logo text
Tambahkan
logo
logo-text

Unduh buku ini di dalam aplikasi

Chapter 4

"Kita mau masak apa? Nggak ada bahan-bahan makanan," Tanya Giselle pada Kayla dan Putri. Pagi ini mereka sengaja bangun pagi untuk membuat sarapan.
"Masak nasi goreng dulu aja deh, Nanti siang baru belanja bahan makanan," Usul Kayla.
Sambil memasak, Sesekali Putri bercerita tentang Nathan yang semalam menggendong Kayla sampai di kamarnya karena Nathan bilang tidak tega membangunkannya. Hal itu tentu saja membuat Kayla merasa tak enak karena ada Giselle disana.
Setelah selesai memasak, Mereka menyiapkan nasi goreng tadi diatas meja. Kebetulan anak-anak lain nya juga sudah bersiap.
"Loh Nathan, Darwin sama Raka mana?" Tanya Putri saat tidak melihat ketiga Pria itu di meja makan.
"Mereka lagi diluar panasin mobil,"
Kayla pun berinisiatif mengambilkan sarapan untuk Nathan sekaligus sebagai ucapan terima kasih karena kemarin sudah menggendong nya. Saat hendak mengantar makanan itu pada Nathan, Langkah Kayla terhenti begitu melihat Giselle lebih dulu membawakan makanan untuk Nathan.
"Nathan, Nih Aku bawain nasi goreng. Aku loh yang masak,"
"Wah enak nih," Seru Nathan girang sambil menerima piring nasi goreng itu dari Giselle.
Kayla yang hendak kembali masuk kedalam berhenti karena suara Giselle yang memanggilnya. Sepertinya Gadis itu sengaja memanggil Kayla agar Kayla malu karena sudah didahului olehnya. "Kamu mau ngapain, Kay? Sini,"
Dengan langkah pelannya Kayla menghampiri mereka, Dalam hati gadis itu bingung menjawab pertanyaan Giselle. Tidak mungkin kan Kayla menjawab mau nganterin makanan buat Nathan tapi udah keduluan orang? Bisa malu yang ada.
"Mau nganterin sarapan buat Aku ya Kay? Wah baik banget sih," Sahut Darwin. Pria itu sudah tahu pasti Kayla datang mengantar makanan untuk Nathan.
"Nathan diambilin Giselle, Darwin diambilin Kayla, Ini siapa yang mau ambilin Aku?" Kata Raka dengan wajah sok sedihnya.
"Aku ambilin deh, Ka. Bentar Ya," Sahut Kayla sambil menyerahkan piring berisi nasi goreng tadi pada Darwin sebelum kemudian kembali masuk kedalam untuk mengambilkan sarapan Raka..sebenarnya itu hanya alasan Kayla saja agar bisa pergi dari tempat itu.
Selesai dengan kegiatan sarapan, Mereka semua langsung pergi ke pantai. Karena kebetulan jarak Vila ke pantai tidak terlalu jauh jadi tidak perlu membutuhkan waktu lama untuk sampai disana.
"Chel, Boleh ngomong sebentar nggak? Tapi jangan disini," Tanya Elang pada Rachel.
Pria itu menarik tangan Rachel sedikit menjauh dari teman-teman mereka.
"Mau ngomong apa? Langsung aja kali gausah pakai nanya,"
Elang terlihat menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. Pria itu bingung harus memulainya dari mana "Hmm gimana ya Chel, Aku bingung mau ngomongnya dari mana. Gini, semenjak Aku deket sama Kamu, Aku ngerasa nyaman banget. Sebelumnya Aku gapernah senyaman ini kalau deket sama orang, Cuma sama Kamu Aku bisa nyaman. Kayaknya Aku suka deh sama Kamu. Kamu mau nggak jadi pacar Aku?"
Rachel cukup terkejut dengan pernyataan Elang ini. Dalam hatinya ia berteriak senang. Rachel pikir cinta nya akan bertepuk sebelah tangan tapi ternyata Elang juga menyukainya.
"Gimana Chel, Gamau ya?" Tanya Elang dengan wajah sedihnya.
"Mau kok! Eh, Hehe sorry Lang. Aku mau kok,"
Detik itu juga Elang langsung menarik Rachel kedalam pelukannya. Tanpa mereka sadari sejak tadi teman-teman mereka diam-diam mengintip obrolan mereka. "Ciee jadian, Pajak jadian nya jangan lupa ya," Teriak Aditya membuat Elang langsung melepas pelukannya.
"Akhirnya kalian jadian juga, Selamat ya," Ucap Putri.
