logo text
Tambahkan
logo
logo-text

Unduh buku ini di dalam aplikasi

Chapter 24

"Mah, tapi kan itu bukan kesalahan mamah, ini kan musibah mah?" ucap Nita
"Tapi, seandainya dia gak ikut mamah untuk ke caffe? Dia gak akan"Hmmm ... Itu," ucap Linda sambil menunjuk sepasang makam orang yang tidak dikenal itu.
"Dua? Berarti itu mamah sama papah kandung aku?" Zayka menatap makam itu sambil sesekali melihat Linda.
"Iya, mamah antar kamu kesana," ucap Linda sambil mendorong kursi roda Zayka.
Angin sepoi-sepoi, suara yang sunyi membuat hati Zayka semakin bergemuruh tak kuat dan tak percaya kalau kedua orang tua nya telah tiada.
"Mah, pah kenapa aku hanya bisa melihat tanah dan batu nisan kalian. Kenapa kita gak bisa ketemu dulu," ucap Zayka dalam hati nya yang sudah tak bisa bersuara karna bibir terasa kaku.
Sampailah Zayka dan Linda di tengah-tengah kuburan yang Linda bilang itu kedua orang tua Zayka.
"Ini." Linda melepaskan genggaman nya dari pegangan kursi roda Zayka.
Zayka melihat kanan dan kiri kuburan itu sambil menangis.
"Ini serius mah? mamah gak bohong mah," tanya Zayka yang sudah sangat terlihat berusaha menahan tangisnya, menoleh ke arah Linda dan menggenggam tangan Linda.
"Iya." Linda menjawab sedikit cuek dan berusaha menutupi kebohongannya itu.
Zayka langsung menggerakan tubuhnya kedepan agar tubuhnya jatuh ke tanah dan dapat memegang nisan kedua oang tua nya itu.
"Eh ... kamu tuh kenapa sih? aduh bikin kotor baju kamu kan? kamu emang mau nyuci abis ini?" Linda malah menegur Zayka yang posisinya sudah jatoh di tanah dengan sedikit mengesot.
Zayka tak menggubris omelan mamah angkat nya itu. yang Zayka lakukan hanya langsung memeluk nisan mamah nya itu lalu nisan papahnya.
"Mamaaaaaaah." Zayka tak kuat menahan tangisnya, ia langsung menjerit sambil memeluk nisan mamah nya itu.
Linda hanya terdiam melihat Zayka menangis seperti itu karna Linda tau kalau ini semua hanya sandiwara belaka yang ia lakukan supaya tetap bisa membuat Zayka bekerja untuk dirinya dan keluarganya di rumah.
"Mah, ini Zayka mah," Lirih Zayka sambil mengusap nisan mamha nya dan sesekali memegang tanah kuburan itu.
Hati Zayka sangat terasa hancur, mengetahui orang tua kandung nya yang ia cari selama ini ternyata sudah tiada. Seketika cahaya bintang yang ia nantikan untuk menjemput ia dari panasnya matahari itu HILANG.
Setelah mencurahkan rasa kehilangan ke mamahnya, Zayka langsung menggeser badannya dan berbalik ke kuburan papah nya.
Tangisan Zayka pun pecah kembali. Zyka tak dapat menahan rasa ingin sekali bertemu dengan papahnya.
"Papah ini Zayka pah." Zayka langsung memeluk nisan papahnya itu. tak peduli kotor dan sebagainya, yang penting dia bisa memeluk papahnya walau hanya sebatas nisan.
Linda yang mulai bosan dan jenuh melihat Zayka yang menangis-nangis langsung menggerutu.
"Heh! buruan ayo, panas nih!" bentak Linda sambil mengipas-ngipaskan wajahnya dengan telapak tangannya.
Zayka langsung menoleh degan matanya yang sembab.Seperti tak mempedulikannya, Zayka langsung kemabli menoleh ke arah nisan ayahnya itu.
