logo
logo-text

Unduh buku ini di dalam aplikasi

bab 4

*Mall*
"Kk Lo beneran mau beli custom yang ini?" Tanya Tina kurang yakin karena melihat bentuk dari Kustom nya saja terlihat mengerikan. Bewarna hitam ditambah merah tua bentuk custom iblis.
"Iya emang kenapa?"
"Ngeriii"
"Biar aja, biar orang orang yang ngeliat gw pada kabur dan gak ada yang ngerayaain party nya si Candra" tutur Adira sambil tertawa kekeh.
"Terserah Lo ajah kk".
"Lo gak ada yang mau di belanjain lagi kan?".
"Gak sudah siap ko" jawab Tina
_
*Kediaman Reza Aditya Wijaya*
"Candra, Lo yakin si Adira datang?".
"Yakin lah, cewe polos kaya dia pasti bakalan datang" ucap Candra penuh dengan percaya diri.
"Can, emang Lo kenapa sih, bisa tiba tiba ngundang si Adira".
"Haha, sebenarnya gw ganti tema partinya di kartu yang gw kasih tadi".
"Serius Lo, emang Lo ganti jadi apa?"
"Gw ganti tema custom iblis, kita lihat ajah nanti. Waktu Adira datang semua orang bakal ngelihatin dia dan ngebully dia sampai kapok. Dan pastinya Adira jatuh mental dong" sambil tersenyum sinis. Candra sudah merasa paling bahagia di malam ini.
"Wahh,, keren banget ide Lo can" puji Cika.
" Lo memang terbaik can" tambah Dania sambil memberikan dua jempol ke Candra.
"Okeyy perhatian para hadirin sekalian, SELAMAT DATANG DI PESTA ULANG TAHUN CANDRA WATI PUTRI WIJAYA yeeeeeee"
"Yeee"
"Huhhh"
Dimalam kebahagiaan Candra itu semua orang tega bersorak, karaokean dan menikmati makanan di sana.
Dan semua orang yang hadir di pesta itu menggunakan dress yang mewah untuk wanita dan jas yang keren untuk pria . Semua orang terlihat menawan dengan pakaiannya.
"Can, kayaknya Adira gak bakal datang deh, gak muncul muncul batang hidup ya dari tadi" ujar Dania.
"Kita tunggu saja deh, gak datang juga gak masalah sih. Bodoh amat gw. Ehh,, tuh Gibran datang" ucap Candra sambil melihat ke arah Gibran.
Namun pandangan Candra and the Genk berubah karena melihat Adira di belakang Gibran. Dan yang mereka harapkan tidak terjadi sama sekali . Adira tidak menggunakan Kustom yang di rekomendasikan di kartu undangan itu.
_
Flashback
*Kediaman Daniel Richard Kanzen*
"Kk intinya gw bilang Lo harus hati hati sama tuh si Candra" ucap Tina sembari mendandani rambut kk nya itu.
"Lah emang kenapa?" Tanya Candra.
"Soalnya kk masih murid baru di sekolah itu, kk gak tau ajah sifat dia sebenarnya. Karna candra anak dari yang punya sekolah, jadi dia anggap dia sebagai putri di sekolah itu" ucap Tina kekeh merasa jijik dengan Candra.
"Tapi kok Lo tau?".
"Ya iya lah gw tau, Gw kan sekolah di sana. Atau jangan jangan dia nipu Lo kk, bilang pakai Kustom ginian. Pokoknya kakak harus bawa baju cadangan".
"Iya juga ya. Yaudah deh gw bawa baju cadangan ajah, siapa tau dia memang sengaja ngerjain gw. Dari cara dia ngasih undangan dikelas tadi sih gw harus nya udah curiga kalau dia itu gak tulus.
"Nah, gitu dong. Nah sekarang kakak sudah jadi bidadari nyata di bumi TADAA,," ucap Tina sembari menghadapkan Adira ke arah kaca yang cukup besar di hadapannya.
"Okey gw berangkat dulu ya Tina. BAY"
"Hati hati kak" ucap Tina sambil melambaikan tangannya.
_
Shitttt,,,
"Aa a jangan bilang mobil nya mogok. Aduh gimana ini" Adira berpikir untuk turun dan mengecek keadaan mobil nya. Dan melihat ke arah jam tangannya sudah menunjukkan 19:15 artinya kira kira setengah jam lagi acara ulang tahun Candra akan di mulai.
