logo text
Tambahkan
logo
logo-text

Unduh buku ini di dalam aplikasi

Chapter 3: Beginnings

"Kau siap?" tanya Mars saat Serenity memandang kamar tempat dirinya melalui masa kanak-kanak hingga sekarang. Penuh kenangan sangat berarti bagi dirinya.
Serenity menghadap sang kakak dengan senyum manis dan mengangguk. "Aku akan berpamitan kepada paman Zoe dan aunty!"
Ketika berhasil menuruni tangga, Serenity tidak kuasa lagi menahan tangisnya ketika melihat auntynya menangis dalam pelukan sang paman. Air matanya jatuh seiring langkah kakinya yang mendekati dua sosok penting dalam hidupnya.
Ada juga Zardan, putra pertama paman Zoe berbeda 2 tahun lebih tua dengan Serenity sedang menggendong Miley, gadis kecil menangis dalam pelukan sang kakak tanpa ingin melihat Serenity.
"Sering seringlah berkunjung! Rumah kami akan selalu terbuka untukmu!" ucap Zoe lembut memeluk Serenity erat, gadis cantik itu membalas pelukan sang paman yang sudah dianggapnya sebagai sosok ayah yang selalu menjadi sandaran ketika dirinya sedih.
"Aku menyayangi Paman!" Serenity memberikan kecupan singkat di pipi Zoe. Pria itu tersenyum dengan penuh kasih sayang mengusap airmata yang jatuh di pipi sang ponakan.
"Dasar anak nakal! Padahal baru kemarin kau merengek padaku karena diusili temanmu! Tapi sekarang lihatlah! Kau sudah tumbuh menjadi gadis yang cantik dan kuat!" Serenity menangis keras dalam pelukan Sindrea.
"Aunty maafkan aku... Hiks. Aku selalu merepotkanmu... Hiks. Maafkan aku karena selama aku hidup, aku selalu membuatmu pusing karena ulahku... Hiks! Aku sangat menyayangi aunty!"
"Datanglah saat dirimu rasa butuh tempat untuk pulang! Maafkan aunty karena sering mengomelimu!" Sindrea menghapus airmata yang jatuh dipipi Serenity mengecup kening gadis itu cukup lama.
"Miley!" Serenity menatap sedih punggung gadis kecil itu yang enggan menatapnya.
Zardan tersenyum dan mengacak-acak rambut Serenity. Gadis cantik itu sudah dia anggap sebagai adik kandungnya sendiri. Sebelum Miley hadir Serenity selalu dijaga ketat oleh Zardan dengan siapa gadis itu berteman, dengan siapa gadis itu dekat Zardan selalu mengawasinya.
"Jaga dirimu baik-baik! Karena melindungimu bukan tugasku lagi sekarang!"
Serenity memeluk Zardan setelah Miley diambil alih oleh Zoe. "Kau jahat... Hiks! Padahal aku yang kakak tapi kenapa kau memperlakukanku seperti adik... Hiks!" Zardan memeluk Serenity dan memberinya kecupan ringan di surai gadis itu.
"Karena bagiku kau masih seperti gadis kecil!"
"Aku menyayangimu!"
"Aku lebih menyayangimu kau tahu!"
"Huaaa.. kak Sere jahat!" Miley pemberontak dalam pelukan sang ayah tangannya tidak tinggal diam berharap Serenity mengerti dan menggendongnya.
Serenity terkekeh kecil. "Siapa yang tadi jual mahal ya!" Tangannya mengambil tubuh mungil gadis kecil itu kedalam pelukannya.
"Miley jelek kalo nangis!" ledek Serenity membuat gadis kecil itu merenggut menggemaskan.
"Kak Sere harus sering pulang kerumah Miley. Kalo nggak nanti Miley yang bakal datang di rumah Kakak!" ucapan polos itu berhasil membuat Serenity tertawa kecil melihat kepolosan gadis kecil itu.
Ini bukan akhir dari cerita hidup Serenity melainkan awal dari kisah hidup Serenity yang akan tercatat dalam sejarah dunia Immortal.
*********
Kenric Alden De Valdimir merupakan Demon terakhir yang masih hidup di dunia Immortal setelah kejadian 100 tahun lalu. Dimana terdapat peristiwa yang membuat seluruh kaum Demon mati, karena kegelapan yang menggelamkan ayahnya hingga tak sadar membantai kaumnya sendiri.
Bersyukur Kenric masih hidup dan menjadi pemimpin dunia Immortal, meskipun dirinya harus menerima kenyataan karena hidup seorang diri.
Memiliki 2 abdi yang setia, Laws dan Gerald yang sudah dah menjalin kontrak darah dengannya yang membuat keduanya memiliki separuh kekuatan sang Demon. Dengan syarat jika mereka berani menghianati sang Demon maka tubuh mereka akan hancur dengan sendirinya.
