logo text
Tambahkan
logo
logo-text

Unduh buku ini di dalam aplikasi

Catatan Keenam : Catatan Profesor Sanders

Dova masih diam tak mampu berkata apapun. Aku berlari ke bagian pantry dan menekan tombol otomatis untuk menyeduh coklat hangat. Tuan Presiden memang beberapa kali ke laboratorium. Namun, baru kali ini aku melihat wajah Dova nampak pucat bahkan sampai terjatuh. Setelah bertemu dengan Tuan Presiden.
"Minumlah ini, tenangkan dirimu dulu."
"Ba-baik Artemis. Terima kasih ya!"
Coklat hangat yang ada sekarang memang sudah buatan secara kimia. Meski begitu, efeknya tetap sama, mampu menenangkan suasana hati seseorang.
"Aku rasa ayahku mencurigaimu, Dova."
"Kenapa begitu, Tuan Putri?"
"Karena Dova dulu paling sering berhubungan dengan Profesor Sanders. Sementara beliau saja pada akhirnya mencoba keluar dari sini dan dianggap pembelot. Bukan begitu Dova?"
"Terkadang aku tidak paham dengan dunia ini, Tuan Putri Serenada. Orang yang sudah banyak berjasa bagi kemajuan Dome, justru dimusuhi begitu hebat hanya karena dia memiliki prinsip yang berbeda dengan ayahmu."
Kepala Dova mulai mendongak ke atas, segelas coklat yang kuberikan padanya tadi langsung dihabiskan. Ia menengok ke arahku dan Serenada dengan senyumnya yang getir.
"Jauh sebelum kalian bekerja disini, Profesor dan aku saling bekerjasama membuat alat untuk membantu kehidupan manusia disini jadi lebih mudah. Termasuk Flying Skate yang ada sekarang. Sebelum itu dikomersilkan, kami berdua yang membuat prototypenya."
"Termasuk robot dan Dimension Pouch?"
"Tidak! Itu sudah buatan ilmuwan lainnya. Kita bicarakan saja ini di ruang rahasia. Ayo!"
Dova masuk duluan ke dalam, baru aku dan yang terakhir Tuan Putri Serenada. Sampai didalam, Dova menekan tombol pada meja bundar putih. Ada satu bagian dinding yang terbuka dan keluar layaknya laci. Ia mengeluarkan satu gulungan Kertas Tanpa Batas.
"Ini dia catatan terakhir dari Profesor Sanders yang tidak ada lanjutannya."
"Kenapa tidak dipindahkan saja ke Chrobook? Daripada kita harus bawa gulungan ini yang jelas memakan tempat!"
"Terlalu berbahaya, Tuan Putri! Semua gadget dan media penyimpanan awan kita diawasi penuh oleh pihak pengawas cyber V-Corporation. Catatan semacam ini bisa dicari sumbernya dari mana?"
"Kalau kau ketahuan yang mengunggahnya pasti sudah dihapus datamu, Dova."
"Nah, seperti kata Artemis tadi. Gulungan Kertas Tanpa Batas ini satu-satunya media yang aman untuk mencatat hal rahasia apapun."
"Tapi, kalau semua gadget diawasi kenapa komputer disini tidak?"
"Komputer disini menggunakan akses internet keluar Dome. Profesor Sanders dulu yang mengajariku dengan membuka kode akses khusus. Tidak semua orang tahu!"
Otakku sesaat berpikir, jika terdapat akses internet keluar itu artinya manusia lainnya masih ada. Dova sesaat berpikir saat ku utarakan pemikiranku itu.
"Iya, ya! Benar juga apa yang kau pikirkan, Artemis. Kupikir hanya sekedar memanfaatkan internet langsung ke satelitnya saja. Karena Profesor dulu pernah membuat alat untuk menembakkan sinyal langsung mengarah ke satelit."
"Kalau langsung ke satelit milik V-Corporation bukannya sama saja kau dan Profesor bunuh diri ya, Dova!"
Kulihat Dova mulai mengangguk paham. Ia kini mengalihkan pembicaraan perihal catatan yang pernah dibuat oleh Profesor Sanders. Gulungan Kertas Tanpa Batas itu mulai dibukanya dan kami semua membaca apa isinya.
***
Aku tidak tahu apakah ini akan menjadi catatan terakhirku. Harapanku hanya satu, semoga Dova bisa melanjutkan penelitianku ini. Rumahku sudah tidak aman, keluargaku diincar. Hanya ruangan ini yang masih aman untukku. Rasanya tidak mungkin aku akan terus seperti ini.
Tapi, itu bukan berarti aku pengecut! Sebagai seorang peneliti, aku harus berani mempertanggungjawabkan perbuatanku. Biarlah aku yang dihukum. Sebelum itu terjadi, aku ingin Dova membaca ini.
Aku tahu kelemahan di Area Z, tapi aku tak tahu apakah sistem pada robot penjaga sudah diupdate. Semoga saja cara ini berhasil untuk keluar dari Dome. Maafkan aku, Dova. Semoga kau selalu selamat didalam Dome.
Dova, gunakan ini untuk keluar dari area Z :
Robot kiri laju ke kanan jangan mundur tapi maju gunakan sesuatu yang lebih tinggi atau sama setinggi robot baru masuk.
***
Hm... Kata-kata terakhir dari catatan Profesor Sanders ini kurasa sebuah kode! Dova menghela napas pelan sambil melihat kearahku.
"Aku selalu membaca catatan milik Profesor Sanders. Entah kenapa, kepalaku pusing untuk memahami itu. Belum lagi pekerjaanku saat itu masih banyak."
Dova masih tertunduk lesu. Namun aku berusaha memberitahu dia bahwa catatan terakhir adalah catatan paling penting.
"Kita tidak bisa memecahkan ini semua bertiga saja. Harus ada satu orang lagi untuk memahami catatan terakhir Profesor Sanders."
"Ya, Dova. Aku dan Artemis sudah pernah membicarakan hal ini. Ada satu orang lagi yang bisa membantu kita memecahkan misteri ini."
"Ada? Benarkah?"
Serenada yang mengangguk yakin padanya. Rasa penasaran Dova makin jadi dan menanyakan siapa yang kami maksud.
"Novan. Dia dulu teman sekolah kami yang lulus lebih cepat. Eh, temanmu juga kan?"
"Aku hanya mengenal dia di laboratorium ini. Novan dibagian divisi antariksa bukan?"
"Ya, kau benar!"
Sepertinya Dova kurang setuju, sebab ia tak terlalu mengenal Novan. Hanya beberapa kali saja bertemu. Serenada yang menjadi penjamin atas Novan. Dia yakin kalau teman sekolah kami dulu itu bukan orang yang sangat setia dengan ayahnya.
"Bahkan Novan yang memberitahuku soal kondisi Bumi saat. Dia sendiri pernah melihatnya dari luar angkasa."
"Dia hanya pernah melihat itu saja bukan? Apa istimewanya kalau begitu!"
"Novan orang yang jenius, Dova! Siapa tahu dia bisa memecahkan kode yang dimaksud Artemis tadi."
"Begini saja, daripada kita ribut lebih baik temui Novan dulu. Ajak dia bicara, percuma berbicara tentang seseorang tapi masih menebak-nebak seperti ini."

Komentar Buku (78)

  • avatar
    AmaliaRedyta

    Bagus, kak, ceritanya. Ditunggu update babnya

    09/04/2022

      1
  • avatar
    Lenora Johannis

    bagus

    22/06

      0
  • avatar
    PutraDodi

    okee

    25/04

      0
  • Lihat Semua

Bab-bab Terkait

Bab Terbaru