logo
logo-text

Unduh buku ini di dalam aplikasi

4

Pagi ini, keluarga Emily melakukan kegiatan seperti biasanya. Akan tetapi, sedikit berbeda, Emily yang biasanya memasak, kini digantikan oleh sang Ibu.
" Ibu, maafin Emi ya, seharusnya yang memasak itu aku ! "
" Tidak apa-apa sayang, lagipula kamu sedang repot mengurusi Hana ! "
" Ayah kemana Bu ? "
" Ayahmu sedang menanam bayam, di belakang ! "
Emily mengangguk, tiba-tiba gadia itu dikagetkan oleh suara notifikasi ponselnya. Dirasa Hana sudah tenang, Emily kemudian meminta izin pada Ibunya, dan segera membaringkan Hana di ranjang tidak lupa dia memberikan guling di kanan kirinya agar bayi itu tidak terjatuh. Gadis berhijab itu membuka pesan singkat yang masuk, betapa terkejutnya dia ada yang mengirimkan uang ke nomor rekeningnya.
Rachel
Emi sahabatku yang baik, aku baru saja mengirimkan uang pada rekening mu. Aku beri sekaligus, sebesar 1 milyar . Lalu, kamu tidak usah mencari ku lagi, ku mohon jangan mengganggu karirku, dan, anak itu dia sudah menjadi anakmu !
Emily, membulatkan matanya, dia juga menutupi mulutnya tak percaya dengan apa yang baru saja dibacanya.
" Astagfirullah, dia memberiku uang dengan jumlah yang banyak . Aku kira untuk apa, ternyata, untuk biaya seumur hidup . Baiklah, jika itu maumu Rachel, aku akan berusaha sebaik mungkin untuk menjadi ibu bagi Hana. Dan aku harus membuat usaha, agar keluargaku tidak mengemis pada Rachel. Kini, aku tahu dia bukanlah sahabat yang baik, Hana sabar ya . Mama Emi ada bersamamu ! " batin Emely.
Rachel, begitu bangga, dia sudah memberikan uang yang dimilikinya pada Emily, agar gadis tersebut tidak berani mengusik hidupnya.
" Karena Emily itu naif, maka aku yakin dia tidak akan mengusikku lagi. Gara-gara anak sialan itu aku harus berhenti dari dunia entertainment, sekarang aku harus fokus dengan pemulihan ku. 3 bulan kemudian, aku harus segera melakukan aktivitas comeback ku ! " batin Rachel.
Wanita sexy tersebut, begitu bersemangat untuk kembali ke dunia entertainment.
" Semoga, aku bisa sukses seperti dulu lagi ! "
Giovani, menemani sang Ayah yang saat ini sedang terbaring lemah di ranjang pasien. Dia menggenggam tangan Ayah tercintanya, sembari mengecup punggung tangan pria paruh baya tersebut.
" Papa, Kau harus cepat sembuh. Aku akan menunggu Papa, pulih kembali. Dan, aku akan berusaha membujuk Kakak, agar mau menjengukmu ! "
Entah sejak kapan Kakaknya begitu membencinya, setahunya mereka tidak bermusuhan sama sekali. Apakah sang Kakak sudah mengetahui perihal hubungannya bersama Rachel.
" Apakah Kak Erlangga tahu, tentang hubunganku dengan Rachel ? Apakah keduanya sudah putus? Sehingga, Kak Erlan begitu membenciku ? "
Malam ini, Erlangga masih mengerjakan pekerjaannya yang menumpuk, entah mengapa dia teringat wajah cantik wanita berhijab yang beberapa minggu yang lalu bertemu dengan nya tanpa sengaja, di sebuah supermall.
" Emily, nama yang indah! " gumamnya.
Setelah selesai menandatangani berkas terakhir, pria itu segera mencari nama Emely dalam pencarian sebuah aplikasi pertemanan berwarna, biru tua. Betapa terkejutnya dia, ternyata wanita yang di cari nya ada di aplikasi tersebut.
Namun, yang ditunjukan hanya ada foto dirinya sedang menggendong bayi . Di sana banyak komentar dari teman-teman Emily, yang menurutnya sangat mengganggu.
Bi****
Emily, anak siapa itu. Bukankah kamu belum menikah ?
Ros***
Aih, nggak undang-undang tetiba udah gendong bayi aja.
Mel***
Sekarang bukan perawan tua lagi ya Em, udah sold out :`)
" Komentar nya keterlaluan, perawan tua ? apa yang kau katakan , dia itu menjaga kesucian nya bukan berarti tidak laku . Dikira makanan kali ya pake acara ngetik sold out segala! "batin Erlangga .
