logo
logo-text

Unduh buku ini di dalam aplikasi

bab 3

setelah mereka selesai, Zeuly mengantar Ian yi pulang ke asramanya
"terima kasih sudah menemaniku tadi. sayangku, sampai bertemu besok!" bertemu besok!"
Tanpa berkata apapun Ian yi mengabaikan perkataan Zeuly dan langsung pergi ke kamar asramanya
krek' dia membuka pintu dan....
"yah, ayo jangan sampai kalah! Terus tembak"
melihat teman temannya bermain game
"Kalian jam segini belum tidur? wajar saja saat sekolah kalian selalu telat dan tidak pernah mengerjakan pr!" ucap Ian yi yang baru datang
"yah, menang!" mengabaikan
"Ian yi, kamu ngapain saja dengan Zeuly?"tanya Qipeng
"tidak ada yang spesial! aku tidak dulu!"
tidak memakan waktu beberapa menit, Ian yi langsung tertidur
ke esokan paginya
"um... " berbalik badan
Ian yi terkejut melihat jam dan langsung buru buru berdiri dari tempat tidurnya. dia langsung bergegas mandi dan segera akan berangkat ke kuliah
hei! Ian yi kamu mau kemana? hari ini hari Minggu!" Ingatkan Qipeng
Ian yi segera menghentikan langkahnya
"um... aku tidak sedang mau berangkat kuliah!" ujar Ian yi menanggung malu
"Cih! memang kamu mau kemana membawa tas?" ejek Qipeng
"Siapa bilang kemana mana tidak boleh bawa tas? sok tau!"
Ian yi langsung berjalan keluar tanpa berpikir. dia berjalan keliling taman tanpa tau tujuan ingin kemana
saat di taman dia melihat sebuah poster gambar seorang bayi laki laki yang persis dengannya saat masih kecil. di poster itu bertuliskan "di cari anak hilang"
"tidak mungkin itu aku kan? mungkin hanya mirip saja!"
Ian yi mengabaikan poster yang tertempel di pohon. dia menuju ke panti asuhan untuk menjenguk ibu panti dan anak anak disana
"Ian yi, kamu Tumbuh tinggi dan tampan! ibu panti hampir saja tidak mengenalmu!" ujar su Qin
su Qin, ibu panti asuhan yang mengasuh Ian yi sejak kecil
"Baru baru ini, ada seseorang yang datang kesini menanyakan tentang seorang anak yang hilang 17 tahun yang lalu! dalam foto itu sangat mirip dengan mu. jadi aku memberitahu mereka dan memperlihatkan foto masa kecilmu! dia bilang ingin bertemu dengan mu" ujar su Qin
"aku tidak ingin"
"temuilah mereka! siapa tahu mereka benar benar orang tua kandung mu!" perintah su Qin
"baiklah! " menghela nafas panjang
"karena kamu sudah setuju! ini alamat rumah nya!" ujar su Qin lagi
"kenapa aku yang harus menemuinya? dia yang ingin bertemu dengan ku bukan aku yang ingin bertemu dengan nya!" Ian yi menatap kesal
"IAN YI, KENAPA KAMU BANYAK BERPIKIR! " Teriak Su Qin
"AMBILLAH!" Teriak su Qin lagi
"ibu! aku benar benar tidak bisa! kenapa harus aku yang menemuinya?" Gerutu Ian yi
"Ian yi, kamu bodoh ya?" Kesal Su Qin
"aku memang bodoh. tes saja dapat banyak angka telur!"
"baiklah! ini keputusan kamu! jika kamu mau menemui mereka maka datanglah! jika tidak mau juga tidak apa-apa!"seru su Qin
"baiklah! aku akan pulang dulu!"
Ian yi berfikir tidak perlu menemuinya. hatinya bertanya tanya, "Kenapa aku dititipkan di panti asuhan waktu itu? sekarang dia mencariku? pokoknya aku tidak mau pergi! orang tua macam apa yang mengasingkan anaknya di panti asuhan?"
saat Ian yi berjalan keluar, dia menyenggol lengan sepasang suami istri yang hendak masuk yang memecahkan lamunannya
"maaf, saya tidak sengaja!" ucap Ian yi
dia membantu Ibu itu berdiri. tubuhnya terlihat sangat lemah. di matanya bahkan ada lingkaran hitam seperti tidak tidur semalaman
