logo text
Tambahkan
logo
logo-text

Unduh buku ini di dalam aplikasi

Under Your Feet

Under Your Feet

Missecha


Maxim & Stella

Maxim Williams adalah seorang CEO dari Maximus Company, suatu perusahaan milik keluarganya.
Di usia Maxim yang sudah menginjak 30 Tahun, Maxim telah berhasil masuk menjadi deretan pengusaha muda yang berhasil, bahkan namanya tertera dalam 5 pengusaha muda yang sangat terkenal di seluruh kawasan Asia Pasifik.
Berkat tangan dingin dan keuletan Maxim, Maxim berhasil membawa Maximus Company menjadi salah satu perusahaan yang berkembang pesat.
Di usianya yang sudah menginjak kepala 30 ini, Maxim masih betah hidup sendiri.
Bagi Maxim pernikahan bukanlah suatu hal yang penting, karena dirinya masih suka bermain main dengan deretan artis dan model wanita cantik dan seksi lainnya.
***
Stella Manuela, 24 Tahun. Bekerja di sebuah perusahaan besar seperti Maximus Company adalah salah satu dari mimpinya yang berhasil terwujud, bagaimana tidak, Stella biasa dia di sapa, dia sadar betul siapa dirinya, dari segi penampilan tentunya mana ada perusahaan besar yang menerima karyawan seperti Stella.
Stella bukan tidak cantik hanya saja penampilan Stella yang terkesan kuno dan gemar memakai baju kebesaran itu seringkali membuatnya di tolak dalam bekerja.
Namun berkat kepintaran otaknya, Stella berhasil mengalahkan beberapa kandidat lainnya untuk bisa masuk di Maximus Company.
Stella bekerja sebagai salah satu karyawan di divisi keuangan di sana. Sikapnya ramah dan baik membuatnya banyak di sukai oleh teman teman yang lain, sekalipun banyak juga yang tidak mau berteman dengannya karena melihat penampilannya.
Diluar itu sikap Stella yang terkesan tegas dan keras terhadap kaum lelaki, itulah alasannya untuk membuatnya menjaga jarak juga, makanya Stella lebih suka berpenampilan kuno dan sederhana apa adanya.
****
Maxim sedang memimpin rapat siang hari itu dengan bagian Keuangan, biasanya Maxim memiliki jadwal yang berbeda beda tiap bulannya dengan semua divisi yang ada di perusahaannya. Hal itu untuk membahas progres dan perkembangan perusahaan juga sebagai sarana dirinya bertatap muka dengan para karyawannya.
"Selamat siang semuanya, terima kasih atas kehadirannya, saya Billy sebagai asisten yang ditunjuk langsung oleh Pak Maxim selaku CEO dari Maximus Company, saya akan segera membuka rapat kita pada siang hari ini!" Billy, yang adalah orang kepercayaan Maxim di percayakan langsung untuk membuka rapat siang hari itu.
"Baik, kita akan segera mulai....."
Belum selesai Billy berbicara, terdengar satu ketukan suara dari pintu masuk berhasil menginterupsinya dan membuatnya berhenti berbicara.
"Permisi, maaf saya terlambat Pak!"
Kemunculan sosok Stella yang mengenakan kacamata besar, dan kemeja kebesaran sontak menarik perhatian semua mata yang berada di ruang rapat kala itu.
Tidak terkecuali Maxim, sang Bos. Mata Maxim bahkan membulat sempurna setelah melihat kehadiran Stella.
Astaga, makhluk apa yang ada di kantorku saat ini? apa aku punya pegawai seperti dia??~ kening Maxim dibuat berkerut melihat sosok Stella.
"Hey, tunggu!" Suara Maxim sesaat menghentikan langkah kaki Stella yang hampir melangkah memasuki ruangan.
"Siapa kamu?!" Tanya Maxim kembali.
"Nama saya Stella Manuella Pak" Jawab Stella tegas tanpa rasa takut tapi tetap sopan.
"Mau apa kamu disini?," kembali pertanyaan Maxim menghentikan langkah kaki Stella.
Apa dia buta? jelas jelas aku mau masuk kesini ya pasti mau ikut rapat lah~Pikir Stella.
"Maaf Pak, tapi saya disini mau ikut meeting karena saya dari divisi keuangan" Jawab Stella yang kali ini berani menatap wajah Maxim.
Wah, gadis ini benar benar berani, sudah terlambat datang dan sekarang berani lagi menjawab aku, dan apa ini, dia karyawan keuangan??apa tidak salah mereka memperkejakan dia, benar benar membuat mataku sakit aja~ Batin Maxim kesal.
"Owh jadi kamu juga karyawan disini?, hebat sekali ya kamu bisa datang terlambat, apa kamu Bosnya?," ketus Maxim mencoba memprovokasi Stella.
