logo text
Tambahkan
logo
logo-text

Unduh buku ini di dalam aplikasi

Bab 5 Sepenuh jiwa dan raga

Senyum nya terus mengembang di bibirnya, terlihat sekali dia sedang bahagia,ada apa ini?
Perasaan ku terasa tidak enak, tapi ya sudah lah,aku menepis pikiran buruk ku.Aku berlalu ke dalam kamar untuk menyimpan paper bag yang mas Bagas kasih.
Tanpa berlama-lama, aku menyimpan nya di atas meja rias,setelah itu segera keluar menuju dapur, untuk melanjutkan membereskan belanjaan yang tadi tertunda, sekalian masak buat makan siang nanti.
Setelah beberapa saat berkutat dengan alat masak,akhirnya, selesai juga.Hari ini aku hanya memasak sayur sop bakso,tahu,tempe goreng,serta tidak lupa sambal.
Aku segera menatanya di meja makan,setelah selesai,aku memanggil mas Bagas untuk makan siang,aku menghampirinya di ruang tamu. Ya dari tadi dia masih berada di sana dan asik dengan ponsel nya.
"Mas,ayo makan,makanan nya sudah siap"
"Hemm"
Aku berjalan ke dapur di ikuti mas Bagas,
Seperti biasa aku mengambilkan makanan untuk nya terlebih dulu.
"Apa kamu cuma bisa masak seprti ini?" Ia berbicara dengan nada yang sedikit kesal.
"Sekarang kita harus hemat mas, masih mending kita masih bisa makan"
"Ya udah lah mas, tinggal di makan aja ko protes!" jawabku tak kalah sewot juga.
Ya, suasana di meja makan jadi terasa agak panas, tidak da percakapan lagi diantara kami,hanya suara dentingan sendok yang terdengar.
Makan siang hari ini terasa hambar, biasa nya ada putriku disini,makan bersama kami,tapi sekarang aku tak tau dia dimana,sudah makan atau belum? ku lirik sekilas mas Bagas, sepertinya dia tidak merasa kehilangan sama sekali,dia terlihat asik menyantap makaanan yang aku sajikan, walupun tadi dia sempat protes.
Setelah makan siang selesai,aku segera membereskan piring dan mencuci nya.lalu aku masuk ke kamar untuk istirahat sebentar, sedangkan mas Bagas tak tau dia mau pergi kemana.
**********
Hari sudah semakin siang,sudah saat nya,makan siang dan suster pun sudah membawakan makanan,ke ruangan pasien.
Dan disini pun hanya ada bu Manda,karna Dimas sudah pergi ke kantor sejak pagi tadi.
Bu manda yang melihat Alya masih tertidur pun segera membangunkan nya.
"Nak, Alya bagun dulu yuk, waktunya makan siang" Bu Manda mengusap lembut tanggan Alya.
Tanpa menunggu lama Alya membuka mata nya,saat mendengar suara bu Manda memabangunkan nya.
"I..iya oma"
Bu Manda menbantu Alya agar bisa duduk,setelan itu dengan telaten menyuapi nya makan.Saat tengah makan tiba-tiba Alya menangis,membuat bu Manda kaget.
"Sayang,kenapa Alya nangis?" Bu Manda menunda piring ke atas meja,dan mengambil segelas air putih lalu memberikan nya pada Alya.
" Minum dulu ya" sambil menyodorkan gelas pada Alya.
Alya menerima nya,ia minum sambil trus terisak.
"Coba ceritakan sama oma,kenapa Alya menangis?"
"Alya inget mamah,oma."
"Biasanya mamah juga suapin Alya kalau lagi sakit, sekarang Alya gak bisa bareng lagi sama mamah" ia semakin terisak.
"Kamu yang sabar ya nak,Alya gak boleh nangis lagi,sekarang kamu makan yang banyak,biar cepet sehat,kan nanti kalau udah sembuh bisa cari mamah nya"
Bu Manda coba menenangkan Alya, Ia tidak bisa membayangkan bagaimana nasib Alya jika ia berada di jalannan.
Setelah bu manda berhasil membujuk Ayla,akhirnya ia mau menghabiskan makannya.
"Sekarang abisin dulu makan nya ya,biar ceper sembuh" Alya hanya mengangguk.
Suapan demi suapan akhirnya habis juga.Setelah itu bu Manda memberikan obat sesuai anjuran dokter.
"Nah sekarangkan sudah makan,sudaah minum obat, Alya istirahat lagi ya"
"Ia oma" Alya menurut dan membaringkan tubuh nya kembali.
