logo text
Tambahkan
logo
logo-text

Unduh buku ini di dalam aplikasi

Chapter 5

"Cuacanya kenapa mendadak jadi ekstrem gini?" Seru Jean saat melihat hujan turun dengan cukup deras dengan angin kencang dan juga petir. Pagi ini rencananya mereka ingin melanjutkan liburannya tapi tiba-tiba batal karena hujan deras.
Kini semuanya berkumpul diruang tengah untuk berunding apa yang akan mereka lakunan sekarang. Jika hanya berdiam saja itu tidak akan seru, Mereka sudah jauh-jauh berlibur ke bali ending nya hanya tiduran di kamar masing-masing.
"Bagaimana kalau main TOD aja? Lumayan sih buat seru-seruan daripada bingung mau ngapain," Usul Darwin yang langsung disetujui oleh teman-temannya.
Mereka pun mulai memposisikan duduk melingkar dengan botol yang diletakkan ditengah. Rio yang bertugas memutar botol pertama pun pada akhirnya botol itu berhenti tepat didepan Elang. "Truth or dare?" Tanya Rio pada Elang. Elang memilih Truth.
"Aku aja yang ngasih pertanyaan. Kenapa Kamu suka sama Rachel?" Tanya Rio yang langsung di ecengin sama teman-temannya. Tampak nya Pria itu masih belum rela melepas Rachel dengan Elang.
Sambil tersenyum Elang menarik satu tangan Rachel kemudian menggenggamnya "Karena Aku ngerasa nyaman kalau sama Rachel. Bukannya rasa nyaman itu mengalahkan segalanya ?" Ucapnya berhasil membuat Rachel tersipu malu.
Permainan mulai dilanjut, Botol kedua berhenti didepan Reyhan. Karena Pria itu memilih dare akhirnya Aditya memberi tantangan untuk meminta Reyhan mencium orang yang dia suka. Tanpa berfikir panjang Reyhan pun langsung mencium Amanda yang merupakan sang kekasih. Semalam Saat mereka semua mengadakan acara Bbq tiba-tiba Amanda datang dengan alasan ingin menyusul kekasihnya. Itulah kenapa Amanda bisa ada disini sekarang.
"Nathan apa-apaan sih! Ngapain Kamu tutup mataku?" Teriak Kayla kesal saat tiba-tiba Nathan menutup matanya dengan kedua tangan Pria itu ketika Reyhan mencium Amanda.
"Jangan marah dong, Aku kan cuman mau nyelamatin matamu agar tidak ternodai melihat ciuman Reyhan dengan Amanda,"
"Gausah lebay deh, Mereka kan cuman ciuman pipi,"
Permainan kembali dilanjut, Hingga botol selanjutnya berhenti tepat didepan Nathan. "Aku pilih Truth ajadeh cari aman dari pada disuruh yang aneh-aneh," Sahut Nathan sebelum ada yang bertanya.
Darwin tersenyum usil, Sepertinya ini saatnya untuk membantu sahabatnya itu. Dengan cepat ia mengatakan jika ialah yang akan memberi pertanyaan pada Nathan.
"Aku ya yang bakal ngasih pertanyaan. Jadi pertanyaannya adalah Kamu harus jawab. Apa hubunganmu sama Giselle, Kenapa Kamu terlihat sangat dekat dengannya? Dan Kamu juga dekat dengan Kayla, Sebenarnya ada apa diantara kalian bertiga ? Apa kalian terlibat dalam kisah cinta segi panjang?" Tanya Darwin.
"Segitiga woy bukan segi panjang!" Protes Jean.
Nathan menghela nafasnya, Sepertinya Darwin sengaja memberi pertanyaan itu padanya. Walaupun bingung mau menjawab apa, Tapi Pria itu harus tetap menjawabnya.
"Gimana ya jawabnya, Aku sama Giselle gada hubungan apa-apa kok. Kita cuman sahabatan aja. Dan untuk Kayla, Iyasih Aku emang deket sama Dia. Oke sekarang Aku bakal jujur ya, Aku deket sama Giselle itu cuma untuk membuat Kayla cemburu dan Giselle pun tahu itu. Sebenarnya Aku udah lama suka sama Kayla, Tapi Aku gaberani bilang karena takut kalau Kayla masih punya perasaan sama Raga. Alasan kenapa Aku sering ngejahilin dia itu biar Aku bisa deket sama dia. Kay, Sekarang Aku bakal ungkapin semuanya. Aku tahu Aku bukan orang yang romantis, Aku juga tidak mempunyai cincin bagus. Yang Aku punya cuma cinta. Kay, Will you be my girl?"
Semuanya langsung terkejut dengan pernyataan Nathan itu. Ini benar-benar diluar ekspetasi. Selama ini mereka semua mengira jika Nathan menyukai Giselle tapi ternyata Pria itu justru hanya menggunakan Giselle sebagai pancingan agar Kayla cemburu.
"Nathan, Kamu kok jahat banget sih mainin perasaan Giselle?" Tanya Kayla dengan mata yang sudah berkaca-kaca.
"Giselle udah tahu semuanya dari awal, Kay," Balas Nathan yang langsung diangguki oleh Giselle.
Walaupun Giselle sudah tahu jika dirinya hanya dijadikan pancingan, Kayla tetap tidak suka dengan apa yang sudah Nathan lakukan. "Walaupun begitu tidak seharusnya Kamu ngelakuin itu Nathan. Perasaan cewek itu sensitif. Itu sama saja Kamu menyakiti Giselle,"
"Sorry Nath, Aku gabisa jadian sama orang sejahat Kamu," Lanjut Kayla kemudian berlari pergi ke kamarnya diikuti Rachel dan Putri.
