logo
logo-text

Unduh buku ini di dalam aplikasi

Bab 4

Penobatan Jeremy sebagai count telah tiba. Jeremy berjalan kesana-kemari saking gugupnya. Julia yang berada di dekatnya berusaha menenangkan kakak lelakinya. "Anggap saja kaka sedang penobatan sebagai ksatria suci gereja."
Jeremy De Varcass, kakak lelaki Julia merupakan seorang ksatria suci gereja yang menjaga gereja dan biara dari serangan manapun, terutama iblis yang mencoba masuk ke sana. Dia sudah menjadi ksatria suci gereja selama 5 tahun dan pekerjaan yang dilakukan oleh Jeremy merupakan perkejaan yang dia senangi karena menjadi ksatria suci gereja merupakan cita-citanya sejak kecil.
"Ini berbeda, Julia." ucap Jeremy berusaha membela diri. Julia menghela nafas panjang dan berkata, " Waktu itu... Sebelum penobatan juga kakak gugup. Lebih gugup daripada hari ini."
"Tentu saja!! Karena cita-citaku akhirnya berhasil, makanya gugup." balas Jeremy dengan pendirian. Julia menggelengkan kepalanya. Benar-benar kakak laki-lakinya itu...
Setelah menunggu sekitar setengah jam, Keluarga De Varcass menghadap sang Raja, Raja Edmund Latica. Ayah Jeremy dan Julia berjalan maju dan berlutut kepada sang raja.
Raja Edmund memberi sebuah kata-kata kepada Count De Varcass bahwa posisi sang count akan dilepas dan setelah pengunduran ayah mereka, Jeremy maju di samping ayahnya dan berlutut kepada sang raja. "Ini pertama kalinya bagi kerajaan kita bahwa ayahmu memutuskan untuk memindahkan posisi kepadamu."
"Apa kamu sudah siap, Jeremy De Varcass?"
"Siap, yang mulia." balas Jeremy dengan sigap dan tenang. Raja mengeluarkan pedangnya dan mengayunkan ke arah pundak kanan Jeremy. Memberi kata-kata yang bijaksana dan penuh perintah untuk menobatkan Jeremy menggantikan posisi ayahnya sebagai count di keluarganya.
Setelah acara penobatan telah selesai, Raja Edmund menghampiri Keluarga De Varcass. "Selamat atas penobatanmu, Tuan De Varcass." ucap Edmund memberi ucapan selamat kepada Jeremy. Sang raja menoleh ke arah ayah Jeremy. "Thomas... Apa rencanamu selanjutnya?"
Thomas, nama panggilan dari kepala keluarga De Varcass menjawab. " Aku akan berkelana seperti saat aku masih muda dulu, yang mulia." Jeremy dan Julia langsung menoleh ke arah ayah mereka. Betapa terkejutnya bahwa ayahnya merencanakan untuk pergi menjelajah benua yang jauh.
Julia lebih terkejut dari kakaknya. Dia tidak menyangka bahwa semasa muda, Thomas De Varcass suka berkeliling dunia. "Aku harus bertemu seseorang sesuai janjiku dulu. Makanya tugas bangsawan ini kuserahkan kepada anak saya." Julia melirik ke arah kakaknya, Jeremy yang sudah menduga bahwa ayahnya akan segera pergi ke suatu tempat.
Meski kehidupan Julia tidak diperjelas kan secara terperinci di novel, tidak menyangka sekali kalau keluarga Julia merupakan kalangan bangsawan yang bukan biasa. Raja Edmund mengangguk paham. "Aku harap perjalananmu akan menyenangkan, Thomas."
*******
"Kapan ayah akan pergi?" tanya Julia membuka suara saat mereka tengah perjalanan menuju kediaman mereka. Thomas tampak berpikir sejenak. "Sebenarnya... Ayah merencanakan bahwa besok ayah akan pergi."
"B-besok?!" seru Julia terkejut bukan main. Itu sangat cepat sekali. Sementara Jeremy hanya memasang wajah biasa dan menganggap bahwa dia sudah tau rencana ayahnya selanjutnya setelah posisi bangsawan digantikan oleh Jeremy.
"Tapi tenang saja. Aku memutuskan untuk mengundur waktu sampai Jeremy bisa mengatasi dengan baik."
"Itu bukan sebuah alasan yang sebenarnya, ayah. Ayah mengundurkan keberangkatan karena ayah khawatir dengan Julia, bukan?" baik Thomas, Jeremy, dan Julia saling pandang satu sama lain dan terdiam. Kemudian Julia angkat bicara, " Benarkah itu, ayah?"
Thomas pun menjawab. " Benar. Aku memutuskan untuk mengundurkan waktu keberangkatanku karena aku khawatir denganmu."