"Oma nunggu nya di situ ya" menunjuk sopa yang ada di ruangan itu.
"Kalau Alya mau apa-apa tinggal panggil aja,gak usah gak usah takut ya"
"ia oma,terimkasih"
Kemudian Alya berbaring membelakangi bu Manda,ia kembali menangis tanpa suara agar bu Manda tidak mendengarnya.
"Mah,aku mau sama mamah lagi mah,Alya mau pulang mah,tapi Alya takut sama ayah.Mamah baik-baik di sana ya mah,mamah tenang aja,aku ketemu om baik mah,dia ngajak aku kerumah nya,dan ada oma Manda juga mah,oma juga baik mah,aku akan selalu berdoa supaya kita cepat ketemu ya mah,biar bisa bareng-bareng lagi,kemarin om Dimas juga janji sama aku mau bantuin cari mamah" Alya trus berbicara dalam hati di sertai air mata yang terus jatuh tanpa bisa di cegah.
Jam sudah menunjukan pukul 16.00 sore,artinya waktunya jam pulang kantor.
Dimas menutup laptop nya,dan bergegas untuk pulang,ia berjalan keluar ruangan berjalan menuju lift,sesampai nya di lantai dasar,ia segera menuju parkiran.
Pak Salim seperti biasa sudah standbay. Ia membukakan pintu untuk majikannya,baru setelahnya ia masuk.
"Kita langsung ke rumah sakit ya pak,tapi nanti mampir di toko buah dulu" Dimas memberi arahan pada supirnya.
"Baik pak" Salim mengganggukan kepala tanda mengerti.dan segera menyalakan mesin mobil lalu berjalan keluar dari halaman kantor menuju rumah sakit,di tengah perjalanan saat menemukan toko buah salim berhenti.
"Maaf pak,itu toko buah nya" Salim menunjuk toko buah di sebrang jalan sana.
"Oooh iya,pak salim yang beli ya,nih uang nya" Dimas menyodorkan uang 100.000 pada pak Salim.Pak salim menerima uang itu kemudian turun dari mobil.
Setalah menunggu bebepa,saat pak salim kembali membawa buah-buahan.Salim langgung menggidupkan mobil dan melaju ke rumah sakit yang dituju.
Setelah menempuh jarak yang lumayan jauh,membutuhkan waktu sekitar 30 menit untuk sampai rumah sakit.Akhirnya mereka sampai.
Dimas bergegas berjalan nenuju ruangan dimana Alya di rawat.
"Assalamualaikum" Dimas membuka pintu ruangan tersebut.
"Walaikumsalam,kamu sudah pulang nak" bu Manda menyambut anak semata wayang nya.
Dimas masuk dan menyimpan buah yang ia bawa di meja dekat tempat tidur Alya.
"Gimana mah keadaan Alya?" Dimas berjalan menghampiri mamah nya yang sedang duduk di sopa,kemudian dia ikut duduk disana.
"Keadaannya sekarang udah mulai membaik Dim,
"Syukurlah mah"
"Saat mamah suapin tadi,dia sempat nangis sih"
"kenapa mah?" Dimas penasaran
"Ingat sama ibunya,kasian dia.Kamu harus secepatnya nemuin ibunya Dim,Walaupun sekarang dia bersama kita,tapi pasti dia sangat sedih,dan juga masih merasa canggung kalo lagi sama kita"
"Ia maah,Aku akan nyuruh orang mencari informasi tentang keluarganya mah"
Dimas coba menenangkan Mamah nya.Akhirnya bu Manda pun mulai tenang.
"Mamah pulang aja ya,ini udah sore juga biar gantian aku yang jagain Alya"
"Nanti mamah du anterin supir,sekalian tolong ambilin aku baju ganti ya mah,nanti kasihin pak salim aj"
" Yaudah kalo gitu mamah pulang dulu ya"
Bu Manda berjalan mendekati Alya.
"Sayang,oma pulang dulu ya,besok oma balik lagi,kamu cepet sembuh ya" bu Manda mengusap kepala Alya lembut.
"Ia oma,terimakasih udah mau jagain aku oma" Alya mencium tangan bu Manda.
"Ia,sayang sama-sama"
"yaudah kali gitu oma pamit ya,Dimas mamah titip Alya ya"
"Ia mah,tenang aja,aku jagain dengan sepenuh jiwa dan raga" hehehe....

Komentar Buku (387)

  • avatar
    Pubgbagus

    👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍

    10d

      0
  • avatar
    RendiMas

    bagus banget

    22d

      0
  • avatar
    Noh Azlieman

    good

    21/08

      0
  • Lihat Semua

Bab-bab Terkait

Bab Terbaru