logo text
Tambahkan
logo
logo-text

Unduh buku ini di dalam aplikasi

PESTA PERESMIAN

SpecT Center Corporation, merupakan perusahaan yang bergerak di bidang konstruksi terbesar di Ibu Kota. Banyak proyek yang sudah mereka tangani, termasuk proyek pembangunan dari pemerintah.
Sosok pria yang berdiri di balik suksesnya perusahaan SCC adalah Danubrata Smith, pria blasteran itu selalu menjadi sosok inspirasi di setiap sampul majalah bisnis. Sudah hampir tiga puluh tahun dia mengelola perusahaan itu dengan bantuan beberapa rekannya. Dan kini saatnya dia berhenti dari aktivitasnya, dia ingin istirahat di rumah menemani sang istri.
Suasana aula di perusahaan SCC terlihat sangat ramai, para staff dan karyawan berbondong-bondong datang untuk merayakan peresmian penggantian Presdir mereka. Mereka terlihat sangat antusias menyambut boss baru.
Pria yang merupakan putra dari Danu Smith, masih muda, tampan dan ramah. Senyum yang selalu dia umbar di wajah sempurnanya membuat para wanita betah memandanginya berlama-lama, tapi tidak dengan sekertaris sang Ayah. Nara malah tampak ingin menjauh darinya.
“Mau berdansa denganku?” Sebuah tangan terulur dihadapan Nara ketika dia ingin mengambil minuman dari nampan yang dibawakan oleh pelayan.
Dia menoleh dan melihat siapa pemilik tangan itu, seorang pria bertubuh tingga dan berkulit putih. Rambutnya yang sedikit ikal tapi rapi membuat dia semakin terlihat tampan.
“Pak Andre,” sapa Nara dengan senyum manisnya.
“Panggil saya Andre Nona. Berapa kali lagi saya harus mengatakannya?”
“Tapi kita ada dalam lingkungan kantor Pak.”
“Ah. Ya, saya lupa hal itu.” Pria itu menggerakkan jarinya di udara seolah sedang mengingat sesuatu, “bagaimana? Apa tawaran saya di terima?” Nara tersenyum manis, lalu dia meneguk minumannya sedikit.
“Tampaknya anda salah tempat Pak Andre. Di sini tidak ada lantai dansa.” Nara mengingatkan, sambil menunjuk kerumunan orang-orang yang bersiap untuk mendengar pengumuman.
Saat itu juga Andre tergelak, dia kemudian mengambil segelas minuman yang di tawarkan oleh pelayan. Lalu mengangkatnya dihadapan Nara seolah ingin beradu cheers dengannya.
“Kamu masih saja tidak berubah Nara. Sampai kapan sikap dinginmu itu berlanjut.” Nara tersenyum kecil lalu dia menyambut cheers yang di berikan Andre padanya. Suara dentingan gelas itu benar-benar terdengar jelas di telinga mereka.
Dia adalah Andre Tan. Kakak sepupu Biru, yang merupakan kepala arsitek di perusahaan SCC. Andre adalah salah satu pemeran aktif dalam perkembangan perusahaan ini dan sudah banyak ide yang dia cetuskan dengan gambar-gambar unik sebuah bangunan. Salah satunya, hotel yang berbentuk seperti kapal pesiar yang terletak tidak jauh dari muara.
Dia mengenal Nara dengan baik, wanita pekerja keras dan pantang menyerah. Andre ingat sekali ketika saat pertama gadis itu melamar pekerjaan di perusahaan ini, dia hanya sebagai lulusan sekolah menengah atas lima tahu lalu tapi dengan kecerdasan luar biasanya, akhirnya Danu mengangkat dia sebagai sekertaris.
“Perjalanan yang melelahkan.”
“Seharusnya Bapak senang bisa menghabiskan waktu di luar negeri.” Nara kembali meneguk minumannya.
“Hm. Begitu ya, mungkin lain waktu saya harus mengajak kamu dalam perjalanan bisnis.”
“Dengan senang hati saya terima.” Andre tergelak, sikap cuek wanita ini pasti akan membuat orang-orang penasaran dengan siapa dirinya. Sejak empat tahu lalu Andre selalu berusaha mendekatkan diri padanya, tapi Nara selalu tahu cara menghindar.
Dengungan yang berasal dari microfon yang terletak di atas fodium mini di depan mengalihkan fokus orang-orang ke tempat yang sama. Dan di sana telah berdiri Danu Smith yang akan bersiap memberikan kata sambutan.
“Selamat malam semuanya.”
“Selamat malam Tuan!” jawab orang-orang itu serentak.
“Tampak menegangkan ya.” Danu menarik nafasnya sebentar, lalu bersiap melanjutkan ucapannya.
“Baiklah. Saya tidak perlu basa-basi lagi. Kalian pasti sudah tahu tujuan pesta malam ini yaitu untuk menyambut CEO baru di perusahaan kita ini. Yaitu Xabiru Ray Smith!” Selesai dia memanggil nama putranya, suara tepukan dari orang-orang begitu riuh menyambut kehadiran Biru di depan fodium, tepatnya di samping sang Ayah.
