logo text
Tambahkan
logo
logo-text

Unduh buku ini di dalam aplikasi

Bab 2 Menerima Tawaran Pekerjaan

Arumi menghitung jumlah uang tabungannya, ternyata kurang 1 juta untuk melunasi setengah biaya kunjungan yang harus dibayarkan. Arumi tidak ingin membuang waktunya sekarang, dia ingin bergegas menuju restoran tempat dia bekerja untuk meminjam uang 1 juta yang kurang tersebut. Arumi hendak mengunci pintu rumahnya, namun terdengar suara Mamanya dari belakang.
"Rum, mau kemana nak?"
"Mau ke restoran Ma, kok Mama tumben pulangnya cepet?"
"Iya, itu anaknya Bu Nida kan mau nikah, jadi dia minta bantuan Mama untuk masalah konsumsi nanti di nikahannya, jadi kayanya Mama bakal nginep di tempatnya Bu Nida nanti, kamu gapapa kan kalo dirumah sendiri?"
Lita merupakan orang tua tunggal untuk anak satu-satunya yaitu Arumi, suaminya yaitu papa Arumi sudah meninggal 7 tahun yang lalu. Untuk memenuhi kebutuhan hidupnya dan Arumi, Lita bekerja di toko pakaian milik Bu Nida.
"Gapapa Ma, kerjaan Mama gimana hari ini?"
"Pembelian sepi nak akhir-akhir ini, makanya ada salah satu pekerja yang di keluarin sama Bu Nida" Ada rasa takut di dalam hati Lita, dia takut jika pembelian di toko terus sepi maka Bu Nida juga akan mengeluarkannya.
"Semoga toko pakaian Bu Nida ramai pembeli lagi ya Ma, yaudah Arumi berangkat dulu ya Ma"
"Amin, hati-hati ya Nak"
.....
Arumi hanya membutuhkan waktu 10 menit untuk menuju restoran tempat dia bekerja, restoran Sky Blue adalah restoran bintang lima, Arumi sudah bekerja di restoran ini selama 1 tahun. Gaji yang diterima oleh Arumi dari restoran ini tidak terlalu besar, hal ini dikarenakan Arumi bukanlah pekerja tetap di restoran ini namun hanya pekerja paruh waktu.
"Rum ngapain kesini? Hari ini kan bukan hari lo kerja?" Tanya Rima setelah melihat Arumi, Rima merupakan salah satu teman kerja Arumi di restoran ini, sama seperti Arumi, Rima bekerja sebagai pekerja paruh waktu di restoran ini.
"Gue hari ini bukan mau kerja Rim, gue kesini mau nemuin Bu Riris" Bu Riris adalah manager di restoran ini, wanita itu dikenal baik dan ramah oleh semua pekerja di restoran tersebut.
"Bu Riris ada di ruangannya Rum"
Setelah mengetahui dimana Bu Riris berada, Arumi langsung menuju tempat itu.
.....
Arumi mengetuk pintu berwarna putih di depannya dengan perlahan, setelah mendengar perintah masuk dari dalam ruangan, Arumi segera bergegas memasuki ruangan tersebut.
"Eh Arum, gimana kabarnya hari ini?" Sapa Riris seraya tersenyum pada Arumi setelah melihat gadis belia itu memasuki ruangannya.
"Baik Bu, Ibu gimana kabarnya?"
"kabar saya baik juga, duduk dulu Arum. Kamu ada keperluan apa sama saya sampe dateng ke restoran di hari kamu gak kerja?"
Arumi duduk dikursi yang ada di hadapan Bu Riris, menarik nafasnya perlahan sebelum memberitahu tujuannya untuk datang ke restoran ini. "Ini Bu, saya mau pinjam uang 1 juta, nanti untuk pembayarannya bisa langsung dipotong dari gaji saya aja Bu"
Bu Riris tidak terlalu kaget dengan apa yang Arumi katakan karena ini bukan pertama kalinya Arumi meminjam uang dari restoran ini, 6 bulan yang lalu Arumi juga meminjam uang dari restoran ini.
"Sebenernya saya mau aja pinjemin kamu uang Rum, tapi restoran ini baru aja pindah tangan ke orang baru jadi kebijakan dan ketentuan tentang peminjaman uang juga berubah termasuk peminjaman ke pekerja, jadi maaf kayanya kamu belum bisa pinjam uang dari restoran ini"
Ada rasa terkejut yang Arumi rasakan saat mendengarkan penjelasan dari Bu Riris, Arumi sekarang mengerti peraturan baru yang ditetapkan oleh pemilik baru restoran ini adalah bahwa uang hanya dapat dipinjam oleh karyawan tetap saja, bukan pekerja paruh waktu seperti dirinya.
Arumi memutuskan pamit dari ruangan Bu Riris setelah mendapatkan jawaban bahwa dia tidak dapat meminjam uang. Arumi tertunduk lesu setelah keluar dari restoran tersebut, dia bingung sekarang. Mamanya pasti tidak memiliki uang karena Arumi tahu mamanya hanya digaji perhari yang mana gaji tersebut hanya mampu memenuhi kebutuhan hidup mereka untuk satu hari. Meminjam kepada Bik Jum tidak mungkin karena jumlah itu terlalu banyak. Kepada teman-temannya juga tidak mungkin, Arumi tidak memiliki banyak teman dan semua temannya memiliki latar belakang ekonomi yang sama dengan Arumi meskipun ekonomi mereka sedikit lebih baik darinya.
.....
Arumi menatap langit-langit kamar nya, Arumi hanya memiliki waktu dua hari lagi untuk melunasi setengan biaya kunjungan sekolah yang akan dilakukan. Dia bingung sekarang, dia memutuskan untuk membuka ponselnya, melihat pesan masuk, ternyata tidak ada pesan. Arumi tiba-tiba teringat tawaran pekerjaan yang ditawarkan oleh Nisa di sekolah tadi, namun Arumi masih bingung, apakah dia harus menerima tawaran itu tapi sepertinya satu-satunya jalan yang tersisa adalah menerima tawaran itu meskipun Arumi tidak senang dengan pekerjaan yang akan dia lakukan.
Pesan terkirim //Nisa//
Nis gue terima tawaran pekerjaan yang lo tawarin di sekolah tadi pagi.
Pesan masuk //Nisa//
Oke Rum, kalo gitu nanti malem jam sepuluh gue jemput lo di rumah lo ya.
Pesan terkirim //Nisa//
Oke Nis.
Arumi tidak yakin, apakah keputusan yang dia ambil ini benar atau salah, Arumi hanya berharap dia akan baik-baik saja nantinya. Arumi memutuskan tidak memberitahu mamanya, karena Arumi yakin Mamanya tidak akan mengizinkannya, sebagai anak Arumi tau dia salah tidak memberitahu Mamanya, tapi dia juga butuh uang itu untuk membayar biaya kunjungan yang akan dilakukan.

Komentar Buku (497)

  • avatar
    Afrizal

    sangat baik

    2d

      0
  • avatar
    Aris Suryani

    bagussss

    10d

      0
  • avatar
    Chenoa Azzalea

    good

    12d

      0
  • Lihat Semua

Bab-bab Terkait

Bab Terbaru