"Kayaknya gw memang gak di takdirkan ikutan ulang tahun Candra deh. Huff" Adira menghembuskan nafas nya berat dan kembali masuk ke mobil nya.
Beberapa menit kemudian Adira melihat seseorang lewat dengan menggunakan motor. Jika dilihat dari penampilannya bukan seperti perampok sih, makanya Adira berusaha memanggilnya namun, tidak ada sahutan dari pria itu. Dan Adira berpikir menghidupkan klakson mobil nya dan mampu membuat pria itu melihat kebelakang. Dan putar balik menuju mobil Adira.
"Maaf ya mengganggu, gw bisa minta tolong gak" pinta Adira dari dalam mobil.
Pria itu membuka helmnya dan ternyata dia adalah Gibran. Adira sedikit terkejut dan beruntung pria itu bukan orang asing melainkan orang yang dia kenal. Jadi dia tidak perlu merasa takut.
"Gibran" ucap Adira sambil membuka pintu mobil nya dan turun. Dari mobil itu.
Gibran melihat penampilan Adira dari atas sampai bawah sambil menahan tawa di dalam hati tetapi diluar kelihatan dingin.
Adira pun menyadari pandangan Gibran tersebut.
"Kenapa?"tanya Adira polos.
"Ngapain Lo manggil gw?" Tanya Gibran datar.
"Mobil gw mogok, Lo bisa bantu gw GK pliss" mohon Adira sambil membukakan matanya seperti anak kecil yang memohon ke ibunya.
Gibran ingin sekali meninggalkan gadis di hadapannya itu, tetapi nama dia tidak ingin tercemar oleh karena dia tega meninggalkan gadis sendirian dimalam hari seperti ini. Jadi dia memili membantu gadis di hadapannya tersebut.
"Katakan gw harus bantu apa?" Tanya Gibran datar.
"Lo bisa bagusin mobil gw gak".
"Gw gak ahli bagusin mobil. Lo ikut gw ajah".
"Lo serius. wah,, ternyata Lo baik juga makasih banyak Gibran" ucap Adira dengan bahagia.
"Saran gw Lo jangan mudah percaya sama Candra" ucap Gibran dan kembali menghampiri motor milik nya.
"Mak,, maksudnya. Pasti Candra bohongin gw. Gibran tunggu bentar ya gw ganti baju dulu" ucap Adira polos dan buru buru masuk mobil nya.
"Ikhh memang beneran nenek lampir tuh si Candra. Mau mempermalukan gw ternya" kesal Adira
Setelah beberapa menit kemudian Adira kembali turun dari mobilnya itu dengan menggunakan dress berwarna biru dan memperlihatkan bodi Adira sangat cocok menggunakannya.
Gibran memandang gadis yang mau menghampiri nya itu dengan tatapan takjub.
"Yuk" ajak Adira
Pandangan Gibran terhenti langsung mengambil sekalian menggunakan helm milik nya dan melakukan motor dengan kecepatan normal.
"Gak mungkin iiikhh dasar sia*an tuh anak" Rintih Candra kesal. Dan langsung menghampiri Gibran.
"Hai Gibran, makasih ya sudah datang" ucap Candra dengan bahagia karena melihat sang pujaan hati nya datang.
"Hai Adira"panggil seorang pria tidak salah adalah Leo. Bukan hanya Adira yang melihat kearah suara itu berada namu Candra dan Gibran juga melihatnya.
"Adira Lo cantik banget malam ini, mau duduk sama gw gak?"tawar Leo dan mampu membuat Candra semakin naik pitam.
"Gibran duduk sini yuk" tawar Candra ke Gibran dengan percaya diri.
"Sorry can gw mau ke toilet. Arah toilet ya di mana ya?" Tanya Gibran.
"Mm di sana"
"Oke thanks" ucap Gibran dan langsung pergi meninggalkan Candra.
"Argg sial gw malam ini"
"Haha Candra mending Lo minum sama kita. Tawar ketiga sahabatnya nya itu sambil tertawa.
"Ketawa lagi Lo" degus Candra kesal sambil duduk di bangku di hadapannya itu.

Komentar Buku (134)

  • avatar
    Samuel Jamrud

    mantap

    5d

      0
  • avatar
    SusenoHadi

    bahus ko locukk

    20d

      0
  • avatar
    MustikaUmi

    ako

    26/07

      0
  • Lihat Semua

Bab-bab Terkait

Bab Terbaru