Kumpulan Cogans Kecuali Garrick (5)
Garrick
Woy! Siapa yg udh berani ganti nama grup ini, njir?!
Ander
Noh si @Alfio
Garrick
@Alfio keluar lo!
Alfio
@Garrick @Ander apaan sih berisik banget? Dede baru cebok nih
Ander
Anjir, jijik Yo:)
Garrick
@Alfio dedek nya babang Gerik yang tamvans ini😘
Alfio
Ah iya abangquh🥰
Antaris
Dah gak waras lo berdua
Arrion
Alay
Ander
Emang sih si Gerik mah alay, pantesan jomblo mulu
Garrick
Tros aja bully gw tross:)
Alfio
Sabar Rik, tenang aja masih ada gw kok:)
Garrick
Cuman lo doang emang Yo yg baik sama gw😖
Alfio
Iya Rik. Tenang aja masih ada gw kok yg bakalan ikut andil untuk mem-bully lo☺️
Garrick
Sialan lo, Yo!
Ander
Hahaha mampus!
Antaris
Ri, lo udah ziarah belum ke makam ibu lo?
Arrion
Udah tadi
Garrick
Kenapa ga bawa gw lo Ri?
Arrion
Mls, brt bw lo mh byk dsny
Garrick
Njir Ri kalo ngetik suka bener😭
Alfio
Hahahahaha
Ander
Woy, Selamat Hari Ibu Sedunia! Semoga ibuku dan ibumu menjadi ibu²🙏
Garrick
Aamiin Ya Allah🤲
Alfio
Semoga ibu gw g ngomel-ngomel in gw lagi hanya gegara gw jarang cebok🤲
Garrick
Jorok ajig g jadi gw Aminin
Arrion
2
Antaris
3
Ander
4
Antaris
Woy
Arrion
?
Antaris
Ke basecamp yo!
Ander
Hayu lah
Garrick
Otw
Alfio
Gosah bilang otw klo lo aja masih rebahan di kasur njir!
Arrion
10 mnt hrs udh smp di bscmp!
Garrick
Eh, kok?!
Antaris
Yg tlt hrs nybkn si Alfio!
Alfio
Hah?
Garrick
Njir g bisa gitu lah!
Ander
Nyebelin ah lo berdua
* * *
"Baru datang lo, Ri?" tanya Antaris yang baru saja datang ke basecamp geng Adler. Kemudian mendudukkan dirinya di sofa.
Memang, basecamp geng Adler itu sudah seperti rumah kedua bagi mereka. Di basecamp geng Adler pun ada televisi, kamar, kamar mandi, sofa, meja makan, dapur, kulkas, AC, dan lain-lain.
"Iya," jawab Arrion singkat, kemudian memfokuskan dirinya kembali pada game online di ponselnya.
"Hosh ... hosh ... hosh ... capek banget gue." Ander langsung menjatuhkan dirinya di atas dinginnya lantai.
"Habis lari-lari an lo Nder?" tanya Arrion, kemudian memasukkan ponselnya ke dalam saku Hoodienya.
"Iya anjir capek banget gue," jawab Ander tanpa merubah posisi tubuhnya.
Dari arah parkiran, Antaris dapat melihat Alfio yang sedang berlari menuju ke basecamp. Hingga, saat Alfio ingin menginjakkan kakinya masuk ke dalam basecamp, tubuhnya terlebih dahulu jatuh akibat kakinya yang tak sengaja tersandung oleh kaki Ander.
Bruk!
"Anjir! Hidung gue langsung pesek, woy!" pekik Alfio sambil memegang hidungnya yang sama sekali tidak pesek itu.
Alfio bangkit kemudian menendang kaki Ander. "Heh, lo ngapain sih pake tiduran segala disini, hah? Gara-gara kaki jerapah lo itu, gue jadi jatuh, njir!"
"Gimana rasanya? Enak?" tanya Ander tanpa merasa bersalah sedikit pun.
Alfio mendelik tajam ke arah Ander. "Enak palalo lima! Ya, sakitlah bego! Mana yang mendarat duluan muka ganteng gue, lagi!"
"Bagus Yo, biar tambah ganteng kayak gue," ujar Ander sombong sambil berjalan ke arah Arrion yang sedang fokus pada game online diponselnya.