"Zayka!" sentak Linda karna melihat Zayka yang acuh tak acuh.
Zayka tetap fokus menuaikan rasa rindunya ke papahnya itu membuat Linda semakin kesal.
"Zayka!" sentak Linda namun sambil menarik tangan Zayka hingga badan Zayka sedikit terseret.
"Mamah? biarin Zayka dulu dong mah. Inikan pertama kalinya Zayka ketemu orang tua kandung Zayka. Walaupun ternyata mereka sudah meninggal." Zayka menoleh sambil mencoba melepaskan tangan yang di genggam Linda.
"Gak ada!!! Kamu harus pulang, kamu baru aja dari rumah sakit, harus cepat sembuh dan cari uang lagi!" ucap Linda sambil mengangkat tubuh Zayka walau berat namun tetap d paksakan untuk duduk kembali di kursi roda.
"Mamaaah lepasin." Zayka berontak tapi apa daya karna memang belum sehat jadi tenaganya tidak seberapa dari tenaga Linda.
"Nggak! Udah duduk diem!" ucap Linda yang paksa Zayka d kursi rodanya dan langsung memutar balikan arah kursi roda Zayka untuk pulang.
"Mamaaah papaaaah." Rintihan Zayka sambil menoleh ke arah kedua makam itu dengan terisak tangis.
Linda tak memperdulikan apa yang Zayka lakukan, jadi dia tetap mendorong kursi roda Zayka.
*Back to Lastri
Lastri, Adam, dan Nita sudah berada di dalam restoran sunda itu. Mereka memilih tempat yang duduk nya itu lesehan, karna menurut mereka itu paling nyaman apalagi dengan suasana sunda.
"Mau makan apa?" Tanya Lastri sambil membuka buku menu yang telah di berikan waiters.
"Sushi," celetuk Nita sambil main HP nya.
"Hah? Mana ada sushi, ini kan restoran sunda." Lastri langsung menengok ke arah Nita.
Nita langsung melihat Lastri dan cengegesan.
"Heheh iya maaf lupa mah, ya udah apa aja deh." Nita simpan hp nya di meja dan ikut membuka buku menu.
"Kamu mau apa mas?"tanya Lastri ke Adam.
Adam yang bengong sambil memperhatikan wajah nya Lastri pun tak sadar kalau ia di ajak ngobrol.
"Mas???" tanya Lastri sambil menggoyang-goyangkan tangan nya di depan mata Adam.
"Eh, iya-iya hehe maaf, hmm apa aja deh yang ada di menu." Adam langsung gugup dan membenarkan kemeja nya.
Sebenernya sudah lama Adam menyimpan rasa dengan Lastri. Tapi Lastri hanya menganggap kalau Adam itu sahabat nya, teman shooting nya saja.
Saat semua sudah memesan makanan yang mereka pilih, tiba-tiba Lastri kepikiran Zayka.
"Anak itu lagi apa ya? Aku tiba-tiba kangen deh, dia udah makan belum ya?" hati Lastri bertanya-tanya, Lastri jadi melamun sambil memainkan papan nomor meja.
"Mah?" Nita melihat Lastri dan langsung memegang tangan Lastri.
"Awww, issh jangan d pegang. Bekas infus." Lastri langsung mengangkat tangan nya.
"Eh iya maaf hehe, mamah kenapa bengong?" tanya Nita.
"Nggak apa-apa, cuma tiba-tiba kepikiran Zayka aja," jawab Lasti sambil membenarkan posisi nomor meja itu.
"Hmmm Zayka lagi Zayka lagi, kalau gak mamah yang ngomongin, eh om Adam yang ngomongin." Nita langsung menyimpan HP nya dimeja dengan kasar.
"Ehhh kok gitu sikap nya?" Tanya Lastri langsung sedikit emosi.
"Ya aku marah mah, dikit-dikit Zayka, sana-sini Zayka." Nita malah melawan Lastri
"Ssttttt udah-udah Nit gak boleh gitu," ucap Adam yang menengahi
"Nita denger ya! Mau gimana pun dia itu orang yang mamah bikin celaka! Dia masih tanggung jawab mamah." Lastri sedikit nge gas.
