logo
logo-text

Unduh buku ini di dalam aplikasi

Bagian 6

Amanda, menyimpan nomor ponsel Jaira, tetapi yang khusus untuk bisnis pakaiannya. Karena, dia merasa khawatir dengan Hafizh putranya, takutnya anak itu rewel dan tidak mau mendengarkan kata Jaira, sekaligus meminta maaf pada wanita berjilbab itu. Dia, memutuskan untuk menghubungi Jaira, dengan mengirimkannya pesan.
+628xxx
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, selamat sore Mbak Jaira. Saya ibunya Hafizh, Amanda. Gimana Hafizh rewel nggak ? Semoga nggak ya Mbak. Mbak maaf banget ya, sudah merepotkan Mbak dan suami. Mbak, saya pengen deh, kapan-kapan kita bisa bertemu. Supaya, saya bisa menjelaskan lebih detail mengenai Hafizh, sekali lagi terima kasih. Semoga Allah Ta'ala membalas segala perbuatan baik yang kalian lakukan, Aamiin Yaa Rabbal'alamiin 🤲🏻.
Di sisi lain, Jaira terkejut dengan kedatangan sang suami yang begitu tiba-tiba tersebut, tepat saat dia sudah selesai. Kemudian, ketika bangkit dari duduknya, dia mendapati Zidan berada di belakangnya. Siapa yang tidak akan terkejut, dengan apa yang Zidan lakukan tersebut.
" Eh copot, Astaghfirullah Mas ngagetin aja ih ! "
" Apanya yang copot ? Ada-ada aja deh ! "
Zidan, yang melihat wajah terkejut Jaira, begitu menggemaskan. Sehingga, dia lupa, kalau dirinya sedang marah kepada sang istri.
" Dih, lagian Mas Zidan sih, tiba-tiba ada dibelakang aja, ngomong kek kalau Mas ada disini. Jadi aja, Jaira kaget. Huft ! " kata Jaira sembari mempoutkan bibirnya.
" Ih gemes banget, minta dicium ya ? " celetuk Zidan.
" Dih, mesum banget sih ! " kata Jaira ketus.
" Ya biarin, lagian halal loh kita melakukannya lebih dari ciuman juga ! "
Bulu kuduk Jaira berdiri, dia merasa merinding ketika Zidan mengatakan itu. Suara adzan shalat isya berkumandang, Jaira pun segera menaiki lift dan bergegas ke kamarnya. Sedangkan Zidan tersenyum geli, melihat sikap malu-malu sang istri.
Setelah sampai di lantai 3, dia mengecek keadaan si kecil. Dilihatnya Hafizh sedang tertidur pulas, Jaira tersenyum manis kemudian wanita cantik itu mengecup lembut kening Hafizh. Entah mengapa, Hafizh tersenyum begitu manis, mungkin merasakan nyaman, dan dia tahu jikalau Jaira adalah wanita yang baik.
" Masyaallah, senyumnya manis banget. Hafizh anak baik, semoga bisa menjadi anak yang shaleh dan bisa membanggakan Mama kamu ya, buatlah Papa kamu menyesal dengan prestasi kamu, dan semoga Allah Ta'ala ampuni dosa-dosa kedua orang tua kamu ya Nak ! " batin Jaira.
Zidan, yang baru saja sampai sekali lagi dibuat terpesona oleh istri pertamanya, dimana dia melihat dengan matanya sendiri saat Jaira mengecup keningnya, dan, bagaimana tatapan tulus sang istri kepada bayi mungil tersebut. Bibirnya, otomatis melengkung, matanya pun membentuk bulan sabit menjadikannya semakin tampan.
Penyesalan selalu datang terlambat, wanita yang dia sia-siakan ini, mempunyai hati yang begitu tulus. Tiba-tiba saja dia menjadi ingat sesuatu, pikirannya pun melayang jauh ke beberapa tahun lalu. Dimana, dia berkata kepada istri keduanya, alias kekasih hatinya, dan jawabannya begitu mengecewakan, begitu pula dengan sikapnya. Tetapi, yang namanya dia sudah sangat mencintai Elena, dia tidak mau ambil pusing.
Saat itu, mereka sedang berbulan madu di Amerika, tentunya tidak bersama dengan Jaira. Karena, Jaira bukanlah siapa-siapa bagi Zidan. Dia hanyalah istri di atas buku saja, dia, sama sekali tidak mencintai gadis itu. Sedangkan Elena, dia adalah kekasih sekaligus istrinya, dalam hati dan pikirannya.
" Sweetie, aku nggak sabar deh, pengen cepet-cepet punya anak ! "
" Maafin aku honey, aku belum siap punya anak. Karena, aku masih pengen bermesraan sama kamu ! "
" Its' oke, kamu nggak usah pikirkan itu. Kita jalani saja dulu, mesra-mesraan dulu, baru deh punya anak ! "
Terdengar tangisan anak kecil, tetapi Elena terlihat begitu kesal saat mendengar suara tersebut. Sedangkan Zidan, menatap wajahnya nanar, dia berpikir, apakah sebenarnya Elena tidak mau menjadi seorang ibu, atau,dia tidak menyukai tangisan anak-anak. Kemudian, Zidan menghampiri anak tersebut, dia sendirian, mungkin mencari kedua orang tuanya. Dan, Zidan membantu memberikan anak itu ke pihak berwajib, dan ternyata anak tersebut adalah anak dari seorang mahasiswa, yang tadi malam baru saja di tangkap karena hampir membunuh anaknya sendiri.
