logo text
Tambahkan
logo
logo-text

Unduh buku ini di dalam aplikasi

TELUR PECAH

TELUR PECAH

Cinta Story


Bab 1 Pengkhianatan Rama

Alesha terlihat sangat anggun dan cantik saat mencoba mengenakan gaun pengantinnya yang akan dia pakai nanti saat menikah dengan Rama, calon suaminya.
Dia tersenyum, melihat dirinya di cermin, membayangkan tidak lama lagi dia akan menjadi seorang istri dari orang yang dia cintai, lelaki yang telah menjalin kasih dengannya 1 tahun terakhir ini.
Namun seketika senyumannya buyar, dia tiba-tiba mengingat Rama yang tidak lagi sehangat dulu padanya, saat mereka memutuskan untuk menikah, sejak saat itu pula Rama tiba-tiba berubah. Bahkan Alesha harus ke butik dan memilih baju pernikahan sendiri tanpa Rama. Ada rasa ragu dalam hati Alesha untuk melanjutkan rencana pernikahannya bersama Rama. Tapi melihat seluruh keluarga sudah mempersiapkan semuanya, dia mencoba meyakinkan dirinya untuk tidak goyah.
"Drrtt...Drrtt..Drrtt.." ponsel Alesha berdering, menyadarkan Alesha dari lamunannya. Terpampang nama Rama di layar berukuran 6 inch tersebut.
"Halo assalamualaikum." Ucap Alesha perlahan.
"Wa'alaikum salam.. Alesha Maaf yah, aku tidak bisa jemput kamu. Aku masih ada urusan kerjaan, kamu pulang sendiri aja yah."
Alesha tak lagi bicara, dia menarik nafas panjang dan menghembuskannya. Ada rasa sesak dalam hatinya, Rama seakan tak punya waktu lagi untuknya. Air mata Alesha tiba-tiba menetes. Dia berusaha menguatkan hatinya dan berfikir positif.
"Mungkin dia benar-benar sibuk. Aku gak boleh egois." Kata-kata itu terucap dari bibirnya sambil mengusap air matanya.
Walau bibirnya berkata seperti itu, tapi hatinya tak bisa berbohong bahwa dia sangat kecewa dan merasa sakit hati. Ini kali pertama Rama membatalkan janjinya, bahkan hanya sekedar untuk mengantar ataupun menjemput saja, dia sudah tak bisa. Berbeda dengan dulu, Rama selalu menawarkan diri mengantar Alesha ke mana pun bahkan walaupun Alesha menolak. Sekarang, Rama seakan tak ada lagi waktu untuk Alesha, menelpon Alesha pun juga sudah jarang, dia hanya akan menghubungi Alesha saat ada perlu saja.
Alesha berusaha mengendalikan perasaannya. Dia kemudian melepaskan gaunnya dan keluar dari butik, dia masuk ke dalam mobil taksi dan berniat untuk pulang dengan perasaan kecewa. Di perjalanan, Alesha tiba-tiba melihat seorang pria yang sangat dia kenali berada di dalam sebuah mobil bersama seorang wanita. Mobil itu melaju tepat di samping taksi yang Alesha tumpangi.
"Rama??" Spontan sebuah nama terucap saat melihat pria tersebut. Hati Alesha terasa sangat hancur seperti tersayat pisau yang tajam.
Rama terlihat tersenyum bahagia bersama wanita itu, membuat Alesha merasa penasaran, siapa wanita yang sebenarnya bersama dengan Rama.
"Ikuti mobil itu Pak." Pinta Alesha pada supir saat mobil Rama melaju di hadapannya.
Tanpa berkata apapun, supir langsung mengikuti perintah Alesha.
Lama Alesha mengikuti mobil Rama, akhirnya mobil tersebut berhenti di depan sebuah rumah. Rama turun dari mobil bersama wanita itu, mereka terlihat mesra tertawa bersama sambil masuk ke dalam rumah tersebut. Sementara Alesha melihat mereka dari kejauhan dengan perasaan hancur. Alesha tak tau lagi bagaimana menghadapi kenyataan yang ada di hadapannya. Selama ini, Rama begitu sangat mencintainya hingga saat Alesha menerima lamarannya, Rama sangat bahagia. Alesha yang menganggap Rama adalah lelaki terbaik tak menyangka bahwa Rama bisa melakukan hal seperti itu padanya.
Alesha hanya terus menangis dan berniat menunggu Rama keluar dari rumah itu. Tapi dia kembali memutar pikirannya, dia tak ingin langsung mengambil kesimpulan dari apa yang dilihatnya, hatinya terlalu baik untuk berfikir negatif walaupun sudah jelas melihat Rama bersama wanita lain, namun hatinya seakan tak mau menerima kenyataan dan berharap semua hanya salahpaham. Dia kemudian mengambil ponselnya dan mencoba menghubungi Rama sembari menghapus air matanya. Dia ingin tahu apa yang akan Rama katakan padanya.
