logo text
Tambahkan
logo
logo-text

Unduh buku ini di dalam aplikasi

Bab 3 MINTA MAAFLAH

Malam itu Ardi pulang dalam keadaan mabuk berat. Ibunya nyonya Widya langsung menghampiri anaknya itu.
"Ardi! What happen? Ada apa denganmu?" Widya aneh dengan keadaan anaknya sampai bisa mabuk parah seperti itu.
"Tell me Boy. What your problem?" tanya Ibunya.
"Sepertinya pernikahan itu harus dibatalkan, Mom. Semua akan tersiksa jika terus dilanjutkan," ucap Ardi sambil berderai air mata dan bersimpuh di hadapan ibunya.
"Maksudmu apa? Jangan main-main dengan acara pernikahan itu. Katakan sebenarnya ada apa? Bicara sama Mama."
"Karina kemarin memergokiku bersama Stevi di kamar hotel,” jelas Ardi jujur pada Ibunya.
Widya terkejut dengan ucapan anaknya itu.
"Kok bisa?!" tanya Widya heran.
"Sehari sebelumnya Stevi menghubungi Ardi. Dia ada di Jakarta dan dia ingin bertemu untuk memberikan ucapan selamat untuk Ardi.
Tadinya Ardi tak mau sampai ada yang tahu pertemuan dengan Stevie itu agar tak mengganggu acara persiapan pernikahan.
Sumpah Ma, Ardi tak melakukan apa pun dengan Stevi, kita hanya mengobrol sebentar tak lebih dari lima menit. Mam tahu kan perasaan Ardi sama dia sekarang gimana.
Waktu Ardi keluar kamar, Karina sudah di depan pintu. Dia pasti membaca notif pemesanan hotel waktu kami fiting baju. Sial kenapa aku sampai teledor dengan ponselku..
Karina marah besar ia pasti jijik sama Ardi, makanya ia ingin membatalkan pernikahan" Ardi menjelaskan sedetail mungkin pada Ibunya.
"Sudah berapa kali Mama bilang. Stevi itu wanita gak Bener, kamu kok mau ketemuan lagi sama dia?"
"Tadinya Stevi hanya ingin memberikan selamat saja, Ardi tak ada curiga apa pun."
"Sudah, istirahat sana, besok kita minta maaf pada Karina, bagaimanapun kau yang salah di sini." Widya akan tegas menyalahkan jika memang anaknya yang salah. Itu agar putranya punya brasa tanggung jawab.
Kepala Widya jadi pening dengan masalah yang terjadi tadi. Bagaimanapun acara pernikahan ini tak boleh batal, akan banyak pertanyaan lain yang dikorek orang luar nantinya. Widya menghembus nafas panjang memikirkan hari esok ia harus berbuat apa untuk mempertahankan pesta itu.
Paginya seperti biasa Widya menyiapkan sarapan untuk suaminya, Ardi tak tampak ikut turun. Widya membawa sebuah nampan berisi roti selai dan segelas susu untuk Ardi. Ternyata ia masih terlelap tidur saat ibunya masuk ke kamar.
Widya sengaja membuka seluruh tirai agar sinar matahari pagi masuk menusuk mata anaknya agar terpaksa terbuka.
"Iih Ma. Ardi masih ngantuk!"
"Bangun anak pemalas, sudah ingat 'kan hari ini kita harus menemui Karina untuk meminta maaf. Cepat siap-siap, mama tunggu di bawah, ingat masalah ini hanya kita berdua yang tahu, papamu jangan sampai tahu, bisa-bisa kau dicekik hidup-hidup olehnya. Ingat lakukan apa pun agar pernikahan itu tetap berjalan. Kalau perlu bersujud, kamu sujud di kaki Karina. Dia menantu paling ideal untuk keluarga kita, mama udah suka banget sama dia. Awas kalau kau sampai membiarkan dia lepas."
Widya memberikan ceramah pagi pada anaknya. Mendengar hal itu Ardi malah jadi lebih pusing. Ia langsung membiarkan guyuran air meluruhkan seluruh kepenatan dari ujung kepala sampai ujung kaki. Dengan segarnya air semoga bisa membuat pikiran juga jadi fresh.
