logo text
Tambahkan
logo
logo-text

Unduh buku ini di dalam aplikasi

~2~

Di sisis lain Andra dan Zara sedang mengerjakan Tugas untuk besok. Andra mengerjakannya dengan serius agar cepat selesai dan cepat – cepat pergi dari tempat itu. Karena di tempat itu ( perpus) berdua dengan Zara membuatnya tidak nyaman.
Tapi lain dengan Zara ia malah sengaja melambatkan
kegiatan mengerjakan tugasnya agar ia bisa beduaan dengan Andra di perpus lebih lama lagi. Memang itu keinginan Zara dari awal bukan karena ingin mengerjakan tugas tapi hanya ingin berduaan dengan Andra. Seperti sekarang ini ia malah asik memperhatikan Andra yang sedang serius mengerjakan tugas.
menurutnya Andra semakin terlihat tampan saat sedang serius seperti ini.
“Udah belom tugas lo” Tanya Andra kepada Zara tanpa menoleh kea rah Zara.
Zara gelagapan ia langsung membuka bukunya dan pura – pura menulis di buku itu. Sebenarnya Andra tau dari tadi Zara hanya memperhatikannya bukan mengerjakan tugas tapi ia hanya
diam dan segera menyelesaikan tugasnya agar cepat pergi dari situ.
Sekitar lima belas menit setelah Andra menegur Zara, Andra sudah menyelesaikan tugasnya ia buru – buru mengemasi buku – bukunya memasukkannya ke dalam tas ranselnya.
“Udah selesai kamu Ndra?” Tanya Zara mendongak melihat Andra yang sedang mengemasi buku – bukunya.
“Udah” jawab Andra seadanya.
“Mau pulang sekarang?” Tanya Zara.
“Iya”
“Gue nebeng ya soalnya gue nggak di jemput” Zara berharap Andra mau mengantarkannya pulang agar ia bisa lebih lama lagi berduaan dengan Andra.
“Sorry Zar gue buru – buru” jawab Andra sambil menggendong tas ranselnya di pundak sebelah kanan.
“Mau kemana?” Tanya Zara.
“Ke rumah Raya” jawabnya singkat.
“Mau ngapain ke rumah Raya?” Tanya Zara heran + penasaran.
“Apa urusannya sama lo?” Andra balik bertanya.
“Ya nggak ada sih, emang Raya siapa kamu?” Tanya Zara.
Zara terus bertanya kepada Andra membuat Andra semakin risih dan tidak mau berlama – lama di sana. Tanpa menjawab pertanyaan dari Zara, Andra berlalu begitu saja meninggalkan Zara sendirian di perpus. Andra berjalan menuju parkiran untuk mengambil motornya dan segera pergi ke rumah Raya.
Andra memang sering ke rumah Raya karena mereka sudah bersahabat lama, ibunya Raya pun sudah menganggap Andra seperti anaknya sendiri.
Saat di perjalaan pulang Andra tak sengaja melihat Raya yang sedang mengobrol dengan anak kelas sebelah yaitu Gio di warung pinggir jalan. Tiba – tiba ia merasa kesal entah kenapa tapi ada perasaan tidak suka di hatinya saat melihat Raya sedang mengobrol berhadapan dengan Gio.Perasaan kesal?, cemburu ?,atau apa?.Entahlah hanya Andra yang tau.
***
“Gue masuk dulu” ucap Raya nyelonong tanpa berterima kasih kepada Gio yang sudah mengantarnya pulang.
“Nyelonong aja Ray, makasih kek” ucap Gio protes sambil menata helm yang di pakai Raya di jok belakang.
“Makasih udah anterin gue pulang” ucap Raya.
“Sama – sama. Nggak diajak masuk nih?” ucap Gio berharap disuruh mampir di rumah Raya.
“Nggak gue mau istirahat!” jawab Raya cuek.
Raya memang sudah terbiasa berbicara cuek seperti itu kepada Gio atau pun orang lain, itulah salah satu yang membuat Gio jadi suka kepada Raya, cuek bikin penasaran wkw.
kecuali Andra dan ibunya, karena kalo ibunya memang dia yang melahirkannya rasanya tidak pantas kalo dia cuek kepada ibunya, dan Andra karena ia sudah sahabatan lama dengan Andra. Ayahnya? Ayahnya sudah lama meninggal saat Raya masih duduk di bangku SD.
“Udah lo pulang aja sana” tambahnya mengusir Gio.
“Yaelah Ray gitu amat lo sama gue. Yaudah deh gue pulang” ucap Gio.
