logo text
Tambahkan
logo
logo-text

Unduh buku ini di dalam aplikasi

Bab 5 Angel Smile

Bab 5
Mereka berjalan menyusuri jalan dengan tetap bergandengan tangan tiada satu katapun terucap dari bibir mereka sampai tiba didepan rumah Angel.
"Sudah sampai." Ucap Angel memecah keheningan di antara mereka.
"Senior, terima kasih untuk hari ini. Hari ini sangat menyenangkan." Ucap Angel sambil tersenyum sangat manis. Ryan hanya membalas dengan senyuman.
Mereka pun berpisah Ryan hanya melihati Angel sampai pada saat dia akan membuka pintu rumahnya.
"ANGEL!" Panggil Ryan membuat Angel menoleh ke arah nya. Ryan tersenyum padanya dan dia pun membalas senyumannya.
"Terimah kasih Angel, kamu sudah membuat hariku kembali bersinar lagi" Ucap Ryan tulus.
Angel hanya tersenyum walaupun tidak mengerti maksud dari ucapan nya.
"Senior bicara apa sih?"
Ryan hanya tersenyum.
"Masuklah, sampai jumpa besok" Ucap Ryan sambil melambaikan tangannya
Setelah perpisahan indah di sore itu.
Angel berbaring ditempat tidurnya. Matanya menatap langit-langit kamarnya sesekali dia tersenyum bahagia.
"Ah~ hari yang sangat bahagia sekali. Mati sekarang pun tidak akan menyesal." Gumamnya sambil tersenyum gembira.
.
Tok tok tok ...........
"Angel, kamu sudah tidur?" Angel pun bangkit dari berbaringnya dan membuka pintu.
"Kak Jhon, ada apa?" Tanya nya kakaknya.
"Boleh aku masuk?" Tanya jhon pada adiknya lagi.
Angel pun mengangguk dan membuka pintu lebih lebar lagi. Jhon duduk ditepi ranjang dan Angel pun duduk dikursi meja riasnya. Jhon diam, Angel pun diam.
"Angel, kamu tadi pergi dengan siapa dan kemana?" Tanya jhon
"Bukankah kemarin aku sudah minta izin ke mama dan papa untuk keluar dengan temanku." Jelas Angel sambil memainkan ujung rambutnya yang panjang.
"Kamu bohongkan. Kamu pergi kencan dengan Ryan, kan?" Jhon menatap tajam ke mata adiknya, yang ditanyapun sedikit terkejut.
"Darimana kakak tau?" Tanya Angel.
"Tidak penting darimana kakak tau. Angel, bukankah kakak sudah melarangmu untuk dekat dengan pria itu?" Tanya jhon berusaha untuk menahan amarahnya.
"Tapi kenapa kak? Apa aku tidak boleh berteman dengan orang yang aku mau?" Protes nya.
"Kakak tidak melarang kamu berteman dengan siapa saja. Jika kamu hanya berteman dengan Ryan, kakak juga tidak keberatan tapi tidak boleh lebih dari teman biasa. Tidak, apa lagi sampai kencan. Kakak tidak setuju." Jelas jhon membuat Angel semakin bingung.
"Kakak, apa kakak punya masalah dengan Ryan?" Tanya Angel akhirnya.
Jhon hanya menggelengkan kepalanya.
"Jadi kenapa kak? Kenapa?" protes Angel untuk kesekian kalinya.
"Angel, kamu tau sekarang ini hanya kamu adik yang kakak punya dan kamu juga tau kakak sangat menyayangimu. Kakak tidak mau melihatmu menangis." Jelas jhon berusaha membuat adiknya mengerti apa maksudnya.
"Aku tau kakak sayang padaku tapi tidak begini juga caranya, kak. Kakak melarangku dekat dengan Ryan seolah dia adalah penjahat yang akan selalu menyakitiku. Kak, kekuatiranmu berlebihan." Ucap Angel tidak terima.
"Kamu berkata begitu karena kamu tidak tau siapa sebenarnya Ryan. Angel, kamu perlu tau satu hal. Ryan itu sudah dikenal sebagai pria berhati dingin yang sudah membuat banyak wanita yang menyukainya menangis, kakak tidak ingin kamu sampai menyukainya karena kakak tidak mau melihatmu menangis karena seorang Ryan. Kakak sudah banyak mendengar bahkan melihat sendiri bagaimana dia sudah melukai perasaan mereka bahkan termasuk temanmu juga, Dara Lestari."
Angel pun terkejut karena jhon menyebut nama Dara dalam masalah Ryan.
"Apa maksudmu kak? Kakak kenal juga dengan Dara Lestari?" Tanya Angel semakin penasaran lagi dia merasa ada banyak hal yang belum diketahuinya tentang sahabatnya itu.
Jhon menghela nafas berat. Sebenarnya dia tidak ingin menceritakan hal yang tidak menyangkut dirinya tapi hal ini berbeda karena sekarang adiknya terlibat langsung. Dia tidak mau adik tersayangnya menangis karena seorang Ryan.
"Kak, kenapa malah diam?" Tanya Angel hingga membuyarkan lamunan Jhon.
"Sudahlah, kakak mohon kali ini kamu harus dengar kata kata kakak mu ini. Jangan melangkah lebih jauh lagi dengannya karena kamu akan terluka nantinya." Jhon pun berdiri dan meninggalkan kamar adiknya.
Angel masih duduk ditempatnya. Dipikirannya penuh tanda tanya tentang apa yang barusan kakaknya katakan.
"Senior Ryan sangat baik, tidak mungkin dia seperti yang kakak bilang tadi. Kakak pasti salah." Guman Angel.
" Tapi kalaupun benar ........ Tidak, tidak.... aku yakin pasti senior Ryan punya alasan sendiri tentang semua ini." Ucap Angel berusaha meyakinkan hatinya.
