logo
logo-text

Unduh buku ini di dalam aplikasi

Bab 3 Keraguan

Jangan dingin seperti es, itu sangat menggangu ku yang mulai menerima takdir.
Sejak hari pertemuan mereka kemarin ada yang beda dengan Kelvin. ia kelihatan lebih acuh pada siapa pun termasuk Asifa. ntah lah apa yang membuat ia kembali menjadi dingin sejak hari itu.
perubahan Kelvin yang begitu dingin juga dirasakan oleh Asifa. Asifa binggung untuk menanggapi keadaan saat ini apa kah ia harus senang atau malah sedih. beberapa kali Asifa sempat mengacuh kan sifat dingin Kelvin yang tiba-tiba berubah namun hari demi hari membuat ia tak tenang. disaat ia telah menguat kan hati nya untuk kembali menerima takdir dan bertahan sampai tahu ending nya, orang yang dimaksud seakan berubah secepat kilat.
"Maksud nya apa coba? gue yang bodoh atau lo nya yang nggak jelas sih?" teriak Asifa.
"Lo kenapa? nyantai aja kali bu Nila cuma nyuruh lo jawab soal bukan nyuruh lo marah-marah!" ucap Risna yang kaget dengan teriakan Asifa.
Asifa yang menyadari bahwa ia sedang berada dalam kelas menutup mulut nya dan mata nya menatap bu Nila dengan pandangan maaf.
Sang objek yang ditatap malah mengeluar kan suara khas andalan nya yang begitu lantang.
"Oh, jadi kamu fikir pelajaran saya nggak jelas? begitu ya?? kalau begitu saya ingin tau seberapa jelas pelajaran matematika kamu dulu disekolah lama kamu dengan kamu mengerjakan soal UN tahun kemaren. dan saya mau senin besok udah ada di meja saya."
"Tapi bu sa..sa..saya nggak sengaja tadi." jawab Asifa dengan gagap.
"Terus kamu fikir saya peduli gitu?" balas bu Nila lagi.
Kelas kini sepi karena sedang menyaksikan pembelaan diri Asifa pada bu Nila guru pengganti sementara yang sangat ditakuti. Tak ada yang berani membela Asifa bahkan Raka sekalipun. Karena melihat keributan yang tak ada hentinya Kelvin pun membuka suara nya dengan sangat malas.
"Ya elah lo, soal segampang itu aja lo ngeluh, maka nya kemampuan itu jangan pada bahasa inggris doang" sambung kelvin disela keheningan kelas.
Bu Nila yang mendengar kata-kata kelvin menaikan satu alis nya dan mengalih kan pandangan dari menatap asifa sekarang berubah menatap kelvin.
"Ketua osis kita yang udah mau pensiun ini sudah berani ya mengeluar kan suara? bukan malah bela tapi malah meremeh kan pelajaran saya!! baik lah kalau seperti itu, saya mau kalian berdua mengerjakan soal UN tahun kemaren bersama-sama dan saya mau hari senin besok sudah ada di meja saya" ucap Bu Nila dengan tegas.
kelvin hanya mengeluarkan senyuman sinis nya kearah bu Nila.
"lo guru baru ya? sejak kapan lo mulai ngajar? lo nggak tau gue siapa?"
Ucap Kelvin datar.
karena ia belum pernah melihat guru ini sebelumnya nya, mungkin saat dia pergi olympiade guru itu masuk.
Saat ingin membalas jawaban Kelvin tiba-tiba bel pulang berbunyi dan semua siswa sibuk mengemas buku dan alat tulis nya.
"Ketua osis!! itu yang saya tau dan saya tidak punya waktu untuk mencari tau lebih banyak tentang kamu!!. saya cuma mau tugas yang saya kasi sudah selesai hari senin dan ada di meja saya. jika tidak jangan harap nilai kamu dan kamu juga Asifa akan saya tuntas kan" ucap bu Nila sambil berlalu pergi meninggalkan kelas.
Kini kelas sudah begitu sepi saat bu Nila meninggal kan kelas, semua siswa juga mengikuti bu Nila. hari ini Reva tak masuk sekolah maka dari itu saat Asifa dalam masalah tadi tak ada yang membela nya. Asifa melihat sekeliling kelas dan tak ada orang lagi yang tersisa didalam kelas itu hanya tinggal dia sendiri. Asifa melihat jam ditangan nya yang menunjukan jam 15:30 tapi ia tetap tidak mau bergerak dari tempat duduk nya dan meninggalkan kelas.
