logo text
Tambahkan
logo
logo-text

Unduh buku ini di dalam aplikasi

Bab 8 Mengesalkan

"Ais sayang..." kata Daniel gemas sembari memeluk pinggang Angel.
"Hei dunit lepasin ga." kesal Angel, meronta berusaha melepaskan pelukan Daniel.
"Ya sayang... aku suka panggilan kamu, terdengar mesra." kata Daniel menggoda Angel, membuat Angel benar benar ingin memukul wajah tampan Daniel.
Daniel merogoh tas milik Angel dan mengeluarkan semua isinya, Daniel kemudian mencomot ponsel Angel.
"Password nya?" tanya Daniel kepada Angel, membuat Angel mengalihkan pandangannya.
"Sayang..." panggil Daniel kepada Angel namun tidak ada tanggapan dari Angel.
"Honey..." panggil Daniel sekali lagi dengan nada sexi nan menggoda ala Daniel, dan kali ini Daniel mendekatkan wajahnya ke arah Angel.
"Baby..." kata Daniel berbisik di telinga Angel sembari mengecup leher jenjang Angel.
"Ih apa-apaan sih nih dunit," kesal Angel karena merasa geli di bagian lehernya.
"Password baby," kata Daniel masih dengan posisi yang sama, namun kali ini Daniel menjilat leher Angel, membuat sensasi geli menjalar di sekitar tubuhnya.
Karna rasa geli dan sudah tak tahan lagi Angel segera memberikan telunjuknya.
"Ni..." kesal Angel seraya menyodorkan telunjuknya.
Langsung saja Daniel segera membuka ponsel tersebut. Daniel seperti memencet beberapa tombol, kemudian seperti menelpon seseorang. Ternyata Daniel saat ini tengah memasukkan nomor ponselnya dan tadi ia menelpon ponselnya sendiri.
"Dunitku sayang," tulis Daniel dengan menggunakan namanya.
"Is... apa apaan sih Daniel..." keluh Angel kepada Daniel.
"Dan lepasin dong, gue mau balik ke kampus." kata Angel meminta agar Daniel melepaskannya.
Bukannya melepaskan, Daniel justru mengangkat Angel untuk naik ke pangkuannya.
"Panggil yang benar Angel," kata Daniel sukses membuat Angel memutar bola matanya malas.
"Iya dunit ku sayang lepasin," kata Angel masih berusaha melepaskan dirinya.
Daniel segera melepaskan Angel, dari pelukan dan pangkuannya.
Mendapatkan kesempatan, Angel segera berdiri dan membebaskan dirinya. Angel segera mengambil ponsel, dan tasnya kemudian berlari meninggalkan Daniel.
"Dasar duda genit," kata Angel keluar dari ruangan Daniel.
Angel merasa begitu lega karena Daniel telah melepaskan nya, namun alangkah kesalnya Angel ternyata kunci mobilnya tertinggal di dalam dan beberapa barang lainnya.
"Aissss dasar dunit ngeselin..." teriak Angel membahana membuat beberapa mata mengarah kepadanya.
Angel segera kembali ke ruangan CEO atau ruangan Daniel, Daniel tersenyum melihat kedatangan Angel.
"Kau kembali sayang, begitu cepatnya kah kau merindukanku," kata Daniel tersenyum menggoda. Membuat Angel benar benar kesal di buatnya.
"Mana kunci mobil ku," kesal Angel memandang wajah Daniel dengan kesal.
Daniel terkekeh melihat wajah kesal Angel, baginya membuat Angel kesal merupakan hal yang menyenangkan.
"Memangnya kau mau kemana?" tanya Daniel sembari memainkan ponselnya.
"Mau pulang om tua," kesal Angel memanggil Daniel dengan om tua.
Sukses membuat Daniel menghentikan aktivitas nya. Daniel melangkahkan kakinya menuju ke arah Angel berdiri. Angel yang melihat hal itu, segera menarik handel pintu.
"Pintu kunci," kata Daniel membuat pintu secara otomatis terkunci, membuat Angel gelagapan di buatnya.
"Eh buka dong, gue pulang naik taksi aja deh, mobil nya kalau lo suka ambil aja deh, nanti gue bilang sama daddy kena begal," tawar Angel panik, karna ketakutan.
"Kamu takut sayang?" tanya Daniel sukses membuat Angel semakin ke belakang, dan membentur tembok.
