu, Nicholas melihat sekeliling nya yang sedang sibuk melayani pembeli.
Perlahan-lahan Nicholas menarik resleting tas dan mengeluarkan ponsel Roselyn.
"Yang benar saja, masa dia masih memakai ponsel keluaran 1 tahun lalu. Apa dia tinggal di kampung?" Kata Nicholas heran melihat ponsel Roselyn yang bukan keluaran seri terbaru.
Lalu Nicholas membuka dan melihat-lihat foto-foto di ponsel, dia tersenyum saat melihat foto-foto Roselyn sendirian atau bersama teman-teman nya.
"Dia sungguh cantik dan imut, menggemaskan." Kata Nicholas pelan, senyum Nicholas hilang seketika saat melihat satu-satunya foto Roselyn bersama seorang Pria. Di foto itu, pria itu tersenyum sambil memeluk Roselyn yang juga tersenyum bahagia.
Hati Nicholas menjadi panas seketika. Dia lalu menutup album lalu meletakkan ponsel Roselyn ke tempat nya semula. Wajah Nicholas berubah kusut, perasaan nya menjadi tak karuan, ingin rasanya segera meninggalkan tempat ini, meninggalkan Roselyn sendirian.
"Sorry lama, tadi banyak orang yang antri di toilet." Kata Roselyn namun Nicholas hanya diam tanpa melihat nya, Roselyn merasa ada yang aneh dan dia memilih duduk disamping Nicholas.
"Ada apa?"
"Aku mau pulang." Jawab Nicholas.
"Pulang? Tapi........Bazar masih lama lagi baru selesai." Kata Roselyn bingung.
Roselyn menggeser kursi ke depan Nicholas dan duduk memandang serius ke wajah Nicholas yang terlihat sedang bad mood.
"Kenapa? Apa terjadi masalah? Kamu terlihat tidak dalam kondisi baik, apa kamu sakit?" Tanya Roselyn kuatir, tangan nya menyentuh dahi Nicholas yang tidak panas. Nicholas masih diam menundukkan kepala nya.
"Nic, lihat aku." Kata Roselyn sambil memegang kedua pipi Nicholas lalu mengangkat kepala Nicholas perlahan, mereka saling pandang.
"Katakan pada ku, apa yang tiba-tiba mengganggu mood mu?" Tanya Roselyn dengan suara lembut nya.
Nicholas merasakan ketulusan dari tatapan mata Roselyn, dan sentuhannya membuat dia merasakan kehangatan hingga ke jantung. Nicholas tidak dapat menahan rasa kekecewaan nya lagi, dia harus memperjelas semua nya.
"Tadi............ Aku sengaja melihat ponsel mu dan aku............Aku melihat foto mu bersama seorang pria dan kalian terlihat begitu bahagia. Roselyn, kamu sudah memiliki kekasih. Kenapa kamu masih mau bertunangan dengan ku. Kamu sudah melukai nya." Kata Nicholas.
Roselyn terdiam. Wajah nya berubah sedih. Roselyn menundukkan kepalanya sebentar lalu dia kembali menatap Nicholas.
Kemudian dia mengambil tas nya yang di pegang oleh Nicholas, mengeluarkan ponsel dan melihat foto yang dimaksud Nicholas tadi. Roselyn memandangi foto itu.
"Namanya Steven Yoon, dia teman sekolah ku sejak sekolah dasar. Dia banyak mengajari ku hal-hal baik dan dia juga yang mengajari dan mengajakku untuk aktif di kegiatan amal. Bisa di bilang, pribadi ku yang sekarang terbentuk karena dia. Dia sungguh orang baik." Kata Roselyn bercerita sambil mata nya tetap memandang foto di ponsel nya.
"Apa kalian masih bersama?"
"Tidak."
"Kamu meninggalkannya? Kamu meninggalkan nya karena pertunangan ini?" Tanya Nicholas.
Roselyn memandang Nicholas.
"Tidak seperti itu, kami hanya tidak berjodoh saja." Jawab Roselyn.
"Tidak mungkin. Katakan pada ku apa yang terjadi sebenarnya?" Tanya Nicholas penasaran. Roselyn terdiam.
"Aku calon tunangan mu, kamu akan merahasiakan nya dari ku dan membiarkan ku salah paham?" Tanya Nicholas.
Roselyn menghela nafas nya lalu kembali memandang foto di ponsel nya.
"Steven dan aku bersama sejak kecil dan saat kami kelas 8 kami memutuskan untuk menjadi kekasih. Dia sangat baik, dewasa dan humoris. Dia mengajari ku untuk tidak menjadi pribadi yang sombong, mengajari ku hidup berbagi dengan orang-orang yang kurang beruntung. Aku sungguh bahagia bersama nya." Kata Roselyn tersenyum mengingat masa-masa indah nya bersama Steven.
