logo text
Tambahkan
logo
logo-text

Unduh buku ini di dalam aplikasi

~3~

Hari ini adalah hari senin, hari yang sibuk. Pukul tujuh pagi siswa siswi menuju ke lapangan untuk mengikuti upacara bendera, ritual hari senin. Raya memakai topi upacaranya dan bersiap keluar kelas menuju ke lapangan untuk mengikuti upacara.
“Eh Ray kok lo ninggalin gue sih tadi” ucap Andra tiba – tiba dari belakang Raya. Andramensejajarkan jalannya di samping Raya.
“Emang kita janjian berangkat bareng” Tanya Raya cuek tanpa menoleh kearah Andra.
“Nggak sih” jawab Andra tertawa ringan.
“Lo lagi deket sama Gio kelas sebelah ya Ray?” Tanya Andra.
Pertanyaan yang mengganjal sedari kemarin pulang sekolah akhirnya keluar juga. Raya kaget kenapa Andra bisa berfikir seperti itu tapi ia tetap tenang seolah – olah biasa saja.
“Emang kenapa kalo gue deket sama Gio?” Raya balik bertanya.

“Gue nggak suka aja kalo lo deket – deket sama si Gio itu” jawab Andra melarang Raya agar tidak dekat dengan Gio.
“Alasannya?” Tanya Raya menoleh ke Gio.
“Pokoknya nggak suka aja”
“Dih aneh, cemburu lo?” Tanya Raya sambil tersenyum mengejek kearah Andra.
“Nggak! Ngapain cemburu” ucap Andra mengelak.
Seketika senyum Raya memudar tadinya dia kira Andra melarangnya dekat dengan Gio karena cemburu tapi ternyata tidak. Raya memalingkan wajahnya dari hadapan Andra dan melanjutkan jalannya menuju lapangan.
Upacara berlangsung sekitar satu jam. Setelah upacara selesai siswa siswi diberi waktu lima belas menit untuk istirahat sebelum melanjutkan aktivitas belajarnya.
Raya pergi ke kantin untuk membeli air mineral untuk membasahi tenggorokannya yang terasa kering karena memang pagi ini mataharinya sangat terik. Raya duduk di bangku kantin, ia istirahat sambil meminum air mineral yang ia beli tadi. Tiba – tiba saja Gio duduk di bangku depan Raya.
“Kosong kan Ray?” Tanya Gio kepada Raya sambil menunjuk bangku yang ia duduki.
“Hmm” jawab Raya singkat.
“Nanti malem ada acara nggak Ray?” Tanya Gio.
“Nggak! Kenapa emangnya?”
“Keluar yuk Ray, ada pasar malam di deket rumah gue. Gue jemput deh” ucap Gio mengajak Raya untuk pergi ke pasar malam, ini juga merupakan bagian dari usahannya untuk mendapatkan hati Raya. Kan ada yang mengatakan kalau cinta ada karena terbiasa. Makanya ia ingin mengajak Raya jalan agar Raya terbiasa dengan Gio.
“Kayak anak kecil aja” ucap Raya.
“Ayolah Ray, setiap gue ajak jalan pasti nolak. Sekali – kali lah jalan sama gue” ucap Giomemohon.
Tanpa mereka sadari Andra duduk di bangku belakang Raya. Tadinya ia hanya ingin istirahat sebentar dan meminum air yang ia beli tadi. Tapi malah Andra tak sengaja mendengar obrolan mereka. Ia merasa kesal dan pergi dari kantin.
“Apaan sih si Gio pake ngajak Raya ke pasar malam segala kayak bocah aja. Si Raya juga malah diem aja, apa dia mau diajak Gio ke pasar malam? Akhh mungkin dia mau” ucap
Andra ngomel – ngomel sendiri saat sudah keluar dari kantin.
Andra bergegas menuju ke kelasnya, ia merasa kesal karena mendengar obrolan Raya dan Gio tadi di kantin.
Sedangkan Gio masih menunggu jawaban dari Raya.
“Hmm.. gimana ya Yo? Gue pikir – pikir dulu deh nanti gue kabarin” jawab Raya.
Sebenarnya Raya ingin menolak ajakan Gio tapi Raya tidak enak dengan Gio karena selalu menolak ajakannya.
