logo text
Tambahkan
logo
logo-text

Unduh buku ini di dalam aplikasi

I Love You

I Love You

InnArmy


Bab 1 : perkenalan.

Pukul 10.00
Malam hari
Seorang gadis langsing, tak begitu tinggi, dengan rambut lurus kini sedang berjalan sambil menangis di pinggir jalan dalam kondisi sakit.
Dia rela jauh-jauh datang menemui kekasihnya karena saat itu yang sedang dia butuhkan.
Tapi....
Sesampainya di sana gadis itu justru melihat sang kekasih sedang bermesraan dengan wanita lain.
Melihat hal itu, ia pun langsung lari dengan air mata yang membasahi pipinya. beberapa kali dia memegang kepalanya dan hampir terjatuh.
Tanpa basa basi lelaki yang melihat kekasihnya itu lari sambil menangis pun langsung mengejarnya.
"Sapna!" teriak lelaki itu.
Sapna menoleh ke belakang kesal dan terus berlari dalam kondisi tidak seimbang.
Lelaki itu tidak menyerah. dia tetap berusaha mengejar sang kekasih. Hingga, ia pun semakin mempercepat larinya.
Sampailah di sebuah lorong.
Lelaki pemilik tubuh kekar meskipun tidak terlalu tinggi itu pun itu berhasil menarik lengan Sapna dan langsung mengajaknya masuk ke dalam sebuah lorong yang tampak sempit. Tak ada satu orang pun bisa melihat mereka di sana karena begitu gelap.
Sapna langsung bersandar di tembok dan lelaki itu mengunci tubuh gadis itu dengan kedua tangannya.
Pundak mereka bersamaan naik turun lantaran kehabisan nafas.
Muka Sapna yang cantik terlihat sangat pucat. beberapa kali ia juga terlihat semakin lemas tapi dia berusaha berdiri.
"Kau!! menyingkir lah!! pergi dari hadapanku!! Rohit Seth!!" ungkap gadis itu sambil memukul dada lelaki di hadapannya.
Rohit tetap mempertahankan dirinya dan menatap Sapna sendu.
"Ku mohon, dengarkan penjelasanku dulu...." pinta Rohit sambil memegang tangan Sapna yang kecil sambil masih memukul tubuhnya.
"Tak ada yang perlu di jelaskan lagi!! semuanya sudah jelas! kenapa kamu tega sama aku!? aku lagi sakit Rohit.... aku telepon, aku juga chat kamu. Tapi kamu tidak merespon! tidak kamu angkat juga telepon ku Rohit! itu sebabnya aku ke rumahmu ... aku butuh kamu Rohit.... kasih sayang mu sekarang. aku tidak hanya sakit fisik, tapi juga sakit batin ... aku lelah...." tangis Sapna.
"Tapi apa!? apa yang aku dapatkan sesampainya aku di rumah mu!? Kamu malah bermesraan dengan perempuan lain!! siapa dia Rohit?! Siapa??" Lanjut Sapna sambil memukul dada lelaki yang berbadan kekar itu lagi dengan kencang.
"Dia bukan siapa-siapa.... dia tiba-tiba datang ke rumah dan masuk begitu saja. Sapna.... Maafkan aku, aku mencintaimu."
"Kau bohong!! Aku tidak buta Rohit!! Aku melihatnya! Kedua mataku masih berfungsi dengan baik!! Apa yang kau lakukan di sini?! Kembali lah!! Kembali ke perempuan itu!!"
Sapna kembali memukul dada lelaki di hadapannya itu. Namun kali ini dengan dorongan.
"Aku tidak akan kemana-mana, aku hanya mencintaimu. Ku mohon percaya sama aku!"
"Bohong!!"
Rohit langsung menarik tangan Sapna saat ia hendak melangkah pergi. Ia menyadari kalau gadis yang ia cintai sedang sakit.
Itu dapat terlihat dari raut wajah Sapna yang tampak pucat dan merasakan ketidak seimbangan saat Sapna berdiri.