Ardi sudah rapi saat turun ke lantai bawah karena kamarnya berada di lantai tiga butuh beberapa detik sampai pintu lift terbuka.
Ternyata Mamanya juga sudah siap. Sengaja ia membawa beberapa masakan untuk calon menantunya sebagai buah tangan.
Ibu dan anak itu lalu melaju dengan mobil mewahnya menuju rumah Karina. Kedatangan mereka disambut hangat oleh Ibunya Karina.
"Ada apa gerangan besan kemari pagi-pagi? “tanya Ibunya Karina.
"Gak tahu nih. Ardi maksa pengen ketemu Karina mungkin mereka sudah tak sabar. Hehehe. Kemarin aku lihat Karina kurang enak badan. Aku membawa beberapa kue dan buah juga rendang buatanku, semoga Karina suka." Widya berbincang dengan calon besannya. Ardi berdecap karena dijadikan alasan padahal jelas-jelas Ibunya yang ingin ke sini.
"Masuk saja, Ardi. Karina ada di kamar. Sepertinya dia sedikit stress kemarin makanya dia di infus biar lebih fit,” ujar Ibunya Karina.
Ardi lalu naik ke kamar Karina di lantai dua. Diketuknya pintu kamar itu. Setelah izin dari penghuni kamar. Ardi memberanikan masuk.
Karina kaget ternyata yang ia persilahkan masuk adalah pria yang tak ingin ia lihat lagi. Karina kira Bi Inah yang mengetuk tadi.
"Ada apa kau kemari?" tanya Karina sambil membuang muka.
"Kamu sakit?" Ardi malah balik bertanya karena melihat selang infus tertancap di tangan Karina.
"Bukan urusanmu! Cepat katakan mau apa kau ke sini?" Karina memasang wajah judes.
"Aku ingin meminta maaf untuk kejadian tempo hari itu. Semua yang kau pikirkan salah, aku tak tidur dengan Stevi waktu itu."
"Tapi kau pernah tidur kan dengan dia kan?" Karina menyela.
"Ya, aku berkata jujur karena aku tak ingin ada rahasia diantara kita. Semua orang punya masa lalu, dia memang masa laluku, itu tak dapat diubah dan sekarang kamulah masa depanku. Ayolah pergaulan di luar kau tahu sendiri kau juga pernah sekolah di luar. So mari kita tatap masa depan saja," ucap Ardi.
"Dan aku harus menerima bekas Stevi begitu?" Karina masih menjawab.
"Ayolah tak ada pria yang masih perjaka di Dunia ini di umur 30an begitu juga kamu kan?" Ardi membalas.
"Ow, jangan sama kan aku dengan kamu. Walau tinggal bertahun-tahun di Inggris aku masih memegang adat ketimuran sesuai tempat asalku.” Karina tak terima disamakan dengan kelakuan Ardi dan Stevie.
"Oke, aku yang salah di sini. Jadi aku harus melakukan apa agar kau tak membatalkan pernikahan kita?" Ardi tak ingin berdebat lagi, lebih baik dia mengalah.
"Aku tak yakin bisa melanjutkan pernikahan ini, karena melihatmu saja aku sudah mual."
Ardi jadi naik darah mendengar hinaan Karina.
"Kau tau? kau terlalu angkuh dan egois. Aku juga tak suka dengan wanita seperti itu."
Ardi lalu keluar setelah membanting pintu kamar dengan sangat keras. Terkejut ternyata ibunya sudah ada di depan pintu.

Komentar Buku (129)

  • avatar
    MaryatiReni

    sangat bagus

    26/05

      0
  • avatar
    Nuraidil Nazira

    good

    12/11

      0
  • avatar
    ElisnaINDAH

    saya mendalami sklii novel in8💋💋

    11/11

      0
  • Lihat Semua

Bab-bab Terkait

Bab Terbaru