Alfio hanya mencebikkan bibirnya kesal kemudian mendudukkan dirinya di samping Antaris.
"Awas jatuh Yo," peringat Antaris.
"Udah dari tadi kali gue jatuh nya," sindir Alfio. Antaris hanya terkekeh menanggapi sindiran Alfio.
"Woy, si Gerik belum datang juga? Bukannya tadi dia bilang mau otw?" tanya Ander yang belum melihat tanda-tanda kedatangan Gerik.
"Si Gerik mah dah jadi kebiasaan banget deh, bilangnya mau otw padahal masih rebahan di kasur," jawab Alfio.
"Nah, itu si Gerik," ujar Antaris sambil menunjuk ke arah Gerik yang baru saja datang.
"Woy, lo kemana aja, sih?" tanya Alfio.
"Telat dua menit," beritahu Arrion.
"Maaf, gue telat. Soalnya, tadi gue ngasih makan dulu sama anak ayam kesayangan gue," jelas Gerik.
"Emang lo melihara ayam, Rik?" tanya Antaris.
"Iya, lah! Itu anak ayam hasil jiplakan gue sama ayam tetangga," jawab Gerik bangga.
"Njir, kasian gue sama ayam tetangga nya." Alfio menggelengkan kepalanya prihatin.
"Kasian kenapa?" Tanya Ander.
"Kasian karena keperawanan nya telah direnggut paksa oleh Gerik." Ander, Antaris, Arrion, dan Gerik langsung tertawa setelah mendengar ucapan Alfio yang sedikit ... ngawur?
"Anjing! Ngakak gue." Ander memegang perutnya yang terasa keram akibat kebanyakan tertawa.
"Ganti topik, lah! Jangan bahas yang kek gini," ujar Arrion.
"Eh btw, murid baru nya cakep-cakep, ya," celetuk Ander.
"Lo mau ngedeketin salah satu cewek diantara mereka, Nder?" tanya Alfio tepat sasaran.
Ander mengangguk cepat. "Iya, lah!"
"Udah lah, Nder gak usah permainin hati cewek lagi. Lo gak takut sama karma, apa?" tanya Arrion.
"Iya Nder. Karena, cewek itu gak pantes untuk di permainkan, pantesnya untuk di seriusin," ujar Antaris.
Alfio dan Gerik bertepuk tangan meriah menanggapi ucapan Arrion dan Antaris.
"Njir, salut gue sama lo berdua," ujar Alfio sambil mengacungkan jempol nya.
"Tapi, gue udah jatuh cinta sama dia. Soalnya, gue lihat dia itu kayak beda dari cewek-cewek yang pernah gue deketin," jelas Ander.
"Kalau sekiranya lo cinta sama dia, perjuangin. Jangan cuman datang lalu pergi," tegas Arrion. Antaris mengangguk setuju.
"Iya Nder. Gue dan yang lainnya pasti bakalan ngedukung elo, kok," timpal Antaris.
"Wey, lo berdua nyadar gak, kalau hari ini Arrion sama Antaris lebih banyak ngomong?" Alfio dan Ander mengangguk menyetujui ucapan Gerik.
Arrion refleks terbatuk-batuk saat mendengar ucapan Gerik.
"Gitu ya, orang yang jarang ngobrol mah. Sekalinya ngobrol banyak, langsung batuk-batuk," ujar Alfio.
"Gue pengen nanya," ucap Antaris.
"Nanya apa?" tanya Ander.
"Gue pengen nanya nama cewek baru yang rambutnya diikat itu siapa?" tanya Antaris.
Mereka berempat mengernyitkan dahinya bingung. Bingung karena, baru kali ini Antaris menanyakan tentang cewek.
"Kenapa Ris? Lo suka sama dia?" tanya Gerik, curiga.
"Nggak lah!" elak Antaris.
"Namanya, Bella deh kalau gak salah," jawab Ander.
"Tahu darimana, lo?" tanya Alfio.
"Gak sengaja dengar dari mulut cewek-cewek yang suka ngegosip," jawab Ander sambil nyengir.
"Oh, jadi namanya Bella? Cantik. Dan, kayaknya dia juga beda," batin Antaris.
"Kayaknya gue udah jatuh cinta sama dia pas awal ketemu,"
"Selamat buat lo, Bella. Karena, sebentar lagi lo bakalan berhasil luluhin hati gue."