Anak tersebut berpisah dari kakeknya, karena kakeknya sudah pikun sehingga dia akhirnya lupa membawa cucunya pulang. Dan, berkat kepiawaian para pihak berwajib, akhirnya anak tersebut di kembalikan lagi pada rumah si kakek. Dan mengingatkan dia agar menyewa seorang baby sitter. Supaya anak tersebut, tidak dalam bahaya lagi.
" Kenapa kamu bela-belain nolongin dia, ini luar negeri loh Zi. Kalau dia nipu gimana ? "
" Kan udah selesai masalahnya dia, Alhamdulillah kita bisa nolongin dia ! "
" Ya udah, terserah ! "
Di saat seperti itu, Elena meninggalkannya sendirian. Sedangkan wanita itu, pergi ke hotel tempat penginapan yang mereka sewa. Zidan masih belum sadar, saat itu dia benar-benar naif.
Jaira
Assalamualaikum Mas, kok nggak pernah di balas sih pesan dari aku. Ya udah kalau begitu, mas makan yang teratur, Kak Radit bilang Mas sedang ada perjalanan bisnis ya. Sukses selalu Mas, Jaira sayang Mas Zidan. Wassalamu'alaikum.
Pesan singkat Jaira yang tidak pernah di balas olehnya, karena dia merasa risih dengan perhatian yang Jaira berikan padanya. Wanita itu tidak tahu, jikalau Zidan tidak memberitahunya, bahwasanya dia dan juga istri keduanya sedang berbulan madu. Ketika mengingat kembali kejadian itu, Zidan merasa bersalah, dia ingin mengutarakan isi hatinya pada Jaira, serta semua kebohongannya yang selama ini dia sembunyikan dari sang istri.
Namun, Zidan ragu. Dia takut, jika Jaira pada akhirnya justru akan membencinya. Dan dia, harus bercerai dari sang istri, sungguh Zidan tidak sanggup dengan semua konsekuensinya.
" Mas, ngelamun lagi. Mau jadi imam nggak ? Kalau nggak mau, Jaira shalat sendiri nih ! "
Zidan, gelagapan, dia dengan terburu-buru pergi ke mengambil air wudhu, setelah beberapa menit akhirnya selesai dan mereka pun shalat berjamaah. Seusai shalat, keduanya berdzikir, dan membaca Q.S Al-Kahfi. Satu jam sudah berlalu, kemudian keduanya berganti pakaian. Zidan Mengenakan pakaian tidur, sedangkan Jaira nampak malu untuk melepas hijabnya.
" Sayang, kenapa nggak dibuka hijabnya ! "
" Em, malu Mas. Udah biasa pake hijab kalau ada laki-laki, jadi malu. Ini pertama kalinya Jaira buka hijab didepan laki-laki ! "
" Ya udah, Mas nggak maksa kok ! " ujar Zidan.
Perkataan sang suami, terdengar tulus di telinganya. Jaira mengangguk kemudian karena kamar ini belum dipasang AC jadi panas akhirnya Jaira menyerah, toh dia buka hijab didepan suaminya sendiri. Jadi, sah-sah aja.
" Ketika melepaskan hijabnya, istri pertamaku ini cantik sekali Masyaa Allah. ! " batin Zidan.
Dia menatap wajah sang istri, di cubit nya hidung sang istri dia mendekatkan wajahnya meneliti lebih dekat wajah sang istri . Jaira, yang hendak tertidur itupun tiba-tiba terbangun.
" Mas, belum tidur ? "
" Belum, sayang Mas mau jujur sama kamu bolehkah ? "
Netra mereka saling pandang, Jaira yang tadinya sudah hampir tertidur. Kini dia bangkit dan menyenderkan kepalanya di kepala ranjang.
" Boleh, apa yang mau Mas katakan ? "
" Baik, selama tiga tahun kita berumah tangga, apakah kamu tidak pernah sekalipun ada rencana untuk mempunyai anak ? "
Jaira membasahi bibirnya, sebelum berkata " Ah, aku pengen banget punya anak, Alhamdulillah Allah Ta'ala kasih Hafizh. Mas Zidan seneng nggak ? "
Zidan menelan salivanya, dia jadi berpikir istrinya itu kelewat polos. Padahal yang dia maksud adalah, ikhtiar membuat anak dengannya, bukan anak yang tiba-tiba muncul. Atau anak orang lain.
" Em, ya udah kita tidur yuk. Jaira, bolehkah Mas memeluk kamu saat tertidur ? "
Jaira, awalnya ragu, membuat jidan menunggu. Lalu, setelah selesai berpikir, dia mengangguk mengiyakan. Kemudian, Zidan memeluk pinggang Jaira dari belakang. Awalnya, Jaira merasa geli, akan tetapi dia mencoba untuk membiasakan dirinya. Zidan tersenyum bahagia, akhirnya selangkah demi selangkah pasti bisa menggapai cinta istri pertamanya.
Bersambung...
With 💕 A-yen94

Komentar Buku (105)

  • avatar
    BskDion

    sangat bagus

    21h

      0
  • avatar
    KuminDonnycia

    bagus bangat novalnya

    8d

      0
  • avatar
    MatnorNorfazira

    bagus

    10d

      0
  • Lihat Semua

Bab-bab Terkait

Bab Terbaru