" Tapi tentang Dara........ Ada hubungan apa mereka. Apa mereka pernah pacaran? Tapi, kenapa Dara begitu semangat menyuruhku berkencan dengan senior Ryan?"
Angel merasa kepalanya pusing dan dia pun memilih tidur saja.
Ke esokkan hari di sekolah.
"Angel leee......morning." Sapa Dara riang.
"Morning Dara, morning David. Kalian datang bersama lagi? Bukankah Dara bilang rumah kalian berlawanan arah?" Tanya Angel pada David. Yang ditanyapun hanya tersenyum
"Aku berkorban jiwa dan waktu" Ucap David tersenyum sambil melirik Dara, yang dilirik cuek saja.
"Sudahlah, kenapa bahas David dan aku? Cerita yang lebih hot saja." Tanya Dara tak sabar.
"Apa yang hot? Apa aku melewatkan berita baru?" Tanya David penasaran.
Angel hanya tersenyum karena didesak terus oleh Dara, dia pun menceritakan tentang kencannya dengan Ryan dan tentang pertemuan mereka dengan Robby dibioskop juga.
"Aish, kenapa ada kak Robby disana." Gerutu Dara sebal membuat Angel tertawa melihat mimik wajah Dara yang lucu.
Hanya satu hal yang tidak dia ceritakan yaitu tentang percakapannya dengan kakaknya. Walaupun penasaran dengan Dara tapi Angel mengurungkan niatnya bertanya pada Dara.
( "Sepertinya ini bukan waktu yang tepat untuk bertanya hal itu pada Dara" Begitu pikir Angel.)
Percakapan mereka pun terhenti karena masuknya guru bidang studi.
......................
Hari hari dilalui Angel dengan riang. Dia semakin dekat dengan Dara dan David dan kadang bila mereka sedang kumpul dikantin, Robby sering menggodanya membuatnya tersipu dan bila itu terjadi maka Dara akan mengejeknya mengatakan wajahnya merah mirip saus tomat dan dia juga sering keperpustakaan bertemu dengan Ryan.
Ryan juga selalu menelepon nya setiap malam membuat mereka semakin hari semakin akrab hingga suatu hari Ryan mengajak nya janjian dibelakang halaman sekolah.
...........
Angel tidak sabar menunggu bel pulang. Dia penasaran kira kira nanti apa yang ingin dikatakan Ryan padanya. Apakah Ryan mau menceritakan tentang dirinya yang kabarnya selalu membuat gadis gadis manangis atau jangan jangan dia mau mengatakan cinta......
( "ah, Angel apa yang kami pikirkan" )Angel mengetok pelan kepalanya membuat Dara menoleh padanya.
"Kamu kenapa?"
Angel hanya tersenyum malu.
............
Triiiiiiiiiiiing!!!!!!!!!!
Akhirnya bel pulang berbunyi. Angel bergegas pergi menuju halaman belakang. Dia tidak menghiraukan panggilan Dara lagi. Dihalaman belakang sekolah ada beberapa pohon besar yang rindang. Biasanya tempat ini digunakan istirahat anak anak sekolah di Rainbow High School kumpul dan duduk dibawah pohon rindang.
Tapi karena ini sudah waktunya pulang tempat ini pun sepi hanya ada seorang pria berdiri dibawah pohon. Dia memandang kelangit yang biru. Angin mengibaskan rambut coklatnya.
Angel berdiri diam memandanginya.
"Oh god, Senior Ryan sangat tampan." Ucap Angel sambil memandangi takjub pria itu tanpa berkedip.
Pria itu menoleh padanya membuat Angel terkejut dan langsung tertunduk malu.
"Kamu sudah datang." Senyum Ryan mengembang.
Angel berjalan mendekati Ryan.
"Senior sudah lama menunggu?" Tanya Angel basa basi.
"Mmmm"
Keheningan tercipta................
"Angel..." Panggil Ryan memecah keheningan.
"Ya senior." Jawab Angel
"Kamu lihat pohon ini?" Tanya Ryan lagi.
Angel memandangi pohon diatasnya. Mencari keistimewaan apa yang ada pada pohon itu tapi dia tidak menemukan apa apa selain lehernya mulai pegal karena melihat keatas terus.
Melihat itu Ryan hanya tersenyum.
"Aku ingin pohon ini menjadi saksi untuk kita"
Kali ini Angel melihat ke Ryan.
Sambil menatap mata Angel dalam. Ryan pun berkata dengan lembut.
" Angel dengar, aku bukan tipe orang yang suka mengulang kembali kata kata ku dan aku mengatakannya sekali saja." Ucap Ryan dan dia pun mulai memegang kedua tangan Angel.
"ANGEL LEE , maukah kamu menjadi pacar Ryan White?"
perasaan Angel kacau balau, detak jantungnya semakin cepat tak beraturan dia memberanikan diri melihat dalam ke mata Ryan mencoba mencari kebenaran ucapan Ryan barusan dan dia melihat ada ketulusan disana.
Dengan tersenyum dia menjawab penuh keyakinan.
"Ya, senior, aku mau jadi pacarmu." Jawaban Angel membuat Ryan tersenyum puas dan dia pun memeluk Angel.
"Angel, I Love You." Bisik Ryan ditelinga Angel.
"I Love You, too. Senior"
Continue

Komentar Buku (51)

  • avatar
    HRImran

    Bagusss bngttt😍🫰🫶💓🥰

    29d

      0
  • avatar
    SportNisa

    seru

    14/08

      0
  • avatar
    Aja18Devi

    Riza QAILLA

    29/07

      0
  • Lihat Semua

Bab-bab Terkait

Bab Terbaru