Reyhan yang berdiri disamping Rio langsung menepuk pundak Pria itu. Selama ini semuanya tahu jika Rio menyukai Rachel. "Sabar ya, Kalau Kamu mau bunuh diri nyebur ke laut aja gampang tinggal lompat," Ucapnya.
"Nistain aja terus. Tapi gapapa kok, Selamat ya Chel. Walaupun hatiku kretek tapi Aku terima kok asal Kamu bahagia," Sahut Rio dengan wajah sok ikhlasnya.
"Yaudah lanjut main yuk malah galau-galauan," Sahut Satra.
=NATHAN POV=
Aku tertawa saat melihat teman-teman yang lainnya menggoda Rio yang patah hati karena Rachel jadian dengan Elang. Tapi tidak lama kemudian Aku menyadari jika sejak tadi Aku tidak melihat Kayla. Dimana dia?. Karena takut terjadi sesuatu dengannya, Aku pun menyusuri pantai untuk mencari keberadaannya.
Dibibir pantai Aku tidak sengaja melihat seorang perempuan berdiri disana sendirian. Sepertinya itu Kayla, Aku pun langsung menghampirinya Dan ternyata itu benar Kayla.
"Kay, Aku cariin kemana-mana ternyata Kamu disini,"
Kayla pun langsung menoleh kearahku sambil tersenyum. Senyumnya sangat manis, Entah kenapa Aku sangat suka melihatnya tersenyum.
"Nathan, Kamu ngapain disini?" Tanyanya padaku.
"Harusnya yang tanya itu Aku, Kamu ngapain disini? Nggak takut diculik Putra duyung?"
"Mana ada Putra Duyung," Balasnya kemudian melangkahkan kakinya pergi. Akupun mengikutinya.
=NATHAN POV END=
,,,,,,,,,,,,,,,,,,
Malam hari nya mereka mengadakan acara bbq an di Vila. "Kayaknya sosisnya kurang deh. Tadi siapa yang beli kok cuman dikit?" Tanya Raka.
"Yaudah Aku beliin di mini market terdekat deh. Semoga ada," Sahut Nathan.
Mendengar ucapan Nathan, Rachel pun langsung mempunyai ide. Tiba-tiba dia bilang Kalau Kalya juga ingin membeli sesuatu di Mini market. Kayla yang tidak tahu apa-apa pun sempat ingin protes.
"Ini kesempatanmu untuk dekat sama Nathan," Bisik Putri.
"Oh gitu, Yaudah yuk Kay," Ajak Nathan.
Giselle yang sudah ingin ikut dengan mereka pun langsung dihalangi oleh Rachel dan Putri. Mereka berdua mengatakan jika membutuhkan bantuan Giselle..
Sesampainya di mini market, Kayla terlihat kebingungan untuk membeli apa. Saat Nathan bertanya dia mau beli apa, Kayla justru menjawab bingung.
"Tadi bukannya kata Rachel Kamu mau...
"Aku inget, Tadi mau beli pembalut!" Sahut Kayla cukup keras.
"Mampus, Kamu ngomong apasih Kay. Ya ampun malu-maluin banget," Batin Kayla sebelum kemudian berjalan cepat menuju rak pembalut.
Selesai berbelanja mereka kembali ke Vila dengan berjalan kaki karena tadi saat berangkat juga berjalan. Mereka menikmati suasana malam sambil memakan es cream.
"Kay," Panggil Nathan.
"Kenapa?"
"Kamu bohong kan? Sebenarnya Kamu tidak ingin membeli itu kan? Kamu hanya alasan agar bisa ikut denganku," Ucap Nathan berhasil membuat Kayla tersedak es cream yang ia makan.
Dengan cepat Nathan langsung menepuk pelan pundak Kayla. "Kamu gapapa kan, Kay?"
"Nathan, Kamu tahu dari mana?"
"Aku tahu semuanya, Kay. Aku tahu mana yang benar dan mana yang bohong. Bahkan soal tadi pagi, sebenarnya Kamu ingin mengantar makanan untukku kan bukan untuk Darwin?"
"Kamu ngomong apasih, Nath? Udah ah ayo buruan keburu pada nungguin mereka," Sahut Kayla mempercepat langkahnya. Gadis itu sangat malu karena ternyata Nathan mengetahui semuanya.
"Tungguin Kay! kok Aku di tinggal sih!" Teriak Nathan sambil berlari menyusul Kayla yang sudah berjalan beberapa langkah didepannya.

Komentar Buku (603)

  • avatar
    Baricuatro canillasImee

    love it

    15d

      0
  • avatar
    ReyesCristine

    so beautiful story

    21d

      0
  • avatar
    Rachel Menguito

    it's so nice

    21d

      0
  • Lihat Semua

Bab-bab Terkait

Bab Terbaru