Sontak, hal itu membuat tubuh Sapna terjatuh ke dalam dekapan Rohit. Dengan cepat, lelaki berbadan kekar namun tak begitu tinggi itu pun langsung membelai lembut wajah Sapna. Ia dapat merasakan tubuh sang kekasih panas.
"Kau baik-baik saja? Kau sudah makan...?" tanya Rohit sedih.
Sapna hanya terdiam. Entah kenapa ia langsung luluh saat Rohit memberikan perhatian seperti itu padanya.
"Sayang ku.... Aku hanya mencintaimu. Katakan kau sudah makan?"
Gadis pemilik wajah oval nan cantik itu menggelengkan kepalanya.
"Kenapa...?" tanya Rohit khawatir.
"Aku tidak nafsu!"
"Kalau tambah sakit bagaimana?! Yaa sudah sekarang kita cari makan terus aku antar kamu pulang. setelab itu kamu harus minum obat dan langsung istirahat, oke."
Tanpa pikir panjang Rohit langsung merangkul Sapna dan mengajaknya makan malam di cafe terdekat.
***
Sementara itu..
Priya, seorang gadis pemilik tubuh langsing berambut gelombang ini sedang duduk di sebuah taman yang indah bersama sang kekasih bernama Prem.
Ia sandaran kan kepalanya pada bahu Prem. Entah kenapa tiba-tiba ia menunduk sedih. lelaki pemilik badan sedikit kekar menyadari hal itu.
Ia menatap sang kekasih terkejut bercampur kebingungan.
"Kenapa sayang...?" tanya Prem khawatir sambil membelai pipi Priya lembut.
Gadis cantik itu hanya menggelengkan kepalanya kemudian menahan tangis. melihat hal itu lelaki yang terbilang cukup tampan itu pun langsung memeluk sang kekasih dari samping.
"Semua akan baik-baik saja sayang...? Tenang saja, Ibu mu akan baik-baik saja. Oke." ungkap Prem sambil memeluk erat Priya ke dekapannya.
Prem tahu, kalau Priya sedang bermasalah dengan ibu nya.
"Aku tahu Prem. Tapi kenapa ibu harus melakukan pekerjaan seperti itu. Seperti tidak ada kerjaan lain aja.... Aku tidak mau ibu membahayakan nyawanya hanya demi aku." ungkap Priya kemudian air mata membasahi pipinya.
"Aku tahu sayang, ibu mu tahu apa yang dia lakukan, dan aku yakin ibu mu bisa menjaga dirinya dengan sangat baik. ya ... Sayang ... Tak apa-apa.... Sudah, jangan menangis. Yaa sudah, sekarang aku antar kamu pulang ya. Sudah malam." ajak Prem yang kemudian langsung berdiri.
"Tidak mau ... Aku masih ingin di sini sama kamu ... Please Prem...." ungkap Priya manja sambil memegang tangan Prem.
Prem yang awalnya berdiri melihat rengekan sang pujaan hatinya pun tak tega. Dia kembali duduk kemudian memeluknya dari samping sambil berusaha menenangkan Priya.
***
Sementara itu Nimisha.
"Dev, Aku mau itu...." pinta Nimisha sambil menunjuk warung penjual nasi Briyani di depannya.
"Sayang.... Jangan makan yang pedas-pedas nanti perut kamu sakit. Kan kemarin gitu, habis makan pedas-pedas perutmu sakit. Tidak boleh! Makan yang lain." tolak Dev tegas.
"Aaahhh mau nya nasi Briyani ... Ayoo Dev...." paksa Nimisha manja kemudian menarik lengan sang kekasih.
"Sayang...." kata Dev dengan nada pasrah.
***
Sementara itu Mala.
Gadis pemilik tubuh langsing dan cukup seksi itu baru saja keluar dari cafe tempat dia bekerja. Beberapa saat dia keluar dari cafenya, Tiba-tiba.
'Byur'
Mala terkejut lantaran ia di siram air oleh teman-teman cafenya. Entah apa itu alasannya. Mereka melakukan hal itu sambil tertawa kemudian pergi gitu aja.