"Lalu kenapa kalian berpisah?"
"...........Steven sangat mencintai seni. Dia ingin menjadi seorang aktor dan sutradara. Itu adalah mimpinya dan untuk memulai mimpinya dia bersekolah disekolah seni dan mulai melakukan kasting untuk peran-peran dalam drama tv atau pun film tapi saat karir nya sudah mulai naik dan dia mulai banyak di kenal orang, mamaku meminta kami untuk mengakhiri hubungan kami karena mama tidak suka dengan artis. Bagi mama kehidupan artis sangat buruk dengan masa depan yang tidak jelas."
"Kalian tidak mempertahankan hubungan kalian?"
"Tentu saja kami berusaha, namun mama mengatakan pada Steven, jika dia mencintaiku dan ingin bersama ku maka dia harus meninggalkan dunia akting dan kembali menjadi pengusaha di perusahaan keluarga nya tapi jika dia tidak mau maka dia harus mengakhiri hubungan dan merelakan ku menikah dengan orang lain." Kata Roselyn dengan wajah semakin sedih.
"Apa yang dipilih nya?" Tanya nya penasaran, Roselyn diam dan tetap menundukkan kepalanya memandangi foto.
"Tak ku sangka dia lebih memilih mimpinya dari pada cinta nya, dia lebih mencintai mimpinya dari pada kamu, dia sungguh kejam." Kata Nicholas bersimpati. Roselyn memandang Nicholas.
"Dia tidak seperti yang kamu pikirkan."
"Dia mencampakkan mu, dia lebih memilih mimpinya dari pada kamu dan kamu masih membelanya?" Tanya Nicholas tak percaya.
"Setelah mama mengatakan hal itu. Aku dan Steven saling intropeksi diri selama beberapa minggu kemudian kami bertemu kembali dan membahas tentang akhir hubungan kami."
"Lalu apa yang kalian putus kan?"
"Kami memutuskan berpisah baik-baik."
"Hah? Yang benar saja, aku sungguh tidak mengerti."
"Tidak semua orang yang saling mencintai memiliki akhir cerita bahagia. Saat itu, kami masih berusia 17 tahun. Masih terlalu muda memutuskan satu masalah yang menyangkut masa depan. Saat itu, Steven mengatakan pada ku akan meninggalkan akting dan memilih bersama ku. Tapi aku tau Steven sangat mencintai akting, melebihi cintanya pada dirinya sendiri. Jika dia bersama ku, aku bisa selalu bersama nya tapi tidak dengan pikirannya yang selalu ke seni dan kami juga tidak tau setelah kejadian itu, berapa lama cinta kami akan bertahan. Akhirnya aku memutuskan, kami berpisah demi mimpi dan masa depan yang akan kami jalani. Steven tidak setuju tapi setelah aku mengatakan kekuatiran ku akhirnya dia mengerti. Kami berpisah dan memilih menjadi sahabat." Cerita Roselyn mengakhiri kisah cintanya.
"Kamu tidak pernah bertemu lagi dengan nya?"
"Pernah, pada saat acara amal."
".............Kamu masih mencintai nya?"
"........Ya, bagi ku dia adalah cinta pertama yang begitu indah."
"...........Apa dia tau kamu akan bertunangan?"
"..............Tidak. Sudah lebih dari setahun ini kami tidak berkomunikasi, dia sedang sibuk dengan project drama televisinya."
"......................Kamu baik-baik saja?"
"Ya, kita akan segera bertunangan. Jika ada hal yang ingin kamu ketahui tentang ku, tanya saja. Aku tidak akan merahasiakan apa pun dari mu." Kata Roselyn lalu tersenyum.
"...................Kita akan bertunangan..............Apa kamu yakin bisa mencintai ku dan melupakan dia?" Tanya Nicholas.
"..................Cinta pertama tidak bisa di lupakan tapi aku berjanji akan selalu menjadikan mu satu-satunya pria dalam hati ku." Jawab Roselyn tegas.
Roselyn sudah berjanji akan mencintai Nicholas, lalu bagaimana dengan Nicholas? Akan kah dia akan memberitahu Roselyn tentang hubungan nya dengan Dewi?
Continue

Komentar Buku (28)

  • avatar
    NdrahaLusia

    Hey .... Ceritanya aku suka dan bagus c semoga selalu beruntung 👌✌️🤗

    08/02/2022

      2
  • avatar
    ArkatianKautsar

    aku suka nya sekali dan aku mau cium dia

    07/07

      0
  • avatar
    bangjuowakijo

    keren ini 👏

    28/05

      0
  • Lihat Semua

Bab-bab Terkait

Bab Terbaru