“Oke deh gue tunggu” ucap Gio girang seenggaknya Raya tidak menolak ajakannya, walaupun masih belum jelas tapi Gio tetap senang.
“Gue ke kelas dulu Yo, udah mau masuk” ucap Raya sambil berdiri dari duduknya.
Raya berlalu begitu saja tanpa menunggu Gio menjawab pamitnya. Saat Raya sudah sampai di pintu kantin
Gio berteriak memanggil namanya.
“Ray” panggil Deo berteriak. Raya pun menoleh ke belakang melihat siapa yang memanggilnya dan ternyata Gio.
“Apa?”
“Gue tunggu” ucap Gio berteriak sambil tersenyum. Siswa siswi yang ada dikantin yang mendengar itu menyoraki mereka.
“CIEEEEEEE……..”
“EHM……EHM..”
“Diem nggak lo semua” ucap Raya dengan tatapan membunuh.
Seketika kantin yang tadinya Ramai menjadi hening dalam sekejap karena tatapan membunuh Raya.
Raya tidak membalas ucapan dari Gio, ia langsung berlalu pergi begitu saja meninggalkan kantin menuju kelasnya.
Saat Raya sampai di pintu kelas matanya mencari keberadaan seseorang siapa lagi kalau bukan Andra. Ia menemukan Andra di bangku paling belakang pojokan, tanpa sengaja mata mereka
saling bertatapan tapi tak lama setelah itu Andra langsung memalingkan pandangannya ke ponselnya kembali. Raya heran ada apa dengan Andra? Tidak seperti biasannya, biasanya Andra langsung memanggil Raya menyuruhnya duduk di bangku sebelahnya. Raya pun mendekati Andra dan duduk di bangku sebelah Andra.
“Woi” ucap Raya memukul pundak Andra sambil mendudukan pantatnya di bangku sebelah Andra.
Andra tetap diam tak bergeming, matanya tetap memandang ke arah ponselnya.
“Kenapa?” Tanya Raya.
Andra tetap diam tak menjawab pertanyaan Raya.
“Woi Andra” ucap Raya dengan nada kesal pasalnya dari tadi Andra tidak menyahutinya sama sekali.
“Lo budek?” tambahnya.
“Berisik lo” jawab Andra cuek.
Raya baru ingin membuka mulutnya ingin marah – marah ke Andra tapi guru yang mengajar di kelas Raya sudah masuk jadi ia tunda marah – marahnya dan ia balik ke bangkunya.
***
“Eh lo liat Andra nggak?” Tanya Raya kepada slah satu teman kelasnya. Karena tadi setelah bel istirahat berbunyi dan guru rang mengajar di kelasnya sudah keluar Andra langsung keluar begitu saja tanpa menunggu Raya. Biasanya kalau Andra mau ke kantin selalu menunggu Raya dan pergi ke kantin berdua tapi kali ini tidah entah mengapa?
“Tadi gue liat dia ke kantin sama Zara” jawab Dika teman sekelas Raya dan Andra.
“Sama Zara? Berdua?” Tanya Raya heran.
“Iya” jawab Dika.
“Gue duluan ya buru – buru soalnya mau ke perpus” ucap Dika.
Raya hanya mengangguk saja. Dika berjalan terburu – buru menuju perpus entah apa yang akan ia lakukan sampai harus terburu- buru meninggalkan Raya sendirian.
“Oh jadi ini yang buat dia sibuk sama ponselnya tadi pagi sampai – sampai gue ngomong di cuekin” ucap Raya.
“Tapi mana mungkin Andra suka sama cewe kaya Zara” tambahnya.
Raya berjalan sendirian menuju kantin untuk mengisi perutnya yang kelaparan. Bukan hanya ingin mengisi perutnya yang lapar saja melainkan juga ingin memastikan apakah benar yang dikatakan Dika tadi kalau Andra dan Zara pergi ke kantin berdua.
Saat sampai di kantin Raya melihat di salah satu bangku paling pojok yang di isi oleh satu cewe dan satu cowo yaitu Zara dan Andra.