Jihan***
Itu bukan bayi Emily, dia belum menikah aku tetangganya, dia masih perawan kok. Cuma waktu itu aku lihat dia terburu-buru pergi membawa koper, lalu seminggu kemudian dia bawa bayi dianterin sama mobil mewah. Mungkin, Emily jadi baby sitter kali.
" Nah, komentar seperti ini masuk akal, dan dapat diterima , juga sopan tidak mengatai orang lain ! " celetuk Erlangga.
Ketika dia sibuk memperhatikan komentar dari teman-teman Emily, Erlangga dikagetkan dengan kedatangan Irwan yang tiba-tiba sudah berada di hadapannya.
" Astaga, Irwan ketuk pintu dulu kek kalau mau masuk ! "
Irwan,menggelengkan kepalanya sembari tertawa kecil.
" Halah,, Bapak terlalu sibuk dengan ponsel anda. Makanya, tidak bisa mendengar ketukan pintu saya. Padahal, sudah lama loh saya menunggu diluar. Jadi, ketika saya tidak ditanggapi, saya berinisiatif untuk masuk saja menemui anda ! "
Erlangga, memutar bola matanya.
" Baiklah, aku minta maaf. Ya sudah, kita pulang sekarang ! "
" Saya maklumi, baik Pak mari kita pulang ! "
" Hei kau melupakan sesuatu, jangan panggil aku Bapak kalau sudah jam pulang kerja ! "
" Oke Kak ! "
Keduanya kemudian tertawa, karena dirasa lucu sehingga membuat keduanya tertawa renyah.
Emily, baru saja menidurkan Hana, dia memandangi wajah cantik anak adopsinya .
" Hana sayang, tumbuhlah dengan cepat. Mama, sangat menyayangi Hana. Tidak terasa , sudah satu bulan kamu disini, sebentar lagi kamu pasti bisa mengoceh, Mama sangat menantikan itu. Karena Mama kandungmu tidak mau menerima kehadiranmu, mari kita berjalan bersama, Mama harap kamu tidak membenci Ibumu ya Nak ! " batin Emily.
Gadis itu mengecup puncak kepala Hana, dia kemudian menyelimutinya.
Emily, meraih ponselnya di nakas. Dia kemudian membalas pesan singkat dari Rachel tadi pagi, yang belum sempat dia balas.
Me
Rachel, walaupun kamu berbicara demikian. Kamu harus tahu, aku akan mengenalkan kamu pada anakmu. Supaya, ketika kamu berubah pikiran kamu dapat menemui anakmu sendiri. Aku tidak mau, ketika kamu berubah pikiran Hana tidak mengenalmu sama sekali. Aku, mengubah nama panggilan Misha, menjadi Hana. Karena, adikku Meta merasa tersaingi. Sehingga, kami sepakat untuk mengganti nama panggilannya. Aku harap, kamu paham, aku selalu berdoa agar kamu selalu dalam LindunganNya, dan semoga apa yang kamu inginkan bisa tercapai. Aamiin...
Gadis itu kemudian mematikan datanya, kemudian ia bersiap untuk tidur di samping Hana.
" Bayi secantik ini, harus menjadi korban keegoisan orang tuanya. Apakah ini alasan banyaknya anak yang dibuang oleh orang tua mereka yang tidak bertanggung jawab ? Apalagi, mereka yang belum terikat pernikahan seperti Rachel dan pacarnya. Mereka merasa, jika anak adalah penghalang untuk mereka melangkah menuju masa depan. Astaghfirullah... Padahal, ketika ingin membuat anak mereka bahagia, saling mencintai, bahkan tidak ingat dengan dosa yang telah dilakukannya. Aku tahu itu, aku juga pendosa, makanya aku tidak berminat pacaran, salah-salah aku malah menambah dosa. Tidak apa-apa jika orang mengataiku, perawan tua lah, kuper lah atau sok suci. Tidak apa, yang penting aku bisa berbakti kepada kedua orang tua, memperbaiki diri. Ya Allah, kok aku jadi sombong sih Sudahlah, ini sudah larut sebaiknya aku tidur. Ya Allah, berilah hidayah pada sahabatku Rachel, Aamiin... " batin Emily.
~ Bersambung ~

^A-yen94 ^


Komentar Buku (145)

  • avatar
    RAMADANTI ISMAILCHELSEA

    wah bagus bangat ceritanya saya kasih bintang 5

    22d

      0
  • avatar
    Diah

    bagus banget novelnya

    26d

      0
  • avatar
    NgabiuFEBRIANTI

    ceritanya bgus bngt, aku suka 😍🥰

    22/08

      0
  • Lihat Semua

Bab-bab Terkait

Bab Terbaru