logo
logo-text

Unduh buku ini di dalam aplikasi

bab 6

"baik! mari kita persilahkan, pemeran utama hari ini memberikan pidato! inilah, kita sambut tuan Ian yi"
"um... tidak banyak yang ingin saya sampaikan! terima kasih untuk teman teman yang sudah datang di acara ini. sambutan saya tutup"
dengan singkat Ian yi menutup pidatonya. dia tak ingin terlalu menarik perhatian.
"Ian yi" panggil teman teman Ian yi
Ian yi menghampiri mereka. Zeuly tiba tiba menggandeng tangan Ian yi
"Ian, aku tidak tahu anaknya itu kamu! aku bersedia di jodohkan dengan mu!" ujar Zeuly
"Ian, wanita menjijikkan ini, kamu ingin dijodohkan dengan dia? " ejek Weni
"Kenapa semua pada berebutan Ian yi? aku disini juga ada! sini, pilih aku saja jika Ian tidak mau!" sahut Qipeng
"siapa yang mau dengan pria jelek seperti kamu! Ian lebih tampan! apa lagi dia pewaris terkaya di negara ini! memang kamu punya apa dibandingkan dengan Ian?" Zeuly membandingkan
"Teman teman, maaf aku datang terlambat!" lambai rue ye
"tidak apa-apa! sini duduklah!"
"ini teman sekamar kita, rue ye" ujar Qipeng memperkenalkan rue ye
"ta... tampan... hai, rue ye! aku Zeuly, temannya Ian yi juga! "sahut Zeuly mengulurkan tangannya
"tadi, bilang suka Ian, sekarang sudah ganti lagi! tidak setia! lebih baik Kamu sama aku saja! jika kamu sama Zeuly, dia pasti akan selingkuh dengan banyak pria tampan!" ujar Weni
Ian yi tersenyum. dia tak tau apa yang harus dia katakan lagi.
"oh ya, siapa yang membawaku ke rumah sakit kemarin?" tanya Ian yi
"a.. aku,, bagaimana? kamu mau memberikan aku hadiah?" ujar rue ye
"Jadi, ITU KAMU?" Menatap tajam rue ye
"kamu... kamu kenapa marah?" tanya rue ye
"bagaimana keluarga ini bisa tau jika aku dirumah sakit? apa kamu memberitahunya?" tanya Ian yi lagi
"tidak! aku juga... tidak tau kenapa dia bisa menemukan kamu!" jawab rue ye
"bagaimana bisa aku mengatakan nya dengan jujur? bisa bisa aku akan kamu bunuh! " batin rue ye
"sepertinya itu tidak masuk akal! rue ye!" ujar Ian yi
"um... bagaimana? aku juga tidak tahu! aku meninggalkan kamu di rumah sakit sendiri. dan... setelah aku kembali beberapa saat... sudah ada yang menjaga kamu di depan kamar dengan ketat!" jelas rue ye
saat mereka mengobrol, Joe yi dan Wei yi melihat. dia langsung menyamperin Ian yi dan teman temannya
"Terima kasih sudah datang di pesta penyambutan Ian yi, anak kami!" ujar Joe yi
"tidak! tuan yi tidak perlu sungkan!" ujar rue ye
"Ian yi, ikutlah papa menyapa tamu di sana!" ajak Joe yi
"aku belum mengakui anda sebagai papa! kenapa anda mengakui sendiri?" ejek Ian yi
"aku mengakuinya didepan orang banyak! karena, Kamu memang anak ku! kenapa, aku tidak mengakuinya?"
"sudah! jangan bertanya lagi! ikut dengan ku disana menyapa tamu sebentar!"
di tempat lain acara penyambutan
"tuan su, ini anak saya! namanya Ian yi. dia baru ditemukan! " ujar Joe yi
"anak mu tampan, anak ku juga cantik! bagaimana jika kita mengenalkan mereka?"
"perkenalan apaan? ini jelas jelas mau menjodohkan aku dengan anak nya! " batin Ian yi
"su cenlin kemarilah! dia Ian yi, anak dari tuan yi!"
"halo! namaku cenlin! Tampan, siapa namamu?" ujar cenlin memperkenalkan diri
"Ian yi" Satunya dengan kata kasar
"anak ku memang begini. dia masih asing jadi, ya... beginilah" ujar Joe yi
Ian yi meninggalkan pesta dengan cepat. dia tidak kembali ke rumah orang tuanya tapi kembali pulang ke asrama nya
