logo text
Tambahkan
logo
logo-text

Unduh buku ini di dalam aplikasi

BAB 3

13.46
Pelanggan siang hari ini cukup ramai, Luna sampai tidak punya waktu untuk duduk walau hanya sedetik. Tapi raut wajahnya masih terpancar semangat yang sama seperti ia datang tadi, cara dia melayani pelanggan juga sangat ramah dan cekatan. Satu per satu pelanggan memesan dan mendaptkan pesannnya dengan tepat oleh Luna hingga sampailah ke pelanggan terakhir yang mengantri.
“Mau pesan ap-“ Luna terhenti melihat antrian terakhirnya “Ohh bentar ya” Lanjutnya. Setelahnya Luna bergegas membuat pesanan yang bahkan belum terucap dari bibir si pelanggan tersebut, namun ajaibnya Luna seakan sudah tau. Sepertinya orang ini langganan tetap.
“1 Brown Sugar Milk Coffe. Totalnya Rp 20.000 ya” Pelanggan yang merupakan seorang pria dengan setelan kemeja dan celana hitam kainnya itu, mengeluarkan sebuah kartu kredit dari dompetnya. Luna menerima nya dan menggesek kartu tersebut.
“Terima kasih” Ucap Luna setelah menyelesaikan transaksi dan mengembalikan kartu kredit tersebut.
“Gak bosen ya minum itu tiap hari?” Kata Luna tiba – tiba. Pria itu menahan kakinya untuk pergi dan menjawab.
“Gak tiap hari kok, kalau ada kamu aja” Ucap pria itu dengan senyum tipisnya menjawab lalu berbalik membawa minumannya menuju meja di teras café yang berada tepat di samping dinding kaca depan café. Selalu di meja itu dan selalu dengan pesanan itu. Sampai – sampai Luna hafal.
Eittss… Tapi tunggu, apa ya maksud ucapan pria tadi? Kalau senyumnya sih gak heran, sejak pertama kali Luna bertemu dengannya di café ini juga pria itu memang tampaknya murah senyum kepada siapapun. Setahu Luna pria itu selalu memesan minuman yang sama padanya setiap hari, dan juga duduk di tempat yang sama.
Yaa memang gak setiap hari bertemu sih, karena shift kerja yang Luna ambil juga kadang berubah, tapi meski tidak ada dirinya, Luna tetap berpikir pria itu akan selalu memesan minuman yang sama juga disini. Ahh sudahlah, rasanya ini bukan hal yang begitu penting untuk Luna pikirkan.
“Huffttt, rame juga ya hari ini” Kata seorang teman kerjanya pada Luna yang baru saja ikut duduk istirahat di sampingnya. Panggil saja dia Maya.
“Iya, Alhamdulillah” Sahut Luna.
Maya, salah satu pegawai coffee shop yang sepantaran dengan Luna, usianya pun sama yaitu 22 tahun, hanya selisih beberapa bulan lebih muda dari Luna. Ia tidak kuliah, bukan karna tidak mampu juga sih. Tapi Maya seperti memang lebih tertarik menjadi seorang barista, Maya seorang penikmat kopi, tomboy, dan mandiri. Maya sendiri sebenarnya punya juga keinginan untuk kuliah, tapi masih belum terpikir jurusan apa yang tepat untuknya. Baginya, kuliah bukan sekedar ngampus dan raih gelar. Tapi juga harus menjadi kegiatan bermanfaat bagi keberlangsungan hidupnya dan juga tentunya sesuai dengan minatnya. Maya memang orang perfeksionis. Menurutnya juga tidak ada kata terlambat dalam hal belajar, meski di usia 22 tahun belum kuliah bukan berarti dia tidak belajar dan terpelajar. Bekerja disini dia juga sama – sama belajar. Belajar membuka bisnis dan menjalankannya, juga belajar meracik kopi yang juga sangat ia senangi.