"Dasar duda genit ngapain sih," teriak Angel panik ke arah Daniel, membuat Daniel semakin tersenyum.
"Mau balik kan?" tanya Daniel membuat Angel mengangguk kan kepalanya.
"Kalau gitu ayo," kata Daniel menggoda Angel.
"Kunci mobilnya mana?" tanya Angel, sontak membuat Daniel tersenyum miring. Tampa aba aba Daniel menggendong Angel.
"Buka pintu," kata Daniel, membuat sekertaris Daniel yang bekerja di sebrang pintu Daniel terkejut, ketika melihat bosnya mengangkat Angel.
"Bos ada apa?" tanya Roni terkejut bukan main, sembari mengikuti Daniel. Sementara Angel teriak meronta ronta minta di lepaskan.
"Kak tolongin gue dari om tua satu ini," teriak Angel meminta pertolongan kepada Roni.
Sementara karyawan yang lainnya, hanya melihat melongo tak percaya dengan apa yang di lakukan oleh bos mereka.
"Mba tolong saya," kata Angel berteriak kepada salah seorang karyawan, yang hanya mematung tak percaya dengan apa yang di lihatnya.
Sementara Daniel melangkah ke dalam lift dengan santainya. Tiba tiba langkahnya terhenti dan segera berbalik arah memandang Roni yang mengikutinya.
"Ron kunci mobil calon istri saya ada di atas meja saya, segera ambil, dan bawa ke apartemen saya," kata Daniel santai, mengakui Angel sebagai calon istrinya, membuat Angel menganga tak percaya.
"Apa lo kate? Gue buka calon istri lo... siapa bilang yang mau jadi istri lo, dasar duda genit," teriak Angel membuat orang orang melongo tak percaya, bagaiman mungkin ternyata yang mengejar bos mereka bukan wanita yang saat ini berada di dalam gendongannya.
"Ayo cepat, calon istri saya sedang cemburu, harus saya tenangin dulu," kata Daniel mengejutkan lamuna Roni.
Roni menganggukkan kepalanya seolah itu adalah kebenaran yang sebenar benar nya.
"Iya bos," kata Roni bergegas mengambil kunci mobil Angel, sementara Daniel membalikkan arahnya kembali menuju lift.
"Kak Roni tolongin Angel, kenapa malah pergi," teriak Angel dalam bahasa Belanda, membuat orang orang mengerutkan keningnya tak percaya.
Teriakan Angel hanya sebuah angin lalu untuk Roni, yang saat ini bergegas menuju ruang CEO.
Saat Roni keluar dari ruangan CEO, Roni di hampiri oleh beberapa karyawan.
"Pak Roni itu istrinya pak bos ya?" tanya salah seorang karyawati yang memang menyukai Roni sejak lama, membuat kening Roni mengerut.
"Iya..." jawabnya santai.
"Tadi lagi salah faham aja, jadi pak bos lagi bujuk dia," kata Roni meninggalkan semua karyawan yang mematung, ada rasa tak percaya di hati mereka.
"Yah gue kirain gue punya kesempatan," kata salah satu karyawati dengan cemberut.
"Mimpi lo..." kata salah satu karyawan sembari menoyor kepala karyawati tersebut.
"Tapi calon istrinya pak bos kayaknya pernah muncul deh di salah satu tabloid majalah, sama kayaknya dia selebgram deh," lanjutnya, sembari mengambil ponselnya, dan membuka Instagram.

Komentar Buku (174)

  • avatar
    NishfiAfifah

    setelah saya baca novel ini ,Ceritanya bagus dan tidak terlalu banyak tokoh didalamnya..sangat mudah untuk di baca dan menarik untuk dibaca .... Cerita ini mempunyai gaya bahasa yang bagus sehingga menjadikan alur ceritanya menarik untuk dibaca. Banyak yang dapat dicontoh berdasarkan cerita di atas.salahSatu di antaranya adalah jangan terlalu percaya kepada orang lain ketika kita belum mengenali secara dekat orang tersebut atas apa yang telah diberi. Namun juga ada yang tidak patut dicontoh

    30/12/2021

      0
  • avatar
    AuliaRiva

    k᥆ძᥱ rᥱᥱძᥱm mᑲі᥆

    21d

      0
  • avatar
    RahmanAlbani

    terimakasih

    22d

      0
  • Lihat Semua

Bab-bab Terkait

Bab Terbaru