logo text
Tambahkan
logo
logo-text

Unduh buku ini di dalam aplikasi

Bab 6 HANCUR NYA SEORANG ALDEON

Aku tidak lemah, hanya hancur. Kenyataan yang tidak pernah aku inginkan terjadi. Kenyataan yang tak pernah aku bayangkan datang begitu saja.
Hidup sangat sulit untuk di tebak
Dan takdir sangat susah untuk di terima.
-Aldeon Gendra Mahardika.
•••
Pagi ini Azel akan bersekolah di SMA Cempaka putih, apa pun yang akan ia terima nantinya ia ikhlas, ia akan membantu Alga mencari orang yang selama ini ia cari. Dia sedikit risih pada siswa siswi yang menatap nya belum lagi abang nya yang terus merangkul dirinya.
"Bang, itu mirip banget sama si Alga." Azel berbisik pada Aksa.
"Udah diem, entar mereka curiga Lo gitu. Intinya kita bersikap biasa aja"
Mereka memasuki ruang kepsek dan setelah beberapa menit berbicara mereka sudah di beri kelas untuk di tepati,"Bang kok kelas kita jauh banget sih!" gerutu Azel.
"Udah elah terima aja, lagian Lo di lantai dua gue di lantai 3 gak beda jauh."
Azel memasuki kelas nya banyak sorak heboh berteriak terutama para siswa, biasa lah gak bisa liat cewe bening dikit, kalau ada cewe cantik bakal lupa sama cewek sendiri.
"Kenalin gue Azelna Clarissa Venta, kalian boleh panggil gue Azel." ucap Azel dengan senyum tipis nya.
"Baiklah, kamu duduk di sebelah Rina ya, Rina angkat tangan kamu." Azel mengangguk lalu berjalan ke sebelah bangku Rina, semoga ia bisa berteman baik.
"Hai, gue Rina semoga kita bisa jadi teman ya." Rina mengulurkan tangannya untuk berkenalan tentu saja di balas Azel.
"Gue Azel, semoga."
Setelah belajar cukup lama siswa siswi SMA Cempaka putih di istirahat kan. Sedangkan Azel ia terus memandangi kantin yang sudah penuh, seperti nya ia tidak akan makan. Dia berbalik memutar tubuhnya untuk kembali ke kelasnya, tetapi
Brukh
"Aduh, mata Lo kemana sih?!" Azel membersihkan debu debu di rok nya. Kemudian ia memandangi cowok yang menabraknya.
"Aduh, Alga! Eh bentar bentar kok bisa nyentuh sih? terus muka Lo gak berdarah lagi. Wah gue senang banget Alga!" Azel terus memutar tubuh cowok itu, senyum nya terus mengembang. Sedangkan cowok itu hanya memandangi Azel datar.
"Gue Deon, bukan Alga!"
Azel menghentikan aksinya ia mengamati wajah Deon, Alga tidak sedang bercanda kan pikirnya?
Azel menggeleng kepalanya cepat, kalau dia Alga kenapa bisa di sentuh? Aduh keknya dia salah orang.
Azel cengengesan tidak jelas," hehe maaf ya gue salah orang habisnya kalian mirip banget." cicit Azel memundurkan langkahnya kebelakang, ah rasanya ia sangat malu.
"Bentar!" Deon menahan pergelangan tangan Azel yang ingin pergi.
"Lo bilang gue mirip siapa? Alga? dia siapa?" entah ada apa tiba tiba Deon ingin bertanya.
"Aduh itu temen gue iya temen, muka Lo berdua mirip banget,"
Cuma beda alam lanjut Azel dalam hati nya.
"Boleh gue ketemu temen Lo?"
Azel menggaruk tengkuknya yang tak gatal,"B-boleh sih tapi percuma juga Lo gak bisa ketemu dia"
"Kenapa?"
"Lo kok banyak tanya sih?! dia hantu mana bisa Lo liat!" Azel menutup mulutnya cepet, mengapa ia bisa keceplosan.
Azel langsung berlari meninggalkan Deon sendiri, cowok itu sudah seperti mewawancarai dirinya! muka nya mirip sama Alga tapi sifatnya nyebelin!
Ia memandangi sekeliling tetapi tidak juga terlihat tanda tanda ada Alga di sini.
"Nyari gue hm?" untung saja Azel sudah terbiasa di kejutkan seperti ini, jadi tidak terlalu terkejut.
"Iya, gue kesal! cowok kok reseh!"
"Kenapa Lo gak jujur sama dia?"
"Jujur apa?"
"Tentang gw, d-dia orang nya." cicit Alga pelan.
Azel sedikit kaget apa yang di bilang Alga, tapi siapa dia mengapa Alga mencari nya, ia kira Alga mencari seorang wanita.
"Dia siapa?"
"Dia adek gue."
"Kenapa Lo gak langsung nemuin dia? kenapa melalui gue?" tanya Azel heran.
"Karna gue gak bisa, lagian dia juga gak bisa liat gue."
"Jadi gue harus ceritain semua ke dia?"