Memiliki kekuatan yang dahsyat di mana dalam satu kalimat yang diucapkan bisa membunuh puluhan penghianat yang lemah. Tidak pernah berhubungan dengan yang namanya wanita karena dirinya pernah memiliki trauma yang cukup dalam mengenai mahluk halus itu.
Kenric ingatkan di mana ketika ayahnya berniat membuat ibunya cemburu dengan membawa gadis dari bangsa lain ke istana milik keluarga mereka. Ibunya memang cemburu dan hampir kehilangan nyawanya jika sang ayah tidak sempat menolong ibunya, yang hampir mati dalam cengkraman gadis muda yang dibawa ayahnya.
Ternyata gadis muda itu hanya memanfaatkan kebaikan ayahnya dan berniat mencuri posisi Queen of Klan yang dipegang oleh ibunya. Setelah mengetahui itu sang ayah murka tapi karena sebuah janji dia tidak bisa membunuh gadis itu dengan tangannya, ingat laki-laki sejati tidak pernah ingkar janji.
Alhasil, Kenric yang saat itu masih berusia 10 tahun membakar gadis muda itu hidup-hidup dengan kekuatannya yang masih belum stabil. Gadis muda itu mati seperti ikan yang terbakar karena gadis itu berasal dari klan mermaid.
Dan dari saat itulah Kenric membenci wanita sekaligus membenci ayahnya. Membuat sang ayah menyesal dan merasa kehilangan putranya, saat setiap kali sang ayah mengajaknya berbicara Kenric hanya akan membalasnya dengan kalimat yang singkat da dingin.
Namun hari itu di mana dirinya mencium aroma yang sangat memabukkan berasal dari wilayah Warewolf. Instingnya bergerak sendiri mencari asal dari aroma itu yang ternyata berasal dari tubuh Queen of Warewolf, Hana. Lebih tepatnya dibagian perut wanita itu Kenric dapat merasakan sensasi yang asing namun sangat menyenangkan.
Dimulai hari itu Kenric sangat menanti nanti waktu di mana dirinya akan menjemput calon Ratunya. Dimana dirinya seakan lupa kenyataan mengenai trauma masa lalunya.
"My Queen!"
********
Serenity berdecak kagum melihat istana Sapientes megah yang berada di depan matanya, sungguh rasanya seperti di cerita dongeng apakah disini akan banyak pria tampan seperti dalam drama Korea.
Serenity sangat menanti itu!
Gadis cantik itu tersenyum manis ketika melihat prajurit dan maid istana berjejer rapi menyambut kedatangannya. Seperti presiden saja hehe! Pikir Serenity ngaco.
Para prajurit dan maid yang melihat senyuman Serenity ikut tersenyum ketika merasakan kehangatan yang di bawah oleh gadis itu.
"Bunda kapan tangga ini akan berakhir!" keluh Serenity ketika berjalan di tangga yang tiada ujungnya. Sungguh kakinya pegal!
Hana terkekeh kecil. "Hanya sekitar 100 anak tangga lagi sayang!"
"APA!"
"Hanya 100 anak tangga! Mungkin kakiku akan patah setelah ini!"
Serenity lemas dan tidur dianak tangga besar yang muat enam orang duduk itu. Kelakuannya berhasil membuat semua orang yang melihatnya tertawa gemas.
Mars mengangkat tubuh Serenity membuat gadis cantik itu memekik kaget. Bayangkan saja ini tangga yang panjang jika Serenity terguling kebawah mungkin tubuhnya sudah remuk.
Buk
Sebuah pukulan kesal mendarat di dada bidang sang kakak. "Kau hampir membuat jantungku copot kak!" omel Serenity dengan nafas tidak beraturan.
Mars hanya terkekeh kecil tanpa dosa melangkahkan kakinya mengikuti jalur tangga. "Padahal kau bisa menggunakan lift jika tidak sanggup melalui tangga ini!"
Mata Serenity melotot kesal. "Kenapa kau tidak mengatakannya dari tadi jika di sini ada lift!" rengeknya terlampau kesal.
"Kau tidak bertanya!" balas Mars cuek. Jika ini bukan sedang berada di tangga tangan kecil Serenity pasti sudah mengeplak lengan kakaknya itu. Untung sayang!

Komentar Buku (138)

  • avatar
    Maharinidrg Intan

    jadi pengen baca lanjutannya terus

    22/08

      0
  • avatar
    GufronGufron

    maksih

    20/08

      0
  • avatar
    YanaPutry

    best

    03/08

      0
  • Lihat Semua

Bab-bab Terkait

Bab Terbaru