Dia tersenyum ramah menyapa orang-orag yang terpesona dengan ketampanannya. Tampaknya pria itu menjadi putra kesayangan para malaikat, bentuk wajah yang terpahat sempurna sangat sepadan dengan tinggi tubuhnya dan terlihat kokoh. Rambut yang sedikit berantakan menambah kesan jika dia adalah pria idaman para wanita masa kini, benar-benar terlihat sempurna.
“Perkenalkan dia adalah Xabiru putra saya yang akan menggantikan posisi saya di perusahaan ini.” Kembali sura tepuk tangan itu menggema di aula yang cukup luas itu, mereka benar-benar antusias menyambut sang CEO baru.
“Biru ada yang ingin kau sampaikan?” tanya Danu sambil menjauhkan mic dari mulutnya agar tidak terdengar orang-orang.
Meski mendadak canggung dan sedikit gugup, akhirnya Biru mengangguk. Dia menerima microfon yang di sodorkan oleh Papinya itu.
“Halo semuanya.” Suara riuh itu kembali terdengar dan yang menjawab sapaannya dominan oleh para wanita hingga suara berisik itu benar-benar mengganggu pendengaran Nara. Bahkan dia sampai berdecak kesal.
“Tidak banyak yang ingin saya sampaikan. Salam kenal dan semoga setelah ini kita bisa sama-sama bekerja sama untuk mengembangkan perusahaan ini. Terimakasih.”
Semua orang bertepuk tangan menyambut sapaan singkat sang CEO baru tapi terdengar sangat sempurna bagi mereka. Mungkin setelah ini mereka akan berlomba-lomba untuk bekerja dengan baik siapa tahu mendapat keberuntungan seperti Nara yang di angkat menjadi sekertaris Danu Smith empat tahun lalu.
Tiba-tiba Nara menghampiri Danu yang tampak berbincang dengan beberapa komisaris lainnya. Dia sudah sangat bosan dengan keadaan bising di sini bahkan Nara meninggalkan Andre begitu saja di barisan belakang orang-orang. Sampai pria itu kebingungan mencari-cari kemana dia pergi.
“Tuan. Apa tugas saya sudah selesai? Saya ingin pulang,” bisiknya di telinga Danu sambil menundukkan kepalanya sedikit.
“Tentu. Saya akan minta supir kantor mengantarmu.”
“Tidak perlu tuan Smith. Saya akan pulang sendiri.”
“Kau yakin?”
“Sangat yakin.”
“Baiklah. Berhati-hatilah Nara.”
“Ya. Tentu, permisi tuan.” Nara membungkuk sedikit lalu tersenyum kecil dan setelah itu dia segera pergi dari tempat berisik itu.
Jauh di dekat fodium, Biru sedang menatap was-was kedua orang yang tampak berbisik-bisik itu. Dia sedikit curiga, apa Papi dan sekertarisnya memiliki hubungan di balik pekerjaan. Tidak, Biru tidak akan membiarkan hal itu terjadi dan dia sendiri yang akan menghentikannya jika smapai itu terjadi. Biru tidak akan membiarkan sang Ibu terluka.
Wanita itu melangkah gontai memasuki apartemen yang sudah setahu ini dia tempati. Sebelumnya dia pulang pergi dari ujung kota menuju pusat kota setelah mendengar nasihat Bu Ina dia akhirnya mengambil keputusan itu meski dia harus menahan kerinduannya terhadap gadis kecilnya.
Nara menghempaskan tubuhnya di atas kasur empuk itu dia mendesah panjang sambil matanya terpejam kuat. Sekarang dia sudah memiliki pekerjaan yang sangat layak, terlepas dari masa suram yang dia alami.
Terkadang rasa rindu tiba-tiba hadir dalam dirinya. Bagaimana keadaan keluarganya dulu, apa mereka baik-baik saja? Tapi akhirnya wanita itu malah menertawakan dirinya sendiri.
Untuk apa memikirkan mereka sementara orang-orang itu belum tentu memikirkannya, ‘mereka sudah membuangmu Nara. Ingat hal itu.’ Itu yang selalu menghantui pikirannya seolah menjadi mantra jahat untuk tetap membenci mereka.
‘Ah jangan pikirkan itu. hidupmu sudah sangat bahagia sekarang.’
Suara dering ponsel membuyarkan lamunannya, lalu dia merogoh telepon selulernya dari dalam tas. Dia segera menjawab panggilan video itu dan saat itu juga terdengar pekikan dari seberang sana.
“Mamah, Loly kangennnn.” Nara tersenyum hangat dia memposisikan dirinya dengan baik agar terlihat kamera.
Setelah ini dia akan menghabiskan malamnya berbincang sampai putri kecilnya itu tertidur pulas. Meski kehampaan terlihat begitu jelas dalam raut wajahnya tapi Nara berusaha untuk menutupi itu.
***

Komentar Buku (313)

  • avatar
    Imagirl

    good novel, dah gak bisa berword" lagi saya. 👍🤩

    04/04/2022

      0
  • avatar
    RosdianaDian

    bagus

    06/08

      0
  • avatar
    PutriAnisa

    alur nya bagus tidak membosan kan

    19/07

      0
  • Lihat Semua

Bab-bab Terkait

Bab Terbaru