Ternyata tak mampu kau melihat dalamnya cintaku yang hebat, hingga ada alasan bagimu tuk tinggalkan setia mu.
Asifa yang melihat nama Reva saat hp nya berbunyi langsung menekan tombol hijau.
"Apa?" tanya asifa saat ia mengangkat telpon.
"Dimanan lo?" tanya Reva diseberang telpon.
"Sekolah." jawab Asifa ketus.
"Udah jam segini dan lo belum pulang juga?"
"Lagi malas Re gue mau pulang." jawab Asifa lagi.
"Pulang gue bilang. ini kan malam minggu jalan yuk gue tunggu dirumah ya.
Oke, gue nggak terima apa pun alasan lo." jawab Reva dan kemudian telpon pun di putus secara sepihak.
"Kebiasaan lo Re kalau nelpon gue, dasar sahabat sialan lo." maki Asifa sambil menatap layar ponsel nya.
Asifa pun pergi meninggalkan sekolah menuju rumah nya dengan mobil milik nya sebagai hadiah dari orang tua nya karena telah menang dalam lomba debat bahasa inggris tingkat nasional.
**
Asifa melihat jam di ponsel nya yang menunjukan jam 18:45 Asifa sudah menunggu kedatangan Reva karena tadi Reva mengirimkan pesan untuk pergi membeli baju bersama Raka.
Asifa mencari nama Reva di ponsel nya ia berniat untuk memaki sahabat nya jika dia membatalkan janji pergi malam ini seperti yang selalu ia lakukan.
Tiba-tiba terdengar suara bunyi bel Asifa segera membuka pintu karena ia sudah tak sabar untuk memarahi sahabat nya yang datang telat. saat pintu di buka betapa terkejutnya Asifa saat menyadari cowok yang berdiri didepan nya.
"Masih sama dengan 2 tahun lalu belum ada yang berubah." ucap Kelvin yang langsung masuk saat pintu terbuka.
"Mau kemana lo" tanya kelvin lagi setelah sadar dan menatap Asifa dengan penuh curiga.
"Suka-suka gue lah mau kemana, apa urusan dengan lo?" jawab asifa datar.
"Gue udah jauh kesini dan lo mau pergi gitu aja? lo nggak tau apa kalau ada tugas dari bu Nila?" tanya Kelvin lagi.
"Ntar gue kerjain, tapi gue mau jalan dulu sama Reva." jawab Asifa ketus.
"Oh jalan sama Reva ya? yudah lo jalan sama gue aja tadi gue liat Reva sama Raka pergi berdua" sambung Kelvin dan menarik tangan Asifa menuju mobil nya tanpa mendengar jawaban dari Asifa.
**
Mobil Kelvin berhenti di taman. Kelvin keluar dari mobil dan membawa tas nya yang berisi buku.
"Kenapa kita ke taman?" tanya Asifa yang baru keluar dari mobil dan mengikuti Kelvin dari belakang yang sudah berjalan meninggalkan Asifa.
Kelvin berhenti dan membalikkan badan menghadap Asifa dengan satu alis yang ia naikan, " Kenapa lo masih nanya? tadi gue kerumah lo mau ajak lo belajar tapi lo ngotot untuk jalan, jadi ya udah gue ajak lo ke taman untuk belajar."
Setelah selesai mengucapkan kata itu Kelvin melanjut kan jalan nya hingga sampai pada tempat yang menurut nya nyaman untuk dijadikan tempat belajar. ia tak memperdulikan makian dari asifa di belakang nya yang sangat ia dengar.
Setengah jam berlalu tak ada yang memulai perbicaraan diantara mereka. Kelvin yang sibuk dengan tugas matematika nya dan asifa yang sibuk dengan ponsel nya. tapi sesekali Kelvin sempat mencuri pandang ke arah Asifa.
"Fa." ucap Kelvin memecahkan suasana hening.
"Hmmm." jawab Asifa masih dengan memainkan ponsel nya.
"Gue sayang Lo dan selamanya akan seperti itu." ucap Kelvin yang kini sedang memandangi Asifa.
Asifa tampak acuh dengan ucapan Kelvin. Ia hanya tak ingin membuka cerita lama yang akan membuat hatinya sakit.
"Fa." panggil Kelvin lagi.
"Hmm." gumam Asifa yang sekarang posisi nya sudah menatap Kelvin menunggu kata selanjutnya yang akan diucapkan Kelvin.