Ternyata benar yang dikatakan Dika tadi dan sekarang mereka makan berdua di satu meja.
“Oh ternyata bener Andra ke kantin sama Zara. Dan sekarang apa ini mereka makan berdua?” ucap Raya berbicara kepada dirinya sendiri dengan nada tidak suka.
Tidak sengaja Andra melihat kea rah Raya yang sedang memperhatikannya dengan Zara. Ia mempunyai sebuah ide.
“Kalo makan yang bener dong belepotan nih kayak anak kecil” ucap Andra kepada Zara dengan nada yang halus sambil mengelap samping bibir Zara menggunakan tisu. Padahal tidak ada apa – apa di sana hanya akal – akalan Andra saja agar bisa membuat Raya cemburu.
Zara yang mendapat perlakuan seperti itu meleleh karena ini kali pertama Andra menyentuh wajahnya walaupun menggunakan tisu.
“Makasih Ndra” ucap Zara merasa senang. Dia nggak tau aja Andra melakukan itu untuk membuat Raya cemburu bukan karena benar – benar perhatian ke Zara.
Raya yang melihat adegan itu merasa cemburu. Saat hatinya sedang benar – benar panas ia di kagetkan dengan suara Deo dari belakangnya yang memanggilnya.
“Ray” panggil Gio. Raya menoleh ke belakang dan mendapati Gio yang sudah ada di belakangnya.
“Ngapain berdiri? Duduk yuk” ucap Gio mengajak Raya duduk.
Raya mengikuti Gio duduk di salah satu bangku yang tidak terlalu jauh dari bangku yang di tempati Andra dan Zara. Karena memang hanya bangku itu yang tersisa dari pada Ia harus duduk bersama Andra dan Zara.
Hari ini kantin memang sangatlah ramai.
“Mau pesen apa Ray gue pesenin sekalian” Tanya Gio.
“Bakso sama es jeruk aja” jawab Raya.
Gio bergegas ke stand penjual bakso untuk memesan bakso untuknya dan untuk Raya.
Raya hanya memainkan ponselnya. Tiba – tiba ia mendengar sesuatu yang membuat kupingnya panas.
“Zar ntar malem sibuk nggak? Jalan yuk?” Tanya Andra tiba –tiba kepada Zara dengan suara yang dikeraskan bermaksud agar Raya dapat mendengarnya.
Raya menoleh kearah Andra ia tak habis fikir mengapa Andra mau sama cewe seperti
Zara. Padahal dulu Andra pernah bilang kalau ia tidak menyukai cewe caper seperti Zara. Mungkin kecuali Zara pikirnya.
“Nggak! Nggak sibuk, jalan kemana?” jawab Zara sangat antusias.
“Nanti gue kabarin jalan kemananya” Jawab Andra.
“Oke! Tumben kamu ngajak jalan duluan, biasanya aku yang ajak kamu, itu pun kamu nggak pernah mau” Tanya Zara.
Benar karena memang Zara sering mengajak Andra jalan tapi Andra selalu menolak ajakan Zara.
“Nggak! Lagi pengen jalan aja sama lo” jawab Andra santai.
“Emm kamu jemput aku ya nanti. Soalnya mobil aku mau dipake sama mama aku” ucap Zara.
Padahal itu Cuma alasanya saja supaya di jemput sama Andra.
“Oke nanti gue jemput” jawab Andra.
Raya mendengar semua obrolan mereka dan ia merasa cemburu. Tak lama Gio datang membawa nampan yang berisi due mangkok bakso dan dua gelas es jeruk untuknya dan Raya.
“Maaf Ray lama” ucap Gio tak enak dengan Raya karena membuat Raya menunggu lama. Karena memang yang mengantri sangat banyak.
“Iya nggak papa santai aja” ucap Raya.
Raya segera memulai memakan baksonya karena memang ia sudah sangat lapar ditambah lagi mendengar obrolan Andra dan Zara membuat perut Raya tambah semakin lapar saja.
Karena Raya kurang hati – hati ia tersedak kuah baksonya yang masih panas.
“Pelan – pelan dong Ray” ucap Gio segera mengambil gelas yang berisi es jeruk milik Raya dan memberikannya ke Raya agar Raya meminumnya.
