logo text
Tambahkan
logo
logo-text

Unduh buku ini di dalam aplikasi

Bab 42 WELCOME

BAB 42 WELCOME
Rachel yang baru saja menemui Dela mengalami sakit perut yang cukup hebat. segera dia menelfon supir untuk mengantarnya ke rumah sakit.
sampai dirumah sakit Daniel yang baru selesai memeriksa beberapa pasien di igd melihat Rachel didorong oleh perawat menuju ruang USG. Daniel berlari kearah Rachel dengan wajah panik melihat ada darah mengalir di kerua kaki Rachel.
" apa yang terjadi hel?" tapi pertanyaan itu tak segera dijawab oleh Rachel karena dia merasa sangat kesakitan. sontak Daniel langsung medorong Rachel dengan cepat dan memindahkannya ke tempat tidur. Dokter spesialis kandungan segera menangani Rachel dengan Daniel terus menggenggam tangan istrinya itu.
" sepertinya kita harus segera melakukan operasi dokter Daniel, karena kalau tidak akan beresiko bagi ibu dan bayi" ucap dokter kandungan tersebut.
" baik dokter lakukan yang terbaik untuk istri saya dokter" ucap Daniel panik.
" saran saya jangan dokter Daniel yang melakukan operasi tapi biarkan yang lain" ucap sidokter mengetahui Daniel yang sangat khawatir pada istrinya.
selama operasi berjalan Rachel tetap tersadar karena dia dibius sebagian. Tangan Daniel tidak hentinya mengelus lembut rambut Rachel dan mengenggam tangannya. meyakinkan semua baik baik saja.
" suster segera cek lengkap kesehatan bayi ini kemudian masukkan dia ke ruang inkubator karena beratnya masih kurang" mendengar ucapan itu Rachel menatap Daniel daniel mengangguk memberikan kode semua akan baik baik saja.
Rachel sudah dibawa keruang rawat inap kelas vip tentunya. sedang anaknya masih berada didalam inkubator. Daniel selalu menemani Rachel disetiap sela jadwal operasi yang padat saat itu. Daniel sungguh berusaha sangat keras agar Rachel tidak membicarakan perceraian dan menceraikannya. karena anak mereka telah lahir.
beberapa hari kemudian Rachel mulai bisa berjalan walaupun perlahan, tetapi karena dia belum bisa jalan terlalu lama menuju ruang perawatan bayi maka dari itu Rachel meminta bantuan seorang suster untuk mengantarnya dengan kursi roda menuju ruang perawatan bayinya.
" cepat keluar dari situ ya nak" terlihat bayi lelaki tertidur pulas di ruang inkubator dengan wajah sangat mirip dengan Daniel. Rachel tertegun menatap bayi itu berharap anaknya segera bisa keluar dari ruang inkubator tersebut.
satu minggu Rachel lalui di rumah sakit, dan dihari itu Bayi milik Rachel sudah bisa keluar dari ruang inkubator. mendengar hal tersebut tangis haru Rachel tumpah dan menerima pelukan Daniel. saat bayi mereka dibawa ke kamar Rachel. bayi itu sangat mungil dan tampan. segera digendongnya bayi itu oleh Daniel. melihat Daniel sangat mengasihi anaknya itu Rachel mulai goyah apakah dia harus menceraikan Daniel dan membuat anaknya tidak memiliki seorang papa? tapi kesalahan yang dilakukan Daniel sudah sangat keterlaluan. bagaimana bisa Daniel bercinta dengan wanita dikamar mereka? diatas kasur yang digunakan mereka tidur? seharusnya kalaupun Daniel ingin melakukannya dia melakukannya ditempat yang aku tidak bisa menemukan mereka. kemudian Rachel menghela nafas dan meminta anaknya dari gendongan Daniel kemudian duduk diatas sofa.
" sepertinya ada yang harus kita bicarakan sekarang" ucap Rachel membuat Daniel terkaget perasaannya jadi tak menentu.
" sebaiknya kita segera urus perceraian kita, kamu tetap bisa menemui Raja anak kita ini nil, karena kamu memang papanya" ucap Rachel sambil memaksakan senyumnya walaupun hatinya pahit.
" Sayang berikan aku satu kesempatan lagi,aku akan memperbaiki semuanya hel" jawab Daniel mengiba.
Rachel menggeleng dan tetap terdiam. Daniel yang ingin memohon mohon pada Rachelpun tidak bisa karena anak bayi mereka menangis dengan cukup keras. segera Rachel memberikan asi pada bayinya. dan berusaha membuat bayinya menghentikan tangisannya.