"Kamu tau mencintai mu itu lebih sulit dari sekedar mengerjakan soal matematika Fa. semua nya kamu buat abstrak seakan-akan tak ada hati yang tersakiti dengan semua ini." ucap Kelvin dengan suara lirih pandangan nya kini menatap Asifa dengan lekat mengunci Asifa dalam tatapan nya.
"Fa, kamu boleh pergi sejauh mana pun tapi kamu nggak bisa melawan takdir untuk pergi dari aku sebelum ada ending nya." sambung Kelvin lagi.
"Vin cukup!! gue mau pulang sekarang, gue udah nggak mood lagi sama Lo apalagi membuka luka itu." ucap Asifa dengan yang sudah sadar dan mengalihkan pandangan nya yang sempat terkunci tadi.
"tapi Fa aku.."
"Vin please sekali ini aja kasi aku bernafas dulu." sambung Asifa cepat.
Kelvin yang menyadari bahwa Asifa begitu terluka terpaksa mengikuti kemauan Asifa.
30 menit kemudian sampailah Asifa didepan pagar rumah nya. mereka keluar dari mobil.
"Gue duluan ya Vin, thanks." ucap Asifa sambil berlalu pergi meninggalkan Kelvin.
"Aku tau Fa kamu begitu membentenggi hati mu dan menyimpan luka itu, tapi akan aku buktikan bahwa semua pertahanan mu akan luntur juga Fa. dan kali ini akan aku yakini takdir kita berdua, hingga luka itu sembuh." teriak kelvin yang berdiri didepan mobil.
Asifa yang mendengar semua ucapan Kelvin menghentikan langkah nya. air mata nya jatuh mendengar perkataan Kelvin.
"Gue nggak akan pernah jatuh kan hati gue ke lo lagi Vin dan itu adalah hal yang harus lo ingat, jangan terus muncul di depan gue, jangan pernah berharap gue akan kembali yakin sama lo!!" jawab Asifa tanpa menoleh kearah kelvin dan melangkah masuk sebelum hati nya luluh dengan ucapan kelvin.
"Gue tau lo ragu sama gue Fa, tapi akan gue buat keraguan lo itu menjadi cinta buat gue dan hanya gue." ucap kelvin dalam hati.
**
"Salah kah gue untuk semua di masa lalu itu dulu?" tanya Kelvin yang sedang memandanggi bintang malam.
Malam ini Kelvin duduk berdua ditaman dengan Reva. bukan sengaja tapi memang mereka sudah janjian untuk bertemu.
"Sorry Vin gue bukan hakim untuk memutus kan siapa yang salah antara kalian berdua." jawab Reva dengan begitu tenang.
"Gue tau lo itu netral Re, tapi bisakah kali ini lo bilang sama gue untuk kejadian 2 tahun lalu itu?"
Reva menarik napas dalam-dalam sebelum menjawab pertanyaan Kelvin.
"Menurut gue ini bukan masalah siapa yang salah di masa lalu, masalah nya sekarang itu siapa yang bisa memperbaiki keadaan kembali seperti dulu. sekarang kita anggap aja semua itu takdir tapi bukan berarti takdir yang salah disini, hanya kalian yang belum bisa menguasai takdir kalian berdua."
"Gue nggak yakin Re semua akan kembali seperti dulu tapi gue akan usaha kan semua nya kembali lagi." jawab Kelvin masih dengan mata nya yang memandanggi bintang.
"Gue doa kan semua terbaik aja buat kalian berdua ya Vin. oh iya gue belum pernah lihat dia selama 1 bulan ini sekolah." tanya reva dengan wajah penasaran.
"Beberapa hari lagi lo juga akan lihat dia lagi dan semua nya akan di mulai kembali Re." jawab Kelvin dengan suara lirih.
"Yaudah, hadapi aja Vin dan gue yakin kali ini kalian pasti akan tau ending dari semua nya."
kelvin tak menjawab lagi ia hanya memandangi bintang yang entah apa dalam fikiran nya saat ini.

Komentar Buku (263)

  • avatar
    Lilohh soperohh

    Goog best story. I like it

    01/06/2022

      5
  • avatar
    JkltInara

    👍👍👍👍👍

    21/08

      0
  • avatar
    Li Ya

    Keren bangat

    20/08

      1
  • Lihat Semua

Bab-bab Terkait

Bab Terbaru