logo text
Tambahkan
logo
logo-text

Unduh buku ini di dalam aplikasi

Bab 7 Duda genit

Angel dan Roni berjalan berdampingan menuju parkiran, Angel segera masuk ke dalam mobilnya. Sementara Roni segera masuk dan meminta supirnya untuk ke kantor. Angel mengikuti mobil Roni, yang berjalan dengan kecepatan sedang.
"Halo bos, saya ada kabar gembira untuk bos," kata Roni menyapa Daniel yang saat ini berada di ujung sana.
"Apa cepat katakan, saya masih banyak pekerjaan," kata Daniel tidak sabaran, karna harus mengurusi pekerjaannya.
"Saya bawa Angel bos," kata Roni, sontak membuat Daniel menghentikan aktivitas nya sejenak.
"Bagus, segera bawa ke atas, nanti kamu urus berkas saya, nanti saya kasi kamu bonus," kata Daniel dengan bersemangat.
Membuat Roni tersenyum puas. Karena dari nada bicara bosnya, sepertinya Ia kan mendapatkan hadiah yang cukup besar.
Setelah hampir empat puluh lima menit, akhirnya mereka sampai di dalam area parkir MR Group company, yang ada di Jakarta.
Angel segera turun dari mobil, dan berjalan mengikuti Roni, sembari menggenggam proposal acara mereka. Angel memegang jantungnya yang was was, dan mempersiapkan segala pil kesabaran, agar saat menghadapi bos dari Roni yang irit bicara, Angel memiliki stok kesabaran yang luar biasa.
Saat mereka sampai di hadapan pintu ruangan dari CEO, Roni segera mengetuk pintu tersebut. Dengan gaya cool yang sudah di persiapkan sejak tadi, Daniel mempersilakan mereka masuk.
"Masuk," kata Daniel menyimpan cermin ke dalam laci.
Roni hampir tertawa, ketika melihat penampilan bosnya yang tidak biasa.
"Bos ini ada Angel dari universitas Brahma ingin membicarakan tentang seminar yang tanggal dua puluh empat bulan ini bos," kata Roni kemudian keluar dari ruangan CEO meninggalkan Angel dan Daniel dalam ruangan.
"Silahkan duduk Angel," kata Daniel menunjuk sofa, mempersilahkan Angel untuk duduk di sofa.
Angel segera duduk di sofa panjang, dan meletakkan proposalnya di meja.
Daniel segera mendudukkan dirinya di samping Angel, sontak membuat Angel sedikit terkejut.
"Ehem... jadi bagaiman pak," kata Angel sedikit canggung, dengan kedekatan mereka.
"Jangan panggil pak," tegur Daniel sedikit kesal, dengan panggilan yang Angel sematkan kepada dirinya.
"Ah iya om," kata Angel polos, memandang Daniel. Membuat Daniel bertambah kesal.
"Hah..." Daniel menghela nafas kasar, meredam rasa kesalnya, membuat Angel semakin bingung.
"Jangan panggil saya pak atau om, tapi panggil saya Daniel saja." kata Daniel memandang wajah cantik Angel, membuat Angel sedikit salah tingkah.
"Ke, kenapa Daniel?" tanya Angel sedikit gugup, karna terus di pandang Daniel.
Daniel tak menghiraukannya, bahkan kini Daniel fokus memandang bibir Angel.
"Tu, tuan Daniel," kata Angel kembali kepada Daniel.
"Manis," satu kata itu lolos dari bibir Daniel ketika melihat bibir seksi Angel.
"Ha? Angel? Angel memang manis dan... semua orang tahu kok," kata Angel mencoba memberikan sedikit lelucon, agar kecanggungan ini cepat berakhir.
"Tapi banyak bicara, membuat ku semakin penasaran," kata Daniel dengan senyuman miring, membuat Angel semakin salah tingkah.
"Memangnya kenapa," kata Angel tiba tiba membuatnya menutup mulut sendiri, karna sedikit keceplosan.
Aduh bibirku lebih cepat berbicara dari pada berpikir. Keluh Angel dalam hatinya.
Daniel segera membuka tangan Angel dari menutupi bibirnya. Membuat Angel sedikit mematung.
"Kenapa di tutupi hah? Kau malu?" tanya Daniel memandang Angel, dengan seksama.