Alga mengangguk kepalanya lalu ia memeluk Azel erat, walau tidak menyentuh ia tetap memeluk nya seolah olah ia bisa memeluk Azel, sedangkan Azel ia meneteskan air matanya. Apa Alga akan meninggalkan nya? kenapa secepat ini.
"G-gue ke kelas dulu!" pamit nya langsung berlari meninggalkan Alga.
Azel terus berfikir, apa ia cerita pada cowok tadi? apa dia akan membiarkan Alga pergi? tapi ia tidak boleh egois, Alga harusnya tidak di sini. Ia terus memikirkan nya ia takut salah ambil jalan.
"Apa g-gue gak usah cerita aja?"
"Tapi Alga kasian,"
"Hm di satu sisi gue gak mau Alga pergi di sisi lain gue gak mau egois, terus gue harus gimana?"
"Itu urusan Lo, gue gak akan maksa kalau Lo gak bisa cerita." ucap Alga tiba tiba.
"Eh enggak, gue akan cerita."
"Kalau Lo gak bisa cerita gakusah, gue gakpapa kok."
"Hm, gue bisa dan sekarang gue akan cerita semua." ucap Azel langsung meninggalkan Alga. Ia mencari Deon, untuk menceritakan semuanya.
Matanya memincing saat melihat Deon bersama abang nya, ia menarik pergelangan tangan Deon membuat teman temannya heran, sedangkan Deon ia hanya menurut saja kemana wanita ini akan membawanya. Azel membawa nya ke belakang sekolah.
"Gue boleh ngomong?"
"Silahkan"
Azel menarik nafasnya panjang, lalu ia mulai menceritakan kejadian tentang Alga, sedangkan Deon ia hanya mengerutkan dahinya bingung.
"Maksud Lo?"
"Gue ketemu hantu, dia selalu menemui gue minta tolong nemuin adeknya dan sekarang gue pindah ke sini karna dia, dia bilang di sini ada adeknya."
"Ngawur Lo, gue emang punya abang tapi dia sama orang tau gue!" ucap Deon langsung meninggalkan Azel sendiri. Sedangkan Azel ia tak percaya harus bagaimana lagi ia menjelaskan nya.
"ALDEGA GENDRA MAHARDIKA, 6 APRIL 2004!" teriak Azel berhasil membuat Deon menghentikan langkahnya.
"Siapa Lo sebenarnya?" tanya Deon mulai mendekati Azel.
"Gue Azelna Clarissa Venta, dan asal Lo tau abang Lo yang nyuruh gue pindah kesini! perlu gue ulangin lagi? Dia Aldega Gendra Mahardika kelahiran 6 April 2004!"
Air mata Deon lolos begitu saja, entah benar atau tidak yang di katakan gadis ini tetapi dadanya terasa sesak, dia menggeleng kepalanya cepat mengapa yang di katakan gadis ini seolah-olah nyata?
"Lo bohong kan?" tanya Deon pelan.
"KATAKAN KALAU LO BOHONG!!" bentak Deon.
"Gue gak bohong! kalau Lo bisa liat dia dia ada di belakang Lo!"
"Deon, Lo udah besar yah gw senang bisa ketemu Lo." Alga menangis menghapus air matanya.
"Dia bilang, dia senang ketemu Lo!" ucap Azel memberitahu Deon.
"Lo bohong! mana dia ha?"
"Oke gue hargain bentakan Lo tadi! gue kasih bukti ke Lo tentang kecelakaan dia!" ucap Azel langsung melenggang pergi.
"Gue harap Lo berbohong!" Deon menarik pergelangan tangan Azel, ia menatap nya dengan mata berkaca-kaca.
"Katakan kalau Lo bohong, dada gue sakit gw mohon katakan itu semua bohong" lirih nya terus memandangi Azel.
"Gue gak bohong gue ke sini karna dia, dia sampai mohon mohon sama gue dia berharap banget, Lo gak kasian sama dia? selama dua tahun dia di sini dan dia gak bisa pergi ke alam nya kalau belum bisa ketemu dan ngasih tau Lo!"
"Gue percaya omongan Lo, temuin gue sama dia."
"Tapi caranya gimana? kalau gitu gue coba lukis dia." ucap Azel mendapat anggukan dari Deon.
Deon pergi mengambil pensil dan buku gambar nya untuk Azel, ia terus memperhatikan Azel yang terus menggambar."Lo diam di situ! dia di belakang Lo!" ketus Azel pasalnya Deon ith bergerak gerak.
Setelah cukup lama menggambar, ia melihat kan gambarnya pada Deon, Deon melihat ke belakang nya tapi tidak ada seseorang yang ada di gambar Azel.
"Gue kan udah bilang Lo gak bisa liat dia!" ketus Azel memandangi Deon kesal.
"Nah kalau gitu gue ajak aja Lo ke pemakaman dia nanti pas pulang sekolah!"

Komentar Buku (98)

  • avatar
    BgmAndx

    ceritanya sangat menarik

    07/06/2022

      1
  • avatar
    AnjelitaInka

    cerita nya bagus, seruuu!!!!

    05/06/2022

      1
  • avatar
    KhotimahNurul

    bagus banget

    2d

      0
  • Lihat Semua

Bab-bab Terkait

Bab Terbaru