Julia terdiam cukup lama. Dia tidak tau apa-apa tentang ayah dan kakaknya. Dia hanya tau tentang Leina dan keempat pria utama di sebuah novel yang dia baca berkali-kali. Julia adalah karakter pendukung. Kemunculan dia hanya beberapa kali sebagai sahabat Leina yang selalu mendukung Leina.
Dia terus memikirkan apakah sebaiknya dia juga ikut dengan ayahnya untuk menjelajahi benua? Kedengarannya sangat bagus, tetapi ada masalah lagi. Dia tidak tau tubuh wanita yang dia gerakan ini memiliki ketahanan yang cukup atau tidak? Perjalanan yang jauh pasti menguras energi. Terutama banyak monster berbagai jenis bentuk berbeda dan pastinya ada yang lebih kuat.
"Kenapa kamu tidak makan, Julia?" ucap Jeremy tampak khawatir melihat adiknya dari tadi diam saja. Julia sedikit tersentak saat kakaknya memanggil dirinya. Kini mereka bertiga sudah berada di meja makan yang besar dan sedang menikmati hidangan yang sangat lezat untuk dilihat. Julia langsung menjawab dengan cepat bahwa dirinya sedang baik-baik saja dan langsung mengambil pisau dan garpu untuk makan.
Kemudian dia melirik ke arah ayahnya. Apakah dia boleh ikut pergi bersamanya atau tidak?
Lebih baik dia bertanya secara langsung daripada menyesal di akhir. "Ayah..." kedua pria itu langsung menoleh ke arah Julia dengan kompak.
"Kapan ayah pergi?" pertanyaan Julia masih sama dengan tadi. "Aku tidak tau putriku. Mungkin sampai kamu menikah...." Julia tau kalau ayahnya sedang bercanda.
"Bagaimana kalau aku ikut dengan ayah?" Jeremy yang sedang menikmati minum winenya langsung menyembur dengan keras saking terkejutnya. "Apa kamu gila, Julia?!" seru Jeremy sambil batuk-batuk.
Thomas menghela nafas panjang sambil geleng-gelengkan kepala. "Sudah aku duga... Kamu akan berbicara seperti itu..." Julia menaikan sebelah alisnya. Kenapa keluarga ini sangat menyeramkan?
"Kamu boleh ikut denganku, Julia..." ucap Thomas akhirnya membuat Julia dan Jeremy terkejut, terutama Jeremy benar-benar terkejut sekali. " Ayah yakin?" tanya Jeremy masih meragukan jika Julia akan ikut.
"Dia sudah belajar bela diri dan sihir, bukan? Ayah tidak mempersalahkan kalau Julia akan ikut." Julia seketika memasang wajah anehnya. Dia bilang kalau Julia bisa bela diri dan sihir, sejak kapan?
Julia berusaha mencari-cari ingatan dimana adegan-adegan tersembunyi di dalam novel tersebut. Dan akhirnya, Julia langsung ingat. Dia ingat saat Leina, tokoh utama wanita menanyakan kepada Julia kenapa dia tidak mendaftar ke akademi militer seperti kakaknya. Leina tau kemampuan bela diri Julia setara dengan Jeremy, meski kakak Julia lebih kuat darinya. Dan alasan Julia tidak mendaftarkan ke sana karena dia memiliki Julia adalah putri bangsawan.
Meski dia jago dalam pertempuran dan kuat dalam fisik, dia adalah seorang putri bangsawan yang dalam Kerajaan Latica, seorang putri bangsawan tidak boleh menjadi ksatria apapun. Sebagai warga yang baik, Julia terpaksa mengundurkan keinginan dia sebagai ksatria dan mendekam di kehidupan sosial kalangan bangsawan.
Jeremy melirik ke arah Julia dan menghela nafas panjang. "Kalau begini, rumah akan sepi..."
"Untuk itulah kamu harus mencari pasanganmu, Jeremy." Jeremy berdecak kesal ketika mendengar ucapan langsung dari ayahnya. Masalahnya, bagi Jeremy mencari pasangan untuk menikah sangat susah.
"Baiklah... Kita akan pergi setelah pernikahan Leina. Persiapkan dirimu mulai sekarang, Julia." Julia mengangguk mantap. Hati kecilnya merasa senang bahwa dia bisa bebas menjelajahi berbagai wilayah yang dia tidak ketahui.
Untuk pergi ke tempat yang jauh, Julia harus mempersiapkan dengan latihan fisik dan persiapan-persiapan untuk pergi ke sana.
Julia sangat tidak sabar untuk perjalanan jauh pertamanya.

Komentar Buku (54)

  • avatar
    atiqahnurul ainaa

    best

    03/07

      0
  • avatar
    KongKorong

    baguss

    07/05

      0
  • avatar
    Arjuw Fayyazah

    👍👍

    03/04

      0
  • Lihat Semua

Bab-bab Terkait

Bab Terbaru