Dapat terbaca kesedihan dari raut wajahnya sambil menahan amarah dan rasa sakit hatinya juga tangisan diam. Mala tidak bisa melawan karena dia takut mereka akan berbuat lebih.
Ia hanya bisa menatap punggung mereka yang semakin menjauh dengan tatapan kecewa terhadap perlakuan tak seharusnya itu.
Tanpa Mala sadari, seorang lelaki tampan bertubuh gagah, kekar dan tinggi melihat itu semua. Lelaki pemilik wajah bermata sedikit lentik, berhidung mancung dan sedikit ada brewok ini tampak terkejut saat melihat orang yang dia sukai di siram begitu saja tanpa ada belas kasihan.
Ingin rasanya ia menegur keras teman-teman Mala itu namun sayang mereka udah menjauh.
Lelaki pemilik nama Rajesh Singh ini kemudian menatap Mala yang sedang berjongkok sedih sambil menggigil karena cuaca dingin dan juga angin yang sedikit kencang.
Raj yang melihat itu langsung melepas jaket tebalnya dan berlari ke arah Mala yang masih berjongkok kedinginan. Ia pun kemudian memakaikan jaketnya pada gadis yang ia sukai itu.
Sontak hal itu membuat Mala menatap ke arah Raj. Kini badannya sedikit hangat akibat jaket yang ia kenakan. Raj pun membantu Mala berdiri.
Tanpa Mala sadari air membasahi kedua pipinya yang tampak tembam. Raj yang melihat itu pun langsung menghapus air matanya.
"Apa mereka slalu seperti ini padamu?!" tanya Raj lembut.
Tatapannya penuh kesedihan. Lelaki itu hanya mendapatkan sebuah anggukan dari gadis yang ada di hadapannya itu. Raj yang melihat itu pun kemudian memejamkan matanya erat sedih.
"Kau, baik-baik saja?!" tanya Raj khawatir sambil memegang kedua pundak Mala.
Tubuhnya sedikit membungkuk karena ia tinggi. Mala kembali mengangguk kemudian menunduk diam. Dapat di terbaca ada rasa kesedihan dan amarah dari sorot mata Raj.
"Baiklah, bagaimana kalo kita minum kopi panas. Di sini dingin, nanti kau sakit. Aku tahu cafe kopi yang enak dekat sini. Ayo!" ajak Raj sambil merangkul Mala.
Mala sebenarnya tidak mau, tapi dia tidak bisa menolak tawaran itu karena dia tidak tahu akan seperti apa dirinya jika Raj tak muncul.
Raj dan Mala belum berpacaran seperti Sapna dengan Rohit, Prem dengan Priya, dan Nimisha dengan Dev. mereka masih berteman biasa, tapi....
Mereka diam-diam sudah saling menyukai satu sama lain. Raj menunjukkan rasa perduli dan sayangnya pada Mala secara tak langsung. sementara Mala, ia merasa malu dan ragu untuk menunjukkan rasa itu pada Raj karena dia merasa tak pantas mendapatkan lelaki setampan Raj.
Mereka semua tinggal di satu kota yaitu India. Tapi di tempat yang berbeda. Rohit dan Sapna, Prem dan Priya, Dev dan Nimisha, Rajesh dan Mala, mereka semua masih belum mengenal satu sama lainnya.
Hingga takdir mempertemukan mereka semua dengan lika liku kehidupan yang membuat ke empat pasangan itu akhirnya bertemu dan tinggal bersama.

Komentar Buku (119)

  • avatar
    AriansyahTegar

    sangat mudah

    1d

      0
  • avatar
    TeaAyanknissa

    sumpah ceritanya real seru banget

    29/04

      0
  • avatar
    SuhestiAde

    kasihan priya yang selalu khawatir akan kehilangan ibu nya

    25/07/2023

      0
  • Lihat Semua

Bab-bab Terkait

Bab Terbaru