logo
logo-text

Unduh buku ini di dalam aplikasi

bab 2

terima kasih sudah menemaniku tadi. sayangku, Ian yi, mahasiswa berumur 17 tahun. bertumbuh tinggi dan tampan. ketampanannya membuatnya terkenal di sekolah. dia anak yatim-piatu yang terbuang
Ian yi tinggal di asrama saat ini. dia juga bekerja di sebuah restoran temannya, Zeuly.
dia bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidupnya dan membayar biaya kuliahnya.
"Ian yi, kamu istirahatlah dulu! jangan terlalu keras bekerja! walaupun kamu hanya diam saja aku juga akan tetap membayar mu kok" ujar Zeuly
Zeuly, sahabat perempuan Ian yi juga termasuk mahasiswi di kuliahnya. cantik, tidak terlalu tinggi, berdada rata, tidak terlalu seksi.
Zeuly menyukai Ian yi karena wajah tampannya. dia salah satu orang yang dapat mengajak Ian yi kencan. semua wanita iri padanya disekolah.
ya, Ian yi memilih Zeuly karena tidak punya pilihan. tidak lain karena Zeuly gadis yang terlihat polos dan tidak suka berdandan
"tidak boleh! aku disini untuk bekerja! " jawab Ian yi
"terserah deh! tapi kamu Sundah janji dengan ku akan berkencan nanti malam"
"kamu sudah mengatakan nya didepan semua murid wanita, jika kamu tidak berkencan dengan ku, aku akan bilang dengan semua orang jika kita tidak jadi berkencan agar para wanita itu mengerumuni kamu terus disekolah!" ujar Zeuly
di lihat dari muka polosnya, sebenarnya Zeuly seorang yang mendominasi, dan selalu mengancam
"apa yang salah dengan ku? aku menyetujui berkencan dengan anak orang kaya yang mendominasi! aku pikir dia cewek yang polos!" batin Ian yi
"tidak boleh menolak ya..., "ujar Zeuly
"Ya, aku tahu! aku akan pergi dengan mu nanti malam. tapi, aku tidak punya banyak uang untuk membelikan kamu makanan atau sesuatu yang lain!" pasrah Ian yi
"tidak tidak! karena aku yang mengajak kamu kencan duluan, jadi, biarkan aku yang membelikan sesuatu untuk mu! " ujar Zeuly
"ah.. tidak baik! aku seorang laki-laki. harusnya aku...,
"berhenti berbicara! gaji mu untuk membayar biaya kuliah dan biaya hidup mu! " sahut Zeuly
"baiklah! aku tidak bisa menolak mu!" ujar Ian yi
"baik! kalau begitu, aku akan suruh pelayan bawakan baju untuk kamu pakai nanti! bye... sampai bertemu nanti malam sayangku!" ujar Zeuly mengedipkan matanya
"Ian yi, kamu sungguh beruntung banyak wanita yang mengejar mu!" ujar Qipeng
Qipeng, mahasiswa satu kuliah dengan Ian yi. termasuk teman sekamar Ian yi. dia bekerja di restoran Milik keluarga Zeuly bersama Ian yi dan satu teman perempuan yang tomboy, Weni
"kalian jangan mengobrol lagi! manajer gu akan datang memeriksa pekerjaan kita!" sahut Weni
Weni, teman perempuan satu satunya Ian yi. perempuan tomboy, jago beladiri, tidak terlalu cantik. termasuk wanita yang menyukai Ian yi diam diam
"ya, hampir lupa! manajer gu orang nya sangat galak! apalagi dengan Ian yi!" ujar Qipeng
"APA YANG KALIAN GOSIPKAN ! KALIAN PIKIR AKU TIDAK TAU! CEPAT BEKERJA ATAU KALIAN TIDAK DAPAT GAJI" Teriak Manajer gu
Ian yi , Qipeng dan Weni menoleh kebelakang dan cepat cepat berlari secepat kilat meninggalkan manajer gu
semua pelayan melihat kejadian itu.mereka semua tau jika manajer gu orang yang tidak suka melihat seseorang tidak mau bekerja keras. dia seperti gatal jika tidak memberi pelajaran pada seorang pemalas
"APA KALIAN TIDAK BEKERJA? KENAPA MELOTOTI SAYA? "teriak Manajer gu