******************************** celaka!" Lastri masih kekeuh kalau dia penyebab Zayka celaka.
"Udah-udah jangan pada ribut. Las, Nita memang bener, kamu gak boleh bilang terus kalau ini kesalahan kamu murni. Ini kan musibah, kamu juga gak mau kan celaka?," ucap Adam melerai.
"Tapi ... ." Lastri menatap Adam dan Nita.
"Nggak mah, ini bukan salah mamah," ucap Nita sambil memegang tangan mamahnya itu.
Setelag mereka berbincang-bincang tak lama makanan mereka pun datang.
"Permisi, makanan nya sudah jadi." Waiters menghampiri meja no 10 itu.
"Oh iya-iya mas," ucap Lastri sambil mengangkat tangannya dari meja.
"Hmm enak banget nih pasti, kamu pesen apa Las?" tanya Adam.
"Lupa namanya hehehe cuma intinya mesen sepaket gitu," jawab Lastri sambil membeantu menata piring d meja nya itu
"Sudah ya buk, pak ... Saya permisi,selamat menikmati." Waiters pun langsung kembali ke tempatnya.
"Hmmm ayoo kita serbuu," ucap Nita sambil mengambil piring nya.
"Eh bentar, baca doa dulu." Lastri langsung menepuk tangan Nita yang sedang ingin menyendok nasi dari bakul.
Disitu Lastri dan yang lainnya sedang menikmati santapan sedap dan hangat sambil berbincang-bincang.
Lain dengan Zayka yang sedang dilanda duka teramat dalam setelah tau kenyataan tentang dimana kedua orang tua kandungnya.
Selama di perjalanan, Zayka hanya menangis dan terus menangis walau tak bersuara.
Linda yang sedang menyetir sambil sesekali melirik Zayka.
"Heh! Udah jangan nangis terus bisa gak sih? Atau kamu saya tinggal d jalanan mau?" Gertak Linda debgan nada ngegas.
"Iya mah." Zayka langsung mengelap airmatanya.
Setelah 10 menit perjalanan dari makam itu, akhirnya sampailah di rumah Zayka.
"Ayo turun!" ucap Linda sambil membuka seatbelt nya.
"Bantu mah, tolong" lirih Zayka sambil membuka juga seatbelt nya.
"Arrrrgh nyusahin!" Linda kesal sambil memukur stir mobil dan turun dari mobilnya itu.
Linda membuka kursi roda yang dilipatnya dan membantu Zayka turun dengan menggendong nya.
"Maaf mah berat ya?" tanya Zayka.
"Kamu pikir gimana hah?? Ya berat lah! Buruan deh cepet sembuh biar bisa shooting lagi!" Linda langsung masuk duluan kerumah, sedangkan Zayka ditinggal diluar dengan kondisi sudah duduk d kursi roda.
"Mah ... Kok ditinggal?" ucap Zayka sambil melihat mamah nya yang menutup pintu.
"Udaaaah buruan masukk!!!!" teriak Linda dari dalam rumahnya.
"Iya mah," ucap Zayka sambil sedikit kebingungan menggerakan kursi rodanya itu.
*Back to Lastri
Lastri dan semua sudah selesai makan dan rencana nya mau langsung pulang karna lastri sudah terlihat cape sekali
"Yuk mah pulang," ajak Nita
"Ayo, bentar mamah bayar dulu." Lastri berdiri dan mau ke kasir.
"Eh udah sama aku aja, aku yang ajak kalian ko kesini, udah kamu diem aja." Adam menahan tangan lastri dan langsung pergi ke kasir.
"Cieee mamah eheemm," ucap Nita sambil sedikit menggoda.
"Ish apa sih?" jawab Lastri sedikit malu-malu.
"Mah, kayanya om Adam tuh suka deh sama mamah." Nita nyeletuk seperti itu sambil memainkan HP nya.