Setiap orang punya jalan dan caranya sendiri dalam belajar maupun berkarir. Selama itu tetap menjadi hal yang positif. Why not?. Just be yourself and always be kind and positive.
“Nih minum dulu” Maya pun menyodorkan sebotol air mineral kecil pada Luna.
“Makasih” Setelah minum beberapa tegukan, Luna merasakan tubuhnya segar kembali. Kemudian ia teringat sesuatu.
“Oh iyaa” Ucapnya tiba – tiba kemudian berdiri dan pergi, Maya yang sedang minum tidak sempat bertanya Luna akan kemana.
Selang beberapa waktu, Luna kembali.
“Abis darimana? Itu apa?” Tanya Maya beruntun setelah matanya menangkap sebuah kantong plastik putih berisi bungkusan kertas nasi.
“Kita bagi dua yaa, ini pasti nasi goreng seafood kesukaan gue. Nasi goring Bibi gue tuh juara banget, loe harus coba” Kata Luna sambil menyerahkan sendok ke Maya dan membuka kertas nasinya.
“Tumben loe bawa bekal” Ucap Maya heran.
“Sekali – sekali la, ini juga tadi Bibi yang bawain, nah ayo makan” Jawabnya sambil merapikan butiran – butiran nasi yang hampir terjatuh di pinggiran kertas nasinya.
Mereka pun mencoba suapan pertama.
“Hmm enak bangett, gimana? Enak gak?” Tanya Luna antusias.
“Enakk, yaudah nih abisin” Jawab Maya santai.
“Ehh kok gitu, makan barengla, temenin gue. Katanya enak” Sahut Luna.
“Iya enakk kok, udah loe makan aja sampe kenyang. Gue gak laper, lagi sakit tenggorokan juga mau makan yang goreng berminyak gitu” Maya menjawab sambil mendongak mengelus kulit leher tenggorokannya dengan memasang wajah sedikit meringis mengisyaratkan tenggorokannya yang sedang sakit.
“Beneran? Beneran apa boongan nih, atau loe Cuma mau biarin gue makan aja” Desak Luna yang curiga.
“Enggak ihh, udah makan aja” Sahut Maya kesal.
Luna pun akhirnya makan sendiri. Maya tersenyum. Terlihat sekali Luna sangat menikmati nasi goreng yang dibawakan oleh Bi Narti. Selain karna lapar, nasi goreng seafood ini memanglah makanan kesukaan Luna sejak kecil.
Lelah memandangi Luna yang sedang lahap menyantap bekalnya, Maya mengalihkan matanya ke sekeliling café. Ada sesuatu yang ia temukan dan membuatnya tertarik. Pria tadi.
Pria yang menjadi pelanggan terakhir Luna, yang ia tau juga sangat sering berkunjung ke café ini dengan pesanan yang sama dan tempat duduk yang sama tengah memandangi sesuatu. Maya mengikuti arah mata pria tersebut dan menemukan Lunalah sebagai objek yang tengah di perhatikannya. Ia mencoba meyakinkan diri dengan berulang kali melihat ke arah Luna dan pria itu secara bergantian, dan benar. Memang Luna lah yang sedang di perhatikan. Tiba – tiba Maya memutar kembali ingatannya pada waktu – waktu dimana pria itu kemari dan memantau café tapi tidak masuk dan balik lagi. Setelah Maya pikirkan, hal itu terjadi hanya jika Luna tidak ada. Maya pun baru menyadari hal tersebut dan memastikan bahwa pria itu hanya akan masuk, memesan, dan duduk jika ada Luna.
Berniat memberi tahu apa yang ia pikirkan pada Luna, Maya pun perlahan memutar tubuhnya sedikit untuk menghadap Luna.

Komentar Buku (34)

  • avatar
    HongaRevanda

    sangat bagus

    16/08

      0
  • avatar
    Rangga Putra

    luar biasa

    02/08

      0
  • avatar
    dil666naon

    bagus

    29/06

      0
  • Lihat Semua

Bab-bab Terkait

Bab Terbaru