"Ti, tidak a, aku cuman keceplosan." jujur Angel, membuatnya sekali lagi menggerutuki ke*bo*do*han*nya.
Mam*pus mulut ku ember. Keluh Angel kesal dengan diri sendiri.
"Kenapa kau salah tingkah?" pancing Daniel, karna suka melihat wajah memerah Angel saat ini, karna salah tingkah.
"I, itu ka, karna te, terlalu dekat," jujur Angel sekali lagi, yang sontak membuat wajahnya benar benar memerah seperti kepiting rebus. Daniel memiringkan wajahnya medekati wajah Angel, sembari tersenyum jahil.
Cup.
Pendaratan sempurna dari bibir Daniel di bibir Angel, sembari tangan kanan mengunci pergerakan Angel, sementara tangan kanan memegang tengkuk Angel. Daniel me*lu*mat bibir Angel, sembari memejamkan matanya.
Daniel sedikit melenguh, merasakan manisnya bibir Angel, semabari me*lu*mat nya dengan sangat lembut.
Manis. Kata Daniel di dalam hati, ketika me*lu*mat bibir Angel.
Angel menggigit bibir bawah Daniel ketika kehabisan nafas, membuat Daniel melepaskan pa*ngu*tan*nya, dengan sangat terpaksa.
"Kau sangat manis, dan nakal sayang," kata Daniel menggoda Angel, yang saat ini mengambil nafas dengan ter entah engah.
"Kau..." teriak Angel kepada Daniel.
"Ya sayang, saya menyetujui untuk datang," kata Daniel sontak membuat Angel benar benar kesal.
"Kau dasar..." teriak Angel benar benar kesal kepada Daniel.
"Iya sayang... tenang saja, aku akan tetap di sisi mu." kata Daniel sontak membuat Angel menganga tak percaya. Daniel yang melihat kesempatan itu segera mendekatkan kembali bibirnya.
Kali ini bukan hanya lu*ma*tan, namun lidah dari Daniel telah menjelajah di dalam mulut Angel. Membuat Angel benar benar terkejut, ketika sebuah benda kenyal menyentuh langit langitnya, gigi giginya dan lidahnya.
Angel memukul menggerakkan tangan yang di kunci Daniel, membuat Daniel tersadar bahwa Angel benar benar kehabisan nafas. Daniel kembali melepaskan pa*ngu*tan mereka.
"Lain kali kamu akan saya ajari ber*ciu*man hingga sepuluh menit," kata Daniel yang membuat Angel benar benar tak habis fikir maksud dari Daniel.
"Dasar genit jika saya bertemu istri bapak, saya adukan bapak, biar di marahi," teriak Angel membuat Daniel terkekeh, kemudian kembali mengecup bibir Angel.
"Percuma, mau kamu mengadu pun itu ga ada gunanya," kata Daniel kini kembali mengecup kening Angel.
"Saya duda Angel," terang Daniel yang kini kembali mengecup bibir Angel
"Jangan panggil saya pak, om, atau tuan, kalau perlu panggil saya sayang." kata Daniel dengan nada menggoda, kemudian kembali me*lu*mat bibir Angel sebentar.
"Ah manis, membuat ku candu." kata Daniel membuat Angel benar benar kesal.
"Dasar duda genit." teriak Angel kepada Daniel, membuat Daniel terkekeh.

Komentar Buku (174)

  • avatar
    NishfiAfifah

    setelah saya baca novel ini ,Ceritanya bagus dan tidak terlalu banyak tokoh didalamnya..sangat mudah untuk di baca dan menarik untuk dibaca .... Cerita ini mempunyai gaya bahasa yang bagus sehingga menjadikan alur ceritanya menarik untuk dibaca. Banyak yang dapat dicontoh berdasarkan cerita di atas.salahSatu di antaranya adalah jangan terlalu percaya kepada orang lain ketika kita belum mengenali secara dekat orang tersebut atas apa yang telah diberi. Namun juga ada yang tidak patut dicontoh

    30/12/2021

      0
  • avatar
    AuliaRiva

    k᥆ძᥱ rᥱᥱძᥱm mᑲі᥆

    22d

      0
  • avatar
    RahmanAlbani

    terimakasih

    23d

      0
  • Lihat Semua

Bab-bab Terkait

Bab Terbaru