"nak, siapa namamu?" ujar ibu itu
"Ian yi" sahut Ian yi dengan nada kasar
melihat itu, Su Qin langsung keluar dan membantu Ian yi memapah nya. Setelah membantunya, Ian yi langsung pergi tanpa berkata apapun.
"Ibu! saya ingin bertemu anak saya! " ujar Wei yi // ibu ibu tadi
"dia? dia orang yang bersenggolan dengan Anda" sebut su Qin
Ian yi pulang ke asrama nya. dia melihat ada sebuah mobil di depan asrama. dia berpikir itu Zeuly. Ian yi langsung masuk ke asrama
"Zeuly, kenapa kamu kesini? aku sudah bilang..."
Ian yi tertegun. ternyata wanita yang ada di depannya adalah Weni, teman tomboynya itu
Weni menatap Ian yi tajam. dia tak senang di Anggap sebagai Zeuly. dalam hati nya terdapat rasa sakit yang mendalam
" aku mencintaimu... tapi, kamu malah menyebutku dengan nama orang lain! sungguh menyakiti hatiku!" batin Weni
"eh? Weni? aku pikir kamu... si Zeuly itu! soalnya, di depan itu ada mobil. biasanya kamu membawa motor Kenapa sekarang bawa mobil?" tanya Ian yi
ke dua temannya menatap tajam Ian yi. Ian yi kebingungan dan langsung buru buru keluar dari asramanya
"maaf, sudah mengganggu kalian bermesraan" sahut Ian yi yang buru buru menutup pintunya
"eh? sepertinya dia salah paham, wen!" cengir Qipeng
Weni kemudian keluar dari kamar asrama. saat dia keluar, dia menatap tajam mata Ian yi
"sebenarnya ada apa sih? aku kan sudah bilang maaf!" ujar Ian yi bingung
"dasar bodoh! aku dan Qipeng tidak ada hubungan apapun! kenapa kamu buru buru keluar dan menutup pintunya?"
Weni menjetikkan jarinya di dahi Ian yi
"hei! kenapa setiap kali kamu menjentikkan jari ke dahiku? "kesal Ian yi
Qipeng keluar dari kamar asrama. dia melihat Ian yi dan Weni seperti bermesraan
"Nasib orang jelek. selalu melihat teman tampannya bermesraan dengan wanita lain di depannya! nasib nasib!" guman Qipeng
setelah beberapa saat bertengkar, akhirnya mereka selesai melepaskan beradu mulut.
"Lalu? kamu kenapa datang ke sini?" tatap Ian yi yang masih kesal
"Aku berencana ingin mengajak kalian makan!" ajak Weni
"aku tidak punya uang! " sahut Ian yi dan Qipeng bersamaan
"Aku yang traktir kalian!" ujar Weni
"kamu kesini bawa mobil! apa ini mobil sewaan?" ejek Ian yi
"Dasar Ian bodoh! ini mobilku bukan mobil sewaan!" kesal Weni
"mobil ini seharga 100 juta dolar. mobilku adalah salah satu yang ter elit di sekolah. masuklah! kalian akan merasakan bagaimana membawa mobil mewah! " pamer Weni
"Oh... aku sudah pernah masuk ke dalam mobil para wanita. semuanya biasa saja! apa bedanya!" ejek Ian yi lagi
Ian yi memecahkan kebanggaan Weni terhadap mobil mewahnya. Weni merasa mobilnya masih kurang mahal karena Ian yi membedakan mobilnya dengan mobil para wanita kaya yang mengejarnya
mereka memasuki mobil mewah Weni. Ian yi tercengang setelah memasuki mobil Weni. itu berbeda dari milik wanita wanita kaya yang mengejarnya. dia tidak bisa berkata kata.
baru sedetik mengagumi mobil mewah Weni dalam hati nya dia langsung mengejek Weni lagi
"mobilnya memang mewah tapi, pasti mobil sewaan deh!" ejek Ian yi
"Kenapa aku bisa suka dengan laki laki yang mengejek ku terus seperti ini? apa aku sudah gila?" batin Weni

Komentar Buku (432)

  • avatar
    AnandaMuhamad

    cepat

    6d

      0
  • avatar
    OliviaRefa

    baguss

    10d

      0
  • avatar
    IrawanHeri

    ok siap

    15d

      0
  • Lihat Semua

Bab-bab Terkait

Bab Terbaru