"Hah? Ya nggak lah, kita kan sahabatan Nit ... Lagian kan dia juga mungkin ada yang di taksir kan, bukan mamah pastinya." Lastri mengelak.
"Ya mah, jaman sekarang sahabat bisa aja jadi pacar," ucap Nita lagi.
"Ah itu jaman sekarang, jaman dulu mah nggak." Lastri mengambil tas dan beranjak pergi.
"Mamaaaah jangan d tinggal." Nita langsung berdiri dan mengambil semua barang pribadinya d atas meja.
"Ya atuh sini makanya hayukk," ajak Lastri.
"Iya-iya, duuuh ribet banget sih kabel-kabel nya," gumam Nita yang sibuk dengan kabel earphone dan powerbank.
"Hmm makanya jangan ribet sama HP." Lastri berjalan pergi.
"Iya-iya." Nita pun langsung berlari ke belakang Lastri.
Sesampainya Lastri d kasir, benar saja Adam sudah membayarnya, dia sedang memasukan dompet kecelana nya dan mau ke tempat awal mereka makan.
"Eh ko udah disini?" tanya Adam.
"Hehe iya mas," jawab Lastri.
"Kamu sibuk banget Nit sama kabel?" Adam melihat Nita yang masih sibuk sama kabel-kabel nya.
"Iya nih aduh ribet," jawab Nita.
"Mamah bilang juga kalau kemana-mana bawa tas kecil sayang, jadi gak ribet." Lastri sambil mengambil powerbank nya Nita dan dimasukan ke tas nya.
"Hehe iya mah maaf ya," ucap Nita malu.
"Hmm sekalian nanti mamah beliin gardu PLN ya, biar kamu ngecas cepet." Lastri meledek Nita yang selalu ribet dengan powerbank.
"Iiiih mamaaah, suka gemoy deh." Nita nyender ke Lastri.
"Tos ah bareurat kieu kamu teh Nit...yuk mas?" ucap Lastri.
"Ayo-ayo," jawab Adam.
Selama dimobil semua hening, Lastri tertidur mungkin karna kekenyangan begitu juga Nita.
Adam memperhatikan Lastri, ada rasa kasihan karna lastri harus memikirkan sebanyak ini masalah, sebagai sahabatnya Adam akan membantu sebisa mungkin mengurangi beban nya Lastri.
Saat sedang menyetir, tiba-tiba Adam teringat sesuatu. Dia lupa sama hasil lab tes DNA yang dilakukan Lastri dan Zayka waktu itu.
"Ya allah, aku baru inget kalau hasil lab waktu itu belum aku ambil," ucap Adam dalam hatinya.
Adam kembali melihat Lastri.
"Apa aku diem-diem ambil aja ya? Karna kalau aku ambil bareng Lastri atau bilang dulu ke Lastri, pasti dilarang " ucap Adam pelan karna takut Lastri kebangun.
Tak lama Lastri terbangun karan sedikit mendengar suara Adam bilang "dilarang".
"Hmm mas? Kenapa? Apa yang dilarang?" tanya Lastri masih setengah sadar.
"Nggak Las, hmm itu aku nyanyi lagu yang dilarang makan minum," jawab Adam.
"Hah? Emang ada?,"ucap Lastri sambil membenarkan posisi duduknya.
"Ada." Adam dengan PD menjawab supaya Lastri percaya.
"Hmm meragukan." Lastri kembali memejamkan matanya sambil bersender ke kaca jendela mobil itu.
"Aduh susah banget bikin Lastri percaya, tapi gak apa-apa lah yang penting dia gak ngeh banget," ucap Adam dalam hatinya yang sedikit lega.
********************************
Hayoooo, gimana kelanjutannya?? Adam akan mengambil hasil tes DNA itu dan akan melihat apa hasil nya? Atau....

Komentar Buku (80)

  • avatar
    SutraSutra

    saya suka

    18/06

      0
  • avatar
    Fajar rizkyMuhammad

    sangat bagus

    14/03

      0
  • avatar
    Ilaa

    keren

    07/02

      0
  • Lihat Semua

Bab-bab Terkait

Bab Terbaru