logo text
Tambahkan
logo
logo-text

Unduh buku ini di dalam aplikasi

Kutukan Gadis Kuno

Kutukan Gadis Kuno

Yulia Sappo


Bab 1 Pesta

Meriah.
Begitulah yang Kimi rasakan saat ia memasuki rumah megah bernuansa putih keluarga Gibson Osmond. Tamu-tamu yang rata-rata berusia sebaya dengannya hadir memenuhi undangan dengan penuh suka cita. Gembira menikmati pesta di tengah alunan musik yang mudah diterima telinga. Hanya untuk merayakan hari ulang tahun ke 20 teman karib mereka Ivona Osmond, putri bungsu dari pasangan kaya raya Gibson dan Nara Osmond.
“Oh, Kimi. Akhirnya kau datang juga,” terlihat hangat Gibson Osmond menyambut kedatangan Kimi. Di sampingnya berdiri sang istri yang justru malah terkesan sebaliknya, dingin dan tak peduli.
Kimi menyadari sikap Nara Osmond, sudah kali kelima pertemuan mereka wanita itu tampak berbeda. Kehangatan yang dulu pernah Kimi rasakan dari wanita yang sebentar lagi menjadi ibu mertuanya kini sudah hilang entah kemana.
“Terima kasih untuk undangannya, Paman.” Kimi berusaha tak mengindahkan sikap dingin Nara. Sudah lelah rasanya ia mencari tahu apa yang menjadi penyebab sikap Nara berubah padanya. Kimi lebih memilih menanggapi sikap hangat pria dengan setelan jas hitam di depannya. “Maaf, ibuku sedang tidak enak badan. Jadi dia tidak bisa ikut menghadiri pesta ini. Sementara Nenek harus menjaga ibu di rumah.”
“Jadi ibumu sedang sakit! Astaga, sampaikan salam Paman untuk ibumu.”
Kimi mengangguk seraya tersenyum hambar. Sebetulnya Kimi sendiri tidak tega meninggalkan ibunya yang kurang sehat. Tapi apa mau dikata, ibu dan neneknya tetap memaksa ia datang memenuhi undangan keluarga Gibson Osmond. Tidak enak mereka bilang jika tidak hadir.
“Baik, Paman,” jawab Kimi pada Gibson yang dipanggilnya Paman.
“Apa ibumu sudah mulai sakit-sakitan sekarang?” tiba-tiba saja Nara mau bertanya. Tidak seperti pertemuan-pertemuan mereka sebelumnya yang enggan mengeluarkan kata. Meski pertanyaan itu kurang mengenakkan terdengar.
“Tidak, Bi. Ibu hanya terkena demam,” jawab Kimi.
“Baguslah. Aku tidak ingin anakku direpotkan oleh mertuanya nanti.” Ucapan Nara seketika mengejutkan Kimi dan Gibson.