Giselle yang juga sudah hampir menangis pun ikut pergi.
"Sumpah jahat banget Kamu Nath. Tapi ya mau gimanapun Kamu nggak sepenuhnya salah. Toh dari awal Giselle juga sudah tahu kan dan dia juga menerima itu," Sahut Satria.
"Sorry ya bro. Aku nggak bermaksud bikin Kamu kayak gini. Aku cuma mau bantuin Kamu," Lanjut Darwin.
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,
Dikamar Kayla menangis. Sebenarnya inilah yang sejak dulu ia tunggu-tunggu. Dia menyukai Nathan dan Ingin menerima Pria itu. Tapi dia juga tidak mau egois dengan menyakiti Giselle seperti ini.
Tidak jauh berbeda dengan Kayla, Giselle pun juga menangis didalam kamarnya. Amanda dan Bianca berusaha untuk menenangkan gadis itu. "Kamu yang sabar ya Gis,"
"Hiks kenapa sih Nathan jahat banget jadiin Aku pancingan untuk membuat Kayla cemburu ? Kenapa harus Kayla juga yang dia suka. Kenapa bukan Aku? Memangnya apasih kelebihan Kayla dibanding Aku? Hiks Aku benci Kayla!!"
"Aku tahu kok rasanya diposisimu. Kamu tenang saja, Aku akan membantumu mendapatkan Nathan," Ucap Bianca.
"Kita harus membalas perbuatan Kayla ini. Kita harus membuat Kayla menjauh dari Nathan begitu juga sebaliknya," Lanjutnya
Giselle yang awalnya tidak menyetujui usulan Bianca itupun pada akhirnya menerimanya. Gadis itu tidak ingin melihat Kayla bahagia diatas penderitaanya.
,,,,,,,,,,,,,,,,,
DOR!!!
Hampir saja Kayla membanting ponsel yang saat ini ada ditangannya karena terlalu terkejut dengan suara teriakan Darwin yang sengaja mengagetkannya. "Darwin !! Kalau Aku Jantungan gimana coba? Kamu mau tanggung jawab?!!" Teriak Kayla kesal.
Darwin tertawa cukup keras karena berhasil mengagetkan gadis itu "Yaelah santai kali. Ngomong-ngomong kapan Aku ngelakuin itu ke Kamu? Kok Kamu minta tanggung jawab?"
"Mulai deh ngeres otaknya!!"
"Iya iya Aku kan cuman bercanda, Kay. Lagipula nanti kalau Kamu kenapa-napa kan masih ada Nathan yang akan siap siaga,"
Mendengar nama Nathan disebut, Kayla langsung diam. Gadis itu kembali teringat dengan kejadian tadi pagi saat Nathan mengungkapkan semua perasaanya padanya. "Darwin, Boleh Aku tanya sesuatu ke Kamu? Soal pengakuan Nathan,"
Darwin mengangguk sebelum kemudian Pria itu mendudukan dirinya tepat disamping Kayla. "Sebenarnya Aku emang sengaja sih ngasih pertanyaan itu ke Nathan. Selama ini Nathan sering banget curhat tentang Kamu. Dia bilang dia suka sama Kamu, Tapi dia gaberani bilang karena banyak sekali yang dia pikirin,"
"Menurutmu, Aku harus gimana Win?"
"Entahlah. Ikuti saja apa kata hatimu. Itu orang nya datang, Kalian bicarain aja dari hati ke hati," Balas Darwin sambil beranjak berdiri. Pria itu sudah sadar jika sejak tadi Nathan berdiri tidak jauh dari mereka dan mendegar semua obrolan mereka.
Kayla masih bingung dengan ucapan Darwin barusan. Yang jelas ia cukup kaget saat tiba-tiba Nathan datang tepat setelah Darwin pergi.
"Kay, Aku mau minta maaf sama Kamu," Ucap Nathan.
"Gaperlu, Kamu ga ada salah sama Aku kok. Seharusnya Kamu minta maaf sama Giselle,"
Nathan terlihat mengangguk, sejujurnya Pria itu juga menyesal karena sudah menggunakan Giselle sebagai pancingan agar Kayla cemburu. Tapi mau bagaimana lagi, Semuanya sudah terlanjur.
"Nathan, Ada satu hal yang ingin Aku ungkapin ke Kamu. Sebenarnya Aku juga menyukaimu, Tapi Aku tidak bisa menerima mu. Aku tidak ingin bahagia diatas penderitaan orang lain. Giselle menyukaimu,"
"Kay, Giselle tidak mungkin menyukaiku. Dari awal kita sudah sepakat untuk menjalani rencana ini. lagi pula Aku sukanya sama Kamu bukan Giselle,"
"Nathan, Aku perempuan. Aku tahu betul bagaimana perasaan Giselle. Dia mungkin tidak bilang kalau dia menyukaimu, Tapi pada kenyataannya dia menyukaimu. Aku harap Kamu bisa belajar menerimanya,"
Entah kenapa ucapan Kayla ini membuat Nathan cukup kecewa. Yang Nathan sukai itu Dia bukan Giselle, Tapi kenapa Kayla justru memintanya untuk Menerima Giselle ?
"Nathan,"
"Aku gatau, Kay. Yaudah kalau gitu Aku masuk dulu," Balas Nathan kemudian melangkahkan kakinya pergi.
Tepat setelah Nathan pergi, Kayla menangis. Gadis itu tidak bermaksud menyakiti perasaan Nathan.

Komentar Buku (603)

  • avatar
    Baricuatro canillasImee

    love it

    15d

      0
  • avatar
    ReyesCristine

    so beautiful story

    21d

      0
  • avatar
    Rachel Menguito

    it's so nice

    21d

      0
  • Lihat Semua

Bab-bab Terkait

Bab Terbaru