"Halo.. Alesha.." Ucap Rama
"Halo Ram, kamu di mana?" Tanya Alesha yang berpura-pura tidak tahu.
"Aku masih di kantor, masih banyak kerjaan. Aku bilang kamu gak usah tungguin aku, aku gak bisa jemput kamu."
Belum sempat Rama selesai bicara, Alesha tak mampu berkata apapun lagi, dia langsung mematikan teleponnya, dadanya terasa sesak mendengar Rama ternyata membohonginya. Lagi-lagi air matanya tiba-tiba tumpah membasahi pipinya, betapa hancur perasaannya, pernikahan yang dia dambakan sudah di depan mata, sementara dia mendapati Rama bersama wanita lain.
Sekitar satu jam kemudian, Rama akhirnya keluar. Alesha awalnya berniat menghampiri Rama dan memergokinya. Tapi dia berubah fikiran, dia malah membiarkan Rama pergi begitu saja.
Alesha memutuskan untuk turun dari mobil setelah Rama pergi, dia berjalan menuju rumah wanita itu dan mengetuk pintunya.
Saat pintu terbuka, terlihat seorang wanita dengan dress mini berwarna pink muda berdiri tepat di hadapan Alesha. Rasa sakitnya pun semakin bertambah, namun dia berusaha mengendalikan diri dan perasaannya.
"Maaf Anda siapa yah? Cari siapa?" Tanya wanita itu pada Alesha.
"Aku Alesha..."
"Alesha adiknya Rama?" Tanyanya lagi memastikan.
Mendengar pertanyaan wanita itu, Alesha akhirnya sadar bahwa wanita itu tak tahu apa-apa tentang Rama dan dirinya.
"Ternyata kamu di bohongi juga sama Rama yah.." Ungkap Alesha.
"Maksud kamu apa?" Tanyanya heran.
"Boleh aku masuk? Ada hal yang perlu kita bicarakan." Pinta Alesha. Wanita yang bernama Gita itu mengangguk dan mempersilahkan Alesha masuk.
"Ada apa yah sebenarnya? Dan kamu siapa?" Tanya Gita penasaran saat duduk di sofa ruang tamunya.
"Aku Alesha... " Alesha mengulurkan tangannya hendak bersalaman dengan Gita.
"Gita.." Ucapnya menyambut tangan Alesha sambil tersenyum sekaligus bingung.
"Aku calon istri Rama." Ungkap Alesha.
"Apa?? Calon istri?? Bukan Adiknya?" Gita kaget seolah tak percaya, dia merasa sakit hati karena Rama telah membohonginya. Dia tak pernah tahu bahwa Rama sudah menjalin hubungan dengan wanita lain apalagi sudah punya calon istri.
"Iya.. Aku calon istri Rama, gak lama lagi kami akan menikah, undangan sudah tersebar." Jawab Alesha dengan membentangkan senyumannya.
"Aku minta maaf.. Aku gak tahu kalau Rama akan menikah." Ucap Gita merasa bersalah.
"Untuk memaafkan kamu dan Rama, aku belum bisa. Tapi aku akan coba. Aku mencintai Rama, jauh sebelum akhirnya kami memutuskan untuk menikah. Tapi aku sudah merasa kehilangan dia. Kalau boleh tau, Sudah lama kalian bersama?" Tanya Alesha.
Gita seakan tak tahu harus bersikap apa pada Alesha, dia sekaligus bingung melihat Alesha dengan mata berkaca-kaca seakan ingin menangis tapi tampak tegar dan tak marah padanya bahkan berbicara dengan sangat lembut padanya. Hal yang tidak mungkin dilakukan wanita lain jika mengetahui kekasihnya selingkuh.
"Baru 2 bulan... Tapi aku benar-benar tidak tahu kalau Rama sudah punya kekasih." Jawab Gita gugup.
Mendengar jawaban Gita, Alesha akhirnya tahu bahwa Rama berubah karena menjalin hubungan dengan Gita, sudah sekitar 2 bulan juga Rama seakan tak peduli lagi padanya dan seakan tak punya waktu lagi. Namun Alesha juga merasa heran karena Rama tak membatalkan pernikahan mereka padahal dia sudah mencintai wanita lain.
Alesha menarik nafas panjang dan menghembuskannya. Dia tetap berusaha mengendalikan perasaannya yang sudah sangat hancur berkeping-keping.
"Apa kamu mencintai Rama?" Tanya Alesha tersenyum namun air matanya tak sanggup lagi tertahan dan akhirnya menetes.
To be continue

Komentar Buku (149)

  • avatar
    PujiantiFitri

    bener gita harus tegas.. laki2 seperti rama tK pantas di pertahankan 😠

    23/06/2022

      0
  • avatar
    LenTracey

    rawr

    10d

      0
  • avatar
    ComPagaden

    bagus

    11d

      0
  • Lihat Semua

Bab-bab Terkait

Bab Terbaru