“Jaga ucapanmu!” kesal Gibson dengan nada berbisik.
“Aku hanya sedang berbicara apa adanya. Kau juga tidak ingin kan, jika anak kita nantinya harus menghabiskan waktunya untuk mengurus mertua yang sakit-sakitan. Kita ingin anak kita menjalani pernikahan yang bahagia.”
“Stop Nara!”
Nara langsung membuang muka mendengar perintah tegas Gibson. Dalam hati merasa dongkol karena dipaksa sang suami untuk diam.
“Kimi, Paman harap kau tidak tersinggung oleh ucapan bibimu.” Kali ini Gibson berusaha menetralkan perasaan Kimi.
Sebenarnya Kimi merasa sedih oleh apa yang dikatakan wanita yang lima tahun lebih tua dari ibunya itu. Namun mengingat rasa hormatnya pada sang calon mertua, Kimi memilih menahan diri dan menuruti harapan Gibson. “Tidak apa-apa, Paman.” Sesingkat itu Kimi hanya bisa membalas.
“Kimi...!” sedetik kemudian suara riang terdengar di kejauhan. Kimi melihat jelas gadis yang memanggilnya itu. Gadis memesona sang bintang di dalam pesta. Siapa lagi kalau bukan Ivona Osmond.
“Selamat ulang tahun, Ivona.” Kimi memberi selamat pada calon adik iparnya. Tak lupa sebuah pelukan hangat ia beri pada Ivona.
Sebetulnya Kimi dan Ivona satu usia. Sama-sama satu kampus pula di universitas kota mereka tinggal. Hanya selisih lima bulan di mana Kimi lebih tua. Namun karena tahun depan Kimi akan menikah dengan Finn Osmond yang merupakan kakak kandung Ivona, maka Kimi telah menganggap Ivona selayaknya seorang adik.
“Kau meletakkan hadiahnya di depan, kan?” canda Ivona pada Kimi. Tentu saja pertanyaan itu membuat Kimi terkekeh sekaligus memberi anggukan meyakinkan. “Kau harus ikut denganku, aku ingin melakukan sesuatu yang istimewa untukmu,” Ivona melanjutkan perkataannya. Kali ini ucapannya terkesan menggoda apa lagi dengan ekspresi wajahnya yang tampak antusias.
“Melakukan apa?” Kimi tentu saja merasa heran. Bukan berarti juga tidak penasaran.
“Sudahlah, ikut saja.” Ivona langsung menarik tangan Kimi. Kimi yang kebingungan sempat menoleh ke arah Gibson menyiratkan tatapan untuk memohon pamit sejenak dari hadapannya. Gibson yang paham hanya tersenyum memberi anggukan mempersilakan Kimi mengikuti keinginan putri bungsunya.
“Apa kau masih yakin untuk melanjutkan perjodohan mereka?” usai kepergian Kimi dan Ivona, tanpa aba-aba Nara bertanya.
“Sayang, kenapa hal itu harus kau bahas lagi? Terlebih dalam suasana seperti ini.” Gibson terlihat amat menyayangkan.
“Entahlah, rasanya lidahku masih gatal saja untuk membahas keputusanmu. Aku betul-betul ingin kau berpikir ulang. Keluarga Akma Kamea sudah tidak sekelas dengan kita lagi. Perusahaan mereka sudah bangkrut, Sayang. Kini Kimi hanyalah gadis miskin yang ditinggal oleh ayahnya dan harus bertahan hidup dengan ibu dan neneknya. Ya ampun! Aku tidak bisa membayangkan ada tiga wanita yang menumpang hidup dengan anak kita.”
Gibson melirik kanan kiri. Ia tampak gelisah setelah mendengar ucapan istrinya yang terang-terangan. “Sayang, aku mohon jangan bahas itu di sini. Aku tidak ingin ada tamu yang mendengarnya. Ayo! Kita biarkan mereka berpesta.” Tanpa menunggu jawaban Nara, Gibson langsung menggandeng tangan istrinya menjauhi kerumunan tamu. Sesungguhnya Nara tak puas terjeda, namun apa mau dikata, ucapan Gibson ada benarnya. Ia pun menyerah dan mengikuti langkah suaminya.
Di kamar Ivona Osmond.
“Kamarmu bagus sekali, Ivona.” Begitu Kimi memberi pujian pada teman beda fakultas sekaligus sang calon adik ipar.
Mendengar ruang kesayangannya dipuji, Ivonapun tersenyum puas. Ia lantas kembali menggandeng Kimi dan mendudukkannya di kursi meja rias, di mana cerminnya sempat membuat Kimi bertanya dalam hati. Namun Kimi tak mengindahkan lebih lanjut soal rasa penasarannya pada cermin itu, perhatiannya sudah lebih tertarik pada sikap Ivona yang yang hanya bisa ia turuti saja arahannya.
‘Tok tok tok’
“Masuklah,” ucap Ivona agak keras setelah mendengar pintu kamarnya di ketuk. Tak lama kemudian muncul dua orang gadis lainnya, yakni Nesya dan Mabel.

Komentar Buku (104)

  • avatar
    EkaAlmira

    aku suka kepada cerita ini sangat cocok untuk anak anak jadi aku kasih bintang banyak

    7d

      0
  • avatar

    👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻

    21d

      0
  • avatar
    Masrizal

    bagus sekali ceritanya

    22d

      0
  • Lihat Semua

Bab-bab Terkait

Bab Terbaru