"Saya minta maaf Pak, saya ada alasan tersendiri tapi sebelumnya saya minta maaf Pak, karena saya datang sudah sesuai dengan waktu yang di tentukan, dan kalaupun sampai waktu meeting di percepat itu bukan kesalahan saya berarti, karena saya sudah berusaha untuk datang meeting tepat waktu" tutur Stella bijaksana, memang benar Stella tidak terlambat datang meeting karena dia datang bahkan lebih cepat 10 menit. Hanya saja waktu meeting dipercepat 25 menit dari waktu sebelumnya.
Ucapan Stella sontak membuat rekan rekannya yang ada di ruangan itu menatap tidak percaya padanya, bahkan kepala bagian Stella hanya bisa menunduk mendengar jawaban Stella yang memang terkenal pemberani dan pintar itu.
Apa? astaga.. jadi maksudnya dia menyalahkan aku gitu karena sudah mempercepat waktu meeting, astaga.. gadis ini benar benar luar biasa~batin Maxim terkesima.
"Oke baiklah, silahkan masuk.. kita akan segera mulai sekarang, kamu sudah membuang waktuku Nona!" Cibir Maxim kesal.
Kali ini aku ampuni kamu~batin Maxim.
Stella pun akhirnya bisa bernafas lega, dengan langkah yang pasti, Stella melangkah masuk dan segera mengambil tempat duduk yang sudah tersedia.
"Baiklah, saudara saudara kita akan lanjutkan lagi" Ucap Billy mengambil alih acara.
Rapat dimulai dengan tenang dan bahkan selesai dengan baik.
~~
"Terima kasih atas kehadirannya rekan rekan semua, sekarang kalian boleh kembali bekerja ke tempat masing masing" Ucap Billy menutup meeting siang itu.
"Tunggu!"
Ucapan Maxim sontak membuat semua karyawan yang sudah berdiri kembali terdiam di tempatnya masing masing.
"Khusus untuk anda Nona, anda tetap tinggal di sini."
Tunjuk Maxim pada sosok Stella.
"Rasakan itu, dasar itik buruk rupa, iyaah biar rasa dia kena marah Bos" begitulah bisik bisik rekan rekan Stella lainnya.
Stella pun menerima konsekuensinya, dia tetap tinggal di dalam ruang meeting.
"Well, nona Stella.. saya sangat terkesan dengan pemikiran anda tadi," ujar Maxim memulai pembicaraan setelah rekan rekan Stella satu persatu sudah keluar ruangan meeting.
"Terima kasih banyak atas apresiasinya Bapak," balas Stella ramah.
Bapak? apa aku mirip bapak bapak~ batin Maxim tidak terima..
"Nona Stella, anda tidak perlu memanggil saya Bapak, karena saya bukan Bapak anda," cibir Maxim kesal, sementara Billy tidak mau terlibat dalam pembicaraannya mereka berdua.
"Maaf Pak, tapi sudah kewajiban saya harus memanggil anda seperti itu, anda adalah Bos saya," bantah Stella tetap keras kepala.
"Saya memang Bos anda, tapi anda bisa memanggil saya dengan sebutan yang lain bukan?" ucap Maxim kembali juga tidak mau kalah, dia semakin kesal dengan sikap Stella yang seolah menantangnya.
"Lalu sebutan apa yang pantas saya berikan kepada anda selain Bapak?" tanya Stella balik.
"Ya, apa kek asal bukan Bapak," balas Maxim.
"Apa anda mau saya panggil sayang?" Ucap Stella yang tentunya hanya gurauan semata.
Namun perkataan Stella membuat Billy juga Maxim terkejut dibuatnya, bahkan Billy hampir tertawa dibuatnya.
Wah gadis ini benar benar hebat, dia berani melawan Bos~Batin Billy.
Sementara Maxim semakin pusing dibuatnya.
Gadis keras kepala ini ternyata benar benar berani, astaga.. andai penampilannya tidak buruk begini, paling dia sudah berhasil membuatku kagum padanya, tapi sayang gadis ini benar benar tidak menarik~ pikir Maxim

Komentar Buku (113)

  • avatar
    ZaliyantiAmelia

    cerita ini sangatlah bagus.... butir air mata saya terus mengalir ketika membacanya, apalagi ketika membaca Stella yg sangat sabar dan disiksa tsbt,., smg sy jg bisa menjadi orang yg sabar dan tabah seperti Stella 😭 bahkan sekarang air mata jg blum mengering abis baca akhiran cerita td🌹😭😭

    29/12/2021

      0
  • avatar
    Tasnia RaniaTitis

    menarik

    04/12

      0
  • avatar
    Evie Yanti Saragih

    Terharu pas di akhir crta nya😥😍😍

    08/09/2023

      0
  • Lihat Semua

Bab-bab Terkait

Bab Terbaru