sesaat kemudian Daniel segera meninggalkan Rachel disana bersama anaknya karena dia harus segera melanjutkan jadwal operasinya.
selama operasi Daniel tidak fokus sehingga menimbulkan beberapa masalah yang tidak diinginkan tapi segera bisa diatasinya.
sementara Aiden mengunjungi Rachel di ruang rawat dimana Rachel dan bayinya tinggal sebelum mereka diperbolehkan pulang.
" waaaahhhhh mirip si daniel banget nih" ucap Aiden kergirangan sambil tersenyum
" siapa namanya?" lanjut Aiden
" Raja den,dia benar benar penyemangat dalam hidupku" ucap Rachel.
" nama yang indah semoga kamu bisa jadi anak yang sukses dan cerdas ya Raja" harapan Aiden pada Raja yang dia utarakan disana. melihat hal tersebut Rachel tersenyum dan mengamininya.
" aku akan menceraikan Daniel den, aku harap ini semua keputusan terbaik untuk aku dan Daniel" ucap Rachel tiba tiba,yang sontak membuat Aiden terkejut,sementara Daniel yang berada diluar kamar dan sedang memegang gagang pintu mengurungkan niatnya untuk masuk. dan mencoba menguping pembicaraan Aiden dan Rachel.
" kamu tidak memikirkan anak kamu hel? dia butuh sosok papa lo hel" ucap Aiden khawatir.
" Raja tidak akan kehilangan sosok papa,karena aku akan mengijinkan Daniel bertemu dengannya. hanya saja hubunganku dan Daniel sudah tidak bisa aku perbaiki bayangan saat dimana aku melihat Daniel dan perempuan itu melakukannya di kamar kami terus terbayang setiap aku melihatnya" ucap Rachel sedikit tercekat membuat Aiden langsung mengelus punggung Rachel. tanpa sada Rachel yang selama ini menahan tangisnya pun menumpahkan semuanya.
" baiklah, menangislah sampai kamu lega hel aku akan mendengar keluh kesahmu agar hatimu tidak terbebani lagi" ucap Aiden dengan tatapan sendunya.
" tahukah kamu den, aku mencintai Daniel. tapi kenapa dia berbuat seperti ini padaku?? bahkan disaat aku mengandung anaknya kenapa dia tega sekali den?" ucap Rachel terisak.
" tapi mungkin saja ini karma untukku karena aku selalu menyakiti kamu den, aku benar benar minta maaf den aku tidak bermaksud seperti itu" ucap Rachel sambil memegang tangan Aiden.
" sudahlah hel, kamu jangan berbicara seperti itu lagi. sekarang fokuslah pada Raja fokuslah pada kebahagiaanmu sendiri hel. aku akan selalu mendukung kamu hel" ucap Aiden tulus.
mendengar isak tangis dan perkataan Rachel itu membuat Daniel tercabik cabik hatinya. sampai akhirnya dia pergi dan kembali keruangannya. disana air mata Daniel pun pecah, dia meratapi kesalahannya yang tergoda pada nafsu semata dia sampai melupakan Rachel istri yang mencintainya, sekaligus cinta pertama untuk Daniel. cinta yang selama ini ia perjuangkan. kenapa bisa Daniel berbuat sebodoh itu??
penyesalan demi penyesalan mengalir dalam diri Daniel. sekarang bahkan dia tidak bisa membujuk Rachel untuk tetap bersamanya setelah dia menancapkan duri tajam dalam hati Rachel. bahkan kehidupan rumah tangga bersama anaknya dan Rachelpun harus sirna.
Berkali kali Daniel merasa bersalah dan marah pada dirinya sendiri tapi semua itu percuma karena waktu tidak bisa diulang. kalaupun bisa diulang dia akan lebih memilih menghindari Dela dan tetap hidup berbahagia dengan Rachel. bahkan Daniel akan lebih memilih untuk beristirahat atau cuti selama Rachel ke bali saat itu dan dia akan membantu ahli bedah di rumah sakit milik Rachel.
Daniel terus mengandai andai. tapi keputusan Rachel telah bulat.
apakah yang akan terjadi selanjutnya?
terus baca bab selanjutnya
semoga menghibur

Komentar Buku (233)

  • avatar
    heryanisepti

    bagus bgt min cerita 😍😍 terima kasih sudah membuat cerita yg bagus, ditunggu karya selanjutnya min

    02/01/2022

      0
  • avatar
    TAKAKAZUMI

    aku butuh DM mu di ff 1000

    11d

      0
  • avatar
    halimahNur

    kerennnn

    22/12

      0
  • Lihat Semua

Bab-bab Terkait

Bab Terbaru