Raya langsung menyahut gelas di tangan Gio yang memang di berikan ke Raya dan langsung meminumnya.
“Makasih Yo” ucap Raya. Sekarang gentian yang merasa panas Andra karena melihat kejadian tadi.
“Sosweet ya mereka” ucap Zara.
“Sosweet dari mananya, lebay yang ada” ucap Andra dengan nada kesal.
“Kok kamu kesel sih Ndra, cemburu ya?” ucap Zara bertannya ke pada Andra pasalnya wajah Andra tampak sangat kesal.
“Nggak! Ngapain cemburu” jawab Andra mengelak tetapi masih dengan nada yang kesal.
“Oh kirain” ucap Zara.
Andra dan Zara melanjutkan kembali aktivitas makannya yang terjeda tadi karena melihat adegan Gio yang memberikan minum untuk Raya yang sedang tersedak yang membuat Andra kesal dan cemburu.
Raya dan Gio juga melanjutkan aktivitasnya yang tertunda tadi Karena Raya tersedak. Disela – sela aktivitas makannya Gio bertannya kepada Raya.
“Emm Ray gimana soal ajakan gue tadi pagi?” Tanya Gio.
“Ajakan apa?” Tanya Raya.
Raya melupakan ajakan Gio tadi pagi yang mengajaknya ke pasar malam nanti malam. Karena memang tadi pagi setelah dari kantin niatnya ingin mengjak Andra juga agar dia tidak hanya berdua dengan Gio. Tapi ternyata malah Andra mau jalan sama Zara nanti malam.
“Masa lupa sih Ray?” Tanya Deo.
“Apa?”
“Gimana bisa nggak nanti malem ke pasar malem bareng gue?” Tanya Gio mengulangi pertanyaannya tadi pagi.
“Oh”
“Oh doang?” Tanya Gio.
“Terus?”
“Bisa nggak?” tanyanya lagi.
“Bisa! Lagian gue juga nggak ada acara nanti malem. Tadinya sih gue mau ajak temen gue sekalian bareng sama kita biar rame, tapi dia udah mau jalan sama pacarnya. Jadi nggak jadi gue ajak deh” ucap Raya dengan suara agak keras sambil melirik kearah Andra yang sedang memperhatikannya berniat menyindirnya.
“Temen lo yang mana?” Tanya Gio penasaran.
“Adalah temen gue. Tadi pagi setelah dari kantin niatnya gue mau ajak dia tapi dia malah cuekin gue. Kayaknya dia udah dipengaruhin deh sama pacarnya itu. Padahal temen deket” ucap Raya masih dengan nada suara agak keras agar dapat di dengar oleh Andra.
“Parah banget temen lo” ucap Gio.
“Iya emang, tau gitu gue nggak usah nyamperin dia tadi pagi” ucap Raya.
“Yaudah sih Ray kita berdua aja, ntar gue jemput ke rumah lo deh” ucap Gio.
Raya hanya mengangguk saja. Sedangkan Andra sedang merasa menyesal karena sudah mendiamkan Raya tadi pagi. Dia kira Raya akan pergi dengan Gio tadi pagi ternyata dia belum ngasih keputusan. Dan dia malah ingin mengajak Andra agar tidak hanya berdua dengan Gio.
Setelah selesai makan Raya dan Gio mereka kembali ke kelas karena sebentar lagi bel masuk akan berbunyi.
***

Komentar Buku (36)

  • avatar
    KhalizahSiti

    Semoga episode seterusnya , cpt2 direlease yah😭 seru banget soalnyaa😭❤️ knpa sesakit ini yah batin gue baca novelnya, gue ngerasa Raya bakal mati kerna mendonor hatinya ke neza, Raya kan bakal senang klw liat angra bahagia. Itu cuma ilusi gue aja😭 gue bharap episodenya bakal happy ending yah😭 kayaknya gue ubah fakta yah, maap🥺 seru bangett❤️😭

    20/08/2022

      1
  • avatar
    NabilAzka

    sangat bagus

    25/07

      0
  • avatar
    Dwi Wahyuni

    good

    12/07

      0
  • Lihat Semua

Bab-bab Terkait

Bab Terbaru