“Eh besok gue jemput mau nggak?” Tanya Gio. Gio berharap Raya mau menerima tawarannya.
“Nggak deh gue berangkat sendiri aja” tolak Raya.
Deo menghela nafas pasalnya Raya selalu saja menolak kalau mau ia jemput saat berangkat sekolah.
“Beneran?” Tanya Gio memastikan.
“Iya, lagian gue masih punya kaki kok bisa jalan sendiri bisa berangkat sendiri” tolak Raya.
“Nggak gitu Ray, kalo naik motor bareng gue kan lebih cepet” Gio masih tetap berusaha agar Raya tidak menolaknya lagi.
“Nggak gue betangkat sendiri aja” ucap Raya tetap menolak.
Akhirnya Gio pun menyerah dan memutuskan untuk pulang.
“Yaudah deh kalo nggak mau tapi lan kali mau ya Ray?”
“Gue pikir – pikir dulu”
“Oke”
Setidaknya Raya tidak langsung menolak, artinya Gio masih punya kesempatan untuk menjemput Raya walaupun belum pasti.
Raya menjawab dengan deheman saja. Gio segera menyalakan mesin motornya dan bergegas untuk pulang.
“Gue pulang dulu ya Ray” pamit Gio.
“Hmm hati – hati” jawab Raya.
“Siap”setelah itu Deo melajukan motornya untuk pulang.
Sedangkan Raya berjalan memasuki rumah.
“Assalamualaikum, ma?” ucap Raya memberikan salam saat memasuki rumah.
Raya menghampiri ibunya yang biasa ada di dapur yang sedang membuat kue pesanan. Raya memang bukan dari keluarga kaya raya melainkan hanya keluarga sederhana, pekerjaan ibunya hanya seorang pembuat kue.
“Waalaikumsallam, udah pulang Ray” ucap Sarah ibu Raya.
“Udah ma” jawab Raya. Raya menghampiri ibunya yang sedang membuat kue, ia kasihan ibunya terlihat sangat kelelahan. Raya berniat ingin membantu ibunya.
“Mama kelihatannya capek banget” Tanya Raya.
“Banyak pesenan ya ma?” tambahnya.
“Iya, Alhamdulillah banyak pesenan hari ini” jawab Sarah.
“Mama istirahat aja biar Raya yang lanjutin” ucap Raya yang tidak tega melihat ibunya kelelahan karena membuat pesanan kue untuk mencukupi kebutuhan sekolah Raya dan kebutuhan
hidup mereka.
“Nggak usah Ray, kamu kan baru pulang sekolah pasti capek” tolak sarah.
“Nggak capek kok ma, lagian mama cari uang kan buat aku juga, jadi aku mau bantuin. Mendingan mama istirahat dulu deh, ini biar aku yang lanjutin” ucap Raya.
“Yaudah deh mama istirahat sebentar. Jangan lupa makan siang sama ganti baju dulu, nanti seragam kamu kotor” akhirnya Sarah mengizinkan Raya untuk melanjutkan pekerjaannya.
“Siap bos” ucap Raya mengangkat tangan hormat menghadap ibunya. Sarah hanya tersenyum melihat tingkah anak nya.
“Oh iya tadi Andra kesini ” ucap Sarah memberitahu Raya kalau tadi Andra datang tapi tidak menunggu Raya pulang .
“Ngapain?” Tanya Raya.
“Mampir aja katannya. Yaudah mama istirahat dulu ya” Setelah memberitahu Raya Sarah meninggalkan dapur dan pergi ke kamarnya untuk istirahat. Raya masih berfikir kenapa Andra tidak menunggunya pulang biasanya kalau dia main kalau Raya tidak ada di rumah selalu menunggunya sampai pulang. Aneh!
Raya segera pergi ke kamarnya untuk mengganti bajunya. Setelah selesai mengganti baju Raya langsung pergi ke dapur untuk melanjutkan pekerjaan ibunya membuat kue pesanan.
***

Komentar Buku (36)

  • avatar
    KhalizahSiti

    Semoga episode seterusnya , cpt2 direlease yah😭 seru banget soalnyaa😭❤️ knpa sesakit ini yah batin gue baca novelnya, gue ngerasa Raya bakal mati kerna mendonor hatinya ke neza, Raya kan bakal senang klw liat angra bahagia. Itu cuma ilusi gue aja😭 gue bharap episodenya bakal happy ending yah😭 kayaknya gue ubah fakta yah, maap🥺 seru bangett❤️😭

    20/08/2022

      1
  • avatar
    NabilAzka

    sangat bagus

    25/07

      0
  • avatar
    Dwi Wahyuni

    good

    12/07

      0
  • Lihat Semua

Bab-bab Terkait

Bab Terbaru