"Di sini... aku berjuang sendirian tanpa orang tua. dulu, aku menginginkan mereka disisiku. tapi sekarang, mereka sudah disisiku! apa lagi yang aku inginkan? aku merasa ada yang ganjal di hatiku yang membuatku kembali ke sini!"
malam berlalu. Qipeng dan rue ye pulang ke asrama. dia melihat Ian tidur di asrama
"apa aku bermimpi? dia kembali lagi disini? apa dia tidak puas dengan kehidupannya yang mewah?" bisik Qipeng
"mana aku tahu! dunia orang kaya sangat rumit! siapa sangka dia malah jadi tuan muda besar yang sangat kaya" balas rue ye
pagi berikutnya, Ian yi pergi ke kampus. semua orang melihat nya. saat ada yang menabraknya dan menjatuhkan bukunya, semua orang lalu membungkuk meminta maaf
"hari ini sangat aneh"
ada lagi, orang yang selalu membuat masalah dengan Ian yi. dia menghampiri Ian secara pribadi bersama bosnya dan bersujud meminta ampun.
ini hari yang sangat aneh. semua orang terlihat aneh seperti melihat moster. mereka tidak berani mengganggu Ian yi lagi. itu membuat suahsana sepi.
"Membosankan! kenapa semua orang pada menghindariku? apa yang salah dengan mereka? apa orang kaya sangat menyeramkan?"
"untungnya, Qipeng ada di kelas. aku akan menanyakan padanya!"
Ian memasuki kelas. dia duduk di sebelah Qipeng dan bertanya padanya
"Ada apa dengan semua siswa? mereka terlihat aneh! semuanya menghindariku! kamu tidak menghindariku juga kan?"
"kamu tidak tahu? tuan yi berinvestasi dikampus. dia juga mengatakan jika mereka menyakiti kamu mereka akan di keluarkan di kampus! dan... aku mendapat beasiswa dari tuan yi karena aku sangat baik denganmu!" ujar Qipeng
"ternyata, dia yang melakukan semua ini?"
"tidak hanya itu! tuan yi juga mengirimkan hadiah di asrama. ada tempat tidur yang empuk untuk kita! terima kasih teman! kamu membuatku merasakan kehidupan yang nyaman!" ujar Qipeng lagi
Ian merasa tidak nyaman dengan perilaku teman teman nya. sepulang dari kampus Ian langsung datang ke rumah orang tuanya
"selamat datang kembali, tuan muda. anda pasti mencari tuan dan nyonya. dia ada di rumah keluarga. saya akan mengantar anda!"
"dia bahkan sudah memprediksi ini! pasti dia tahu apa yang akan aku lakukan!" batin Ian yi
pelayan mengantar Ian ke ruang tamu.
"saat kesini... aku tidak melihat bahwa rumah ku sangat mewah"
"tuan, kita sudah sampai!"
"baik, kamu bisa pergi" lambai Ian yi
"tuan yi, oh tidak! papa! Kenapa kamu melakukan itu disekolah! "
"aku melakukan nya demi kamu! agar kamu bisa hidup dengan damai. bukankah begitu? teman kamu juga sangat bahagia kan? bagaimana? apa kamu suka?" ujar Joe yi
"tidak! aku merasa bosan! mereka tidak ada yang mau berteman dengan ku selain Qipeng tidak ada yang mau berbicara dengan ku! "
"kenapa kamu mempermasalahkan itu? nanti kamu juga akan terbiasa. aku sudah mengirimkan beberapa pelayan di asrama kamu dan juga, aku sudah mentransfer uang ke rekening kamu! belajarlah yang rajin! perusahaan menunggumu!"
joe yi menepuk pundak Ian yi kemudian dia pergi ke ruang makan
"kalau belum makan, makanlah!" perintah Joe yi

Komentar Buku (432)

  • avatar
    AnandaMuhamad

    cepat

    5d

      0
  • avatar
    OliviaRefa

    baguss

    9d

      0
  • avatar
    IrawanHeri

    ok siap

    15d

      0
  • Lihat Semua

Bab-bab Terkait

Bab Terbaru