para pelayan disana terkejut dan ketakutan. mereka langsung berlari pergi buru buru bekerja
setelah selesai dengan kesibukannya bekerja, Sesuai janjinya Ian yi berganti pakaian dan menunggu Zeuly di depan restoran
saat itu, kebetulan Weni mau pulang dan melihat Ian yi di luar memakai baju formal. Weni langsung datang menghampiri Ian yi
"Ian yi, apa yang kamu lakukan disini? kamu tidak pulang ke asrama?" ujar Weni
"Aku sedang menunggu Zeuly!" jawabnya
"Apa kalian akan pergi berkencan beneran? aku tidak menyangka ini! " ujar Weni
belum sempat menjawab pertanyaan Weni, Zeuly sudah datang dan langsung merangkul tangan Ian yi
"sayangku, kamu ternyata menunggu disini? apa sudah lama? maaf membuatmu menunggu lama" sahut Zeuly
Weni menatap tajam Zeuly. Weni merasa kesal. dia berpikir jika Ian yi seharusnya memilih berkencan dengan nya
"Hai teman Weni. tolong izin kan baby Ian yi ya! dia akan pulang agak larut. maaf merepotkan saudara Weni untuk menyampaikan ke pengurus asrama! kami pergi dulu!" ujar Zeuly
Zeuly membawa Ian yi pergi memasuki mobilnya. dengan pelan mobilnya melaju meninggalkan Weni di depan matanya
"Zeuly! aku tidak akan melupakan ini! demi Ian yi aku bekerja disini dan menyembunyikan identitas ku! atas dasar apa aku yang berkorban kamu yang berkencan dengan Ian yi" batin Weni
"Zeuly, kita akan pergi kemana?" tanya Ian yi
"coba sayang ku tebak? " tanya balik Zeuly
"kenapa kamu memanggil ku begitu? kita hanya kencan biasa saja! " ucap Ian yi cuek
"memang kenapa? aku ingin mengenang kenangan indah ini! apa tidak boleh?" sahut Zeuly
Ian yi terdiam. dia tidak ingin berdebat dengan Zeuly panjang lebar.selama perjalanan Ian yi tetap diam. jika Zeuly bertanya, dia akan menjawabnya dengan singkat
"nona, Kita sudah sampai lokasi!" sahut supir di depan
"sudah sampai? aku akan turun dulu!" ujar Ian yi
Ian yi turun dari mobil dan mengamati sekitar. di lihatnya tempat didepannya hotel dan disampingnya ada sebuah restoran. Ian yi tetap berpikir positif. di dalam hatinya " mungkin Zeuly akan mengajakku ke restoran tapi di parkir kan di hotel mobilnya!"
"apa yang kamu tunggu? ayo kita masuk!" ujar Zeuly
Zeuly memimpin jalan dan memasuki hotel itu. Ian yi tercengang. di dalam pikirannya " dia terlihat seperti seorang gadis yang polos! kenapa dia mengajakku ke sini? tidak mungkin kan dia ingin tidur dengan ku? gila! pasti dia sudah gila!"
Ian yi tidak ingin masuk ke dalam. dia tetap diluar. tapi, Zeuly meminta para pengawalnya untuk membawa Ian yi masuk ke kamar hotel
"tidak!!! aku tidak mau melakukannya! aku belum siap melepaskan keperjakaan ku ini!" ujar Ian yi
pengawal nya menutup pintu kamar dan berjaga di depan pintu
Ian yi diam saja Duduk di kasur. dia tidak berani bergerak dan bersuara
"Ian yi! apa yang kamu lakukan disitu? cepat ke sini!" ujar Zeuly di teras kamar
"eh? tidak melakukan itu?" tercengang
"apa yang kamu pikirkan? aku mengajakmu kesini untuk melihat bintang dengan teleskop" ujar Zeuly
"bilang Dong! kenapa begitu terlihat misterius?"
"ha-ha-ha... aku ingin membuat mu terkejut!" ujarnya Zeuly lagi
setelah mereka selesai, Zeuly mengantar Ian yi pulang ke asramanya

Komentar Buku (432)

  • avatar
    AnandaMuhamad

    cepat

    6d

      0
  • avatar
    OliviaRefa

    baguss

    10d

      0
  • avatar
    IrawanHeri

    ok siap

    15d

      0
  • Lihat Semua

Bab-bab Terkait

Bab Terbaru